Bab 4

Just Friends
Please Subscribe to read the full chapter

Jotae, Inc

Gangnam, Seoul

“Malam ahjussi, kau belum pulang?” Sapa Soojung begitu melewati meja Ahn Sejun, sekretaris pribadi Jongin, membuat pria berusia 40-an itu agak terkejut melihat kehadiran Soojung disaat dirinya tengah bersiap merapikan barang-barang di mejanya.

“Oh, halo nona Jung. Aku baru saja mau pulang” Jawabnya setelah membungkuk sekilas pada gadis yang berstatus ‘pengunjung rutin’ dihadapannya.

Semua warga di kantor itu sudah tau bahwa Soojung merupakan orang penting bagi kedua pimpinannya. Maka tak heran jika mereka mendapati Soojung berseliweran di Jotae, Inc meskipun dia belum membuat janji terlebih dulu.

“Apa Jongin ada di dalam?”

“Maaf, kurasa dia belum kembali dari meeting,” Pak Ahn melirik jam tangannya sekilas, “… tapi di dalam ada Pak Lee, dia sedang memeriksa beberapa dokumen”

“Oh, baiklah, terima kasih ya” Soojung tersenyum manis sebelum membungkuk sekilas dan bergegas membuka pintu kayu di belakangnya.

Aroma eucalyptus dan lemon yang dihembuskan melalui diffuser menyapa indera penciuman Soojung begitu ia memasuki ruang kerja Jongin yang didominasi warna abu-abu dan hitam.

Ruangan itu tidak terlalu besar tapi cukup nyaman dengan sebuah sofa dua dudukan, dua sofa single dan sebuah meja kopi beralaskan karpet lembut berwarna hitam.

Well, Soojung harus mengakui bahwa dia tidak membutuhkan effort sama sekali saat mengerjakan desain ruang kerja Jongin ketika kantor ini pertama kali direnovasi. Selain karena selera desain mereka sama, Jongin pun cenderung mempercayakan Soojung untuk menata segala sesuatunya.

“Hey Taem, Kkamjong belum pulang ya?” Maniknya menangkap sosok Taemin yang tengah fokus memeriksa lembaran kertas di meja kerja sebelum menjatuhkan dirinya di atas sofa empuk. Ah sepertinya dia lelah sekali setelah meeting marathon hari ini.

Taemin pun otomatis menghentikan aktivitasnya dan beranjak menuju coffee bar untuk membuat kopi. “Tumben kesini malem-malem, emang lo nggak kencan?”

“Oppa lagi meeting, tapi katanya sih nanti dia mau jemput kesini” Jawab Soojung pendek sambil memijat pelan keningnya.

“Oh, kirain udah janjian sama Jjong, soalnya dia belom pulang meeting dari tadi sore” ujarnya sambil meraih cangkir yang sudah terisi kopi hangat dari mesin kopi, “Kopi atau teh?”

“Ntar gue ambil sendiri aja” Jawab Soojung. Ia lantas mengubah posisi duduk ketika Taemin menyinggung nama sahabatnya itu, “Yya, Taemin-ah, sebenernya ada yang mau gue omongin nih”

“Apaan?”

Soojung menatap pria yang kini sudah duduk di hadapannya sambil menyeruput kopi dengan khidmat. Dia agak ragu, apakah dia harus memberitahu Taemin tentang rencananya menjodohkan Jongin dengan kliennya atau justru bicara lebih dulu pada Jongin.

“Beberapa hari yang lalu klien gue ngebatalin proyek renovasi apartemennya”

“Hmm” Taemin serius nyimak. Dari ekspresi wajah serius Soojung, dia bisa menduga ada sesuatu yang penting yang ingin disampaikannya.

“Dia baru aja putus sama tunangannya karena tunangannya itu selingkuh”

“Wah kasian, cakep nggak? Kenalin gue dong” Potong Taemin yang sontak mendapat lirikan tajam dari Soojung, “Iya, iya becandaaa, ayo lanjut”

“Nah dia patah hati banget sampe nangis-nangis ke gue. Ya trus gue bilang kalo dia mesti nyari pacar baru untuk ngelupain mantannya itu”

“Teruuuss?”

Taemin mulai mencium sesuatu yang mencurigakan. Dia yakin banget kalo gadis cerdas di depannya ini punya rencana terselubung yang berkaitan dengan sobatnya yang satu lagi.

“Gimana kalo kita jodohin aja dia ama Kkamjong?”

Nah kan!

Taem refleks ketawa kecil mendengar ide Soojung barusan. Dia sudah menduga alur pembicaraan Soojung akan mengarah kesana.

“Seriously Taem, kok malah ketawa sih?” Soojung mendelik

“Ah si nyai, kebaca woi niat lo!” Ujar Taem disela tawanya, “Emang lo yakin mau ngenalin ke Jongin? Kalo mereka akhirnya beneran pacaran gimana?”

“Ya bagus dong! Kalo perlu nikah aja sekalian biar mama papa senang, terus ngebatalin tantangan untuk nikahin kita, yakan?”

Taemin makin tertawa melihat Soojung yang kelewat semangat, membuat dia tidak tahan untuk meledeknya. “Yakiiinn? Ntar bete kalo Jongin malah pacaran mulu”

“Isshh!” Soojung makin sewot, “Lo tuh ya, bukannya seneng kalo temen lo laku. Kita mesti bantuin dia tau supaya ngga keburu bangkotan!”

Tawa Taemin langsung meledak mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan oleh gadis manis yang terkenal dengan mulut sadisnya. Soojung memang jagonya perkara menghina sobat kecilnya itu.

“Parah lo, Jung. Ya terserah sih kalo menurut lo it works”

“Besok malam gue meeting nih sama dia, nah lo ajak Jjong deh kesana. Jadi seolah-olah kayak kita nggak sengaja ketemu gitu, lho” Soojung Nampak serius mengatur rencananya, sementara lawan bicaranya justru mengamati dengan santai sambil senyum-senyum sendiri.

“Taem jawab dong ah!”

“Iyaaa, atur aja deh. Besok lo kabarin aja mau ketemu dimana dan jam berapa.”

“Oke sip” Ekspresi Soojung berubah senang, “Pastiin dia keliatan kece ya, awas lho kalo malu-maluin gue”

“Yakali gue ngatur dia harus pake baju apa, bisa dikira homo ntar gue”

Soojung terkekeh melihat ekspresi horror Taemin akan idenya barusan, “Haha iya bener juga, ya udah tugas lo ngajak dia ketemuan disana aja ya, Taem”

“Hadehh susah nih nolak nyai, bisa sial tujuh hari tujuh malem nih gue”

“Taem!”

“Iya, iya” Jawab Taem pasrah.

.

.

Delloite Lounge, Gangnam, Seoul

Tidak butuh waktu lama mendapati sosok anggun Jennie Kim yang datang dalam balutan dress sabrina berwarna putih. Rambut lurusnya yang terurai dengan indah membuat sosoknya terlihat makin feminin.

Soojung segera menyambutnya dengan sebuah pelukan singkat sebelum mempersilahkan Jennie untuk duduk dihadapannya.

“Maaf membuatmu menunggu, Soojung-ssi” Ujar Jennie ramah dengan senyum simpul yang sontak membuat matanya ‘menghilang’.

“Tidak masalah, aku juga baru sampai lima menit yang lalu”

Jennie lantas meraih buku menu sebelum mengalihkan pandang pada Soojung, “Sudah pesan? Aku haus sekali, sepertinya aku mau jus jeruk”

“Oh belum, kalau begitu tolong pesankan aku teh chamomile hangat ya” jawab Soojung, menyadari dirinya belum

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
MaoMao_96
#1
Chapter 1: walaupun ini hanya sebuah cerita biasa, tapi aku sendiri masih inginkan KaiStal XD