Page 5

Say love

Saat bell pulang berbunyi hyunseung memanggil hyuna 

"Hyuna-ssi" 

"Ne seonsaengnim ?" 

"illuwa"

"Heol.. Sepertinya kau sudah tinggal beberapa langkah lagi hyuna-ssi ekekek" bisik krystal meledek hyuna 

"Bisakah saya bicara empat mata dengan hyuna ?" 

krystal dan lainnya segera keluar dari kelas 

"Hyuna , bisakah aku keapartementmu?" 

"Ne ? Tentu seonsaengnim! Tapi .. Ada apa ?"

"Ponselku tertinggal diapartementmu" 

"Aaah ne.. Kalau begitu kita kesana sekarang?" 

"Eum, tapi seperti biasa kau saja duluan aku akan menyusul" 

Hyuna tersenyum lebar 
"Okey ! Sampai jumpa seonsaengnim" 

Hyuna sampai di apartement yang sudah tua itu ia mencoba membuka kunci pintunya namun karena gedung itu memang sudah cukup tua membuatnya kesulitan 

"Aishh jinjja" 

"Perlu bantuan ?" Tanya seorang pria 

"Tidak perlu, terimakasih" jawab hyuna dengan tersenyum kecil lalu kembali mencoba membuka pintunya tapi sama saja tidak membuahkan hasil 

"Tidak apa-apa biar kubantu" ucap pria itu 

"Ah ne , kamsahamndia"

Click , terbukalah pintu tua itu dengan mudahnya membuat hyuna melongo 

"Kamsahamnida.." 

"Cheonmaneyo , kau sepertinya orang baru disini ?" 

"Benar" 

"Siapa namamu?" 

"Kim hyuna , dan kau?" 

"Heechul, senang bertemu denganmu , aku tinggal tepat di samping kamarmu" 

"Aah begitu ya , nee" 

"Kalau begitu aku pergi dulu" 

"silahkan, sekali lagi terimakasih banyak" 

Hyuna segera masuk dan bergegas menyalakan kompor ia akan mencoba untuk memasak karena masih sangat jelas di kepalanya jika hyunseung menyukai wanita yang pandai memasak 

"Ah eotteokhae , aku tidak pernah memasak sebelumnya, gwaenchana aku bisa memulainya dari sekarang! Kau pasti bisa kim hyuna !" 

Ia segera bergegas memasak masakan yang sering ahjumma buatkan untuknya 

Hyuna mulai memotong-motong sayurannya lalu mendidihkan air dan memasukan sayurannya kedalam air yang sudah mendidih ia masukkan beberapa bumbu dan lain-lainnya , hingga keningnya berkeringat akhirnya setelah proses yang panjang ia selesai membuat masakannya sendiri ia terlihat sangat bangga , hyuna mengelap keningnya yang berkeringat dengan punggung tangannya lalu mencicip hasil masakannya sendiri tapi ia malah mengernyit akibat rasanya yang hambar 

"Ah eottheokhae" hyuna segera menambahkan garam tapi tetap saja rasanya hambar bahkan ia menambahkan lagi garam dan sekarang malah terlalu asin hyuna memberikan sedikit lada dan bumbu lainnya tapi rasanya semakin aneh 

Hyuna semakin panik ia melirik jam di ponselnya 

"Astaga cepatlah... Hyunseung seonsaengnim akan segera tiba !" Gerutunya 

Hyuna benar-benar sudah merasa frustasi tidak tau apa yang harus dilakukan pada masakannya sendiri 

"Apa yang harus kulakukan ? Makanan ini sangat tidak layak !! Ah tidak pasti sebentar lagi hyunseung seonsaengnim akan tiba ! Apa yang harus aku lakukan ?!!" Hyuna melihat dapur yang sangat berantakan akibat acara masak gagalnya itu

Hyuna segera mungkin mengambil kain kecil dan membersihkannya lalu karena merasa putus asa akhirnya hyuna membuat mie goreng dengan telur dan kimchi saja 

"Aish jinjja , jika ujung-ujungnya hanya memasak ini kenapa tidak dari tadi, menyusahkan saja, selalu saja mentok di mie instan!" gerutunya sambil mengusap keningnya 

"Aigoo pasti wajahku berantakan sekali , lebih baik sekarang aku cuci muka dan.." Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu hyuna terpelonjak kaget dan kebingungan apa yang harus dilakukannya apakah ia harus mencuci mukanya dulu lalu membuka pintu atau membuka pintu dan membiarkan hyunseung melihat wajahnya yang berkeringat 

"Ah eotteokhae !!" Hyuna mengacak rambutnya lalu karena hyunseung kembali mengetuk pintu kamar hyuna akhirnya membuka pintunya 

"Kau baik-baik saja hyuna ?" 

"Ne.. Memangnya kenapa seonsaengnim ?" 

"Tidak .. Hanya kau sedikit lama membuka pintunya aku fikir kau sakit lagi" 

"Omo, seonsaengnim mencemau?" 

"Ne ?" Hyunseung terlihat kikuk 

"Aku hanya bercanda, ayo masuk seonsaengnim" hyuna menarik hyunseung untuk masuk 

"Ponselnya ?"tanya hyunseung 

"Aah ne , changkaman" hyuna mengambil ponsel hyunseung yang berada di atas sofa dan memberikannya dengan kedua tangannya

"Ini" 

"Gomawo" hyunseung tersenyum 

"Kalau begitu aku pergi dulu" 

Tiba-tiba hyuna memegang sebelah tangan hyunseung dengan kedua tangannya

"Seonsaengnim!" 

"Eung?" 

"Aku.. Sudah memasak, untuk seonsaengnim" 

"Jinjja ?" 

Hyuna tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya berkali-kali sangat menggemaskan !! 

"Keure" 

Karena disana tidak ada meja makan akhirnya mereka makan diatas sofa panjang yang hanya ada satu buah itu 

"Seonsaengnim cobalah"

"Eum wanginya enak, kau tambahkan kimchi?" 

"Ne.. Bagaimana ?" 

Hyuna menatap hyunseung penuh rasa penasaran saat hyunseung mencicipinya 

"Enak.. Mienya enak, kimchi dengan mienya sangat menyatu , kau pintar" 

Hyuna kembali tersenyum lebar 
"Lalu apakah aku sudah menjadi typemu seonsaengnim ?" 

"Eung?" 

"Seonsaengnim, apakah seonsaengnim tidak merasa jika aku.. Aku rasa aku menyukai seonsaengnim" 

"...." 

Hyunseung menatap hyuna tanpa berkata apa pun lalu ia akhirnya berdehem untuk menghilangkan keadaan yang mendadak terasa canggung

"Seonsaengnim ? Kau ingin minum ?" 

"Ah tidak .. Terimakasih" 

"Seonsaengnim kau belum menjawabku" 

Hyunseung menghembuskan nafasnya panjang 
"Kenapa kau menyukaiku?"

"Eung? Entahlah.. Aku.. Juga tidak tau" jawab hyuna sambil mengelus tengkuknya sendiri

"Hyuna, kau tau ? Kau memang cantik, cerdas , dan kau berusaha untuk bisa memasak , tapi maaf , aku tidak bisa menganggapmu lebih" 

"Wae ?" 

"Karena kau adalah muridku" 

Hyuna memutar malas kedua matanya 
"Jika aku memang typemu itu bukan menjadi alasan seonsaengnim" 

Hyunseung kembali hanya tersenyum menanggapinya 

"Sebaiknya kau rajin belajar saja dan cepat lulus agar kau bisa masuk kuliah favorit" 

"Ne" jawab hyuna dengan ketus sambil menyandarkan punggungnya disofa , hyunseung tersenyum melihat hyuna 

"Ayo makan mie mu" ucap hyunseung 

"Aniyo, aku sudah kenyang" 

---

Hyuna akhirnya memutuskan untuk pulang kerumahnya sendiri , ia terlihat sangat sedih wajahnya muram membuat ahjumma cemas 

"Agasshi ? Agasshi darimana saja ? Ahjumma sangat khawatir" 

"Aku baik-baik saja ahjumma aku akan kekamarku" jawab hyuna tanpa menatap ahjumma lalu memasuki kamarnya 

Hyuna berdiri dibalik pintu kamarnya tatapannya masih kosong , lalu hyuna berjalan beberapa langkah dan menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang empuknya dengan posisi menelungkup sesaaat ia menenggelamkan kepalanya disana hingga akhirnya ia kehabisan nafas dan langsung mengangkat kepalanya dan menarik nafas dalam-dalam 

"Nafas nafas !" Gumamnya 

Lalu hyuna merubah posisi dengan tidurnya terlentang menatap langit-langit kamarnya 

"Dia tidak menyukaiku, alasan.. Bilang saja tidak suka !" Gerutunya 

Ponsel hyuna berbunyi , hanya ada deretan nomor disana awalnya dengan mood yang sedang buruk ia tak mau mengangkatnya tapi seperti biasa rasa penasarannya yang selalu berlebihan membuat hyuna akhirnya mengangkat panggilan itu 

"Yoboseo?" Jawab hyuna dengan malasnya 

"Hyuna ?" 

