Handphone

Kumpulan Oneshot Comedy EXO ٩(●̮̮̃•̃)۶ [bahasa Indonesia]

"Ne Umma, Annyeonghaseyo.." Luhan menekan tombol merah di handphonenya untuk menghentikan percakapan. Kemudian meletakkan handphone itu ke dalam saku celananya.

 

"Hyung, memangnya Ummamu tau artinya?" tanya Sehun dengan tampang serius.

 

"Ummaku hanya tau artinya 'Ne, umma, annyeonghaseyo, aniyo'," Luhan berhenti sebentar. "'Andwaeyo, Shireoyo, Mollayo, Appa, Hyung, Gwenchan--'"

 

"Aish Hyung tidak usah disebutkan semua." Sehun kali ini memasang tampang risihnya.

 

"Hehehe.." Luhan hanya tertawa kecil.

 

"Hyung, sekarang Kris Hyung sedang bermain angry bird. Aku juga ingin main angry bird seperti Kris Hyung." Curhat Sehun sambil mengerucutkan bibirnya.

 

"Ya main saja!" kata Luhan santai. Dalam hati ia bertanya-tanya apakah Kris menyukai permainan itu setelah salah satu dari acara interview yang mereka datangi memberikan boneka angry bird. Angry bird kok main angry bird? Eww. Sama saja seperti jeruk makan jeruk.

"Pinjam handphonenya kalau begitu, Hyung!" Sehun bersemangat sekali.

 

Luhan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya dan meraih handphonenya untuk dipinjamkan kepada Sehun. Ketika Luhan akan menyerahkan kepada Sehun, Sehun hanya menatap tangan Luhan yang membawa handphone. Tepatnya menatap handphone itu.

 

"Hyung?"

 

"Wae?"

 

"Aku mau bermain angry bird."

 

"Ya main saja! Lalu mengapa kau meminjam handphoneku?"

 

"Kupikir Hyung punya permainan itu di handphone, Hyung."

 

"Ani, aku hanya punya 'Snake 3' di handphoneku."

 

WTF Hyung?! Permainan Bounce Tales di handphoneku bahkan lebih menarik, pikir Sehun. "Hyung," kata Sehun. Luhan menatap Sehun. "Mengapa Hyung tidak membeli handphone baru? Bahkan layar handphone Hyung lebih kecil dari keypad handphone Lay Hyung yang sudah ketinggalan zaman."

 

"Buat apa? Taurus hemat, Beb." jawab Luhan santai sekali.

 

"Bahkan layar handphone Hyung masih berwarna kuning. Kita kan dari planet lain, Hyung. Jaga image, dong!"

 

"Planet lain kepalamu botak!" Kata Luhan yang kesal Sehun terus mengomelinya, lalu segera pergi meninggalkan Sehun yang diam terpaku.

 

 

EXO엑소EXO

 

 

Baekhyun, Chanyeol , dan D.O sedang berselca ria ketia Luhan memasuki ruangan tempat mereka berfoto. Luhan menutup pintu kemudian menduduki tempat tidur D.O. Dilihatnya ketiga anggota 'Derp Squad' yang bergaya sangat-sangat derp.

 

Cih, beraninya hanya berfoto namun tidak berani menunjukkannya pada fans,pikir Luhan. Luhan kok jadi sensi ya?-__-

 

"Berani!" kata Baekhyun tiba-tiba. Luhan tersentak, apakah Baekhyun membaca pikirannya?

 

"Aku bisa membaca pikiran orang." katanya lagi, yang membuat Luhan terdiam. "Ahehehehe, kau pikir kau tadi sedang berbicara dalam hati? Suaramu keras sekali, Hyung babo!" katanya lagi. Chanyeol dan D.O hanya tertawa kecil. Luhan tertawa dipaksakan.

 

"Ngomong-ngomong anggota keempat 'Derp Squad' kemana, Hyung?" tanya Chanyeol yang bertugas menjadi juru klik selca karena tangannya yang paling panjang. Chanyeol si tangan panjang. Ia suka mencuri. Hati-hati, you! Ia akan mencuri hatimu! (Author mending diem, deh-_-)

 

"Eh?" Luhan menampakkan wajah bingungnya.

 

"Sehun. Dia juga anggota kami. Anggota baru, Hyung." kata D.O bangga. Sebenarnya apa yang harus dibanggakan, menjadi anggota 'Derp Squad'?-___-

 

"Molla. Di luar mungkin." kata Luhan tiba-tiba dingin. Chanyeol merasakan hawa-hawa jahat, Nyi Loro Kidul datang! *typo* Chanyeol merasakan hawa-hawa tidak enak dari Luhan.

 

"Eii, HunHan akhirnya bertengkar." kata Chanyeol. Selain menjadi anggota 'Derp Squad', ia juga merangkap menjadi ketua HunHan Shipper. Kerja sambilannya di samping ngerap, menari, dan bergila-gila ria bersama 'Derp Squad'. "Sepertinya aku nanti harus memposting berita ini di website official HunHan Shipper." Luhan mencibir.

 

"Oi, ayo kita teruskan lagi. Masih 144 foto. Kita harus berfoto hingga 432 foto!" kata Baekhyun. Chanyeol dan D.O mengangguk dan berjalan ke arah Baekhyun.

 

"Mwo?!!! 432 foto?!" Luhan berteriak kehilangan kendali.

 

"Santai, Hyung." kata Baekhyun.

 

"Iya lah, Hyung. Setiap sub-unit EXO kan berjumlah 6 orang, jadi 6x6=66, eh, 36. Namun, we are ONE! We are EXO! EXO berjumlah 12 orang. Jadi 36x12=432 foto." kata D.O menjelaskan dengan bangga. "Ini ide Chanyeol, lho, Hyung. Kreatif, bukan?"

 

Luhan hanya memasang wajah stressnya. Karena Luhan diam, tak menjawab, Baekhyun, Chanyeol, dan D.O meneruskan kembali kegiatan mereka yang tertunda. Luhan tiba-tiba ingin ikut berfoto. Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju ketiga anggota EXO yang sedang berfoto ria itu. Ia menyempilkan wajahnya di sela-sela D.O dan Baekhyun, membuat keduanya kaget setengah hidup setengah mati.

 

"AAAAAAA~" teriak mereka berdua. Reflek.

 

"Yah, Hyung! Kau mengagetkanku saja!" kata Baekhyun sambil mengelus dadanya.

 

"Aku juga!" D.O terlihat lebih shock.

 

 

"Hehehe. Ikut foto, dong!" pinta Luhan. Chanyeol, Baekhyun dan D.O saling memandang satu sama lain.

 

"Andwae, Hyung!" tolak Baekhyun.

 

"Wae???"

 

"Soalnya ini handphone hasil patungan Derp Squad, Hyung. Khusus untuk Derp Squad." Chanyeol menjelaskan. "Mianhae, Hyung." Chanyeol menampakkan senyuman bersalah. Luhan mengerucutkan bibirnya.

 

"Foto pakai handphone Hyung sendiri, dong!" usul D.O.

 

"Handphoneku?" Luhan diam sebentar. "Tapi handphoneku tidak ada kameranya." kata Luhan dengan polos sambil menunjukkan handphone katroknya.

 

"Ne????!!!!!" Baekhyun, Chanyeol dan D.O membelalakkan mata mereka.

 

"Tapi aku juga ingin berfoto.." kata Luhan sedih.

 

"Hyung," Baekhyun memegang pundak Luhan. "Sekarang 2012 Hyung! Sekarang sudah hampir kiamat dan handphone Hyung belum berkamera?!" Baekhyun meletakkan punggung tangan kanannya di atas dahinya.

 

"Kata siapa mau kiamat?" tanya D.O.

 

"Ki Joko Bodo." jawab Baekhyun.

 

"Aku lebih percaya Mama Lauren. Katanya belum kiamat kok. Firasat seorang ibu.." kata D.O. Firasat seorang ibu?-___-

 

"Kata Limbad malah nggak kiamat!" Chanyeol ikut beragumentasi.

 

"Bodo itu!" Luhan, Baekhyun dan D.O merespon bersamaan.

 

"Yee, kan Limbad nggak bisa ngomong." Chanyeol menjulurkan lidahnya. "Mehrong! :p"

 

"Aish, lagi-lagi kita berargumen yang tidak penting seperti ini." D.O memutar kedua bola matanya.

 

"Oh, iya ya, hehehe." Baekhyun menggaruk-garuk kepalanya yang masih berkutu 20%. Lumayan. Terakhir kali ia mengecek, ia masih kutuan 40%. Namun sekarang sudah turun menjadi 20%. "Hyung, kau harus membeli handphone baru."

 

"Hemat, Beb!"

 

"Aish, terserah lah, Hyung. Kau yang ingin berfoto, kau juga yang tidak mau membeli handphone baru."

 

"Hmm, kupikir-pikir dulu."

 

"Molla, molla. Aku tidak peduli! Sekarang lebih baik Hyung keluar, jangan mengganggu kami!" Chanyeol mendorong Luhan keluar kamar, mengusirnya. Luhan hanya menurut saja sambil melihat Chanyeol dengan tampang innocentnya. Setelah berhasil mengeluarkan Luhan, Chanyeol menutup pintu kamar D.O.

 

"Kau jahat sekali.." kata D.O.

 

"Biar saja, habis Luhan Hyung keras kepala sekali. Hemat Bab, Hemat Beb. Memangnya kita Bebebnya?" Chanyeol memutar kedua bola matanya. "Ayo mulai lagi! 1 2 3!"

 

 

EXO엑소EXO

 

 

Luhan berjalan-jalan di dalam dorm sambil berfikir. Beli atau tidak, ya? Hmm, galau. Memangnya kenapa jika handphonenya berlayar kuning? Bukankah bagus, beda dari yang lainnya? Kalau mau tidur kan orang-orang juga lebih memilih lampu warna kuning. Tapi Luhan juga ingin berfoto-foto seperti yang lainnya. Masa ia harus meminjam handphone dongsaeng-dongsaengnya jika ingin berfoto? Sungkan, lah. Kok Luhan curhat ke you ?-___-

 

Luhan berjalan ke arah ruang makan. Di sana ada Lay, di sini ada setan *typo* Luhan. Luhan mendatangi Lay yang sedang memakan sereal coklat sambil mengutak atik handphonenya. Lay menyentuh layar handphonenya dengan jari telunjuknya. Luhan mengernyitkan dahi.

 

"Handphonemu touchscreen?" tanyanya. Kata Sehun handphone Lay tak jauh berbeda dengannya. Agak jauh sebenarnya. Paling tidak handphone Lay tidak berlayar kuning seperti milik Luhan.

 

Lay mendongakkan kepalanya dan kembali fokus pada handphonenya setelah melihat siapa yang mengajaknya berbicara. "Aniyo, Hyung. Aku hanya bergaya saja, hehehe." Luhan mengambang kempiskan hidungnya, tidak tahan dengan tingkah Lay. "Sebentar lagi aku akan membeli handphone baru, Hyung. Yang touch screen. Makanya aku belajar bagaimana menyentuh-nyentuhnya."

 

"Bagaimana kau belajar dengan handphone tidak touchscreen?" Luhan memutar bola matanya.

 

 

"Ya gak papa dong, Hyung. Imajinasi!" kata Lay sambil membentuk pelangi dengan kedua tangannya. Seperti Spongebob.  Luhan memutar kedua bola matanya. Tsk, Lay Choding.

 

Tiba-tiba Lay beranjak dari tempatnya duduk. Luhan memberi tatapan bingungnya. "Mau ke mana?" tanya Luhan. "Mau dibawa ke mana, hubungan kitaa~" Luhan malah menyanyi-_-. Sekarang Lay yang memutar kedua bola matanya karena tingkah Luhan.

 

"Beli handphone dong, Hyung." kata Lay.

 

"Ikut!"

 

 

"Cih, tadi katanya hemat, Hyung." Chanyeol tiba-tiba muncul. Luhan hanya mencibir lalu mengikuti Lay berjalan keluar dorm.

 

 

EXO엑소EXO

 

 

"Kau nanti pasti beli yang touchscreen, ya?" tanya Luhan memastikan. "Aku beli apa ya?"

 

"Iya dong Hyung. Memangnya handphone Hyung yang dulu apa?"

 

"Ini." Lay berhenti berjalalan ketika Luhan menunjukkan handphonenya. Lay menatap Luhan dalam seakan berbicara kau-tidak-main-main-kan-Hyung-?. "Sungguh!" kata Luhan.

 

"Pantas saja."

 

"Pantas apa?"

 

"Ketika semua bermain handphone Hyung lebih memilih menonton televisi." kata Lay. Luhan mengangguk-angguk.

 

"Pokoknya aku ingin handphone yang lebih bagus dari punyanya Derp Squad!"

 

"Ah, kalau itu mudah, Hyung. Punya Derp Squad kan tidak touch screen!" kata Lay.

 

"Berarti aku nanti harus membeli yang touchscreen, ya?" Lay mengangguk. "Aku juga ingin yang kameranya bagus!"

 

"Aku tadi lihat iklan ada yang 100MP, Hyung! Beningnya seperti mata kita! Daebak, jinja daebak!" kata Lay sambil menunjukkan kedua jempol tangannya.

 

"Yes, yes, yes, yes, yes!" Luhan bahagia sampai ia menyanyikan lagu The Hitz, Yes Yes Yes. Sedangkan Lay menari The Hitz yes Yes Yes.

 

Lay dan Luhan terus berjalan hingga Lay melihat sesuatu yang menarik.

 

"Hyung, Hyung, lihat itu!" Luhan melihat apa yang ditunjuk Lay. Penjual batagor?!

 

"Mwo? Penjual batagor?" tanyanya bingung. Lay mengangguk.

 

"Rambutnya sama seperti rambut Hyung saat predebut :p." kata Lay mengece Luhan. "Harusnya Hyung dulu jualan batagor saja, ya, Hyung. Pantas sekali."

 

"Mwoya?! Ish, itu kan dulu, sekarang tidak." kata Luhan sambil membayangkan ia menjadi penjual batagor. Berdiri di depan trotoar dan menggoreng-goreng, memberi kecap dan sambal, memotong-motong. Ish, itu kan bagiannya D.O. Sayangnya rambut D.O saat predebut dulu pendek, tidak panjang seperti dirinya. Lay terkikik, ikut membayangkan Luhan menjadi penjual batagor.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lay dan Luhan mendatangi tempat penjualan handphone. Untung fans mereka tidak mengikuti sampai dalam. Exotic kan baik. Lalu Luhan dan Lay memilih handphone sesuai kriteria mereka.

 

"Noona, diisikan permainan sekalian bisa?" tanya Luhan. Lay mengangguk-angguk setuju.

 

"Bisa, mau permainan apa?" <-- Ini Noona enak banget bisa ngobrol sama LuLay TTwTT *Author cerewet

 

"Angry bird!!" kata Luhan. Hehehe, aku punya Angry Bird, Sehun-ah. Kau tidak bisa mengeceku lagi kali ini, pikir Luhan. "Snake 3!"

 

"He? Kau mau menginstall permainan itu lagi Hyung?" tanya Lay.

 

"Aku suka, kok." kata Luhan. Noona itu hanya tertawa kecil. "Fruit Ninja!"

 

"Simsimi!" tambah Lay.

 

"Simsimi?" tanya Luhan.

 

"Ah, masa kau tidak tahu Simsimi sih, Hyung?"

 

"Ani." jawab Luhan. "Apakah itu Simsimiiii??" tanya Luhan manja.

 

"Aku bingung bagaimana menjelaskannya Hyung, nanti kalau sudah di dorm kita ngobrol sama Simsimi."

 

"Simsimi itu orang?"

 

"Aish, molla, molla, Hyung!!" Lay kebingungan bagaimana menjawabnya.

 

"Kok marah?" tanya Luhan innocent. Lay hanya melihat Luhan dengan matanya yang seperti mengatakan diam-saja-Hyung. Karena Luhan anak yang baik, Luhan diam. "Noona, isikan saja permainan yang banyak dan bagus, oke?" Noona itu hanya mengangguk sambil tersenyum. Luhan balik tersenyum. <--- Ayo kita bunuh dia!! TTwTT *Author jeles

 

 

EXO엑소EXO

 

 

"Yah, Kai, kenapa kau bermain Barbie Dress Up Game?" Xiumin berbicara sambil berteriak. Semua terdiam.

 

"Apakah kau namja tulen?" tanya Suho sambil menatap Kai ilfeel.

 

"Apa tidak ada permainan lain?" tanya Kris dingin. Tidak paham maksud Kai bermain permainan yeoja itu.

 

"Lebih bagus Pizza Frenzy." kata D.O.

 

"Yah, magnae mesum!" Chen bernegative thinking.

 

"Aniyo, Hyung! Aku innocent!" Kai akhirnya merespon juga karena komentar Chen.

 

"Lebih bagus Wedding Dash, lah." Kata Tao. Semua hening. Hening. "Gambar kuenya besar soalnya, hehe." kata Tao lagi. Semakin hening.

 

"Annyeong, kami pulang!" Lay dan Luhan memecahkan keheningan.

 

"Hai Hyung yang tidak jadi hemat, beli handphone apa, Hyung?" tanya Chanyeol.

 

"Kau jadi membeli handphone touchscreen, Lay?" tanya Kris. Lay mengangguk lalu berjalan ke arah Kris dan duduk di sampingnya.

 

"Hyung, kau menduduki tanganku, aww!" kata Tao sambil berusaha menyingkirkan Lay. Lay agak berdiri sehingga tangan Tao terbebas.

 

"Handphoneku juga touchscreen seperti Lay. Lebih bagus dari handphone Derp Squad!" Kata Luhan mengece Chanyeol.

 

"Bohong! Handphone Derp Squad tak terkalahkan! Apalagi kameranya 50MP!" Baekhyun memamerkan handphone Derp Squad.

 

"Milikku 100MP, sebening mata kita :p." kata Luhan.

 

"Tidak mungkin!! Kamera milik Derp Squad harus yang paling bagus!" kata D.O. Baekhyun dan Chanyeol mengangguk setuju. "Permainannya apa Hyung?" tanya D.O. Baekhyun dan Chanyeol menatap tajam ke arah D.O yang justru mengganti arah pembicaraan, justru menanyakan permainan di handphone baru Luhan. Duh, D.O-__-

 

"Bagus-bagus. Ada Angry Bird, Fruit Ninja, RSP," kata Luhan.

 

"RSP?! Rock Scissors Paper? PINJAM HYUNG!" kata Suho langsung merebut handphone Luhan ketika Luhan mengeluarkannya. "Akan kubuktikan aku tidak selalu kalah saat permainan ini!"

 

Luhan membiarkan Suho dan berjalan ke arah Kai. Setelah melihat apa yang dimainkan Kai, ia menatap namja itu ilfeel. "Kai-ah, lebih baik kau bermain dakon di handphoneku dari pada bermain itu."

 

"Ada, Hyung?!" tanya Kai tidak percaya. Luhan mengangguk. "Ah, nanti saja, lebih bagus ini Hyung. Bening-bening." kata Kai sambil menjulurkan lidahnya.

 

"Yah, kau tadi bilang kau innocent!" teriak Chen.

 

"Hyung, kok dengar, sih?"-_- kata Kai. "Padahal aku berbicara pelan."

