Chapter 4

This is My Fault

 

-Luna P.O.V-

Seperti biasa, pagi ini tidurku terusik oleh suara alarm Amber unnie yang otomatis berbunyi setiap pagi. Lelahku sehabis latihan kemarin belum hilang, aku masih ingin tidur lagi, tapi mau bagai mana lagi, mau tidak mau aku harus bangun.

Akhirnya aku membuka mataku. Aku melihat Amber unnie sudah bangun dan sedang duduk di atas kasur, “Unnie, selamat pagi.” ucapku untuk memberitahu Amber unnie kalau aku sudah bangun.

Amber unnie tidak menjawabku tapi mendekapkan tangannya ke mulut dan berlari ke kamar mandi yang ada di kamar kami. Aku mendengar suara Amber unnie memuntahkan sesuatu. Aku pun turun dari kasur dan menyusul Amber unnie. Kudekati dia dan kuusap punggungnya, aku mencoba membuatnya lebih nyaman. Sebenarnya Amber unnie kenapa??

-Amber P.O.V-

Rasanya mual selkali. Aku mencoba untuk memuntahkannya, tapi tidak ada apapun yang keluar. Aku terus mencoba memuntahkan sesuatu, tapi nihil, tidak ada yang keluar. Aku menyerah, akhirnya rasa mual itu hilang juga. Aku baru sadar ada Luna di sampingku mengusap punggungku.

“Unnie, gwencanayo??” tanya Luna padaku.

“Ne, gwencana.” Jawabku singkat “Mungkin semalam aku salah makan.”

“Mungkin juga. Tapi unnie, apa kau yakin kau tidak apa – apa?”

“Iya, aku tidak apa – apa. Tidak usah kawatir, nanti juga sembuh.” Jawabku berusaha meyakinkan Luna kalau aku tidak apa – apa. “Oh ya, pagi ini siapa yang mandi dulu?” aku mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

“Aku saja dulu unnie. Kau istirahat dulu saja, sepertinya kau sakit.”

“Ah, aku tidak apa – apa kok. Oh ya Luna, jangan beri tahu siapa – siapa ya kalau aku muntah – muntah pagi ini, cukup kamu saja yang tahu, aku tidak mau mereka semua khawatir.”

“Ne unnie” Luna menganguk, tapi dari tatapan matanya dia terlihat sangat khawatir padaku.

“Luna-ya, aku tidak apa – apa kok. Jangan menatapku seperti itu.” Kataku sambil tersenyum lebar meyakinkan Luna bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

-Author P.O.V-

Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian di dorm SHINee antara Amber dan Key. Amber memutuskan untuk melupakan kejadian itu. Setiap dia bertemu dengan Key dia selalu berusaha bersikap seperti tidak terjadi apa – apa, dan setiap kali Key ingin membicarakan tentang kejadian itu Amber selalu menghindar dan mengalihkan pembicaraan.

Hari ini f(x) akan melakukan comeback stage untuk lagi terbaru mereka yang berjudul Hot Summer. Semua member f(x) sangat bersemangat untuk comeback mereka kali ini. Mereka yakin mereka bisa membuat lagu Hot Summer menjadi sesukses lagu mereka sebelumnya—Pinocchio—yang berhasil memenangkan delapan piala pada beberapa acara musik.

-Amber P.O.V-

Akhirnya selesai juga. Aku lelah sekali. Comeback stage memang melelahkan, lima kali kita mengulang penampilan kita sampai mendapat penampilan yang sempurnya. Belum sempat aku duduk untuk melepas lelah, aku merasa mual lagi.

“Unnie, aku ke kamar mandi sebentar ya.” Kataku pada Victoria unnie yang ada di dekatku. Tanpa menunggu jawaban dari Victoria unnie aku langsung berlari ke toilet wanita. Kumuntahkan semua makan siang yang tadi kumakan. Akibatnya, tubuhku jadi lemas. Sebenarnya apa yang terjadi padaku? Sepertinya tadi siang aku tidak makan sesuatu yang aneh.

Tiba – tiba sebuah pemikiran terbersit di otakku. Aku teringat lagi peristiwa dua minggu lalu di dorm SHINee. Apa mungkin aku hamil? Tidak, tidak, tidak, aku membuang jauh – jauh pemikiran itu. Tidak, jangan sampai itu terjadi. Tidak, aku tidak apa – apa, pasti hanya salah makan. Aku terus – menerus meyakinkan diriku kalau aku tidak apa – apa dan berusaha melupakan apa yang baru saja aku pikirkan.

Tapi, semakin hari pemikiran itu semakin kuat. Setiap hari aku selalu merasa mual setiap bangun tidur. Aku takut jika apa yang kupikirkan ini benar benar terjadi. Sudah satu minggu aku muntah – muntah setiap pagi. Sejauh ini hanya Luna yang tahu. Dia menyarankanku untuk periksa ke dokter, tapi aku terlalu takut untuk melakukannya.

“Unnie sebenarnya kau itu kenapa? Aku takut kalau ternyata kau sakit parah. Apa tidak sebaiknya kau pergi ke dokter saja?” tanya Luna saat aku—sekali lagi—baru saja memuntahkan makan siang yang kumakan.

Hari ini dorm sedang sepi. Hanya ada aku dan Luna. Victoria unnie, Sulli, dan Krystal sedang ada pekerjaan sedangkan aku dan Luna bebas. Sepertinya ini saat yang tepat untuk menceritakan pada Luna apa yang aku pikirkan selama seminggu terakhir ini.

“Luna-ya, sepertinya aku tidak sakit. Tapi...” aku tidak sanggup melanjutkannya.

“Tapi apa unnie?” tanya Luna.

“Aku rasa aku.. aku ha.. hamil.” Saat aku berkata begitu Luna malah tertawa.

“Hamil unnie? Mana mungkin? Kan unnie belum pernah ‘melakukan’nya. Mana mungkin unnie bisa hamil.”

“Tapi Luna, percaya atau tidak, sayang sekali aku sudah pernah.”

“ Apa? Unnie kau serius? Kapan? De.. dengan siapa? Unnie, kau kan tidak punya namjachingu. Bagaimana bisa?” tanya Luna. Aku tidak berani menatap matanya, tapi dari nada suaranya aku yakin Luna benar – benar kaget.

“Aku memang tidak punya namjachingu. Aku tidak melakukannya dengan namjachinguku.”

“Lalu dengan siapa unnie?”

Aku tidak sanggup menyebutkan namanya. Tapi aku memberanikan diriku. Kukerahkan semua keberanian yang kupunya hanya untuk menyebutkan dua kata ini, “Key oppa.”

-Luna P.O.V-

“Apa? Key oppa?” hanya itu yang bisa kuucapkan. Aku tidak percaya, aku benar – benar shock. Bagaimana mungkin Key oppa dan Amber unnie melakukan itu? Mereka kan sahabat.

Akhirnya setelah shock yang kualami reda. Aku menatap Amber unnie, ada begitu banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan padanya. “Unnie, apa kau sadar apa yang kau lakukan?”

“Aku seratus persen tidak sadar Luna. Saat aku bangun dia sudah ada di sebelahku. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan padaku.”

“Jika kau tidak sadar bagaimana kau bisa tahu kalau Key oppa telah melakukan itu padamu?”

“Itu karena.” Amber unnie diam sebentar. Aku memberinya kesempatan untuk diam. Mungkin ini terlalu berat untuk diceritakan. “Karena aku berdarah.” Aku sudah mengerti apa yang dimaksud Amber unnie tanpa dia harus menjelaskannya lebih lanjut.

“Tapi, aku masih tidak mengerti kenapa Key oppa berani melakukan itu padamu sementara kau sendiri tidak sadar?”

“Saat itu aku dan Key oppa sama – sama mabuk dan sepertinya aku pingsan di atas kasur Key oppa saat mengantarnya ke kasur. Dan saat itu di dorm SHINee hanya ada kami berdua. Aku juga tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.”

Aku mencoba memikirkan semua yang telah dikatakan oleh Amber unnie. Aku mengerti, Key oppa lah yang salah dan bertanggung jawab atas semua ini, Amber unnie tidak tahu apa – apa.

“Luna-ya. Kumohon, jangan beritahu siapa – siapa tentang ini.” Pinta Amber unnie.

“Tidak apa – apa sih kalau unnie benar – benar tidak hamil. Tapi kalau unnie hamil bagaimana?”

“Itulah yang kutakutkan. Tapi kan belum tentu aku hamil.”