Hyuna membulatkan kedua matanya dan langsung duduk dengan gerakan cepat 

"Hyunseung seonsaengnim ???" 

"Aishh siapa itu? Aku zico" 

"Boyaa.." Gumam hyuna dengan kesalnya 

"Ada apa ?" Tanya hyuna dengan ketusnya

"Aku ingin mengajakmu pergi berbelanja , bagaimana ?" 

"Eonje ?" 

"Malam ini?" 

"Arraseo" hyuna memutus telfonnya lalu kembali membaringkan tubuhnya dengan kasar, ia melamun sesaat lalu mengacak-acak rambutnya 

"Kenapa aku berfikir dia akan menelfonku ! Itu tidak mungkin !" Gerutunya 

"Eung? Tapi tadi apakah aku menyetujui pergi dengan zico ? Astaga ada apa denganku! Babobabo!"

---

Hyuna pergi bersama zico kesalah satu mall besar di seoul hari ini zico berencana untuk menyatakan cintanya pada hyuna untuk ke yang sepuluh kalinya 

"Kenapa tiba-tiba mengajakku untuk berbelanja ?" Tanya hyuna dengan ketusnya 

"Bukankah sudah biasa hm? Lagi pula aku hanya rindu pergi besamamu" 

"Cih" hyuna memutar malas kedua matanya sambil memilih-milih pakaian 

"Ini pantas untukmu" 

Sialan dia memang sangat tau selera pakaianku! 

"Kau suka yang ini kan? Hm sangat cocok untukmu"

"Tidak , aku tidak suka" 

"Mwo ? Bukankah pakaian ini .." 

"Sudahlah zico biarkan aku memilih sendiri" lalu hyuna berjalan melewati zico 

Hyuna mencari-cari pakaian yang cocok untuknya tapi langkahnya terhenti dan kedua matanya mulai berkaca-kaca melihat seorang pria bersama dengan wanita

"Kau sudah menemukan yang cocok?" 

"Hyuna ?" 

Merasa hyuna tak menjawab zico mengikuti arah tatapan hyuna pada seorang pria yang tak lain adalah hyunseung

Jadi ini alasanmu menolakku seonsaengnim ? Karena kau sudah memiliki kekasih ??? Dasar jahat ! Kau bilang kau tidak memiliki kekasih!

"Kau mengenalnya ?" Tanya zico

Hyuna menitikkan air matanya dan segera menghapusnya dengan cepat tetapi tak disangka hyunseung melihatnya, hyuna terkejut dan langsung pergi dari sana 

"Hyuna ??" Zico mengejar hyuna 

"Itu ? Apakah tadi itu hyuna ?" Gumam hyunseung 

"Hyuna.. Hyuna changkaman, ada apa ?" Tanya zico lalu tiba-tiba hyuna memeluk zico dan menangis 

Hyunseung yang yakin jika wanita itu adalah hyuna hendak mengejar hyuna tetapi apa yang dilihatnya membuat hyunseung mengurungkan niatnya untuk menemui hyuna ia melihat hyuna tengah berpelukan dengan seorang pria , perlahan hyunseung memundurkan langkahnya lalu memilih untuk pergi 

Didalam mobil hyunseung hanya diam sama sekali tak bicara membuat wanita yang duduk disampingnya merasa kebingungan 

"Oppa ? Waeyo?" 

"...."

"Apa.. Kau sedang ada masalah oppa?" 

"..."

"Oppa pakaian yang tadi kau beli sangat bagus dan cocok untukmu"

"...."

