SUHO HYUNG

Kumpulan Oneshot Comedy EXO ٩(●̮̮̃•̃)۶ [bahasa Indonesia]

 

NYAM NYAM NYAM

 

Suho memakan sesuatu namun bukan Nyam Nyam. Di kamarnya yang sepi itu ia menikmati makanan yang dibelinya sendirian. Sendirian. Bukannya pelit atau apa, namun ia tidak ingin membagi makanannya dengan hyung maupun dongsaengnya. Walaupun terlihat sama namun sedikit berbeda. Hmm, tidak perlu dibahas lebih lanjut.

 

Ia mulai merasakan mual. Eits, jangan suka berpikir negatif seperti Chen. Tentu saja Suho tidak hamil! Ia hanya merasakan sesuatu yang terlalu berlebihan sehingga indera perasanya merasa agak gimana gitu, yang dinamakan eneg (apaan sih thor-_- bahasanya jelek deh).

 

"Aish, aku tidak bisa memakan ini lagi. Aku terlalu kenyang." Suho meletakkan 3 kue bolu yang tersisa di laci meja di samping tempat tidurnya. Suho memang agak gila, ia membeli 22 kue bolu karena tahun ini ia berumur 22 tahun, lalu berniat memakannya semua sebagai hadiah untuk dirinya sendiri karena telah menjadi leader yang baik. Ya, dia sendiri yang memberikan gelarnya. Bukan orang lain. Agak narsis memang, tapi biasanya Baekhyun juga begitu. Jadi menurutnya tidak apa-apa narsis sedikit asal tidak melebihi Baekhyun. "Ah kuberikan pada anak-anak saja." Kata Suho sambil beranjak setelah meraih bungkusan berisi kue bolu.

 

Suho membuka pintu kamarnya dan terlihatlah ruang TV yang sangat amat ramai. D.O yang biasanya lebih memilih memasak sekarang bergabung di grup melihat film barbie, seperti hari-hari sebelumnya. Luhan dan Sehun, yang selalu menempel di mana pun dan kapan pun terlihat sedang bermain dakon. Permainan  jaman dahulu yang ditemukan oleh Curious Kai saat ia bermain detektif-detektifan bersama Luhan dan Sehun. Mereka terpengaruh oleh kartun Detektif Conan. Member tertinggi EXO sedang sibuk mengoleskan krim pagi di wajahnya. Krim itu khusus untuk dirinya sendiri karena dibeli setelah check ke dokter spesialis kulit. Di sebelahnya terdapat Xiumin yang fokus melihat layar televisi sama seperti D.O, Kai, Tao, Baekhyun, Chanyeol dan Chen.

 

"Kemana Lay?" Suho menghitung jumlah member yang ada di depannya. 1..2..3..4.............9..10.

 

10. 11 dengan dirinya tentunya.

 

"Dia sedang memasak, Hyung." Kata D.O. Baik sekali dia mau menjawab pertanyaan Suho. Sementara yang lainnya bahkan tidak menghiraukan keberadaan appa EXO itu.

 

"Mengapa bukan kau yang memasak?" Suho merasa heran. Pasalnya D.O selalu memasak. Apalagi jika sudah mendapat 'buing-buing' dari maknae-maknae EXO. Baik yang asli maupun palsu. Palsu seperti Luhan dan Xiumin, yang justru lebih tua dari D.O.

 

"Shireo!" Tiba-tiba D.O mengalihkan pandangannya dari Suho. Terlihat kesal.

 

"Wae?"

 

D.O tidak menjawab. Hening.

 

"Hahahahaha!" Keheningan itu dipecahkan oleh Tao ketika melihat adegan yang menurutnya lucu. What happened, Tao?! Apakah film barbie ada adegan lucunya? Duh, pantas saja yang lain tidak tertawa.

 

"D.O Hyung marah, Hyung." Chen berbaik hati menjelaskan kepada Suho. "Tadi Kai mengalahkannya saat bermain dakon. Padahal tadi D.O sudah berkoar-koar kalau ia adalah raja dakon."

 

Suho melirik ke arah Kai dan bocah itu sedang menaik turunkan kedua alisnya merasa bangga karena telah mengalahkan raja dakon. Kemudian Kai terkikik diikuti oleh Chen.

 

"Ya, diam kau!" D.O melipat kedua tangannya di depan dadanya. Ia juga mengerucutkan bibirnya karena terlalu kesal.

 

"Tsk, choding." Kata Suho meninggalkan tempat itu yang kemudian dilempar bantal oleh D.O yang tidak terima disebut choding. Suho mengelus-elus kepalanya masih sambil berjalan.

 

"Umma dan appa tidak boleh bertengkar!" Sehun tiba-tiba berceloteh. Ia bertingkah seperti bayi dan pura-pura menangis. Luhan mendekati Sehun dan sedikit melupakan permainan dakon mereka. Ia mengikuti alur cerita yang dibuat Sehun dan mulai berpura-pura menangis seperti dongsaeng tercintanya. "Huaaaa.." mereka menangis bersama. Saling berusaha mencolok mata yang lainnya agar mengeluarkan air mata.

 

"Mwoyaa?!" D.O tidak tahan melihat akting buruk kedua member EXO tersebut.

 

Suho yang mendengarkan dari dapur hanya tertawa sambil memakan melon yang baru saja dipotong-potong oleh Lay sehingga mendapat jitakan dari Lay. "Anak-anakmu menangis, Kyungsoo-ah! Berikan dia susu!" Kata Suho sambil tertawa dan meminta ampun kepada Lay.

 

"Susumu!" D.O memelototi Suho yang bermain-main dengannya. Berani-beraninya dia. Tidak akan kumasakkan lagi kau, pikir D.O.

 

Member EXO yang lain meledak dalam tawa akibat kalimat terakhir D.O. Mereka tertawa terpingkal-pingkal sampai tangan Xiumin mengenai wajah Kris. Xiumin yang merasakan sesuatu yang lengket ditangannya kemudian menghapusnya dengan celana milik Kris setelah tau ia mengenai krim pagi di wajah Kris. Kris melihat Xiumin dengan tatapan aneh dan dingin. Bukannya meminta maaf namun justru menambah penderitaannya. Kesal Xiumin tidak memperhatikannya, Kris berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti celananya dan membersihkan wajahnya serta memutuskan untuk mengoleskan krim pagi di kamar mandi saja.

 

"Ahihi, aku menang!" Luhan berteriak senang atas kemenangannya melawan Sehun di perempat final dakon.

 

"Andwaaee!" Sehun tidak bisa menerima kekalahannya. "Hyung, aku saja yang menang. Hyung kan sudah tua, harus mengalah pada yang lebih muda."

 

"Mwoya? Aku masih muda, Sehun-ah!"

 

"Aniya, Hyung suda om-om, tidak pantas menang dakon! Biarkan aku menang, Hyung!"

 

"Shireo! Sebentar lagi aku akan merebut gelar Raja Dakon, kau tahu?!"

 

"Om! Mengalahlaah! Buing-buing.." Sehun sekuat tenaga berusaha membuat Luhan mengalah. Namun Luhan tetap kukuh pendirian.

 

"Buing-buingku lebih imut darimu, Sehun-ah. Mehrong," Luhan mengece Sehun. "Ya, lebih baik kau membantuku mengalahkan Kai. Kau terima shy boy sepertinya menjadi raja dakon? Tidak, kan? Lebih baik hyungmu ini yang menjadi raja dakon.."

 

Sehun cemberut namun mengikuti perintah Luhan. Ia akan membantu Luhan untuk mengalahkan Kai. Ia tidak terima Kai telah mengalahkan ummanya. Padahal Sehun paling cinta dengan masakan D.O, namun Kai justru membuat D.O tidak mau memasak.

 

"Jong Dae Hyung, bantu aku melawan mereka. Mereka telah membuat aliansi. Kukira tidak fair jika dua lawan satu." Kai memanggil Chen untuk duduk di sampingnya. Chen yang masih rookie tetap beranjak menemani Kai. Luhan dan Sehun terkikik karena mereka tahu Chen tidak bisa bermain dakon.

 

 

EXO엑소 EXO

 

 

"Mwoya, anak-anak seperti itu tidak pantas diberi makanan langsung. Mereka saja membiarkan Lay memasak sendirian. Dasar!" Suho berbicara lirih namun terdengar seperti bisikan bagi Lay.

 

"Mwo?" tanyanya.

 

"Aniya, teruskan saja memasakmu. Aku ke kamar dulu," Suho beranjak dari tempat duduknya.

 

"Mengapa kau meminta izin padaku? Memangnya aku ayahmu?" Lay bertanya-tanya. Terlewat innocent. Suho mengatupkan giginya rapat-rapat menahan rasa kesal. Namun karena ia berjiwa malaikat, ia tidak marah, hanya kesal sedikit lah.

 

Suho memasuki kamarnya lagi dengan bungkusan yang masih berada di tangannya. Ia meletakkannya lagi ke dalam laci dan berbaring di tempat tidurnya berfikir cara apa yang digunakannya untuk memberikan kue-kue enak itu namun tidak secara cuma-cuma.

 

 

EXO엑소 EXO

 

 

"Ya, makanannya sudah siap!" Lay sedikit berteriak.

 

Semua yang ada di ruang televisi berlari menuju dapur karena sudah lapar. Kai, Chen, Luhan dan Sehun pun menjeda permainan sengit dua lawan dua mereka untuk sekedar mengisi perut. Suho datang paling akhir dan duduk di ujung meja.

 

"Hanya ramen?!" Chanyeol menyeletuk. Member EXO yang lain membalas dengan anggukan, menyetujui pertanyaan Chanyeol.

 

"Kau pikir kita punya persediaan makanan?" Lay balik bertanya. "Ini tidak hanya ramen, ada sayur, telur dan sosisnya." Kesebelas member EXO pasrah dan akhirnya memakan makanan yang ada. "Melon yang tersisa tinggal satu buah. Sudah kubagi rata. Ya, Suho, bagianmu sudah kupotong."

 

"Mwo?! Aish, kau tak bilang padaku dari tadi!" Suho kesal jatah makanannya berkurang.

 

"Lay kan pelupa, Suho-ah." Xiumin mengingatkan.

 

"Oh iya, ya."

 

"Mwoya! Cepat makan atau kutarik kembali makanannya!"

 

"Aish kau tertular sifat D.O, ya? Aigoo.." Kris mengomentari Lay sembari memakan makanannya dengan cepat. Lay hanya mencibir.

 

Suasana EXO saat makan tidak hening sama sekali. Terdengar suara sendok yang berkali-kali menyentuh mangkok terlalu keras sehingga menghasilkan suara yang cukup berisik. Apalagi keempat bocah yang berusaha melahap makanannya dengan cepat agar segera dapat bertarung kembali memperebutkan posisi yang cukup bergengsi, Raja Dakon. Tanpa diduga, Kai, Chen, Luhan dan Sehun menyelesaikannya dalam waktu yang sama. Mereka segera memakan jatah melon mereka dan meninggalkan ruang makan bersama-sama. Kris dan Xiumin selesai setelah mereka berempat, mereka juga meninggalkan meja makan setelah sedikit berargumen.

 

"Ya, Kris, melonku!!"

 

"Mwo?" Kris menatap Xiumin dingin.

 

"Tidak takut, tidak takut!" Xiumit menjulurkan lidahnya sambil menggerakkan pantatnya. Hyung Choding.

 

"Mwoya.."

 

"Melonku kenapa kau makan, hah?"

 

"Balasan merusak wajah tampanku."

 

"Eh?"

 

"Dan mengotori celanaku."

 

"Aish, pendendam!" Kris hanya mencibir. Xiumin menghentak-hentakkan kakinya di atas lantai namun akhirnya ia pergi juga dari ruang makan. Xiumin kembali menonton film sedangkan Kris memilih untuk ke kamar. Baekhyun, Chanyeol dan Tao yang paling lama. Mereka makan sambil bergosip sehingga makanan mereka masih tersisa banyak. Ketika D.O meninggalkan meja makan pun mereka bertiga masih asik mengobrol.

 

"Ya, aku punya kue bolu enak." Kata Suho saat Baekhyun, Chanyeol dan Tao berhenti berbicara. Mereka bertiga langsung melihat ke arah Suho. Begitu juga Lay yang merasa makan ramen sangatlah kurang untuk perutnya.

 

"Berika pada kami, Hyung." Kata Baekhyun.

 

"Aku juga." Kata Lay.

 

"Hmm, tidak semudah itu!" Keempat member EXO yang mengelilingi Suho mengerutkan dahi mereka. "Buat satu paragraf tentang aku. Yang aku pilih boleh mendapatkan kue-kue enak itu, bagaimana?"

 

Lay memutar kedua bola matanya. "Aish, aku tidak jadi mau." Katanya kemudian. Sejurus kemudian Lay sudah tidak ada di ruang makan. Mengikuti Xiumin dan D.O melihat film.

 

"Bagaimana caranya agar terpilih, Hyung?" tanya Tao penasaran. Rupanya ia benar-benar ingin mendapatkan kue itu. Tao si pecinta kue.

 

Baekhyun dan Chanyeol hanya diam mendengarkan. Namun mereka sudah menyusun kata-kata yang akan ditulisnya.

 

"Harus kreatif, dan berisi hal-hal yang bagus tentangku. 30 menit." Suho menaik turunkan kedua alisnya. Kemudian meninggalkan ketiga makhluk kelaparan itu untuk kembali ke kamarnya. Ia ingin beristirahat sebentar sambil mempersiapkan hatinya untuk mendengar pujian-pujian dari dongsaeng-dongsaengnya.

 

Sepeninggal Suho, suasana dapur ricuh. Tao, Baekhyun dan Chanyeol berusaha cepat-cepat mengambil kertas dan berfikir.

 

"Aduh, aku harus menulis apa? Aku galau. Baekhyun, kau menulis apa?" Tanya Chanyeol saat ia dan Baekhyun berada di kamar mereka. Masalahnya sejak dulu Chanyeol tidak bisa menulis.

 

"Rahasia!" Baekhyun menjulurkan lidahnya.

 

"Baekhyun-ah, aku tidak bisa menulis."

 

"Mwo?! Kau buta huruf?" Mata Baekhyun hampir keluar seperti mata D.O.

 

"Aish! Ani!!!!"

 

"Oh, kau tidak bisa membuat kalimat-kalimat, ya? Tulis saja seperti yang otakmu katakan." Kata Baekhyun seraya meninggalkan Chanyeol untuk mencari tempat yang sepi untuk berfikir.

 

Chanyeol sedih. Ia ingin sekali mendapatkan kue itu tapi ia tidak bisa membuat paragraf. Akhirnya ia mendatangi Tao berbekal kertas dan bolpoin. Tao terlihat sangat cepat menulis. Mengangkat kepalanya sebentar lalu kembali menulis lagi. Hebat sekali dia, pikir Chanyeol. Otakku sama sekali tidak berfungsi pada saat-saat seperti ini, pikirnya lagi.

 

"Tao-ah," Tao sedikit terlonjak. Ia mendapat serangan jantung kecil.

 

"Aish, kau hampir membunuhku, Hyung!" Tao memukul lengan Chanyeol pelan. "Mwoya Gege, eh, Hyung?"

 

"Aku tidak bisa menulis." Kata Chanyeol sambil menekuk kedua bibirnya kebawah.

 

"Chanyeol Hyung buta huruf?!!! Aigoo!"

 

"Aniya!!!! Mengapa reaksimu seperti Baekhyun, ish!"

 

"Ahehehe, mianhae Hyung. Lalu maksud Hyung bagaimana?" Tao menghadap Chanyeol.

 

"Aku bingung harus menulis apa. Beritahu aku bagaimana caranya menulis!"

 

"Hmm, aku harus memberi tahumu apa? Aku hanya menuliskan apa yang ada di pikiranku." Kata Tao. Sejak kecil ia menulis diary, namun sejak menjadi member EXO ia mulai jarang menulis.

 

"Aish, kau sama saja seperti Baekhyun. Menulis apa yang ada di pikiranku, menulis apa yang ada di pikiranku," cibir Chanyeol. "Kalau kau bicara bagitu sama saja kau mengatakan aku tidak punya pikiran!" suara Chanyeol meninggi.

 

"Hyung kok marah?" tanya Tao innocent.

 

"Eh?" Chanyeol salah tingkah. "Ya sudah, tulis saja apa yang ada di pikiranmu! Aku mau menulis apa yang ada di pikiranku!" Chanyeol meninggalkan Tao yang melihatnya dengan tatapan kau-kenapa-Hyung-?.

 

Tao mulai menulis kembali setelah gangguan kecil Chanyeol. Namun tak tahu mengapa otaknya mulai tidak berfungsi. "Aish, gara-gara Chanyeol Hyung aku jadi tertular tidak bisa menulis!"

 

Sementara itu di sisi lain, Chanyeol  mengambil handphonenya. Ia menekan beberapa digit nomor kemudian meletakkan handphone itu di telinga sebelah kanan miliknya.

 

"Annyeonghaseyo Umma, umma masih menyimpan nomor songsaenimku? Oh, ne Umma! Kirimkan ya Umma? Neee, annyeonghaseyo.." Chanyeol tersenyum saat memberi salam terakhir.  Ia mengecek pulsa handphonenya dan sedikit shock. Ummanya ada di luar negeri sekarang, pasti mahal sekali. Tapi demi kue bolu yang enak dan tak kalah mahal, Chanyeol rela.

 

 

EXO엑소 EXO

 

 

"Loh, kok diculik? Bagaimana, dong?!"

 

"Nanti ia diselamatkan oleh kuda-kuda itu."

 

"Unicorn?"

 

"Mwo?"

 

"Aku yang menyelamatkan?"

 

"Kau ini bicara apa?" D.O mulai gila mengikuti jalan pikiran Lay. Anak itu sungguh 4D.

 

"Kau jangan memberi tahu kami!" Xiumin memukul lengan D.O. D.O mengelus lengannya yang sebenarnya tidak terasa sakit sama sekali. Akting. Hanya akting. Untuk memulai karirnya menjadi artis.

 

"Aktingmu buruk :p" Lay mengece D.O. Seperti terhipnotis, D.O segera memusatkan perhatiannya pada layar karena malu.

 

"Kau dulu sudah pernah melihat ini?" Tanya Xiumin pada D.O. D.O mengangguk.

 

"Bagaimana akhirnya? Happy atau sad ending?" Tanya Xiumin penasaran.

 

"Ya! Kau yang menyuruhnya untuk tidak memberitahu ceritanya, Hyung!" Lay mulai gila juga menghadapi Xiumin.

 

"Mian, mian. Aku tidak sabar."

 

"Sabar ya, Hyung." kata D.O.

 

"Mengapa aku sangat malu mempunyai hyung dan dongsaeng seperti mereka?" Chen berbicara sendiri. Matanya terpusat pada tangan Kai yang sedang memainkan dakon. Ia bersama Sehun, Luhan dan Kai memang bermain dakon tak jauh dari D.O, Xiumin, dan Lay. Hanya berjarak dua meter.

 

"Jangan didengarkan,  Hyung. Aku juga tidak tahan mendengar ocehan omong kosong mereka." Kai merespon Chen. Ia sedari tadi ingin menyetop pembicaraan hyung-hyungnya itu namun agak sungkan. Sekarang sudah tidak lagi karena mempunyai teman sepemikiran.

