Sejak kecil, mereka sepakat melabeli hubungan mereka sebagai ‘sahabat’.

Sahabat tapi rindu.

Sahabat tapi cemburu.

Sahabat tapi takut kehilangan.

Cerita ini berawal dari Jongin yang patah hati setelah putus dari gadis yang sudah setahun dipacarinya. Kasihan melihat sahabatnya terpuruk, Soojung lantas berinisiatif untuk mengenalkan Jongin dengan seorang gadis yang tak lain adalah klien kantornya.

Kebetulan gadis itu juga baru saja ditinggal nikah oleh mantan tunangannya. Jadi, Soojung pikir ini adalah saat yang tepat untuk ‘menyelamatkan’ dua orang terdekatnya sekaligus.

Masalahnya, setelah mereka resmi berpacaran, Soojung mendadak kesepian. Tiba-tiba dadanya terasa sesak setiap kali Jongin meninggalkannya atau bercerita tentang pacar barunya. Dia merasa ada yang hilang dalam dirinya, entah itu apa.  

Dan yang paling mengerikan lagi, Soojung bahkan mulai meragukan perasaannya sendiri terhadap pria tampan yang akan dinikahinya kurang dari enam bulan.

24 tahun persahabatan bukanlah waktu yang singkat untuk menciptakan percikan rasa diantara sepasang manusia yang bersikeras menyebut diri mereka sebagai sahabat.

Haruskah perasaan itu dilebur agar kembali netral seperti semula atau memang layak diperjuangkan?

Hanya Jongin dan Soojung yang tau jawabannya.