The 17

The Darkness
Please Subscribe to read the full chapter

*** 

 

Pagi hari sebelum malam penyergapan, Taeyeon berdiri di atas pepohonan sambil memandangi desa serigala yang sangat damai. Beberapa orang sibuk menyiapkan persiapan. Beberapa orang sibuk melatih diri. Dan, beberapa orang lainnya sibuk berpamitan untuk berjuang.

 

Di detik yang sama, Taeyeon merasa terenyuh dan sedih.

 

Akan ‘kah ini semua terjadi jika ia tidak pernah datang ke tempat ini?

 

“Taeyeon, sedang apa?”

 

Lamunannya buyar saat mendengar Sam yang sedang melambaikan tangan padanya dari bawah. Taeyeon pun membalas dengan lambaian tangan juga. Ia lompat dari pepohonan tinggi itu. Reaksi Sam yang melihatnya hanya menggelengkan kepala.

 

“Setiap hari, kekuatanmu semakin meningkat,” kata Sam sambil menyodorkan segelas darah hewan pada Taeyeon.

 

“Kau tidak perlu repot-repot memberiku ini lagi. Aku bisa mencarinya sendiri,” kata Taeyeon sambil tertawa.

 

Mereka berjalan beriringan melewati orang-orang dengan kesibukannya masing-masing.

 

“Berapa orang yang akan ikut nanti, Sam?” tanya Taeyeon.

 

“Tiga puluh orang atau bahkan lebih. Karena, ketua punya koneksi yang luas untuk mengumpulkan para serigala,” jelas Sam.

 

Taeyeon tersenyum pada seseorang yang ia temui meski dibalas dengan tatapan sinis olehnya.

 

“Wah, sepertinya mereka masih tidak menerima kehadiranku di sini,” keluh Taeyeon yang mengundang gelak tawa dari Sam.

 

“They will,” kata Sam.

 

Taeyeon tersenyum tipis ke arah Sam yang selalu memberikan vibes positif padanya.

 

“Apa kau siap untuk memimpin kami, Taeyeon?”

 

Langkah Taeyeon berhenti sambil menoleh ke arah Sam.

 

“Sejujurnya, aku takut.”

 

“Kenapa?”

 

“Aku takut para serigala tidak akan menerimaku.”

 

Seketika itu juga Sam tertawa lepas.

 

“Ku pikir kau takut akan para vampire itu. Rupanya, kau lebih takut mereka tidak akan menerimamu.”

 

Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah Lupin yang sudah ramai dengan para serigala di sana. Ketika Taeyeon dan Sam tiba, sontak semua mata langsung tertuju padanya. Ini bukan tatapan senang tentunya. Di antara mereka sangat memandang Taeyeon dengan tatapan benci.

 

“Harus ‘kah kita dipimpin oleh vampire ini?” pekik salah seorang di tengah kerumunan.

 

“Aku bahkan tidak sudi berjuang dengannya.”

 

“Kami jauh lebih kuat dari vampire. Kita tidak butuh dia.”

 

“Benar, karena kehadirannya jugalah yang telah membuat semua kekacauan ini.”

 

Taeyeon diam. Langkahnya berat. Namun, dengan sekuat tenaga, ia berusaha melangkah menuju Lupin yang berdiri paling depan. Ia membalikkan badannya dan berdiri menghadap ke mereka semua.

 

“Aku akan berjuang dengan kalian untuk membalaskan apa yang telah James lakukan. Sama seperti kalian, aku pun akan mempertaruhkan hidupku. Untuk kalian,” kata Taeyeon dengan lantang. “Aku tahu, kehadiranku memang tidak pantas berada di sini. Dan, akan ku tebus dengan berjuang bersama kalian. Aku janji akan mengembalikan kedamaian yang seharusnya jadi milik kalian. Tolong, percaya padaku sekali ini saja. Beri aku kesempatan untuk membuktikannya.”

 

Ucapan Taeyeon yang tegas ini pun menggoyahkan beberapa serigala yang menentangnya.

 

“Mari kita beri dia kesempatan. Aku pun percaya dengannya,” sambut Lupin untuk meyakinkan orang-orangnya.

 

Terdengar samar-samar mereka saling berbisik. Meski terdengar masih ada yang kontra, namun mereka akhirnya menyetujui ini. Mereka setuju agar Taeyeon bisa berjuang bersama mereka.

 

“Tapi, jika kau gagal, apa yang akan kau lakukan?” tanya salah seorang di sana.

 

“Aku akan pergi. Aku janji,” kata Taeyeon tanpa penyesalan.

 

Ucapannya barusan cukup mengejutkan Sam dan Choi yang ada di sebelahnya.

 

“Percaya padaku sekali ini saja,” pinta Taeyeon.

 

Setelah perdebatan cukup alot ini, akhirnya mereka pun sepakat untuk menerima Taeyeon dan bersedia untuk dipimpin olehnya. Taeyeon tersenyum puas. Choi dan Sam pun ikut bangga dengan keberanian Taeyeon kali ini. Begitu pun Lupin.

 

-

 

Taeyeon, Choi, Sam, dan Lupin duduk bersama di meja makan. Mereka menikmati hidangan yang ada di hadapan mereka saat ini. Dengan sungkan, Taeyeon pun menyantapnya dengan lahap.

 

Melihat hal itu, Choi tertawa,”Kau masih suka dengan makanan manusia?”

 

Dengan cepat, Sam menyenggol tangan Choi,”Dia bukan vampire seutuhnya.”

 

Taeyeon pun tertawa.

 

“Sam, tolong ambilkan air di teko itu,” pinta Lupin pada Sam.

 

“Baik, ketua.”

 

Baru Lupin akan berdiri, Taeyeon menggunakan kekuatannya untuk mengambil teko air yang berada jauh darinya untuk ia pindahkan ke meja makan. Semua orang pun langsung tercengang.

 

“Mentang-mentang sudah bisa menggunakan kekuatanmu, kau ingin pamer di hadapan kami?” goda Choi.

 

Taeyeon hanya menyeringai menanggapi godaan Choi barusan.

 

“Aku yakin kita akan menang nanti malam. Karena, kita punya Taeyeon,” ucap Lupin secara tiba-tiba.

 

Taeyeon tersipu. Choi dan Sam ikut bersorak penuh semangat.

 

“Terima kasih kepada kalian semua yang telah menjagaku hingga kini. Kalian bahkan membantuku untuk mengembangkan kemampuanku,” ucap Taeyeon tulus.

 

Choi dan Sam saling beradu pandang dan tersenyum ke arah Taeyeon,”Karena, kita teman.”

 

Suasana hangat yang seperti inilah yang kadang Taeyeon rindukan. Ia merindukan kedua orang tuanya. Ia rindu keluarganya. Kini, ia bak sebatang kara yang berdiri sendiri di tengah lautan penuh duri. Rasa rindu dan sakit yang ia rasakan hanya bisa ia pendam tanpa ia pernah ungkapkan.

 

Ia rapuh. Tapi, ia berusaha menjadi kuat di tengah semua ini. Ia lelah. Tapi, ia tidak pernah meminta untuk beristirahat. Yang ia terus lakukan adalah berlari. Jika ia bisa, ia bahkan ingin berlari dari kenyataan hidupnya yang menyakitkan. Hanya saja, terus berlari tidak membuatnya bebas dari kenyataan pahit yang ia punya. Tapi, berjalan pun akan terasa semakin menyakitkan.

 

-

 

Di sinilah mereka sekarang, di balik pepohonan dan menyembunyikan diri. Dengan pasukan kurang lebih berjumlah hampir 80 orang, mereka berencana akan menyergap rumah James yang berada di tengah hutan.

 

“Kami menunggu perintahmu,” kata serigala yang berada di dekatnya.

 

Taeyeon sedang melihat sekitar dengan matanya yang sudah berubah jadi warna merah. Ia melihat baik-baik rumah James yang nampak sunyi dan tanpa penjagaan. Ia bahkan tidak mendengar adanya aktivitas di dalam rumah tersebut.

 

Bulan purnama sudah di atas kepala. Dan, mereka mulai mendesak Taeyeon untuk segera bergerak.

 

“Ada yang aneh,” kata Taeyeon dengan lirih. “Apa mungkin rencana ini bocor?”

 

“Taeyeon, kapan kita akan bergerak? Bulan sudah sempurna,” kata Choi.

 

Saat Taeyeon masih sibuk mengamati, ia tidak sadar bahwa separuh pasukan serigala sudah tewas di tangan para vampire yang ada di belakangnya.

 

Ia langsung membalikkan badan saat mendengar langkah vampire yang berada di dekatnya. Dan, betapa terkejutnya ia bahwa James sudah bersiap di sana. Bersama dengan para pasukannya.

 

“Kau datang,” kata James sambil menyeringai.

 

“K-kau...”

 

“!” Choi memutuskan menyerang James yang ada di depannya.

 

Taeyeon berteriak,”Choi, jangan!”

 

Brak.

 

Choi langsung jatuh terkapar sesaat setelah James menyerangnya. Racun vampire langsung memenuhi tubuh laki-laki itu.

 

Taeyeon langsung berlari ke arah Choi yang tak berdaya.

 

“Kau harus menang, Taeyeon. Demi kita,” kata Choi dengan terbata.

 

“Aku akan memenangkannya, Choi. Kau harus bertahan.”

 

Mendengar percakapan mereka, James pun tertawa kencang. Diikuti dengan tawa para pengikutnya.

 

“Sesuai kesepakatan dan janjimu, bebaskan Jiyong,” kata Lupin yang langsung menodong Taeyeon dengan pisau di lehernya.

 

Taeyeon terkejut. Begitu pun Sam.

 

“A-ayah?”

 

“Ketua.”

 

“Aku sudah memenuhi maumu dengan membawa dia. Sekarang, penuhi janjimu,” kata Lupin tegas.

 

James pun langsung menyuruh anak buahnya untuk membawa Jiyong kehadapan Lupin. Betapa terkejutnya Taeyeon melihat Jiyong yang sudah tidak berdaya. Kedua bola mata Lupin mendelik geram saat melihat lengan Jiyong yang penuh dengan luka.

 

“Kau menyakitinya?” teriak Lupin yang langsung menarik Taeyeon ke dekapannya sambil mengarahkan pisau itu ke leher.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet