Hari Jumat,

Sudah 5 hari kyu dan siwon tidak saling bicara.
Padahal akhir-akhir ini, mereka jadi lumayan lebih dekat.
Setidaknya siwon sudah mau menyapa kyu di tiap pagi.

semenjak kejadian itu, entahlah.
Entah ingin berbicara apa dan apa yang ingin dibicarakan.

*FLASHBACK*

“gara gara ini semua... uang jajan ku dipotong!!
Kalau tidak, untuk apa aku menyapa dan mau belajar bersamamu...”

Mendengar itu, siwon kaget. Rupanya selama ini dia dimanfaatkan.

Kyu pun menyadari bahwa dia salah bicara.

keduanya sama-sama saling pandang. Dalam keheningan.

--------KYU POV--------

Astaga.. aku kelepasan bicara..

Ah~ bagaimana ini!!!

----------END OF KYU POV-----------

...................................................................................................................................................................

------SIWON POV------

“OH JADI BEGITU!” ucap siwon dalam hati.
tersak sesak di dadanya.
Kecewa? Tentu saja!

Tak ada lagi wajah si botox yang tanpa ekspresi, kini berupah menjadi ekemurkaan diwajahnya.
dia terus saja menatap kyu.
menatap dengan penuh kemarahan.

Dia mendekati kyu, mencengkram kerah kyu, cengkraman kuat penuh kemarahan.

------END OF SIWON POV------

.......................................................................................................................................................................

--------KYU POV--------

Tatapan kemarahan ini begitu menyeramkan. Tak heran bila dia marah.

tiba-tiba kerah kyu dicengkram kuat.

“ma.. maaf...” ucap kyu gemetaran.
kyu sudah sangat siap dengan resiko wajah memar.

Tapi...

entahlah sesuatu yang panas dengan kasar menyentuh dan menggigit bibir kyu.
bibir? OH TIDAK!!!!

“PLAKKK!!!~~~” kyu menampar wajah seseorang.
seseorang yang telah mencium bibirnya.

----------END OF KYU POV-----------