 

"Ya, Kai, kau nakal ya?!" D.O menggertak Kai, Kai berpura-pura ketakutan.

 

"Kau jangan begitu dengan ummaku! Aku masih ingin makan masakan umma!" Sehun menjitak kepala mulus Kai. Sekarang sudah tidak mulus lagi karena ada bekas benjolan kecil hasil jitakan Sehun. Beberapa detik kemudian benjolan itu bertambah dua, menjadi tiga. Rupanya Luhan dan Chen juga menjitaknya.

 

"Aigoo, Sehunku." D.O merasa terbela.

 

"Mwoya, Hyung?! Kenapa kau juga menjitak kepala mulusku?" Kai mulai curiga Chen menghianatinya.

 

"Aku takut tidak kebagian jatah makanan dari D.O." Chen berbisik kepada Kai.

 

"Ya, kau jahat Hyung! Kau membiarkanku berjalan sendirian?!"

 

"Jangan memulai drama, Kai-ah." Kata Luhan.

 

"Oh, Hyung, kita menang!" Sehun berteriak mengagetkan Luhan. Sehun memeluk Luhan dengan sangat erat karena usahanya untuk mengalahkan Kai berhasil. Usaha Luhan sebenarnya.

 

"Loh, kok? Aish! Aku gagal menjadi raja dakon!" Kai mengacak-acak rambutnya. Ia juga mengacak acak rambut Chen.

 

"Ya!!" Chen berteriak karena ulah Kai.

 

TEEEEEEEEEEET TEEEEEET TEEETTTTTTTTT

 

Lay, Xiumin, D.O, Kai, Chen, Luhan dan Sehun terlonjak. Mereka  semua kaget dengan suara keras yang mungkin berasal dari handphone salah satu member EXO. Sementara itu Baekhyun, Chanyeol dan Tao berteriak sangat keras, namun tak begitu diperhatikan.

 

"Apa itu Hyung? Suara kemenangan kita?" Sehun menatap Luhan. Namun yang ditatap juga tidak begitu mengerti. "Apakah kita memang ditakdirkan untuk menang, Hyung? Aku terharu.." Sehun menutup mulutnya, terharu dengan keadaan sekelilingnya.

 

"Chanyeol-ah! Baekhyun-ah! Tao-ah!" Suho keluar dari kamarnya berlagak seperti baru keluar dari singgasananya. Kemudian ia melangkahkan kakinya mendekati Xiumin, D.O dan Lay. Ia menyuruh D.O untuk duduk agak ke pinggir supaya ia juga bisa duduk.

 

"Ah, ternyata kau, Suho-ah." Luhan menjawab dengan wajah bodohnya. "Ternyata bukan bel kemenangan kita, Sehun-ah." Luhan lemas. Ia sedikit sedih karena hanya ia dan Sehun yang merayakan kemenangannya menjadi raja dakon yang baru.

 

"Mengapa kau lemas, Hyung? Ayo kita rayakan dengan minum bubble tea!!" Sehun merangkul pundak Luhan sambil meloncat-loncat kegirangan. Luhan ikut meloncat-loncat bersama Sehun. Sebenarnya Luhan sedikit bertanya-tanya. Ia yang memenangkan lomba dakon itu, namun Sehun yang terlewat bahagia. Duh, maknae!

 

"Suara apa tadi?" Kris keluar dari kamarnya dan duduk di sebelah Kai dan Chen yang terpuruk. Suho menunjukkan handphonenya kepada Kris sebagai jawaban.

 

Tak berapa lama, Tao, Baekhyun dan Chanyeol datang. Saat Suho akan berbicara, handphone Chanyeol berbunyi. Kesebelas member EXO yang tersisa melihat kearahnya.

 

"Pamanku." Katanya. "Annyeonghaseyo, paman."

 

"Hei, Channie!" Paman Chanyeol menyapa Chanyeol dengan sangat semangat.

 

"Loudspeaker!" Xiumin berbicara tanpa suara.

 

"Mwoya?! Untuk apa?" Chanyeol ikut berbicara tanpa suara.

 

"Sudahlah!"

 

"Geurae, geurae.." Chanyeol menekan tombol speaker dan saat itu juga pamannya bertanya lagi.

 

"Bagaimana kabarmu Channie?"

 

"Sepertinya dia menyukaimu." Chen terkikik. Kai juga. Chanyeol hanya memberi tatapan mematikan.

 

"B-baik paman. Paman sendiri bagaimana?" Chanyeol mengisyaratkan seluruh member EXO untuk diam karena mereka berisik, gila! Kesebelas member EXO sendiri tertawa karena Chanyeol yang menjawab pertanyaan pamannya sendiri dengan gugup.

 

"Paman baik."

 

"Syahrini! Syahrini!" Rupanya Lay masih ingat Syahrini, kekasih paman Chanyeol.

 

"Iya, iya, Syahrini!!" Baekhyun, Xiumin, dan Chen mendorong-dorong Chanyeol untuk menanyakan tentang Syahrini.

 

"Ee, bagaimana kabar tante Syahrini, Paman?" Chanyeol merasakan ada yang salah dengan pertanyaannya. Pamannya yang menelpon, mengapa ia menanyakan tentang orang lain?-___- Saat itu Chanyeol benar-benar ingin membunuh seluruh member EXO.

 

"Annyeong!" Tiba-tiba terdengar suara perempuan. Chanyeol dan seluruh member EXO benar-benar kaget dibuatnya.

 

"Hehehe, Chanyeol, sebenarnya paman hanya ingin mengenalkanmu pada Syahrini. Dulu paman kan sudah berjanji. Hehehe. Chanyeol, ini Syahrini. Syahrini, ini Chanyeol. Besok kalau kau sudah pulang bilang-bilang, ya? Agar kita bisa bertemu secara langsung."

 

Chanyeol terlihat bingung. Tak menyangka pamannya menelponnya hanya untuk mengenalkannya pada Syahrini. Setelah salam perpisahan, Chanyeol menutup handphonenya. Chanyeol merasakan setengah dari tubuhnya mati rasa. Ternyata ia kesemutan karena semuanya menjatuhkan badannya secara bebas ke arah dirinya hanya untuk mendengan lebih jelas.

 

"Pamanmu agak gila, ya? Untuk apa menelponmu hanya untuk mengenalkan kekasihnya?" D.O berkomentar.

 

"Aku juga tidak tahu,"

 

"Tanda tanya besar." kata Baekhyun.

 

"Yap! Karena semua sudah ada di sini, ayo segera di mulai." Suho memecah suasana garing yang diciptakan oleh paman Chanyeol.

 

"Mwoya?" tanya Kris sambil menguap. Apalagi yang dipikirkan anak ini, pikir Kris.

 

"Baekhyun, Chanyeol dan Tao akan membacakan paragraf pendek tentangku untuk memperebutkan kue-kue yang aku punya." Suho tersenyum. Namun semua memandangnya aneh.

 

"Mengapa tidak kau berikan langsung?" Xiumin bertanya-tanya.

 

"Tidak seru dong, Hyung."

 

"Seruan juga main dakon, apalagi kalau menang." kata Luhan bangga. Sehun tertawa. Kai dan Chen mencibir.

 

"Cepat mulai, aku ingin tidur siang." kata Kris, sekarang pukul dua belas tepat dan ia mengantuk. Apa-apaan ini.

 

Baekhyun, Chanyeol dan Tao menentukan urutan dengan bermain batu-kertas-gunting. Akhirnya didapatkan hasil: Tao pertama, Baekhyun selanjutnya, dan Chanyeol terakhir.

 

Tao berdiri tepat di depan kesembilan member EXO (minus Tao, Baekhyun&Chanyeol), membelakangi layar televisi. Ia membuka kertas leceknya seperti presiden yang akan membaca undang-undang saat upacara bendera. Awal yang formal, pikir Suho. Ia ingin tahu apa yang ditulis Tao sehingga membuatnya bertingkah formal.

 

"Ehm, ehm." Pembukaan yang buruk, pikir Suho. "Hari ini Suho Hyung akan memberikan kue bolu, tapi tidak secara cuma-cuma. Suho Hyung memang begitu sejak dulu. Dulu aku memintanya untuk mengantarku membeli kue, namun ia berkilah belum mandi. Setelah ia mandi, ia malah kembali ke kamarnya dan tidur."

 

"Mwoya?" Suho menatap Tao dengan tatapan aneh. "Kau menceritakan kebaikanku atau keburukanku, sih?" Suho kesal karena ia belum mendengar pujian dari Tao satu pun.

 

"Belum selesai, Hyung!" potong Tao. "Suho Hyung memang baik," Suho tersenyum mendengarnya. "Tapi masih baikan Kris Hyung. Kris Hyung mau mengantarkanku membeli kue. Walaupun aku harus menunjukkan aegyoku dulu, namun tidak apa-apa. Yang penting Kris Hyung baik. Jika aku memintanya untuk mengantarku membeli tas Gucci baru, ia juga mau mengantar. Kris Hyung baik sekali, kan? Ia juga setia menemaniku memilih-milih Gucci. Kadang, ia juga memberikan pendapatnya saat kutanya mana yang harus ku beli. Pokoknya tidak menyesal kalau berteman dengan Kris Hyung, soalnya dia baik sekali. Sangaaaaaaaaat baik sekaliiiiiiiiiii!! Terima kasih.." Tao membungkuk lalu pergi dari tempatnya. Chen, Lay, D.O, Kai dan Xiumin bertepuk tangan untuk memperhidup suasana. Baekhyun dan Chanyeol yang menunggu di ruang tunggu-alias kamar Suho-meledak dalam tawa. Mereka berguling-guling di lantai seperti kerbau karena tertawa sangat keras. RLABOFL (Roll Like A Buffalo On Floor Laughing).

