Part 6

Never Believe It

"Ya! Lee Sungyeol jangan lari kau!" teriak Myungsoo begitu ingin menghampiri Sungyeol, bocah itu justru lari menghindar. 

Myungsoo terus berlari hingga pemuda itu terkejar olehnya. 

"Pasti kau yang menyebarkan berita itu, kan? Sudah kubilang rahasiakan hal ini! Lihatlah hasil perbuatanmu! Karena kau, sekarang Sunggyu hyung sakit!" semburnya

"B-Bukan aku, sungguh." Sungyeol mengelak tuduhan Myungsoo. 

Ia memang tahu berita itu tapi ia tak pernah berniat buruk.

"Kajja, ikut aku!" Myungsoo menarik paksa pergelangan tangan Sungyeol. Membawanya pergi.

Mereka tiba di ruang klub musik. Myungsoo menggebrak satu pintunya kasar, tangannya yang lain masih menahan Sungyeol agar tak lari. Begitu masuk ia mendapati Woohyun di sana.

"Hyung, ini dia orang yang menyebarkan berita itu!" Myungsoo melepas kasar tautan tangannya dan mendorong tubuh jangkung Sungyeol tepat di hadapan pemuda tampan yang tengah bingung melihat tingkah kedua orang itu.

"Woohyun hyung, sungguh bukan aku yang menyebarkan berita itu. Sunggyu hyung sangat cantik mana mungkin aku tega. Kumohon jangan lakukan apapun padaku, pulangkan saja aku pada ibuku!" Sungyeol bersikeras menolak tuduhan itu di hadapan Woohyun yang hanya diam seraya menautkan alisnya. Bingung.

"Sebenarnya ada apa?" tanya Woohyun dengan polosnya.

Sebenarnya ia tak terlalu peduli, jika tidak melihat wajah namja jangkung itu terlihat ketakutan.

"Dia yang menyebarkan berita kehamilan Sunggyu hyung." jawab Myungsoo, matanya masih menatap sinis ke arah Sungyeol. 

"Cepat mengaku!"

Woohyun mendesah. Benar dugaannya, ini bukan berita atau masalah yang terlalu besar. Toh, cepat atau lambat berita kehamilan Sunggyu akan tercium banyak pihak. Menurutnya Myungsoo terlalu melebih-lebihkan. Bahkan Sunggyu pun sudah tak mempermasalahkannya.

Woohyun beranjak. Meninggalkan kedua orang yang masih menunggu jawabannya. Pergi begitu saja.

Myungsoo kesal melihat Woohyun mengabaikannya.

"Sudahlah, Myung, Woohyun hyung saja tidak marah padaku. Pulangkan aku pada ibuku." Sungyeol tercengir lebar, menatap wajah Myungsoo yang berkerut-kerut kesal.

"Pulanglah ke alam lain!"

***

Sejak tadi Woohyun hanya diam menatap punggung Sunggyu yang telah menjadi istrinya itu. Tak ada sedikitpun keinginannya untuk mengusiknya. 

Sejak kepulangannya kemarin dari rumah sakit, Sunggyu belum mau membuka mulutnya. Meskipun sebenarnya Woohyun ingin menanyakannya, tapi selalu diurungkannya. 

Ia sedikit merasa bersalah. Oke, mungkin keinginan Sunggyu memang sulit untung ditentang. Tapi ia merasa sebagai seorang suami yang gagal. Suami? Ya, mungkin cepat atau lambat ia harus menerima titlenya sebagai suami.

Woohyun kemudian menghampiri Sunggyu, bermaksud mengajaknya sedikit berbicara. Entah apa yang membuat Sunggyu diam. 

Pihak rumah sakit menyatakan Sunggyu dalam keadaan baik-baik saja. Hanya sedikit kontraksi dalam perut karena terlalu memforsir jumlah makanan ke dalam tubuh. Kandungannya lemah. 

Dokter menyatakan bahwa kandungan Sunggyu benar-benar lemah. Menurut persepsi Woohyun, mungkin karena Sunggyu laki-laki, yang tubuhnya belum bisa menerima bayi itu. Wajar saja. Mana ada laki-laki hamil? 

"Gyu, sebenarnya ada apa denganmu? Apa kau masih merasa malu akan pemberitaan itu? Bukankah kau sudah melupakannya?"

Sunggyu tak bergeming.

"Bukankah kita suami isteri? Masalahmu juga menjadi masalahku, bukan? Berbagilah denganku jika menurutmu kau sulit menopang sendiri masalahmu. Jangan seperti ini. Ku mohon!" lanjutnya. 

Ia gerakkan tangannya bermaksud menyentuh punggung Sunggyu yang tengah membelakanginya menatap kosong ke arah jendela. Tapi ditarik kembali, ia takut kehadiran tangannya akan mengganggu. 

"Kau ingat kata-kataku waktu itu? Ayah hamil tidak boleh tertekan. Sunggyu, aku ingin bicara sesuatu, aku ingin berkata jujur padamu. Terserah kau mau menertawakanku atau menganggapku bodoh. Aku juga tak mengerti sejak kapan ini terjadi. Bahwa aku..."

Woohyun mengela napas pelan.

"...aku mencintaimu. Sungguh. Sangat. Kau boleh tertawa sekarang!" Rona merah menjalar di kedua pipi Woohyun. 

Baru kali ini ia benar-benar menyatakan cinta selama hidupnya. Meski tak mendapat respon, tapi ia merasa lega. Ia merasa beban dipundaknya telah terangkat hingga tak menyisakan sedikitpun jejak. 

