Meet

My Sunshine Sequel (Seulrene)
Please Subscribe to read the full chapter

 

 

Ditengah keramaian kota seoul terlihat seorang gadis dengan setelan fashion jaket bomber dan celana jeans sedang berlari dengan tergesa-gesa mengejar ketinggalannya.

 

'kenapa aku harus terlambat dihari pentingku seperti ini?' batinnya merutuki dirinya sendiri.

 

Gadis bernama seulgi yang sudah menginjak umur 18 tahun tersebut sedang berlari melewati kerumunan manusia di stasiun kereta bawah tanah (Subway) yang dipenuhi sesak oleh orang-orang yang bernasib sama sepertinya.

 

Waktu sudah menunjukkan pukul 08.48 A.M. sedangkan kereta menuju tempat tujuannya akan berangkat pukul 09.50 A.M.

Ia harus bergegas, kalau tidak. Ia tidak akan bisa menghadiri acara penyambutan murid baru di tahun pertamanya menjadi mahasiswi Universitas Seoul.

 

Tapi ...

 

Apa-apan dengan pakaiannya hari ini? Pakaian kasual di hari penting ini? Ini adalah hari penting untuknya.

 

'Kenapa aku bisa lupa kalau di hari penyambutan siswa baru harus memakai pakaian resmi hitam putih' batin seulgi kesal merutuki dirinya sendiri.

 

Karena terlalu asik dengan dunia mimpinya, iapun bangun kesiangan. Dan bodohnya, saat ia sedang tergesa-gesa. Ia tidak sengaja memakai pakaian kasual seperti biasanya saat ia akan bepergian kesuatu tempat atau sekedar melakukan rutinitas hariannya.

Maka dari itu, untuk menghemat waktu. ia tetap memakai pakaiannya dan membawa pakaian resminya di dalam tasnya.

 

 

Seulgi POV

 

Aku berlari dengan tergesa-gesa melewari kerumunan orang yang sedang lalu lalang keluar ataupun masuk dari kereta bawah tanah.

Pengumuman kereta menuju tempat tujuanku sudah diumumkan. Aku harus bergegas, kalau tidak pintunya akan tertutup dan menghancurkan hari pertamaku masuk kuliah yang akan menjadi catatan bersejarah dalam hidupku.

 

Aku bernafas lega karena aku dapat memasuki kererta tujuan universitas seoul tersebut sebelum pintunya tertutup.

Nafasku masih terengah-engah akibat berlari tadi. Aku mencoba mengedarkan pandanganku dan melihat bahwa kereta yang aku naiki penuh dengan orang yang saling berdesakan.

 

     

 

Aku mencoba mengedarkan pandanganku lagi. Dan tanpa sadar, mataku terhenti saat melihat seorang wanita yang terlihat cantik dan menawan yang juga menatapku saat ini.

 

Mata kami saling bertemu dan beradu, hingga tanpa sadar aku mengukir senyum terbaikku padanya.

Entah kenapa, melihatnya membuatku merasakan sesuatu yang tidak dapat aku deskripsikan sama sekali saat ini.

Aku terpaku saat melihatnya yang juga membalasku dengan senyuman indah dan menawannya. 

 

Senyumannya begitu indah sehingga membuat jantungku tanpa aku sadari berdetak begitu cepat saat ini.

Aku buru-buru memalingkan wajahku darinya, menyembunyikan pipiku yang sekarang kemungkinan bersemu merah.

 

'kenapa hawa nya terasa panas saat ini?' batinku sambil sesekali mengibas-ngibaskan tanganku mendinginkan wajahku yang terasa panas saat ini.

Bicara tentang panas, sepertinya aku teringat akan sesuatu. Aku belum mengganti bajuku, sedangkan waktu sudah semakin mendesakku saat ini.

 

Bagaimana ini? Di dalam kereta ramai dan tidak ada toilet.

 

Haruskah aku mengganti bajuku disini?

 

Seperti ada sebuah cahaya yang muncul diatas kepalaku dan memberiku pencerahan. Sepertinya itu adalah ide bagus, aku memang berbakat untuk menjadi einstein pada abad ini, kekeke.

 

Aku membuka resleting tasku dan mengambil kemeja putihku serta setelan blazer hitamku. Menaruh tasku dibawah dan membuka reseleting jaketku untuk kemudian aku lepaskan.

Namun, baru saja aku mau melepas jaket bomberku. Seseorang menghentikanku dengan memegang pergelangan tanganku kuat.

 

"Apa yang mau kau lakukan?" katanya dengan nada marah dan kesal. Aku membalikkan kepalaku dan melihat wanita yang sebelumnya tersenyum padaku.

"Mengganti bajuku?" jawabku polos sambil memiringkan kepalaku bertanya-tanya kenapa ia menghentikanku.

"Apa kau gila?!" teriaknya yang kemudian membuat seluruh perhatian dari penumpang kereta subway ini terpusat pada kami.

 

 

Irene POV

Apa dia gila?! Mengganti pakaiannya disini. Ditengah kerumunan orang?

"Kau sebaiknya menggantinya di toilet atau tempat lain yang lebih privasi. Bukan di tengah kerumunan seperti ini" kataku kesal sambil memijit pelipisku yang sepertinya berdenyut karena mendapati kelakuan bodoh dari seseorang yang aku sukai.

"T-tapi

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
SoneTw_ss
#1
Chapter 6: Aduh nanggung bet
kkuma_yoong #2
Chapter 3: Jadi Seulgi kecelakaan dan separuh ingatannya hilang ??? Poor bear...T.T
BaePolarBear
#3
Chapter 1: Tubuh seulgi dpake orang lain gt?..
jasonds #4
Chapter 1: penasarannnnn
yoongie23 #5
Chapter 1: Seulgi udah meninggal atau apa ?? Kenapa Irene g bisa liat ?? Terus yg d temui Irene tu sapa ?? Please jangan sad ending author ssi...T.T