 

"Memangnya aku tuli?" Chen merasa telinganya diremehkan.

 

"Aku ke kamar mandi dulu.." kata Luhan.

 

"Oke,Hyung." Kai merespon.

 

Ketika Luhan memasuki kamar mandi, Sehun keluar dari kamarnya dan mendatangi Suho yang dikelilingi oleh anggota-anggota Derp Squad. Sehun terlonjak sedikit ketika melihat Suho bermain RSP. Di handphone ada permainan RSP?

 

"Katanya mau membuktikan, Hyung." Baekhyun mengece Suho.

 

"Diam kau! Ini tak semudah yang kau bayangkan!" elak Suho.

 

"Kok ada permainan seperti ini di handphone, Hyung?" tanya Sehun.

 

"Molla. Keren, ya? Beda.." kata Chanyeol. Sehun mengangguk.

 

"Memangnya ini handphone siapa, Hyung? Baru kali ini aku melihatnya.." kata Sehun sambil meneliti tiap sudut handphone itu. Namun sudutnya hanya 4(?).

 

"Ini handphone Luhan Hyung." kata Suho setelah kekalahannya yang ke 144.

 

"Luhan Hyung?!" Mata sehun terbelalak.

 

"Ne, tentu saja.." Luhan tiba-tiba datang mendekati Derp Squad plus Suho.

 

"Tidak mungkin! Handphone Hyung kan masih tradisional, layarnya kuning dan kecil!"

 

"Itu kan dulu, sekarang tidak."  Luhan menjulurkan lidahnya ke arah Sehun. Sehun hanya memutar kedua bola matanya.

 

"Masih lebih bagus handphone Derp Squad, Hyung." katanya. "Ya kan, Hyung?" Sehun meminta pendapat D.O, Baekhyun, dan Chanyeol yang juga anggota Derp Squad.

 

"Oh, aku baru ingat!" kata Chanyeol. "Handphone Luhan Hyung kameranya lebih bagus, Sehun-ah!"

 

"Tidak mungkin!" elak Sehun tidak menerima. "Kamera handphone kita pasti yang terbaik!"

 

"Punyamu Cuma 50MP, bukan?" tanya Luhan memastikan. Sehun mengangguk. Cuma? Pikirnya. "Punyaku 100MP, sebening mata kita.." Luhan berkoar-koar. Mata Sehun melotot.

 

"Jeongmalyo, Hyung?!" katanya sambil merebut handphone Luhan dari tangan Suho. Dari tadi tetap saja Suho kalah dalam bermain RSP. Luhan menaik turunkan alisnya tanda bangga. "Hyung, biarkan Derp Squad berfoto dengan handphone ini sehari ini saja! Ya, Hyung, ya?" pinta Sehun memelas. Luhan hanya diam sambil berusaha mengingat sesuatu. Sesuatu yang Noona penjual HP tadi katakan padanya dan Lay. "Aku anggap itu sebagai jawaban iya, Hyung! Ayo Derp Squad!!!" Sehun berlari menuju markas mereka, kamar D.O dan Kai, diikuti oleh anggota Derp Squad yang lainnya. Suho hanya pasrah handphone itu direbut dari tangannya.

 

Sepeninggal Derp Squad, Suho menonton televisi sedangkan Luhan lebih memilih mendatangi Kai yang masih saja bermain permainan yeoja. Lay juga melihat Kai bermain. Luhan duduk di sebelah Kai sehingga Kai berada di antara Lay dan Luhan. Namun sepertinya Kai dan Lay tidak sadar akan keberadaannya.

 

"Warna kulitnya lebih baik agak gelap atau terang, Hyung?" Kai menanyakan pendapat Lay.

 

 

"Hmm, jangan terang, Kai-ah," kata Lay merespon kai. "Nanti anakmu kulitnya jadi gelap sepertimu. Lebih baik gelap saja, kan negatif dikalikan negatif hasilnya positif. Nanti kulit anakmu menjadi terang, deh!" Lay menjelaskan pendapatnya seceria mungkin. Kai menatapnya datar.

 

"Memangnya aku mau menikah dengan animasi, Hyung?" katanya.

 

Walaupun begitu, Kai tetap saja memilih kulit yang gelap.

 

"Kai-ah, aku tadi di jalan bertemu dengan seseorang."

 

"Siapa Hyung? Pacar Hyung ya?"

 

"Pacarku? EXOTIC? Di manapun aku bertemu mereka!" kata Lay.

 

"Eww, so cheesy.."

 

"Ahehehe, aku tadi bertemu penjual batagor." Kai hening. Hening sekali.

 

"Lalu mengapa kau curhat padaku hal yang tak penting seperti itu, Hyung?" kata Kai datar. Luhan masih mendengarkan main dancers itu berbincang-bincang.

 

"Ish, dengarkan dulu! Ia mengingatkanku pada Luhan," Lay terkikik.

 

"Memangnya kenapa, Hyung?"

 

"Rambutnya gondrong seperti Luhan waktu predebut. Persis sekali!" Lay terkikik tebih lebar. Luhan melihat Lay dengan tajam tapi ia tidak sadar.

 

"Oh, iya ya, Hyung. Ahahahah! Mungkin dulu cita-cita Luhan Hyung menjadi penjual batagor! Atau menjadi anggota girl group?" tebak Kai ngawur. Lay dan Luhan tertawa terbahak bahak.

 

"Ehm.." Luhan berdehem. Kai dan Lay melihat Luhan dan baru sadar jika Hyungnya itu mendengarkan semuanya. Babo!

 

"Ahehehe, annyeong, Hyung.." Kai dan Lay saling tatap dan tertawa agak canggung.

 

"Dasar tukang gosip. Pantas saja kau suka permainan seperti ini." kata Luhan. Lay dan Kai menatap Luhan sambil tersenyum malu.

 

Kemudian Kai meneruskan bermain Barbie Dress Up game, memilih warna rambut. Ia tadi memilih rambut sedikit bergelombang. "Hmm, merah? Aku tidak suka yeoja berambut merah."

 

"Memangnya kau mau mendandani barbie ini seperti apa?" tanya Luhan.

 

"Pokoknya terlihat alami dan ilmiah." kata Kai.

 

"He?" Luhan dan Lay tidak paham.

 

"Eh, maksudku alami dan innocent. Natural, Hyung." kata Kai.

 

"Ya hitam saja warna rambutnya." usul Luhan.

 

"Hmm, oke-oke, Hyung." kata Kai. Kai, Luhan dan Lay terjebak dalam permainan tanpa tujuan itu. Namun mereka menikmatinya. Karena, rasanya seperti memilih-milih baju apa yang akan mereka beli atau yang akan mereka pakai saat di bandara. Airport fashion. Hingga akhirnya mereka telah selesai memilih segalanya dan mengklik(?) tombol "Capture". Setelah itu mereka tidak berniat mencoba permainan itu lagi karena benar-benar membosankan.

 

"Uhm, Lay Hyung. Hyung kan juga membeli handphone baru tadi. Boleh aku pinjam? Aku ingin bermain-main." pinta Kai.

 

"No no no." Kai mengernyitkan dahinya begitu juga Luhan.

 

"Waeyo??" Kai mengerucutkan bibirnya.

 

"Katanya noona yang menjual handphone tadi, handphoneku dan Luhan harus diistirahatkan dulu." Lay menjelaskan. "Karena handphone kami terlalu canggih, handphone itu harus menyesuaikan diri dulu selama 24 jam. Tidak boleh dipakai berlebihan setelah dihidupkan batrainya. Harus didiamkan dulu. Kalau tidak begitu, handphone itu langsung hang dan rusak seketika. Masa baru beli langsung rusak? Tidak lucu, dong. Handphone juga manusia, punya rasa punya hati. Jangan samakan dengan pisau belati!" jelas Lay. Sementara itu mata Luhan hampir keluar dari tempatnya.

 

"MWO?!" Luhan berteriak. "Aish, bagaimana aku bisa melupakan pesan itu?!" katanya sambil berlari ke arah kamar D.O. Tapi perasaannya mulai tidak karuan mengingat ia telah membiarkan handphonenya bersama Derp Squad selama beberama menit. 120 menit, mungkin?

 

Luhan membuka pintu kamar D.O dan terlihat D.O, Baekhyun, Sehun dan Chanyeol yang sedang berkumpul membentuk lingkaran mengerumuni handphonenya.

 

"Hyung, kita masih foto 120 kali, kok handphone Hyung tiba-tiba error begini?" tanya D.O. Luhan melongo. Handphonenyaaaaaaaa~

 

"Ini handphone asli apa bukan, sih, Hyung?" tanya Chanyeol.

 

"Jangan-jangan KW, Hyung?!" kata Baekhyun menambahi. Luhan hanya diam membisu, mengembang kempiskan hidungnya.

 

"KW5 pasti, Hyung!" kata Chanyeol.

 

"Ah, walaupun handphone Derp Squad tidak lebih bagus, paling tidak handphone Derp Squad tidak KW, Hyung."

 

"Mau spagetti, Hyung?"

 

"Ahahahahaaha, handphone kita ternyata lebih bagus, Chanyeol-ah!"

 

"Jangan diam, Hyung. Jangan marah, Hyung. Ku masakkan spagetti, ya, Hyung?"

 

"Besok kalau kita mau beli handphone sebaiknya kita bertanya dulu itu KW apa bukan, oke, Baekhyun?"

 

"Hyung, spagetti buatanku enak, kok. Tenang saja."

 

"YAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!" Luhan meledak. Sehun yang sedari tadi diam paling terlonjak, hampir jatuh karena badannya tidak seimbang. D.O, Baekhyun dan Chanyeol menunduk. "Handphonekuuuu~" Sehun mendekati Luhan dan menepuk punggungnya pelan.

 

"Tenang, Hyung. Handphone tradisionalmu masih setia menemani." katanya datar.

 

"Andwaeeeee!!!!!!!!"

 

 

THE END

 



 

 

A/N : Aigoo, poor Luhan-____-

Makasih udah baca FF fail ini!-___- *Author seneng banget emoticon ini à -___-

 


Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
driftedStar
#1
Chapter 1: bacanya ampe daguku sakit karena ketawa mulu, anyway this really nice story
JauziaYusiHN
#2
Chapter 4: Eh? Username ku muncul? ( '-')a
jcandra #3
Baca ini sambil jdi obat nyamuk orang pacaran, ngakak sendiri......
Itu usernameku jga muncul....
GreenDecember #4
Chapter 1: Hai....Malaysian reader here...suka sama cerita kamu ini...
mynameisravee #5
Chapter 1: Pertama, setiap ada kata 'HULK' muncul, pasti kebacanya 'HYUK' -___- *maafkan aku, mulai kerajingan MaknaeHyuk
Duh, ini keluarga BOBO tersayang bersatu bersama EXO tercinta <3
Lawak abis. Jadi kangen baca bobo lagi -__-
bona dan rong-rong temanku~
auliaukhti #6
Chapter 9: hahahaha.... ngakak di setiap chapter!! kerja bagus author!! ^^
Amila12 #7
Chapter 3: Semua nya ngakak.... Dari pertama sampe akhir aku ketawa mulu bener bener ngakak.....

Dan malangnya nasib iak....
nxnxdyeah #8
Chapter 4: Hahaha ngakak ini serius!!! Ini kenapa si luhan paling kudet ya diantara mereka....

ngomong-ngomong 'Sungkan, lah.
Kok Luhan curhat ke nxnxdyeah ?-___-' ini kenapa ada nama saya disini?.-. *pft!!*
minniemonie #9
Chapter 4: ahahahahaha ngakak, lucu banget