Hyunseung tetap terdiam sama sekali menatapnya , membuat gadis manis itu akhirnya ikut terdiam 

Kenapa hyuna menangis ? Dan siapa pria itu ? , begitulah isi fikiran hyunseung selama perjalanan pulangnya 

Sesampainya dirumah hyunseung mencoba mengirim pesan pada hyuna namun setelah ia mengetiknya ia kembali menghapusnya dan terus saja seperti itu membuatnya frustasi , akhirnya ia memberanikan dirinya untuk menelfon hyuna 

Hyuna yang tengah menangis diatas ranjang melirik ponselnya yang berdering lagi-lagi hanya deretan angka saja karena hyunseung menelfon menggunakan nomor lain membuat hyuna malas untuk mengangkatnya akhirnya ia mematikan ponselnya 

"Kenapa tidak diangkat ? Apa dia sangat marah ? Tapi kenapa ? Apa jangan-jangan dia sungguh menyukaiku?" Fikir hyunseung 

01.00pm ksl
Sekolah 

Hari ini mood hyuna sedang sangat buruk membuat ia tak henti-hentinya menjahili siswa siswi disekolah membuat teman-temannya sendiri heran 

"Hyuna kau baik-baik saja?" Tanya amber

"Unnie kau terlihat sedang tidak baik , apa kau sakit ?" Tanya lisa 

"Tidak , memangnya kenapa ?" Tanya hyuna sambil memakan kripik kentang kesukaannya

"Ya ! illuwa !" Ucap hyuna pada teman tetangga kelasnya yang melewat 

"Belikan aku jus alpukat, palli" 

"Ne hyuna-ssi" 

"Omo , dia pasti dalam keadaan mood yang sangat buruk" bisik hara pada krystal 

"Kau benar, ada apa ya ?" 

"Yak ! Aku mendengar kalian babo" ucap hyuna 

"Hehe mianhae hyuna , kami sudah cukup mengenalmu , jika kau seperti ini pasti kau sedang memikirkan sesuatu kan? Ada apa ?" Tanya krystal 

"Arraseo , kalian sangat ingin tau?" 

Mereka segera menganggukkan kepalanya 

"Kemarin aku melihat hyunseung seonsaengnim jalan bersama seorang wanita" 

"Jinjja ?! Dimana ?" Tanya jia 

"Mall" 

"Aigoo... Bukankah dia tidak punya kekasih ?" Tanya hara 

Hyuna mengangkat kedua bahunya dengan acuh 
"Entahlah, mungkin dia membohongiku , dia sama saja seperti pria brengsek lainnya" 

"Hyuna-ssi ini jusmu" 

"Thanks" hyuna menyeruput jusnya lalu kembali memakan keripiknya 

"Tapi apa kau sudah yakin jika wanita itu kekasihnya ? Bagaimana jika bukan ? Bagaimana jika adiknya ?" Ucap amber 

Hyuna terdiam sesaat ada benarnya juga ucapan amber 

"Aku .. Juga tidak tau" 

"Tenang ! Kami bisa mencari taunya , itu mudah" ucap hara 

"Setuju ! Kami akan membantumu unnie , tenang saja.." Ucap lisa sambil memberikan winknya dan bentuk 'ok' dengan tangannya

Saat ujian hyuna tak bisa berkonsentrasi dengan soal-soal ujiannya ia beberapa kali melirik hyunseung yang duduk di depan meja guru tak sengaja tatapan mereka bertemu membuat hyuna langsung menundukkan kepalanya begitupun dengan hyunseung 

Akhirnya bell pulang pun berbunyi 
"Hyuna" panggilnya saat para siswi sudah keluar dari ruangan

"Ne seonsaengnim?" Jawab hyuna dengan malasnya

"Apa kemarin.." 

"Sudahlah seonsaengnim, sekarang aku tau alasanmu yang sebenarnya menolakku , kau sedang menjaga perasaan wanita lain kan?"

"mwo?"

"aku tidak ingin membahasnya, dan aku tidak ingin bicara lagi dengan seonsaengnim , permisi , selamat siang" hyuna pun pergi walaupun hatinya terasa sangat bertolak belakang untuk memperlakukan hyunseung seperti itu tapi sepertinya ia harus melakukannya agar ia bisa melupakan dan menghilangkan perasaaannya 

Sepertinya dia benar-benar marah padaku , tapi apa yang membuatnya seperti itu ?wanita ? Wanita siapa yang dia maksud? , fikir hyunseung 

Sudah beberapa hari ini wajah hyuna terlihat sangat kusut dan menyeramkan bagi para siswi disekolah baik mereka yang masih kelas 1 atau pun teman sekelas hyuna sendiri, karena jika suasana hati hyuna sedang tidak baik maka mala petaka bagi mereka semua 

