Chapter 5

This is My Fault

 

-Amber P.O.V-

“Unnie, sudah lima menit. Coba dilihat.” kata – kata Luna membuyarkan lamunanku. Aku hanya bisa mengangguk, kuambil benda kecil itu sambil berdoa benda itu hanya memunculkan satu garis merah. Ragu – ragu aku mengankat benda itu, aku takut jika hasilnya tidak seperti yang aku inginkan. Kuberanikan diri melihat benda kecil itu, apa yang kudapat? Ternyata dua garis merah. Aku hamil. Tidak, aku tidak mau. Aku hanya bisa mematung.

“Unnie, bagaimana?” Luna bertanya. Aku tidak bisa berkata apa – apa, kuserahkan benda yang kupegang pada Luna.

-Luna P.O.V-

“Unnie....” hanya itu yang bisa kukatakan saat menerima benda ini dari Amber unnie. Ada dua garis merah disana, ini berarti Amber unnie benar – benar hamil. Kenapa semua bisa jadi begini?

BRUKK..

Amber unnie menjatuhkan dirinya ke lantai. Aku tahu perasaannya, pasti dia sangat terkejut sekali. Aku ikut duduk di lantai kamar mandi yang dingin itu, kusejajarkan diriku dengan Amber unnie.

“Unnie...” hanya satu kata itu yang bisa keluar dari mulutku. Aku ingin menghibur Amber unnie, tapi rasanya aku tidak bisa menemukan kata – kata yang tepat untuk menghiburnya.

“Luna-ya, ottoke??” tanya Amber unnie. Suaranya tercekat, sepertinya dia menangis. Aku yang masih terkejut atas semua kenyataan ini hanya diam memandang Amber unnie yang mulai menunduk dan meneteskan air mata. Selama sekitar satu menit aku hanya bisa memandangi Amber unnie yang sedang menangis.

Akhirnya rasa terkejutku mulai reda dan aku bisa mengendalikan diriku lagi. Aku mendekat ke Amber unnie, kupeluk dia, kubiarkan dia menangis di pelukanku. Lalu aku menyadari kita berada dimana, kita masih berada di kamar mandi.

Aku melepaskan pelukanku pada Amber unnie dan menyuruhnya berdiri “Unnie, ayo kita keluar dari sini. Lebih baik bicara di kamar saja, nanti kita kedinginan jika terus – terusan disini.”

Amber unnie hanya mengangguk dan berdiri. Kami pun keluar dari kamar mandi dan duduk di kasur. Amber unnie terus saja menangis. Aku pun masih belum bisa menemukan kata kata penghiburan untuknya. “Unnie, uljima. Semuanya akan baik – baik saja.” Hanya itu yang bisa kukatakan. Semoga semuanya memang akan baik – baik saja.

-Author P.O.V-

Tanpa diketahui Amber dan Luna yang ada di dalam kamar, Victoria, Sulli dan Krystal baru saja pulang dari pekerjaan mereka. Victoria merasa dorm terlalu sepi, padahal Luna dan Amber ada dirumah. Biasanya mereka berisik, tetapi kenapa sekarang sepi sekali, pikir Victoria.

Victoria yang mengira Amber dan Luna sedang tidur langsung saja masuk ke kamar mereka tanpa mengetuk. Tapi, yang dilihatnya bukan kedua dongsaengnya itu sedang tidur tapi Amber yang sedang menangis dan Luna yang sedang menenangkannya.

“Amber, kau kenapa? Kenapa kau menangis? Luna, ada apa ini?” secara otomatis Victoria menghampiri mereka diikuti Krystal dan Sulli yang mendengar teriakan Victoria tentang unnie mereka yang menangis. Wajar saja mereka khawatir karena memang Amber bukan tipe yeoja yang sering menangis walaupun ada masalah yang sangat berat. Jika Amber menangis berarti ada suatu masalah yang lebih dari berat.

Luna yang masih memegang alat tes kehamilan milik Amber secara otomatis memasukkannya ke dalam kantong celananya saat tiba – tiba Victoria masuk ke kamar mereka tanpa mengetuk pintu. Beruntungnya dia karena Victoria, Sulli dan Krystal tidak melihat apa yang dia lakukan.

“Unnie, kau kenapa?” tanya Krystal sambil berlari memeluk Amber. Karena Amber tidak menjawab Krystal pun beralih ke unnienya yang satu lagi, Luna. Luna bingung harus berkata apa, dia harus jujur atau bohong? Luna mematap Amber meminta persetujuan. Amber menggelengkan kepalanya sambil menatap Luna dengan tatapan ‘berbohonglah’. Luna hanya mengangguk sedikit tanda dia mengerti.

“Amber unnie tidak apa – apa kok. Tadi dia baru saja mendapat telepon dari Amerika, katanya teman Amber unnie ada yang meninggal.” hanya itu yang bisa dikarang Luna dalam waktu singkat. Ketiga orang yang dibohongi hanya membulatkan mulut mereka tanda mengerti.

“Benarkah itu unnie?” tanya Krystal “Aku turut berduka cita ya.”

“Aku juga.” kata Victoria dan Sulli bersamaan. Amber hanya bisa mengangguk tanpa berkata apa – apa.

“Tapi unnie, tidak biasanya kau menangis saat ada yang meninggal meskipun kau mengenalnya?” tanya Sulli curiga.

“Tapi Sul, dia dulu teman sekelasku. Aku tidak menyangka saja dia akan pergi secepat ini.” akhirnya Amber angkat bicara setelah tangisnya agak mereda.

“Sudahlah Sul, jangan bilang begitu.” kata Victoria. “Baiklah, aku akan masak yang enak – enak deh biar adikku yang satu ini ngga sedih lagi.” tambah Victoria sambil mencubit pipi Amber.

“Gomawo unnie.” balas Amber sambil tersenyum.

“Sulli, kau bantu aku masak ya.”

“Ne.” Sulli dan Victoria pun pergi ke dapur untuk memasak.

-Amber P.O.V-

Akhirnya mereka keluar juga. Untung mereka tidak curiga. Aku tidak mau ada orang lain yang tahu kalau aku hamil selain Luna. Semakin sedikit yang tahu akan semakin baik.

“Sudahlah unnie, jangan menangis lagi ya. Pasti temanmu juga akan sedih jika kau menangisinya. Doakan saja semoga dia bahagia di surga.” kata Krystal yang menyadarkanku kalau masih ada dia disini.

“Ne.” hanya itu yang bisa keluar dari mulutku. Aku tidak suka kebohongan ini. Kenapa Luna harus berbohong ada temanku yang meninggal? Kalau benar – benar terjadi bagaimana?

“Sudah ya unnie, aku mau mandi dulu, terus makan, terus pulang.” kata Krystal sambil senyum – senyum lalu berjalan pergi meninggalkan kamar.

Kualihkan pandanganku ke arah Luna, “Kenapa kau bilang ada temanku yang meninggal? Kalau kejadian beneran gimana?” tanyaku.

“Ah unnie, mian. Habisnya aku tidak tahu harus bilang apa lagi. Apa aku harus jujur pada mereka kenapa unnie menangis?”

“Jangan, jangan beritahu siapapun. Cukup kau dan aku yang tahu.”

“Tapi unnie, cepat atau lambat mereka nantinya juga akan tahu. Kau tidak bisa menutup – nutupi ini terus unnie.”

“Aku tahu. Aku nantinya juga akan memberitahu mereka. Tapi bukan sekarang, aku belum siap, aku masih terkejut, aku tidak percaya kalau ini semua terjadi padaku.”

“Lalu bagai mana dengan Key oppa? Kurasa dialah yang harus tahu.”

“Tidak, tidak ada yang boleh tahu, termasuk Key oppa. Aku tidak ingin masalah ini menjadi semakin rumit. Berjanjilah padaku Luna, kau tidak akan mengatakan masalah ini kepada siapapun apapun yang terjadi.” kutatap mata Luna. Aku harap dia bisa membantuku menyimpan rahasia ini sampai aku siap memberitahu Key oppa dan yang lain.

“Baiklah aku janji.” aku lega mendengar jawaban Luna. Aku tidak perlu khawatir, Luna pasti bisa dipercaya. “Tapi unnie, apa kau bisa menari dengan kondisi seperti ini?” tanya Luna.

Itulah yang sedari tadi ku khawatikan. Bagaimana aku akan menari jika aku hamil. Apakah tidak apa – apa? Tapi selama ini aku juga tidak apa – apa. Bukankan aku sudah hamil selama sekitar tiga minggu jika dihitung dari kejadian di dorm SHINee waktu itu dan hampir setiap hari aku menari. Dan sampai sekarang aku masih tidak apa – apa. Mungkin memang tidak apa – apa jika aku menari.

“Kurasa aku akan baik – baik saja jika hanya menari untuk Hot Summer atau Pinocchio, tapi aku tidak bisa menjamin aku akan baik – baik saja setelah perform NU ABO atau Chu~♡.”kurasa yang kukatakan benar, mengingat dance NU ABO dan Chu~♡ yang harus lompat – lompat.

“Benar juga unnie.” Luna menganguk – angguk tanda dia setuju dengan kata – kataku.

“Jadi, jika mereka meminta kita untuk perform kedua lagu itu bantulah aku untuk menolaknya. Okey?”

Luna hanya mengangguk dan tersenyum. “Aku akan menjagamu unnie, karena hanya aku yang tahu. Percayakan saja padaku.”

“Aku percaya padamu.” Kataku sambil membalas senyumnya.

Dari luar terdengar suara Victoria unnie yang berteriak memanggil kita karena makanan sudah siap. “Sebaiknya kita keluar. Jangan bicarakan masalah ini terus, aku capek. Lagi pula aku juga sudah lapar, makan siangku tadi sia – sia.” ajakku.

“Ayo. Unnie kau harus makan yang banyak ya. Ingat, kau tidak hanya makan untuk dirimu sendiri unnie.”

“Ne.” kataku sambil tersenyum. Kurasa aku harus mau menerima keadaanku sekarang ini. Aku juga yang salah. Anak ini tidak salah, aku tidak boleh membencinya, justru aku harus menyayanginya. Meskipun aku takut akan apa yang akan terjadi setelah ini. Tapi aku yakin aku akan bisa melewatinya. Masih ada Luna yang akan dengan senang hati membantuku, kurasa itu sudah cukup.

Untuk masalah Key oppa, kurasa aku belum siap memberi tahunya. Aku akan tetap berpura – pura sudah bisa melupakan kejadian waktu itu. Aku juga tidak mau mengganggunya, dia sedang sibuk – sibuknya di Jepang sekarang. Lebih baik dia tidak tahu kalau aku hamil. Untuk langkah selanjutnya nanti saja kupikirkan, aku masih belum tahu setelah ini aku akan bagaimana.

To be continued...

Comment please. Hope you like it :)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Stefyasan
#1
Chapter 6: Lanjutkan lagi dong thor ceritanya
chan_yeol25 #2
Chapter 6: lanjutya.. thor

:D
Rainbow997
#3
Chapter 6: udah lama yah ga update :)

Chingu ayo lanjut ff ini & bikin keyber yg lain dong ^^ hwaiting
kkimberliu #4
Chapter 6: lanjutttt... Sumpah ini ff kece badai yg prnh kubaca. Lnjutinnya jgn lama2 dongg... Seru nihh. :)
kkimberliu #5
Chapter 5: gk tau mau ngomong apa, tapi ini kerennn... Bngtttt.... Salut sama aut_____a. Kasih 44 jmpol deh ke author. *bnyak bngt?? Nebeng jmpolnya shinee f(x).* lnjut thorrr...
Rainbow997
#6
Chapter 6: Wow baru pertama kali baca ff cast'a Amber,
songhyekyung
#7
mrs_kwon_kim : gomawo udah comment.. sama dong kita suka keyber.. baca terus ya,, jangan lupa coent juga.. gomawo :D
diva_key13 : gomawo ya uda baca ma comment.. wah, aku juga suka kok, aku kan juga jongkey shipper, tapi aku belum bisa bikin ff .. sekali lagi gomawo ya :D
bocah_kecambah
#8
Chapter 6: nah lho luna ktauan tu alat test ny wkwkwk
yup keren thor kagak bosenin menurut gue, lanjut dah chapter brikut ny wkwk

ni FF straight + pregnancy yg BISA gue baca, jujur gue g gythu suka FF straight n lbh suka , tp salud dah buat lu thor <3<3<3
mrs_kwon_kim #9
iseng-iseng search kategori 'indonesian' nemu ini ahahahaha penasaran karena pairing-nya u,u one of my favorites couples :3
rata-rata yang kategori 'indonesian' semuannya -____-

o.O preggy? owowow baby girl sabar yah key pasti tanggung jawab *pukpuk amber*
songhyekyung
#10
iya, kan kmu yg suruh aku bikin chapter agak panjang. Hehe
Post dong ffmu. Ntar aku baca deh, aku suka ff kya gini kok.