Prolog

Just Friends
Please Subscribe to read the full chapter

“Soojung, aku akan segera menikah!”

 

Lengkingan suara Jongin yang sukses memecah keheningan kamarku malam itu entah kenapa terasa menyesakkan di dada, seakan-akan suara baritone pria berkulit tan yang sudah puluhan tahun menjadi sahabatku itu mampu menghisap seluruh oksigen.

 

Menikah? – aku mencoba mencerna kembali satu kata yang paling mengganggu pikiranku. Aneh, ada perasaan kecewa terselip di hatiku. Padahal aku seharusnya merasa senang sekaligus lega mendengar kabar itu.

Hey, bukankah ini yang selama ini kuinginkan? Bukankah aku selalu berharap agar Jongin segera menemukan pasangan agar dia berhenti mengusik hari-hariku? Bukankah berita ini yang paling kunantikan semenjak mama Kim tiba-tiba menantang kita berdua untuk segera menikah dengan pasangan masing-masing jika kami tidak ingin dipaksa menikah.

Sial, bukannya senang, aku malah tertegun dibuatnya.

 

“Jennie menerima lamaranku, dan kita sepakat untuk menikah bulan depan!”

Sekali lagi Jongin memekik girang sambil mengguncang pelan kedua bahuku. Tentu saja dia masih belum menyadari perubahan raut wajahku. Dia masih belum menyadari bahwa perempuan yang direngkuhnya ini tiba-tiba mematung.

 

Bulan depan?

Detik itu juga, dunia terasa gelap dan menyesakkan. Aku bisa merasakan kedua mataku mulai digenangi kumpulan air yang dengan susah payah kutahan agar tidak tumpah.

 

“Hey, kenapa diam saja? Kamu harusnya senang dong!”

Guncangan tangan kekar Jongin dibahuku menjadi pengingat

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
MaoMao_96
#1
Chapter 1: walaupun ini hanya sebuah cerita biasa, tapi aku sendiri masih inginkan KaiStal XD