"Hyuna .." Saat hyuna dan teman-temannya tengah duduk dikantin tiba-tiba seorang siswi berlari ke arahnya dengan nafas yang tersengal-sengal 

"Mwo?" Ucap hyuna 

"Anak sekolah sebrang itu memukuli salah seorang siswa sekolah kita dan mereka ingin bertemu denganmu"
Yang dimaksud wanita itu adalah sekolah yang sama elitnya seperti sekolah dimana kini hyuna dan teman-temannya bersekolah namun mereka selalu saja membuat masalah dengan hyuna dan teman-temannya 

Hyuna membuang nafasnya panjang dengan memutar malas kedua matanya 

"suasana hatiku sedang tidak baik bahkan sangat buruk, dan anak-anak itu membuat masalah , mereka akan menangis dan pulang merengek pada ibu mereka" gumamnya lalu kembali memasukkan keripik kentang kedalam mulutnya 

"Arraseo, kajja" ucap hyuna 

"Kami ikut bersamamu hyuna" ucap para siswa lainnya yang mendengar ucapan wanita itu 

"Terserah" ucap hyuna lalu pergi bersama teman-temannya , siswa siswi lain pun ikut bersamanya 

Hyuna dan semua teman-temannya sampai disebuah lapangan yang cukup luas dimana para anak sekolah lain itu menunggunya 

"Aigoo panas sekali" gumam hyuna karena matahari disana sangat terik sambil membuka bungkus permen karetnya seakan tak peduli dengan anak-anak sekolah lain yang sudah berdiri di hadapannya 

"Yak , hyuna sudah disini lalu apa yang ingin kau lakukan uh? Jangan menghabiskan waktu kami" ucap hara 

"Cepatlah.. Kulitku akan hitam jika terus berdiri disini, cih apa kalian tidak tau apa itu perawatan ? Kulit kalian sangat kering dan kusam , aku tidak mau sampai seperti kalian" ucap krystal membuat anak-anak sekolah itu semakin kesal dan saat salah seorang dari mereka hendak mendekat anak-anak dari sekolah hyuna bersiaga untuk melindungi hyuna 

"Wuu... Sepertinya ada yang emosi" ucap lisa 

Hyuna berjalan mendekati salah seorang yang dianggap ketua di kelompok itu hyuna berdiri tepat dihadapan wanita itu yang tak lebih tinggi darinya 

"Kau ingin bertemu denganku kan? Aku sudah berada di depanmu honey" 

Wanita itu mengepal kuat kedua tangannya lalu hendak mendorong hyuna namun ia kalah cepat dengan hyuna yang langsung memegang kuat  kedua pergelangan tangan wanita itu 

"Jangan pernah berani menyentuh seorang kim hyuna, bahkan kau tidak pantas bicara padaku" ucap hyuna , lalu melepaskan tangan wanita itu dengan kasar 

"Sombong sekali kau ! Kau tau ?! Ayahku pemilik pentagon group !" Ucap wanita itu yang bernama sunny 

"Dan ayahku pemilik mega pentagon group ! dan aku rasa kau tau apa itu artinya , artinya ayahmu hanyalah pegawai dari ayahku ! Kau ingin aku meminta ayahku untuk menggagalkan proyek ayahmu ?!" hyuna menyunggingkan ujung bibirnya lalu mendorong sunny hingga terjatuh membuat anak-anak dari sekolah itu marah namun anak-anak dari sekolah hyuna segera melindungi hyuna 

"Kau ingat saat kau dan teman-temanmu ini mengejarku dijalanan saat aku sendiri ?" Lalu hyuna tertawa meremehkan 

"Disitu aku semakin berfikir jika kalian tidak hanya kampungan , tapi juga pengecut, dan itu membuat aku semakin berfikir pantas saja kalian tidak akan pernah bisa hidup damai , wae ? karena ini.." Hyuna menunjuk kepalanya dengan jari telunjuknya 

"Otak kalian tidak kalian fungsikan dengan baik, dan juga mental kalian tidak akan pernah bisa bersaing dengan kami, sampai kapan kalian akan terus merasa iri pada kami ? Bukankah semakin kalian membuat masalah dengan kami kalian semakin terlihat lemah? Setiap kalian membuat masalah dengan kami justru kami selalu berhasil mempermalukan kalian , saranku.. Lebih baik kalian ubah gaya penampilan kalian yang sudah ketinggalan jaman ini , dan jangan lupa , pakai parfume .. Aroma tubuh kalian seperti kimchi busuk" 