Benar juga, belum tentu Amber unnie hamil. “Ah, unnie. Bagaimana kalau kita beli saja alat tes kehamilan, jadi kita bisa tahu kau hamil atau tidak. Bagaimana?”

“Sekarang?”

“Iya. Mumpung hanya ada kita berdua disini.”

Akhirnya Amber unnie setuju. Kita pun melakukan penyamaran dan pergi ke apotek untuk membeli alat tes kehamilan.

-Amber P.O.V-

Aku dan Luna akhirnya berhasil selamat sampai dorm tanpa ada yang tahu kalau kita adalah member f(x). Mungkin mereka mengira kami turis asing karena rambutku dan Luna sama – sama pirang.

Pelan – pelan aku membaca intruksi pada kemasan alat tes kehamilan yang kami beli. Disini tertulis aku harus mencelupkannya pada urineku dan menunggu sekitar lima menit untuk tahu hasilnya. Jika muncul satu garis merah berarti aku tidak hamil dan jika muncul dua garis merah berarti aku hamil.

“Ayo unnie cepat lalukan sebelum yang lain datang.” Pinta Luna. Aku hanya bisa mengangguk dan melakukan intruksi yang tertulis.

Saat aku mau memasukkan alat tes kehamilannya pada cairan urineku Luna mengetuk pintu kamar mandi “Unnie, apa aku boleh masuk??” tanya Luna dari luar.

“Ne, masuklah.”

Aku pun mencelupkan alat tes kehamilan itu ke urineku. Aku tidak berani melihatnya, Luna juga tidak berani. Kami hanya diam, suasana menjadi hening selama kami menunggu. Akhirnya Luna memecah keheningan “Unnie, sudah lima menit. Coba dilihat.”

Aku hanya mengangguk. Aku berdoa semoga yang muncul hanya satu garis.

-Luna P.O.V-

Aku tidak berani memandang alat tes kehamilan yang dibawa Amber unnie, aku hanya melihat wajah Amber unnie. Lalu ekspresi Amber unnie berubah. Aku tidak tahu apakah ekspresi Amber unnie menandakan kabar baik atau buruk.

To be continued.....

 

Akhirnya aku bisa buat cerita yang lebih panjang. Comment please. Hope you like it :)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Stefyasan
#1
Chapter 6: Lanjutkan lagi dong thor ceritanya
chan_yeol25 #2
Chapter 6: lanjutya.. thor

:D
Rainbow997
#3
Chapter 6: udah lama yah ga update :)

Chingu ayo lanjut ff ini & bikin keyber yg lain dong ^^ hwaiting
kkimberliu #4
Chapter 6: lanjutttt... Sumpah ini ff kece badai yg prnh kubaca. Lnjutinnya jgn lama2 dongg... Seru nihh. :)
kkimberliu #5
Chapter 5: gk tau mau ngomong apa, tapi ini kerennn... Bngtttt.... Salut sama aut_____a. Kasih 44 jmpol deh ke author. *bnyak bngt?? Nebeng jmpolnya shinee f(x).* lnjut thorrr...
Rainbow997
#6
Chapter 6: Wow baru pertama kali baca ff cast'a Amber,
songhyekyung
#7
mrs_kwon_kim : gomawo udah comment.. sama dong kita suka keyber.. baca terus ya,, jangan lupa coent juga.. gomawo :D
diva_key13 : gomawo ya uda baca ma comment.. wah, aku juga suka kok, aku kan juga jongkey shipper, tapi aku belum bisa bikin ff .. sekali lagi gomawo ya :D
bocah_kecambah
#8
Chapter 6: nah lho luna ktauan tu alat test ny wkwkwk
yup keren thor kagak bosenin menurut gue, lanjut dah chapter brikut ny wkwk

ni FF straight + pregnancy yg BISA gue baca, jujur gue g gythu suka FF straight n lbh suka , tp salud dah buat lu thor <3<3<3
mrs_kwon_kim #9
iseng-iseng search kategori 'indonesian' nemu ini ahahahaha penasaran karena pairing-nya u,u one of my favorites couples :3
rata-rata yang kategori 'indonesian' semuannya -____-

o.O preggy? owowow baby girl sabar yah key pasti tanggung jawab *pukpuk amber*
songhyekyung
#10
iya, kan kmu yg suruh aku bikin chapter agak panjang. Hehe
Post dong ffmu. Ntar aku baca deh, aku suka ff kya gini kok.