 

"Mwoya?! Kukira dia menulis apa." Chanyeol berbicara di sela tawanya.

 

"Ahahahahahahha! Memangnya kau tau tadi dia menulis itu?" tanya Baekhyun masih sambil tertawa. Tak tau Tao benar-benar bodoh atau pura-pura bodoh. "Dia itu kenapa, sih? Suho Hyung menyuruhnya menulis yang baik-baik tentangnya tapi dia malah menulis seperti itu!"

 

"Aku juga tidak tahu, tapi tadi sewaktu aku meminta saran padanya, ia terlihat menulis dengan sangat mudah."

 

"Mwoya?!" Suho menampakkan ekspresi jengkelnya pada Tao. Sementara itu Tao duduk di sebelah Kris dan Kris menepuk-nepuk pucuk kepala Tao dengan lembut, bangga padanya.

 

"Mengapa Hyung? Tadi kan aku bilang Suho Hyung baik?" Tanya Tao. Sepertinya dia benar-benar anak yang innocent. Suho yang malang.

 

"Iya, tapi kau malah banyak menulis tentang Kris! Sebenarnya yang memberimu tantangan aku atau Kris, sih? Aish, jinja. Baekhyuuun-aah.." Suho memanggil Baekhyun. Baekhyun tos dengan Chanyeol sebelum keluar dari kamar.

 

"Kau tak akan bisa mengalahkanku! Aku ahli!" Katanya sebelum keluar sehingga membuat Chanyeol pesimis. Chanyeol sudah menghabiskan uang berpuluh-puluh ribu, jika tidak menang ia sangat rugi.

 

"Ku harap kau tidak menceritakan member lain seperti Tao." Suho terlihat lemas. Tak menyangka Tao seinnocent itu. Baekhyun hanya menggeleng."

 

"Suho Hyung." Baekhyun tersenyum. "Suho Hyung adalah leader yang sangaaat baik. Ia selalu perhatian kepada seluruh member. Senyumnya yang menawan bagai malaikat...." Baekhyun menjeda sebentar karena ada yang salah dengan tulisannya. Mengapa ia menuliskan malaikat Malik, penjaga pintu neraka? Duh!

 

"Malaikat apa?" Suho penasaran.

 

"Ani, bukan apa-apa. Malaikat. Hanya malaikat." Suho hanya manggut-manggut. "Senyumnya yang menawan bagai malaikat mampu membuat seluruh wanita di dunia jatuh cinta. Namun sayang Suho Hyung sudah ada yang punya, D.O umma." Baekhyun tersenyum bangga karena kalimatnya berima.

 

"Wooohooooww. Cicuiitt.." EXO memperhidup suasana. Walaupun tidak ada hubungannya, member EXO suka sekali bersuit-suit ria.

 

"D.O umma dan Suho appa bagaikan setali tiga uang, sama saja. D.O umma suka sekali mengomel kepada manusia di seluruh dunia jika kita tidak melaksanakan perintah mulianya. Sama seperti Suho appa," Baekhyun berhenti lagi.

 

"Mwoya? Teruskan!" Chen memaksa Baekhyun untuk melanjutkan bacaannya. Selanjutnya Baekhyun membaca tulisannya dengan datar dan dengan suara pelan karena tidak percaya apa yang ditulisnya.

 

"Suho appa juga suka mengomel. Tapi jika D.O mengomel untuk perbuatan yang baik, Suho appa sering mengomel untuk perbuatan yang baik juga, namun baik untuk dirinya sendiri. Contohnya, jika salah satu dari kami tidak mau mengambilkan remote televisi yang terletak sedikit jauh dari Suho appa, ia akan mengomel tidak jelas. Lebih terdengar seperti ngerap. Mungkin Suho appa iri dengan Chanyeol, Kai, dan Sehun yang mendapat jatah rap di EXO-K. Namun naas, karena wajahnya yang seperti malaikat tadi, seluruh member tidak ada yang mendengarkannya karena berpikir pasti akan dimaafkan dan dimaklumi oleh Suho appa. Saat-saat seperti itulah yang membuat Suho appa iri dengan Kris Hyung. Walaupun Kris Hyung hanya diam, semua member selalu patuh padanya karena wajahnya yang juga cukup mengerikan. Bagaimana aku tahu semua ini? Aku pernah membaca diary Suho appa, hehehe. The end." Baekhyun menelan ludahnya.

 

"Ya!!!!!!!!" Suho berteriak sangat keras.

 

"Mengapa aku menulis semua ini?" Baekhyun menyingkir dari tempatnya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang sedikit gatal. Kutunya hampir hilang. Masih 60% hilang. (FF EXO-K MENANGIS)

 

"Chanyeol-aaahhh, dorawa! Jangan sampai kau juga membuat tulisan seperti mereka." Suho terlihat sangat kesal.

 

Sebelum Chanyeol memulai, ia bertanya kepada Baekhyun. "Kau ini kenapa? Sama saja seperti Tao."

