•Keanehan•

•S L E E P•
Please log in to read the full chapter

Daniel baru saja selesai mandi dan rasa lapar hinggap menghampirinya. Dengan celana pendek selutut dan kaos hitam polos ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur.

 

Sampai di dapur ia melihat Seongwoo dan Jisung ngobrol sembari membuat ramyeon.

 

"Hyung, kau melihatnya juga kan? Aku benar-benar  heran dibuatnya."

 

"Yha~, aku sudah mencoba berbicara padanya, tapi selalu saja diacuhkan. Kenapa sih dia?"

 

Daniel yang sama sekali tidak tahu topik perbincangan dua orang ini, akhirnya ikutan nimbrung.

 

"Dia yang kalian bicarakan siapa hyung?"

 

Jisung mendelik melihat pernyataan cowok y satu ini. "Yha, Niel.. Kau ini tampan tapi kok ga peka ya? Tuhan memang adil"

 

Daniel hanya melirik tak percaya dan mengalihkan pandangannya pada Ong.

 

"Ckck, untung aku tampan—dan peka. Tuhan memang Maha Adil"

 

"Aishh, kalau kalian ga mau kasih tau, yaudah."

 

"Eiii, arraseo, arraseo... Kau ini sudah ga peka, sensitif lagi!"

 

Daniel memiringkan kepala seakan berkata, "kalian serius akan meneruskan ini?".

 

"Hmm, ini masalah Jihoon"

 

"Ada apa dengan Jihoon?"

 

Belum sempat Jisung menimpali, yang jadi bahan pembicaraan lewat bersama Guanlin.

 

"Hyung, aku lapar. Makan berdua ya?" rengek Guanlin pada Jisung.

 

"Arraseo, ayo" Jisung berjalan melewati Danie

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet