Taeckay Part 1
The Half Blood PrinceJunsu sedang merebahkan tubuhnya di kasur Taecyeon ketika tiba-tiba sebuah sinar masuk kedalam kamar dan mengagetkan namja tersebut.
'Hah?, uh!'
Dengan cepat Junsu atau yang lebih dikenal dengan Minjun pun menggunakan tangannya sebagai tameng untuk menutup wajahnya.
'Wuuuuus'
Terasa hembusan angin menerpa kepala Minjun kemudian angin tersebut menghilang bersamaan dengan cahaya tadi.
"Apa itu?"
Tanya Minjun pada diri sendiri.
'Deg'
Tiba-tiba tubuh Minjun menegang, refleks diapun memegang lehernya yang kini terasa panas.
'akh'
Tanpa sadar Minjun pun meringis, tangannya mengepal menahan rasa sakit dari lehernya, tubuhnya pun terasa panas.
'KLEK'
Suara kunci yang di buka dari arah kamar mandi menandakan sang pemilik rumah telah selesai dengan ritualnya, hal itu sedikit mengagetkan Minjun.
Dengan cepat Minjun duduk dipinggir ranjang. Dia kembali tersentak ketika melihat bayangan dirinya yang terpantul di kaca kamar.
'i-ini ..?'
Ujarnya dalam hati. Terdengar suara langkah yang semakin lama semakin dekat.
Refleks Minjun pun mengucapkan sebuah mantra kemudian keluarlah sebuah cahaya yang melingkupi tangannya dan beberapa detik berikutnya sebuah kacamata hitam dan masker ada di genggaman tangannya.
Dengan cepat dia memakai barang barang tersebut kemudian dengan tingkah so cool dia menyilangkan kaki di pinggir ranjang dengan posisi tangan menyilang dan dagu sedikit diangkat.
"Ige... boya....?"
Ucap Taecyeon pelan sambil menghentikan langkahnya.
Taecyeon memperhatikan penampilan Minjun dari bawah keatas dengan pandangan heran.
Pasalnya mereka ada di kamar, terlebih ini sudah sore, tidak ada cahaya matahari yang menyilaukan mata, dan juga...
'Apa-apaan itu? Kenapa dia menutup wajahnya dengan masker seperti itu? Memangnya dia anak panda yang mau di culik?'
Fikir Taecyeon sambil ber sweatdrop ria #emangnya kartun??? plaaak
Taecyeon kemudian berjalan melewati Minjun sebisa mungkin menghiraukan tingkah namja yang baru beberapa menit dia kenal.
Minjun terus menatap Taecyeon dengan pandangan waspada,
'Jangan sampai aku memangsanya'. Pikirnya.
Dia terus mangucapkan kata yang sama sambil memperhatikan gerak gerik Taecyeon. Berharap kata tersebut jadi mantra pengingat baginya.
"Aaaaah, berhenti menatapku seperti itu, dasar aneh"
Ucap Taecyeon sedikit murka, jujur dia risih terus di tatap seperti itu terlebih dia sedang ganti baju.
"Huh? Memangnya siapa yang aneh?"
Tanya Minjun tak sadar diri.
"Pabbo, namja pabbo"
Gerutu Taecyeon, kemudian dia kembali ke aktifitasnya, memakai baju dinasnya.
"Yakh! Yang kau maksud itu aku?"
Akhirnya Minjun sadar siapa yang dimaksud Taecyeon
Dan Taecyeon hanya mengangkat pundaknya cuek kemudian berbalik memunggungi Minjun.
"Yaaaakh....! Berani -berani nya kau....!"
Teriak Minjun sambil menunjuk nunjuk Taecyeon. Merasa tidak ada respons dari Taecyeon akhirnya Minjun hanya menggerutu dibalik maskernya sambil kembali menyilangkan tangan di dada.
Taecyeon melirik Minjun sekilas kemudian tersenyum.
'Manis juga' fikirnya.
~~~~~~~~~~~~~
Di sebuah kamar
Junho bergerak gelisah dalam tidurnya, alisnya mengerut seperti sedang menahan sesuatu, beberapa tetes keringat juga mulai keluar dari keningnya, dalam tidurnya dia beberapa kali bergumam.
'O omma...., A-appa...'
Kemudian dia terlelap kembali.
~~~~~~~~~~~
Minjun melihat kearah Taecyeon yang kini sudah rapi memakai jas hitam lengkap dengan pistol di baliknya. Dia mengernyit heran.
"Kau mau kemana Taec?"
Taecyeon yang mendapat panggilan tiba tiba seperti itupun mengernyit heran dan menatap Minjun dengan tatapan bertanya.
"Apa? Kau tidak suka aku memanggil mu seperti itu?, kau tahu? untuk nama panggilan, Taecyeon terlalu panjang, dan Taec lebih mudah di ingat dan...."
"Ani-ani" Taecyeon memotong ucapan Minjun. Dan hal itu sukses membuat Minjun menatapnya dengan tatapan heran.
"Aku baru tahu, ternyata, kau...," Taecyeon sengaja menggantung kalimatnya.
"ternyata kau lebih cerewet dari emak- emak yang ada dipasar"
Pernyataan Taecyeon membuat Minjun mengernyit bingung, sebelum sebuah bantal dan sebuah teriakan nyaring bergema di rumah tersebut.
"YAAAAAKH! Berani nya kau, YAAKH! RASAKAN INI!, RASAKAN INI!"
Taecyeon yang mendapat serangan bantal bertubi tubi pun hanya bisa menghindar sambil terkekeh.
Sepertinya menggoda namja ini menjadi hobinya yang baru.
"Hajima! Hajima! Mianhae!, aw!"
Taecyeon memegang kepalanya yang terkena kotak pensil hasil lemparan Minjun, dan tanpa dia sadari darah keluar dari kepalanya.
Minjun yang melihatnya mendadak mematung, tangannya mengepal erat.
Taecyeon yang melihat ada darah pada tangannya pun terlonjak kaget.
"Ah!, lihat apa yang kau lakukan padaku?!"
Ucapnya sambil menunjuk kepalanya.
"Kau harus bertanggung jawab!"
Kemudian Taecyeon segera mengambil kotak P3K dari laci nakas dan melemparkan nya pada Minjun.
Minjun menangkapnya dengan sempurna, tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Taecyeon yang menyadari ada keanehan pada Minjun langsung menghampiri namja tersebut.
"Gwencana? Maaf, aku tidak bermaksud mengataimu dan bertindak kasar padamu"
Taecyeon mengambil kotak P3K dari tangan Minjun dan secara perlahan mengacak rambut namja tersebut sebelum beranjak mengobati lukanya sendiri.
Minjun terlonjak kaget dengan perlakuan Taecyeon, pipinya yang terhalang maskerpun bersemu merah.
Minjun pun beranjak mengikuti Taecyeon, dengan cepat diapun merebut kapas yang sudah di tetesi alkohol oleh Taecyeon sebelumnya.
Taecyeon terlonjak kaget dengan perlakuan Minjun.
"Apa yang kau lakukan? kembalikan kapasnya!"
Taecyeon berusaha mengambil kapas dari Minjun dengan posisisi duduk.
"Diamlah Taec, biarkan aku mengobatimu"
"Ani-ani, tidak usah, kembalikan saja kapas nya, AW! YAA
Comments