5. Airplane (Seulwenrene, GxG)

Oneshoot and Twoshoot Peanut and Jelly (Taeny/Seulrene)
Please Subscribe to read the full chapter

saat denger lagu lama yang ada di daftar musik. nemu lagu airplane nya ikon yang memiliki banyak kenangan dengan sang pujaan hati di masa lampau yang membuat j-x merasakan apa itu cinta, rindu dan sakit pada saat yang bersamaan. dan seketika itu juga baper dan langsung nulis cerita ini T^T)/

aku buat fanfic ini berdasarkan music videonya tetapi dengan menggantinya jadi versi girlxgirl. jadi aku harap kalian menyukainya T^T)/

 

 

 

 

 

 

Suara gaduh dan ramai memenuhi area dimana kerumunan manusia sedang saling berteriak untuk mempromosikan ekstrakulikuler mereka. Maklum saja, hari ini merupakan acara penyambutan bagi siswa baru di seoul performing arts high school.

Maka dari itu, banyak dari siswa baru yang sedang di kelilingi oleh kakak kelas mereka yang membawa papan ataupun spanduk untuk mempromosikan ekstrakulikuler mereka kepada wajah-wajah baru tersebut setelah upacara penyambutan selesai.

 

 

Gadis berambut kecoklatan bermata sipit yang mengenakan seragam seoul performing arts high school dengan ciri khas warna kuningnya, sedang berjalan pelan tanpa memedulikan sekitarnya dan hanya menatap brosur yang ada di kedua tangannya.

 

Bruk!

 

Karena terlalu fokus dengan brosur hingga lingkungan sekitarnya tidak ia perhatikan, akhirnya iapun menabrak seseorang dan membuatnya jatuh dengan pantatnya yang mendarat duluan.

Menyadari kesalahannya tersebut, gadis berambut kecoklatan dan bermata sipit tersebut mengulurkan tangannya kepada gadis berambut pirang yang telah ia tabrak sambil mengucapkan kata maaf.

"Maaf, aku tidak sengaja. Aku terlalu fokus dengan brosur ini" mohon gadis bermata sipit tersebut sambil mengatupkan kedua tangannya memohon maaf.

Sedangkan, gadis berambut pirang tersebut hanya menatapnya bingung dengan memiringkan kepalanya.

"Ah ... Gwenchana?" kata gadis berambut pirang tersebut kaku dengan akses inggris yang kental dan berakhir seperti kata tanya.

"Mwo?" tanya gadis bermata sipit tersebut karena ia tidak begitu mengerti maksud dari gadis berambut pirang tersebut.

"Nan Gwen-chana, it's okay" eja gadis berambut pirang dengan gestur tangan yang menandakan bahwa ia baik-baik saja.

Melihat gestur dan aksen inggris kental dari gadis berambut pirang tersebut, akhirnya ia mengerti bahwa ia mungkin orang korea yang terlalu lama tinggal di luar negeri ataupun ia merupakan campuran dari korea dan luar negeri sana.

"Ah ... Mian" senyum bermata sipit tersebut kepada gadis berambut pirang yang ikut tersenyum melihatnya.

"My nameu iseu Kang Seulgi" eja gadis bermata sipit yang bernama kang seulgi dengan aksen koreanya yang kental sambil mengulurkan tangannya. Dan hal tersebut sontak membuat gadis berambut pirang tersebut tertawa mendengarnya.

"Tidak apa, Namaku Son Seungwan. Tetapi aku lebih suka apabila dipanggil Wendy" jelas gadis berambut pirang tersebut sambil menerima uluran tangan seulgi.

 

Obrolan biasa yang hanya menanyakan tentang informasi dasar satu sama lain berubah menjadi obrolan menyenangkan saat mereka berjalan bersama menuju ke tempat dimana kelas berlangsung. Tawa dan senyuman saling mereka bagi satu sama lain.

Seulgi menemukan fakta bahwa wendy merupakan gadis campuran antara korea dan canada. Dan alasan kenapa ia memiliki akses inggris yang kental dengan bahasa korea yang tidak begitu bagus karena ia sudah tinggal lama di kanada.

 

 

Langit sudah berubah warna menjadi warna jingga, dan para siswa saat ini sedang bergegas untuk menuju dorm mereka.

Wendy dan Seulgi sedang berjalan melewati lorong yang disampingnya terdapat pintu–pintu yang berjajar rapi dengan nomor yang berbeda-beda sambil membawa koper yang berisi perlengkapan mereka untuk tinggal di asrama ini.

Mereka sudah sampai di depan pintu tempat mereka akan tinggal seterusnya hingga mereka lulus. Saling melihat satu sama lain dengan menahan tawa karena ternyata mereka satu kamar di asrama ini.

