The 12

The Darkness
Please Subscribe to read the full chapter

***

 

Taeyeon terbangun di sebuah ruangan dan mendapati Jiyong yang sedang menggenggam tangannya sambil tertidur di sebelahnya. Melihat hal itu, Taeyeon langsung merasa bersalah atas apa yang telah ia sebabkan beberapa jam yang lalu.

 

Ia berusaha untuk bangun tanpa menyadarkan Jiyong. Namun, usahanya gagal. Jiyong langsung terbangun saat merasakan tubuh Taeyeon bergerak.

 

“Kau tidak apa-apa?” tanya Jiyong pada Taeyeon yang terlihat sendu.

 

Menyadari ini, Jiyong pun langsung mengembangkan senyumnya dan berkata,”Apapun yang terjadi, ini bukan salahmu, Taeyeon.”

 

“Bagaimana keadaan Sam?”

 

Jiyong hanya diam. Dia tidak dapat memberikan jawaban apapun. Ia hanya tersenyum sambil berdiri dan mengulurkan senyumnya.

 

Taeyeon mengikuti langkah Jiyong menuju ke sebuah rumah di mana Sam dirawat. Melihat Sam yang terluka karenanya, Taeyeon langsung menghampiri laki-laki tersebut.

 

“Sam, maafkan aku,” kata Taeyeon penuh rasa sesal.

 

“Tidak apa-apa, Taeyeon,” balas Sam dengan mengembangkan senyumnya. “Lukanya tidak parah, kok.”

 

“Tapi, kau terluka karena aku.”

 

“Yang penting kau baik-baik saja sekarang, Taeyeon.”

 

“Aku juga ingin meminta maaf padamu, Taeyeon,” ucap Choi yang datang dengan tiba-tiba.

 

Taeyeon menoleh ke arahnya yang sedang berlutut untuk meminta maaf.

 

“Aku sudah melakukan kesalahan besar malam itu. Aku minta maaf,” kata Choi dengan tulus. “Tapi, jika memang kau tidak bisa memaafkanku, aku bersedia untuk kau habisi sebagai balasan atas dendammu.”

 

Ucapan Choi sontak mengejutkan semua orang. Tapi. Taeyeon bergeming. Ia hanya menatap Choi dengan perasaannya yang bercampur aduk.

 

“Membunuhmu pun tidak akan membuat orang tuaku hidup kembali,” kata Taeyeon.

 

Pandangan Taeyeon berpendar, memandangi satu per satu orang yang ada di ruangan itu. Dengan mata yang berlinang, Taeyeon mencoba memaafkan dan memulai lembar kehidupan baru.

 

“Aku berhutang pada kalian yang telah menyelamatkanku dari para vampire kemarin,” kata Taeyeon dengan suara parau.

 

Sam menepuk pundak Taeyeon sambil tersenyum. Begitu pun Jiyong yang sedang mengamatinya dari ambang pintu. Semua orang tersenyum padanya. Tidak terkecuali Lupin yang sejak tadi hanya diam.

 

-

 

Setelah menjenguk Sam, Jiyong pun mengajak Taeyeon untuk berburu rusa di hutan daerah serigala. Jiyong terus menggenggam tangan Taeyeon, ia bahkan tidak melepaskannya walau sedetik pun. Taeyeon mendekatkan wajahnya ke telinga Jiyong sambil berbisik.

 

“Harus ‘kah kita membawa serigala sebanyak ini?” tanya Taeyeon dengan berbisik dan menunjuk ke arah kawanan serigala yang menemani mereka berburu.

 

Jiyong tertawa kecil,”For your safety.”

 

Di saat Taeyeon ingin sadar akan realita yang ada, namun perlakuan Jiyong justru semakin membuatnya percaya, bahwa mereka bisa bersama. Lagi dan lagi, Taeyeon berusaha menyadarkan dirinya, bahwa ia dan Jiyong tidak dapat bersama. Entah, sekeras apapun mereka mencoba. Suatu saat, perbedaan yang akan membawa mereka pada sebuah perpisahan yang tak diinginkan.

 

“Anyway, semakin hari kau semakin bisa mengendalikan dirimu. Aku bangga padamu,” kata Jiyong yang membuat pipi Taeyeon kemerahan seketika.

 

Di tengah-tengah perburuan mereka, tanpa mereka sadari mereka sudah berada di hutan daerah netral. Dan, tanpa mereka duga juga, ternyata ada seorang vampire yang mengikuti Taeyeon sejak tadi. Para kawanan serigala yang bersama Taeyeon itu langsung menyadari kehadiran sosok vampire tersebut.

 

Saat vampire itu mendekat ke arah Taeyeon, dengan spontan Jiyong langsung menyembunyikan Taeyeon ke belakang tubuhnya. Dan, mata para serigala itu l

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet