The 7

The Darkness
Please Subscribe to read the full chapter

*** 

 

Kaki Taeyeon mendadak lemas saat melihat kedua orang tua angkatnya telah tercabik dan tak bernyawa. Seperti de javu saat ia melihat kaca mobil orang tuanya yang pecah. Persis seperti malam itu. Malam di mana ia diserang oleh segerombolan serigala.

 

Taeyeon menangis sejadinya. Di samping jasad kedua orang tuanya, ia meraung. Menangis dan berteriak. Ia tak mampu lagi membendung amarahnya. Melihat darah yang berceceran membuat hatinya semakin sakit.

 

Jiyong masih di sana. Ia berdiri, menjaga jarak dari Taeyeon. Menyesali apa yang baru saja terjadi. Ia tahu persis alasan kenapa ini semua terjadi.

 

Awan hitam dan bulan yang berubah menjadi warna merah dalam seketika itu pun datang, seiring dengan perubahan Taeyeon.

 

Jiyong tidak bisa lagi menahan Taeyeon. Ia tidak mampu. Rasa bersalahnya terlalu kuat. Perlahan, Taeyeon berubah menjadi vampire yang menyeramkan. Kuku panjangnya, taringnya, dan bola matanya pun berubah. Taeyeon berdiri menghadap ke arah Jiyong dengan tatapan marahnya. Ia mendekati Jiyong, tapi Jiyong tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya berdiri.

 

Jiyong yang biasanya berusaha menyadarkan Taeyeon, kini ia hanya mampu memandangi Taeyeon yang semakin mendekatinya. Taeyeon mengendus tubuh Jiyong hingga ia berhenti pada kantung celana laki-laki itu. Tempat Jiyong menyimpan gelang yang terjatuh di rumah Taeyeon. Setelah keduanya saling bertatapan satu sama lainnya, Taeyeon langsung pergi berlari menuju hutan.

 

Larinya secepat kilat, membuat Jiyong tak mampu mengejarnya.

 

Taeyeon terus berlari dan menyusuri hutan gelap itu dengan amarahnya. Matanya berpendar, indera penciumannya meningkat tajam. Benar saja, langkahnya menuntunnya ke arah yang tepat. Terdapat tiga ekor serigala yang berada di depannya saat ini.

 

Dengan cepat, Taeyeon mengejar mereka dan menyergap salah satunya. Tidak berpikir panjang, Taeyeon langsung menggigit salah satu dari mereka. Kedua serigala yang masih tersisa itu panik. Mereka langsung membalikkan badan dan berniat untuk menyerang Taeyeon.

 

Dengan mulut yang masih tersisa darah, Taeyeon pun bersiap menghadapi mereka. Kedua serigala itu langsung menyerang Taeyeon secara bersamaan. Dan, Taeyeon pun berhasil menangkap salah satunya. Saat ia tengah bersiap untuk menggigit salah satu di antara mereka, Jiyong datang dan menghalau Taeyeon. Ia memegangi tubuh Taeyeon yang semakin memberontak.

 

“Taeyeon, sadar!” teriak Jiyong.

 

Taeyeon tidak perduli dan masih terus memberontak. Berusaha untuk membunuh kedua serigala yang masih tersisa itu.

 

“Taeyeon!” Jiyong memegang kedua bahu Taeyeon dengan kuat dan menatap matanya dengan salah satu mata Jiyong yang berubah warna merah seketika. “Stop it, Taeyeon.”

 

Bak dihipnotis, Taeyeon yang memberontak pun perlahan menjadi tenang. Perlahan, kuku tajam itu menghilang, tarik di mulutnya juga berubah jadi normal, begitu pun warna merah di mata Taeyeon.

 

“Taeyeon,” Jiyong menarik tubuh Taeyeon yang sudah tenang ke dalam pelukannya. Tubuh Taeyeon lemas seketika itu juga. Kesedihan masih menyelimuti dirinya. Tapi anehnya, di hadapan Jiyong, ia tidak mampu berbuat apa-apa.

 

“Mereka membunuh orang tuaku, Jiyong,” kata Taeyeon lirih.

 

“Aku tahu. Dan, aku akan mengurusnya untukmu.”

 

Jiyong mengusap punggung Taeyeon secara perlahan. Dalam dekapan Jiyong, Taeyeon membiarkan kedua serigala lainnya pergi menjauhi mereka. Tangis Taeyeon pun kembali pecah.

 

“Menangislah, aku bersamamu.”

 

-

 

Taeyeon dibantu oleh Jiyong menguburkan kedua orang tuanya dengan layak. Saat keduanya sudah tertutup tanah, Taeyeon bertekuk lutut di hadapan pemakaman mereka. Ia menangis dan meminta maaf. Ia juga mengucap terima kasih yang begitu besar karena sudah memberinya cinta.

 

Taeyeon tidak pernah menyangka, bahwa dirinya bisa membahayakan orang lain. Bahwa identitasnya sebagai manusia setengah vampire bisa membuatnya kehilangan orang yang ia cinta.

 

Ia benci dirinya saat ini. Ia benci mengetahui kenyataan, bahwa ia bukan manusia. Dan, ia benci kedua orang tua kandungnya.

 

Taeyeon berjanji pada dirinya sendiri, jika kelak ia bertemu orang tua kandungnya, ia akan membalaskan dendam amarahnya saat ini. Tidak peduli siapapun mereka. Tapi, mereka membuat hidupnya berada di ambang kehancuran.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet