3. My Sunshine 2 (Seulrene, GxG)

Oneshoot and Twoshoot Peanut and Jelly (Taeny/Seulrene)
Please Subscribe to read the full chapter

 

G-gua punya niatan untuk ngelanjutin twoshot my sunshine ini >.<). ada yang mau squel? kagak ada? ya udah '-')

meskipun kagak ada yang minta squel. gua bakalan bikin squel dari twoshot "my sunshine" ini atas keinginan gua sendiri T^T)/ *lari ke kamar kos kemudian bertapa*

 

 

 

"Yah! Deul! Berhenti!"

 

Seorang gadis kecil dengan seragam sekolahnya serta perawakan nakalnya sedang berlari dari kejaran temannya. Karena ulah jahilnya yang dengan sengaja memasukkan karet gelang ke dalam baju temannya tersebut sehingga membuat temannya menjerit ketakutan.

Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti. 

Ia dongakkan kepalanya dan melihat ke arah rumah bercat putih besar yang terhalang oleh pagar kayu yang tidak begitu tinggi dan sebuah pohon yang menutupi sebagian kecil dari rumah besar tersebut.

 

Dilihatnya seorang gadis diantara celah yang dibuat oleh pohon yang tak begitu lebat dengan satu ranting yang begitu besar. Seorang gadis yang berkulit putih pucat dan berwajah sendu yang sedang menatap jauh entah kemana.

 

Saat pertama kali aku melihatmu, aku tidak tau kenapa jantungku dapat berdegup dengan begitu cepatnya.

Menatap wajah sendumu yang disinari oleh sinar matahari senja.

Menatap wajah sendumu yang entah kenapa menarikku untuk segera memelukmu dan menciptakan ukiran senyum diwajahmu.

 

 

"Kena kau!"

Gadis bertubuh jangkung dan berambut hitam yang kebetulan temannya tersebut mengapit lehernya diantara kedua tangannya. Melakukan aksi choking karena terlalu kesal dengan kejahilan temannya yang bernama seulgi ini.

Namun, yang membuatnya heran adalah seulgi yang tidak bergeming sedikitpun dan hanya menatap ke arah rumah putih besar tersebut dengan tatapan tidak biasanya.

"Kau sedang menatap apa?"

 

Karena terlalu penasaran dengan apa yang membuat seulgi bertingkah aneh. Gadis bernama joy atau yang bernama asli park sooyoung itupun mengikuti ke arah mana mata seulgi menatap.

"Ah...ternyata kau menatapnya?" Joy memukul bahu seulgi dengan senyum jail yang terukir dibibirnya membuat seulgi menatapnya dengan bingung.

"Apa maksudmu?"

"Gadis itu" ditunjuknya dengan jari telunjuk ke arah gadis berparas cantik namun sendu yang terlihat di jendela rumah yang berada di lantai dua tersebut.

"Kau tau dia?"

"Eiii...tentu saja aku tau" joy mengatakannya dengan wajah sombong dan kibasan rambutnya. Membuat seulgi memutar bola matanya malas meladeni tingkah aneh temannya tersebut.

setelah itu joy menatap seulgi dengan senyuman liciknya.

"Tapi...ini tidak gratis"

Joy nampak berpikir dengan jari telunjuknya yang ia tempelkan ke dagu seolah menerawang apa saja keinginannya sambil sesekali melirik seulgi yang terlihat kesal dengan tingkah lakunya.

"Es krim?" minta joy polos namun disisi lain cengiran yang menunjukkan sisi licik joy terlihat jelas oleh seulgi dan hal itu tentu saja membuat seulgi merasa kesal dan jengkel. Hanya untuk mengatasi rasa penasarannya saja, ia harus merogoh sakunya dan mentraktir joy?

'Untung kau teman, Park Sooyoung' batin seulgi geram.

Dengan berat hati, seulgi pun menyetujui usulan joy. Demi mengatasi rasa penasarannya tentang gadis berwajah pucat dan bermata sendu tersebut.

"Baiklah. Aku akan mentraktirmu es krim setelah ini. Sekarang beritahu aku" senyuman kemenangan tampak di wajah milik joy mendengar hal tersebut. hari ini ia akan memakan es krim gratis, hehe.

"Okey!"

 

"Pertama-tama, kau tau kan kalau aku adalah anak dari pemilik klinik satu-satunya di sekitar sini?" seulgi yang mendengarnya dengan seksama hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan joy.