 

"Diam kau! Aku terlalu asik menulis tadi hingga tak sadar apa yang ku tulis. Mungkin kau juga sama saja!" Baekhyun cemberut. Sedikit kesal tidak mendapatkan kue bolu itu.

 

"Sebelumnya, aku ingin mengucapkan terimakasih kepada Suho Hyung yang memberikan kesempatan emas ini kepadaku. Aku tidak pandai membuat kalimat seperti Baekhyun dan Tao, jadi aku menelpon ibuku yang ada di luar negeri." Seluruh member EXO mennjatuhkan rahang bawah mereka. Memang dia sama saja seperti pamannya, sama-sama gila. "Hehehe, walaupun membayar mahal, aku harap nanti kuenya tak kalah mahal dan enak."

 

"Enak kok." Kata Suho.

 

"Suho Hyung. Suho Hyung baik. Suho Hyung tampan. Suho Hyung menarik. Katanya Sehun absnya Suho Hyung bagus."

 

"Ya!! Kapan aku berkata begitu, Hyung? Kau membuatku terlihat seperti penyuka lelaki! Aish." Luhan menyikut-nyikut perut Sehun dengan jahil. "Mwoya Hyung? Aku tidak pernah bilang begitu, sungguh."

 

"Kata Chen kau bilang begitu."

 

"Aku diberi tahu Kai!"

 

"Aku mendengarkan Lay Hyung yang sedang bercerita dengan Baekhyun Hyung."

 

"Mwoya? Aku diberitahu Chanyeol." Baekhyun menyangkal.

 

"Iya, aku yang memberitahu dia, tapi aku hanya bergurau." Chanyeol menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tidak menyangka gurauannya menyebar tidak karuan. "Aigoo, mari kita lanjutkan. Suho Hyung murah senyum. Suho Hyung pekerja keras. Suho Hyung wangi. Suho hyung kulitnya putih dan bersih serta mulus. Selesai."

 

Kesebelas member EXO yang mendengarkan Chanyeol hening.

 

"Kukira kau hanya bercanda tidak bisa menulis kalimat-kalimat begitu." Kata Lay.

 

"Walaupun seperti anak TK, mari kita beri tepuk tangan yang meriah! Pemenangnya adalah Chanyeol!"

 

"Huuuuuuuuuuuuuu.." Chanyeol tidak bisa membedakan apakah hyung dan dongsaengnya ini menyelamatinya atau iri padanya. Chanyeol menganga lebar ketika Suho memberikan tiga kue bolu yang dimaksudkannya.

 

"Bisk*at bolu? Yang harganya 1000?!" Chanyeol menepuk jidatnya.

 

"Mwoya Hyung?! Kukira kau mau memberi kami kue bolu yang besar, mahal dan enak." Kata Tao.

 

"Untung saja aku tidak bersusah payah seperti Chanyeol-__-. Terimakasih Tuhan." Baekhyun bersujud.

 

Chanyeol hening.

 

"Suho Hyung ganti kerugian pulsaku!!" Chanyeol berteriak keras.

 

THE END



 

A/N : update yang panjang~ -___-

gak ada GIFnya nih._.v tapi di cerita selanjutnya GIFnya banyak buanget! So, stay tune! *apaan-_-

Comments are loved (ɔ'з(ɔ˘⌣˘ɔ) *biasaa,emoticonhasilcopyan

maaf banget kalo banyak typo *deepbow*

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
driftedStar
#1
Chapter 1: bacanya ampe daguku sakit karena ketawa mulu, anyway this really nice story
JauziaYusiHN
#2
Chapter 4: Eh? Username ku muncul? ( '-')a
jcandra #3
Baca ini sambil jdi obat nyamuk orang pacaran, ngakak sendiri......
Itu usernameku jga muncul....
GreenDecember #4
Chapter 1: Hai....Malaysian reader here...suka sama cerita kamu ini...
mynameisravee #5
Chapter 1: Pertama, setiap ada kata 'HULK' muncul, pasti kebacanya 'HYUK' -___- *maafkan aku, mulai kerajingan MaknaeHyuk
Duh, ini keluarga BOBO tersayang bersatu bersama EXO tercinta <3
Lawak abis. Jadi kangen baca bobo lagi -__-
bona dan rong-rong temanku~
auliaukhti #6
Chapter 9: hahahaha.... ngakak di setiap chapter!! kerja bagus author!! ^^
Amila12 #7
Chapter 3: Semua nya ngakak.... Dari pertama sampe akhir aku ketawa mulu bener bener ngakak.....

Dan malangnya nasib iak....
nxnxdyeah #8
Chapter 4: Hahaha ngakak ini serius!!! Ini kenapa si luhan paling kudet ya diantara mereka....

ngomong-ngomong 'Sungkan, lah.
Kok Luhan curhat ke nxnxdyeah ?-___-' ini kenapa ada nama saya disini?.-. *pft!!*
minniemonie #9
Chapter 4: ahahahahaha ngakak, lucu banget