Lalu tiba-tiba saja tak sengaja hyuna melihat tak jauh dari sana ada seorang gadis yang sangat mirip dengan gadis yang waktu itu bersama hyunseung di mall wanita itu tengah menatap ke arahnya 

"Hyuna ada apa ?" Bisik krystal karena hyuna tiba-tiba diam

"Kurang ajar kau .. Akh!" Sunny meringis kala hyuna tiba-tiba kembali mendorongnya dengan keras bahkan lebih keras dari sebelumnya bahkan hyuna mendorongnya tanpa melihat ke arah sunny tatapannya tak lepas dari wanita itu 

"Sebenarnya apa yang kau lihat ?" Tanya amber 

Hyuna tak menjawab dan melangkah menghampiri wanita yang berdiri tak jauh darinya itu 

"Uh? Mau kemana dia ?" Tanya hara membuat anak-anak dari sekolahnya menatap hyuna yang tiba-tiba pergi tetapi saat sunny dan teman-temannya akan mengejar hyuna krystal hara lisa amber dan jia segera menahan mereka dibantu oleh teman-temannya yang lain bahkan membuat mereka menjadi ribut sedangkan hyuna tak memperdulikan mereka yang tengah ribut dibelakang ia terus melangkah mendekati gadis itu dengan ekspresi wajahnya yang tak bisa dijelaskan hingga akhirnya ia berdiri tepat dihadapan gadis itu 

"Apa yang kau lihat ?" Tanya hyuna 

"Mian unnie" 

Hyuna mengerutkan keningnya 
"Unnie ?" 

"Kau.. Kekasih hyunseung oppa kan?" 

"Eung?" 

"Maafkan aku unnie , aku belum memperkenalkan diriku , aku jisoo aku adiknya hyunseung oppa" 

Hyuna mengernyit 
"Adik ?" 

"Eum , unnie .. Kau sedang apa ? Kenapa mereka berkelahi ?" 

Hyuna tertegun lalu melirik ke belakangnya dimana teman-temannya sedang berkelahi 

"Kya !! Rambutku !!!" Ucap krystal karena salah seorang menjambak rambut panjangnya 

"Jangan sentuh aku !! Kau bau !" Ucap hara 

"Sini kalau kau berani huh?!" Ucap amber sedangkan lisa hanya berlari-lari menghindar lalu ia membuka sepatunya dan mengancam jika mereka mendekat lisa akan melempar mereka dengan sepatu mahalnya, sama halnya dengan jia yang saling menjambak dengan sekolah lain 

Hyuna segera menutup mata jennie 
"Jangan lihat , hehe itu .. Hanya salam pertemanan saja" 

"Salam pertemanan ?" 

"Ne" 

Jisoo melepaskan tangan hyuna yang menutupi matanya 

"Aniyo aku ini sudah besar usiaku sudah enam belas tahun aku tau mana berkelahi dan berteman , apa kalian memang selalu berkelahi seperti itu ? Bahkan tadi aku melihat unnie mendorong wanita itu" 
 
"Omo kau tidak terlihat seperti anak berusia enam belas tahun"

"unnie kau mencoba mengalihkan pertanyaanku ?"

"Aniyo" jawab hyuna cepat

"Ne kau melakukannya"

hyuna membuang nafasnya panjang lalu memijat dahinya 
"Baiklah, kau melihat semuanya" 

Jisoo hanya diam dengan menatap hyuna 

"Changkaman , tadi jika aku tak salah dengar kau mengatakan aku kekasih oppamu?" 

Jisoo menganggukkan kepalanya
"Eum" 

Hyuna tak mampu menahan senyumnya namun ia berhasil menahannya
"Kenapa kau bisa mengatakan seperti itu ?" 

"Entahlah , aku hanya menebak, karena sepertinya kaulah wanita yang selalu oppaku fikirkan akhir-akhir ini"

"Jinjja ?!" 

"Eum, memangnya ada apa unnie ? Kau bukannya murid hyunseung oppa ? Bagaimana kau bisa menjadi kekasihnya ?" 

Hyuna segera menutup mulut jisoo
"Ayo kita bicara sambil makan es krim saja eotte ? Aku yang traktir" 

Jisoo tersenyum sambil mengangkat jempolnya 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..