----

Ketukan di pintu kamar membuat Luhan berpaling dari laptopnya. Dengan tiba-tiba. Tanpa sempat menutup halaman pencarian situs, ia memilih menutupinya dengan jendela pemutar musik. Luhan jadi gugup karena yang sedang berdiri di ambang pintu kamarnya adalah Xiumin.

Bila itu Lay, Luhan akan berkelit, eksplorasi yang dilakukannya selama sejam belakangan hanya sekedar menuntaskan keingintahuan atau kebosanan. Di halaman blog fansite EXO kadang ada hal-hal lucu yang bisa ditertawakan. Kris pun sering iseng meng-googling member EXO mana yang sering diposting. Diam-diam dui zhang akan masuk ke jendela komentar memanfaatkan fasilitas anonim dan memuntahkan kata-kata. Keuntungan luar biasa dari kecakapannya menguasai bahasa Inggris.

Tapi itu bukan Lay, bukan juga Kris. Tapi Xiu Min.

Xiu Min yang membuatnya kikuk selama perjalanan pulang dari tempat latihan.

“Boleh aku masuk?” tanya Xiu Min sopan, meminta ijin.

“N-ne...” kata Luhan sambil sealamiah mungkin, memutar layar laptop dari pandangan Xiu Min. Ia kemudian menarik diri ke pinggir tempat tidur, agar Xiu Min mengikuti langkahnya, ikut menjauhi laptop. “Ada apa?” tanya Luhan setelah keduanya duduk berdampingan.

Xiu Min berdeham. “Yang tadi siang...”

“Um?”

“Ani. Apa kita baik-baik saja? Ah, ani, ani... aish, apa yang sedang kubicarakan ini?” kata Xiu Min merutuk pada dirinya sendiri. Kedatangannya ke kamar Luhan ini sendiri telah melalui pergumulan sengit di kepalanya.Satu sisi meminta dirinya tetap bersikap biasa dalam menyikapi isu LuMin, XiuHan atau apapun fans menyebut couple baru EXO itu. Ini hanya fandom, which means, FAKE. Tak ada perasaan yang bermain di sana. Ke depannya, kedua orang yang terlibat hanya diminta berakting agar antusiasme fans, hidup.

Tapi...

Xiu Min tahu ia tak bisa bersikap lancang.

Ia tahu, menguping pembicaraan orang bagaimana pun adalah salah. Terutama bila di sana ia mendengar sesuatu yang tak pantas dibagi padanya. Ungkapan perasaan Sehun pada Luhan harusnya jadi rahasia antar mereka berdua saja. Keberadaan Xiu Min di sana pada saat itu merupakan kesalahan yang mau tak mau harus Xiu Min pertanggungjawabkan.

Maka ia ada di kamar Luhan, sekarang, untuk memenuhinya.

“Jangan terlalu memikirkan yang tadi siang. Fans hanya... ah, fans hanya membuat sensasi. Ya, kuharap aku tak mengacaukan apa pun” kata Xiu Min, akhirnya bisa mengutarakan maksudnya dengan lancar.

Namun Luhan tak paham. Apa yang mungkin Xiu Min kacaukan?

Xiu