"Saranghae."

"Woohyun? Sejak kapan kau disini?" 

Mata Woohyun membulat sempurna. Setelah pengakuannya barusan, kini Sunggyu berbalik dan menatapnya dengan wajah bingung. Woohyun memang sedikit lega melihat Sunggyu terlihat baik-baik saja. Yang membuatnya terkejut adalah saat Sunggyu menggerakkan tangannya melepas earphone yang bertaut di telinganya.

"Jadi kau baik-baik saja? Dan kau tak mendengar ucapanku?" amarah Woohyun tiba-tiba tersulut. 

Ia mencibir meratapi wajah Sunggyu yang semakin berkerut-kerut kebingungan.

"Kau bicara apa?" jawabnya polos. 

Woohyun semakin menatap kesal melihat tingkah Sunggyu yang selalu membuatnya kesal. Musnah sudah kata pengakuan yang sudah jauh-jauh ia rangkai mengingat sulit baginya untuk mengucapkan kata-kata itu.

"Apa sejak tadi kau menggunakan ini?" tanya Woohyun seraya menunjuk-nunjuk ipod dan earphone dalam genggaman Sunggyu.

"Iya, kau bicara apa, sih?"

"Aku membencimu."

"Huh, sudah kuduga. Kukira kau menyatakan cinta tadi." 

Sunggyu mendesah kecewa. Melihat hal itu Woohyun sedikit menyesal.

"Sudahlah yang terpenting kau baik-baik saja."

"Aku memang baik-baik saja, lihatlah!"

"Lalu? Kenapa sejak kemarin kau tidak mau bicara? Sungguh bertolakbelakang dengan sikapmu. Kau membuatku sangat cemas." ujar Woohyun. 

Lebih terdengar gumaman. Tapi masih bisa didengar oleh Sunggyu.

"Aku hanya sedang menahan diri." Woohyun mengernyit tak mengerti. 

"Maksudku, begini.. Sejak kejadian kemarin sepertinya aku harus benar-benar menjaga bayi ini dengan menurutimu dan tidak makan makanan sampah itu. Kau tahu Woohyun, saat itu perutku sakit sekali. Seperti akan ada bom yang meledak di dalamnya."

Perkataan Sunggyu seketika membuat wajah tampan Woohyun itu kembali cemas.

"Apa sekarang perutmu masih sakit?" Sunggyu menggeleng cepat, sedikit membuat Woohyun lega. 

"Lalu kenapa kau memakai earphone di telingamu? Mendengarkan musik? Tidak biasanya."

"Bukankah kau mengetahuinya? Lewat buku yang kau berikan padaku. Disitu tertulis, bahwa musik klasik baik untuk perkembangan otak bayi." Hanya anggukan samar Woohyun yang mewakili jawaban atas penjelasan Sunggyu.

"Tapi, tunggu, seharusnya jangan kau pakai di telinga." Woohyun menggerakkan tangannya meraih earphone yang sebelah sisinya masih menggantung di telinga Sunggyu. 

Karena jarak mereka yang sedikit jauh, membuat Woohyun sedikit kesulitan. Dengan gerak cepat ia mengubah posisi senyaman mungkin mendekat kearah Sunggyu, mendekatkan wajahnya, meraih earphone-nya dan...

Sing...

Woohyun membeku. Wajah ini. Membuat mata Woohyun terfokus pada satu titik. 

Matanya terus menatap sajian indah di depannya. Dengan gerakan halus ia menyentuh wajah cantik itu. Mengusapnya perlahan bagai sebuah barang antik yang harus ia jaga dengan hati-hati. Satu tangan lain ia gunakan untuk menekan tengkuk Sunggyu. 

Bersama-sama menghembuskan napas lembut yang kini mulai memburu. Memperdalam pandangan itu, terbuai akan sensasi hangat yang kini mereka buat sendiri.

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
imsmlee86 #1
Chapter 5: Sunggyu terlalu manjaaa, harus dimarahin sekali" kalau ga kasihan woohyun ;A;
imsmlee86 #2
Chapter 4: Myungsoo siap"itu mulut dijait sunggyu... btw kayak ada suasana bollywoodnya gitu ya woohyun sama sunggyu kejar"an mulu xD
imsmlee86 #3
Chapter 3: Rasanya pengen ke woohyun ke sekarang juga dan bilang: oppa aku hamil anakmu xD woohyunnya baik banget♡
imsmlee86 #4
Chapter 1: Buah jamblang... seriously hahahaha *emot ketawa nangis*
KiwiPrincess #5
Chapter 4: Huaaa..itu yg nguping siapa???? Ah, authornim selalu sukses bikin penasaran.. >.< semoga kelanjutannya bisa di update secepatnya.. >,<
pcyexx #6
Chapter 4: aaaaaa mkasih updatenyaaaaaa dibuat penasaraaannn wk, hidupp woogyuuuu wk
KiwiPrincess #7
Chapter 3: Waaahhh..jadi makin penasaran..what wil happen next?!? Jeng..jeng.. ?

Baru nyadar kalo aku blm ngesubscribe ini ff..aigooo.. ?
alonelover
#8
Chapter 3: Penasaran, Sunggyu bisa hamil gimana ceritanya.
pcyexx #9
Chapter 3: I'm seriously curious about the next chapter... please update soon author nim~
just please let woohyun show sunggyu that he really care about him, let they have their moment and understand each other better~ thank u for the update~ ^^