"aku sering kali melihatnya bersama orang tuanya untuk berkunjung ke klinik ayahku. Aku tidak tau kenapa ia sering kali berkunjung dan aku juga tidak mau tau, haha" tawa bahagia joy yang hanya dianggap wajah datar seulgi dan jitakan pada kepalannya "berhentilah bercanda, bodoh!"

"baiklah! Baiklah! ishh...kau tidak asik sama sekali, deulgi-ah" tatap sinis joy pada seulgi.

"Aku hanya penasaran saja, karena suatu hari aku menemukannya yang gemetaran hebat pada tangan dan kakinya sehingga membuatnya harus di infus dengan prednisone dan methylprednisolone  yang merupakan steroid yang digunakan untuk menekan kinerja sistem kekebalan tubuh agar tidak menyerang mielin dalam sistem saraf pusat untuk mengatasi masa kambuhnya. Ayahku bilang ia memiliki penyakit MS (Multiple Sklerosis) dan gemetaran tersebut merupakan tremor dari gejala penyakit tersebut"

Seperti yang diduga dari calon dokter masa depan, ia memang mengerti tentang semua hal yang berbau tentang kedokteran. 

Seulgi yang tidak tahu menahu mengenai istilah-istilah kedokteran hanya bisa mendengarnya dengan seksama dan memasukkan informasi yang dapat muat di dalam otaknya.

"mungkin karena itulah dia selalu menyendiri di dalam kamarnya dan menatap jauh entah kemana" 

Mendengar kalimat tersebut membuat seulgi menatap sendu kearah jendela dengan bingkai berwarna putih yang menampakkan seorang gadis yang mungkin hampir seumuran dengannya atau malah lebih tua daripada dirinya.

 

 

Keesokan harinya dan setelahnya, kemanapun ia pergi dan melewati rumah tersebut. dia selalu menyempatkan untuk sekedar mengintip ataupun melirik ke arah dimana gadis tersebut berada.

Ada keinginan untuk menghampirinya dan mungkin saja ia dapat menghiburnya. Seulgi hanya tidak ingin melihat wajah sendu itu setiap kali melewati depan rumahnya. Ia ingin mengukir senyum diwajahnya.

Tetapi, seulgi terlalu pengecut untuk hal seperti itu, dan berakhir dengan menghela nafas pelan kemudian beranjak pergi.

 

 

 

"Yah! Seulgi-ah! bantu eomma merawat bunga!" 

Teriak eomma seulgi yang menggema sampai sepenjuru rumah. Padahal suaranya dari depan sana, tepatnya dicafe yang menyediakan pemandangan bunga yang bermacam-macam milik keluarganya. Sedangkan ia sedang menggambar dengan asiknya ditemani sang kakak laki-lakinya yang sedang sibuk dengan permainan barunya di dalam ruang keluarga.

Untung cafe sudah tutup karena hari sudah sore. kalau tidak, eomma pasti menakuti setiap pelanggan yang ingin berkunjung ke cafenya.

 

"Oppa...eomma memanggil" kata seulgi malas dan melanjutkan aktivitas mengg

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
seulrene_daze #1
Chapter 8: yahhhhhhhhg kepo maksimal nih thooooorrrrr apa yg bakal terjadiiii
seulrene_daze #2
Chapter 5: THOR SEQUEL PLIS HATI INI GABISA
seulrene_daze #3
Chapter 4: WKWKWKWKWKWKWKWWKWKKWKWKW UDAH BAGUS PARAH EH KOCAK DAH DI BAWAHNYA NGAKAK
Atsuko3
#4
Chapter 8: Cerita seulrene lanjutkan lgi dong yg ini thor?
bpmaknae
#5
Chapter 8: Wow intense
SoneTw_ss
#6
Chapter 7: Request seulrene taeny di satu chapter dong, yg fluff tanpa bumbu angst
SoneTw_ss
#7
Chapter 7: Baca author's note terinspirasi dr lagu ikon-apology, udh ada firasat bakal sedih ffnya :))
jasonds #8
Chapter 4: sadisnyaaa irene hahahah ngakak gue...hidup seulreneeee..banyakin seulrene ya
sclocksmith #9
Chapter 6: Request TaeNy lagi dong, hehe
sclocksmith #10
Chapter 1: Ahh, so sweet, TaeNy :)