2. My Sunshine (Seulrene, GirlxGirl)

Oneshoot and Twoshoot Peanut and Jelly (Taeny/Seulrene)
Please Subscribe to read the full chapter

 

"Unnie!"

 

Seorang gadis bernama seulgi dengan mata sipit dan poni pendek sedang berlari menuju tempat dimana gadis berwajah pucat dan rambut hitam lurus duduk dibangku taman dengan ditemani sinar matahari yang menyinari wajah sempurnanya.

"Unnie! Lihat! Aku menemukan bunga!" seulgi dengan semangatnya disertai senyum mengembangnya melihatkan 2 buah bunga yang telah ia petik di sekitar taman tersebut.

Satu bunga ditangan kirinya berwarna putih, sedangkan bunga yang berada ditangan kanannya berwarna kuning.

Melihat betapa semangatnya seulgi menunjukkan bunga tersebut, membuat gadis berkulit putih pucat tersebut menyunggingkan senyumnya menatap bunga yang ada ada di kedua tangannya.

"Kau seharusnya tidak sembarangan mengambilnya, Seul-ah. bunga tersebut akan layu dan mati apabila kau mengambilnya seperti itu" terang gadis berkulit pucat tersebut dengan wajah sendu menatap kedua bunga yang ada ditangan seulgi.

"Aku tidak peduli! Aku hanya ingin menunjukkannya pada unnie! Aku sudah berjanji bahwa aku akan menunjukkan beberapa hal di dunia ini kepada unnie sampai unnie sembuh dan dapat menelusuri dunia ini sendiri"

Seulgi yang kesal karena usahanya tidak berbuah manis langsung melipat kedua tangannya di depan dadanya sambil mengerucutkan bibirnya.

 

 

 

Setiap hari mereka akan selalu bersama, seulgi yang periang dan tidak dapat berdiam diri selalu menemani irene yang selalu berdiam diri di kamarnya. Menceritakan tentang semua hal yang telah ia alami baik disekolah ataupun di tempat manapun dengan semangatnya.

Dan saat seulgi menemukan sesuatu yang baru, maka ia tidak akan sungkan-sungkan untuk membawanya ke tempat irene berada dan menunjukkannya dengan senyuman yang selalu mengembang menghiasi wajahnya.

Setiap hari selalu sama, dimana seulgi yang akan menjadi pemeran aktif dengan bercerita tentang kesehariannya dan bergerak kesana kemari dengan girangnya sedangkan irene akan menjadi pemeran pasif dengan tetap duduk dan melihat bagaimana seulgi beraksi dengan senyuman yang tak pernah hilang menghiasi wajahnya.

 

Meskipun irene tidak dapat bergerak dengan normal layaknya seulgi dan menjelajahi dunia ini. Tetapi, ia bahagia karena kedatangan seulgi dalam hidupnya. Seulgi membuatnya merasakan bagaimana rasanya keliling dunia dan menikmati kehidupan ini dengan ceritanya. Membuatnya mencium harum musim semi dengan membawakan bunga-bunga indah kepadanya melupakan bau dari obat-obatan yang selalu hinggap di kamarnya.

Hari-hari dimana ia menyesal telah terlahir di dunia ini telah hilang dan tergantikan oleh kebahagiaan karena kehadiran seulgi dalam hidupnya.

 

Seperti hari ini, seulgi membawanya dengan menggendongnya pada punggung kecilnya menuju taman dan menikmati harum musim semi serta harum dari bunga-bunga yang bermekaran disekitarnya.

 

 

"Unnie?"

Lamunannya terbuyarkan oleh panggilan seulgi yang ditunjukkan padanya dengan nada khawatir.

"Kau tidak apa-apa? apa ada yang sakit?"

Seulgi memandang khawatir kepada irene. Membuat yang dipandang mengembangkan senyumnya merasakan ketulusan dan perhatian yang telah diberikan kepadanya.

 

"Aku tidak apa-apa"

"Kalau penyakitmu kambuh, ayo kita segera pulang" sahut seulgi dengan khawatir.

"Aniya! Aku masih ingin melihat-lihat bunga yang ada ditaman ini. Jadi sekarang gendong aku dan ajak aku berkeliling taman ini, seul-ah"

Ia hanya ingin menghilangkan kekhawatiran seulgi saat ini. Tangannya memang gemetaran, tetapi ini tidaklah parah. Ia masih ingin menghabiskan waktunya dengan melihat bunga-bunga yang bermekaran di taman.­

 

"kalau begitu, pakailah ini, unnie. Aku tidak ingin kau kedinginan" seulgi memberikan kemeja kecilnya melindungi irene dari terpaan angin musim semi.

"T-terima kasih, seul-ah" dan perhatian seulgi yang diberikan kepadanya membuat wajahnya merah semerah bunga sakura yang bermekaran di musim semi.

 

 

Mereka berjalan dengan santainya mengelilingi taman dengan bunga bermekaran yang menghiasi taman tersebut. Dengan seulgi yang menggendong irene pada punggung kecilnya sedangkan irene memeluk erat seulgi sambil melihat sekitarnya dengan wajah takjubnya.

Aroma bunga di musim semi menyeruak ke dalam hidungnya membuatnya merasakan ketenangan dan kebahagiaan saat ini. 

Namun, aroma yang paling jelas di indra penciumannya bukanlah aroma dari bunga-bunga yang bermekaran disekitarnya. Tetapi, aroma khas dari seulgi yang tidak kalah dari aroma bunga disekitarnya.

Aroma yang membuatnya kecanduan dan membuatnya selalu merindukannya.

Aroma yang selalu membuatnya mengenang ingatan indah bersamanya.

 

 

Namun, kebahagiaan tersebut dan indahnya membuat kenangan bersama seulgi harus hilang. Karena orang tuanya memutuskan untuk pindah ke amerika dan merawatnya dengan intensif disana dengan dibantu oleh beberapa dokter yang ahli dibidangnya.

Penyakitnya bukanlah penyakit langkah. Penyakitnya juga bukanlah penyakit yang dapat membahayakan

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
seulrene_daze #1
Chapter 8: yahhhhhhhhg kepo maksimal nih thooooorrrrr apa yg bakal terjadiiii
seulrene_daze #2
Chapter 5: THOR SEQUEL PLIS HATI INI GABISA
seulrene_daze #3
Chapter 4: WKWKWKWKWKWKWKWWKWKKWKWKW UDAH BAGUS PARAH EH KOCAK DAH DI BAWAHNYA NGAKAK
Atsuko3
#4
Chapter 8: Cerita seulrene lanjutkan lgi dong yg ini thor?
bpmaknae
#5
Chapter 8: Wow intense
SoneTw_ss
#6
Chapter 7: Request seulrene taeny di satu chapter dong, yg fluff tanpa bumbu angst
SoneTw_ss
#7
Chapter 7: Baca author's note terinspirasi dr lagu ikon-apology, udh ada firasat bakal sedih ffnya :))
jasonds #8
Chapter 4: sadisnyaaa irene hahahah ngakak gue...hidup seulreneeee..banyakin seulrene ya
sclocksmith #9
Chapter 6: Request TaeNy lagi dong, hehe
sclocksmith #10
Chapter 1: Ahh, so sweet, TaeNy :)