The 15

The Darkness
Please Subscribe to read the full chapter

*** 

 

Jiyong terkurung di sebuah kurungan besi dengan rantai di kakinya. Setiap hari, tangannya terus terluka. Meski ia bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Tapi, gigitan dari James tidak menghilang dan justru memberinya racun di tubuhnya.

 

Para vampire ini membutuhkan darah serigala untuk menjadi kuat. Terlebih, Jiyong adalah keturunan serigala setengah vampire yang sangat sulit ditemukan.

 

Bertahun-tahun James mencarinya, dan kini ia telah menemukannya.

 

Sayangnya, Jiyong tidak diberi makanan yang layak. Darahnya terus dihisap tapi, ia tidak memakan apapun. Yang berarti ia bisa saja menemui ajalnya saat ini juga.

 

Dengan tubuh lemas dan tak berdaya, Jiyong memandangi James yang sibuk dengan para vampire wanita di sampingnya.

 

“Jadi, kapan ‘kah tuan akan membawakan kami vampirei kecil itu? Dengan darahnya, aku bisa terus menjadi awet muda,” kata salah satu vampire yang ada bersama James.

 

“Benar. Kalau perlu, kita habisi saja mereka.”

 

James tertawa,”Sabar. Akan ku bawakan vampire kecil dan tak berdaya itu kehadapan kalian.”

 

James mengalihkan pandangannya ke arah Jiyong yang menatapnya dengan sinis. Dengan menyeringai, ia menghampiri Jiyong.

 

“Andai kau berikan saja perempuan itu dan kau tetap menyembunyikan identitasmu, mungkin kau tidak akan jadi seperti ini.”

 

Jiyong berdecih,”Tidak akan ku biar kan kau menyentuhnya.”

 

James tertawa. Diikuti dengan suara para wanita di sekelilingnya.

 

“Jadi, kau adalah anak dari Lupin dan Zeca?”

 

Mendengar pertanyaan James, tubuh Jiyong yang tak berdaya langsung bangkit dan menatap James dengan tajam. Kedua matanya mendelik.

 

“Dari mana kau tahu soal ibuku?”

 

James tertawa,”Jadi, benar?”

 

Dengan amarah yang memuncak, Jiyong memukul kurungan besi yang mengurungnya.

 

“Jangan-jangan, kau –“

 

James tersenyum sambil menyeringai.

 

“Apa? Aku yang membunuh ibumu?”

 

Kedua mata Jiyong berubah menjadi warna keemasan dan warna merah secara bersamaan.

 

“Kalau iya, terus, kenapa? Kau akan membunuhku? Dari balik jerusi besi itu? Kau bahkan tidak bisa menggunakan kekuatan vampire mu sekarang,” kata James yang membuat Jiyong semakin kesal.

 

“Sialan kau! Ba$tard!” kata Jiyong memaki James.

 

James hanya tertawa.

 

“Selain ibumu, kau juga akan mati di tanganku,” kata James sambil berlalu meninggalkan Jiyong. “Tapi, sebelum itu kau harus menyaksikan kekasih vampire mu mati di hadapanmu.”

 

“JANGAN SENTUH DIA! JANGAN KAU BERANI MENYENTUHNYA!!!”

 

James hanya mengangkat kedua bahunya.

 

“KAU BERJANJI BAHWA KAU TIDAK AKAN MENYENTUH ORANG-ORANG DI SEKELILINGKU SETELAH KAU MEMBAWAKU!”

 

“Aku tidak pernah berjanji.”

 

“Sialan!”

 

“Akan ku bawakan ia ke hadapanmu sebelum ku membunuhmu.”

 

-

 

Taeyeon masih terus berlatih instingnya. Dengan dibantu Choi dan Sam, kini ia sudah ditahap perlahan menyadari kehadiran makhluk lain yang datang kepadanya. Ia bahkan mulai bisa mendengarkan suara yang samar-samar dari kejauhan.

 

Ia juga mulai bisa mengontrol dirinya saat tengah berubah jadi vampire.

 

Hari ini, ia bahkan berhasil menangkap beberapa rusa dengan tangannya sendiri.

 

“Fokus, Taeyeon!” kata Choi pada Taeyeon yang sedang belajar untuk menghipnotis Sam.

 

Taeyeon menarik panjang napasnya.

 

“Kenapa? Kau lelah?” tanya Sam.

 

“Kita sudah melakukan ini selama dua jam. Dan, aku hanya terus menatap matamu tanpa keberhasilan apa-apa,” keluh Taeyeon.

 

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet