Chapter 2
This is My Fault
My Gangsta My Gangsta
My Gangsta My Gangsta
Amber terbangun mendengar alarm ponselnya. Kepalanya pusing dan dia masih mengantuk. Dia merasa seperti ada beban di bagian perutnya. Setelah seratus persen sadar dari tidurnya Amber menemukan Key tertidur di sampingnya sambil memeluknya. Refleks Amber mendorong Key menjauhinya sambit berteriak “Ya! Oppa, apa yang kau lakukan??”
Key terbangun mendengar Amber berteriak, pada saat itu juga Amber sadar bahwa dia dan Key sama – sama tidak memakai baju, hanya ada selimut di sana. Amber menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya dan berteriak lagi “Ya! Oppa, kau apakan aku semalam??”
Key yang baru terbangun kaget dengan pertanyaan Amber “Aku? Apa?” Key bertanya balik. Akhirnya Key sadar dia telanjang dan dia melihat Amber menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Key ingat apa yang dilakukannya semalam saat dia mabuk.
“M..miane Amber-ah. Aku.. aku mabuk. Aku tidak sadar apa yang aku lakukan.” kata Key dengan nada menyesal.
“Oppa. Berani – beraninya kau. Aku.. aku..” Amber tidak bisa menyelesaikan kata – katanya. Matanya mulai basah, dia ingin menangis, dia takut.
“Amber-ah, miane.” Key meminta maaf lagi dan mendekati Amber untuk menghapus air matanya. Tetapi Amber semakin menjauh dari Key.
“Stop! Oppa please, jangan sentuh aku. Lebih baik kau pergi saja.” Kata Amber sambil menangis.
“Amber. Kumohon maafkan aku.” pinta Key lagi.
“Sudahlah oppa. Lebih baik kau pergi. Kumohon.” pinta Amber. Dia menunduk dan menutup matanya memberi kesempatan pada Key untuk memakai banjunya. Key mengerti apa yang diinginkan Amber dan dia mulai memakai bajunya. Setelah selesai dia berkata “Aku sudah selesai. Pakailah bajumu, kutunggu di luar.”
Amber bangun dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Di kamar mandi dia sadar kalau dia berdarah. Tadinya dia masih berharap kalau Key tidak melakukan apa – apa padanya. Tapi, sekarang pupuslah harapannya, hal yang paling dia takutkan benar – benar terjadi.
“Ternyata dia memang melakukannya. Oh, ottoke? Ottoke??” gumam Amber masih menangis. Dia sama sekali tidak percaya. Sahabat terbaiknya yang paling dia sayang ternyata merampas miliknya yang paling berharga. Amber tidak tahu apakah dia bisa memaafkan Key setelah apa yang Key lakukan padanya. Amber mulai menitikkan air matanya lagi.
TBC...
Coment please. Hope you like it :)
Comments