 

"Aku tidak percaya ternyata kita sama. Bukankah ini seperti takdir?" kata wendy dengan senyum yang selalu terukir diwajahnya. Sedangkan seulgi yang mendengarnya langsung mengangguk-anggukan kepalanya dengan senyuman menggemaskannya yang akan membuat siapapun ingin meremas gemas pipinya.

 

Mereka membuka pintu dengan perlahan dan menemukan punggung dari seseorang yang berdiri menjinjit di dekat jendela kaca besar sambil mengangkat tangannya untuk menggapai sesuatu yang berupa hiasan yang bertuliskan selamat datang dengan huruf "d" nya yang sedikit miring.

Wendy dan seulgi hanya berdiri di ambang pintu memperhatikan hal tersebut, hingga gadis yang sedang menampakkan punggungnya itu membalikkan badannya dan menatap mereka dengan kebingungan yang kemudian menjadi senyuman.

"Oh ... apa kalian siswa baru?" kata gadis berambut hitam dengan senyumannya dan dijawab iya dengan kompak oleh seulgi dan wendy.

"Namaku Bae Joohyeon atau kalian bisa memanggilku irene. Aku adalah kakak kelas kalian karena aku sudah berada di kelas 3. Jadi, apabila kalian tidak mengerti tentang sesuatu tanyakanlah padaku" kata irene dengan senyuman ramahnya kepada wendy dan seulgi.

"Aku sudah menyiapkan makanan dan minuman untuk kalian. Jadi, kalian makanlah dulu. Kalian pasti lelah dan lapar"

Mendengar penawaran tersebut membuat seulgi dan wendy yang melihat makanan dan minuman di atas meja kecil di tengah-tengah ruangan tersebut langsung menelan ludahnya sambil tersenyum satu sama lain. Karena makanan tersebut terlihat lezat dan seperti masakan rumahan yang sangat wendy sukai.

"Terima kasih, unnie" teriak mereka semangat sambil memberikan hormat mereka dengan membungkukkan badannya kepada irene. Dan semua itu dibalas irene dengan senyumannya.

 

Malam itu mereka habiskan dengan saling mengobrol satu sama lain. Obrolan-obrolan kecil menyenangkan yang diselingi tawa dan senyum mereka lakukan hingga mereka lelah dan memilih untuk tidur di tempat mereka masing-masing.

Hari demi hari berlalu dan mereka semakin dekat satu sama lain. Tidak ada canggung antara mereka meskipun irene merupakan kakak kelas dan lebih tua dari mereka.

 

 

Hari ini mereka memutuskan untuk memanggang kue muffin. Semua bahan sudah tersedia, tinggal mencampurkannya dan memanggangnya setelahnya.

Seulgi yang tidak sabar untuk segera memakannya, hanya berdiam diri didepan oven dengan berjongkok dan melipat tangannya di atas lututnya. Mengabaikan irene dan wendy yang saling berbincang satu sama lain dengan dihiasi senyuman dan tawa diantara mereka.

 

Seulgi POV

Aku hanya menatap oven yang berisi kue muffin yang belum matang. Menatap cahaya yang menyinari kue muffin tersebut sambil sesekali mendengar perbincangan antara irene unnie dan wendy.

"Yah! Kenapa kau terus menerus menatapnya?" kata wendy padaku dengan diselingi tawa dan diikuti oleh irene unnie yang tertawa setelahnya.

Aku berdiri dari posisiku dan menatap mereka dengan senyuman yang selalu aku tunjukkan setiap hari

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
seulrene_daze #1
Chapter 8: yahhhhhhhhg kepo maksimal nih thooooorrrrr apa yg bakal terjadiiii
seulrene_daze #2
Chapter 5: THOR SEQUEL PLIS HATI INI GABISA
seulrene_daze #3
Chapter 4: WKWKWKWKWKWKWKWWKWKKWKWKW UDAH BAGUS PARAH EH KOCAK DAH DI BAWAHNYA NGAKAK
Atsuko3
#4
Chapter 8: Cerita seulrene lanjutkan lgi dong yg ini thor?
bpmaknae
#5
Chapter 8: Wow intense
SoneTw_ss
#6
Chapter 7: Request seulrene taeny di satu chapter dong, yg fluff tanpa bumbu angst
SoneTw_ss
#7
Chapter 7: Baca author's note terinspirasi dr lagu ikon-apology, udh ada firasat bakal sedih ffnya :))
jasonds #8
Chapter 4: sadisnyaaa irene hahahah ngakak gue...hidup seulreneeee..banyakin seulrene ya
sclocksmith #9
Chapter 6: Request TaeNy lagi dong, hehe
sclocksmith #10
Chapter 1: Ahh, so sweet, TaeNy :)