Page 11

Say love

Hyuna segera kembali kerumahnya setelah hyunseung pulang ia berjalan cepat menuju halte hingga tiba-tiba mobil hitam berhenti didekatnya keluarlah seorang anak buah komisaris kim 

"Kau?" Ucap hyuna yang mengenali pria berjas hitam dan berkaca mata hitam itu 

"Masuklah nyonya , saya diperintahkan oleh ayah anda untuk menjemput anda" 

"Mwo? Tapi bagaimana bisa appa tau aku disini? Maksudku.. Ah sudahlah" hyuna melirik kekiri dan kekanan lalu masuk kedalam mobil , tanpa ia sadari hyunseung memperhatikannya 

"Sekarang aku tau siapa kau sebenarnya"gumamnya 

"Appa , kenapa appa meminta anak buah appa menjemputku?!" 

"Memangnya kenapa sayang? Lagi pula sudah malam appa hanya cemas putriku .." 

"Appa ! Aku mohon berhentilah untuk mengawasiku, berhenti meminta anak buah appa mengikutiku , aku mohon appa" 

Komisaris kim membuang nafasnya panjang
"Tapi kenapa ?" 

"Appa , aku tau aku adalah anak dari seorang komisaris besar dikorea tapi aku juga ingin hidup nomal seperti anak lain aku tidak mau terus diikuti oleh anak buah appa" 

"Baiklah mulai sekarang appa pastikan kau akan mendapatkan keinginanmu itu" 

Hyuna tersenyum lebar 
"Jinjja appa ?"

Komisaris kim tersenyum dengan wibawanya sambil menganggukkan kepalanya , hyuna memeluk ayahnya dengan erat 

"Terimakasih appa , kau memamg ayah yang sangat mengerti aku" 

"Selama itu membuat putriku bahagia , appa akan melakukannya"

"Appa , appa ingat hari esok?" 

"Besok? Eum.. Tentu" 

Hyuna segera melepaskan pelukannya dengan kedua mata yang berbinar 

"Jinjja ???"

"Besok ulang tahun putri appa yang ke dua puluh tahun"

Hyuna tersenyum sumbringah lalu memeluk ayahnya erat

---

Setelah jam pelajaran usai waktunya istirahat hyuna dan teman-temannya berjalan kekantin dan tak sengaja melihat hyunseung tengah berbicara dengan salah seorang siswi membuat hyuna cemburu dan geram karena kedua siswi itu cantik dan terlihat menyukai hyunseung 

Hyuna dan teman-temannya segera menghampiri mereka seketika kedua siswi itu menundukkan kepalanya dan pergi 

"Seonsaengnim" 

"Maaf hyuna-ssi saya harus segera kembali keruang guru, permisi" 

Hyuna mengerutkan keningnya melihat sifat hyunseung yang tiba-tiba dingin padanya 

"Omo, ada apa dengan hyunseung seonsaengnim? Apa kalian bertengkar?" Tanya hara

"Unnie , hyunseung seonsaengnim terlihat tidak baik hari ini .. Tapi tadi saat bicara dengan kedua wanita itu hyunseung seonsaengnim terlihat ramah, ada apa ya ?" Ucap lisa 

Hyuna terdiam ia sendiri menyadari itu bahkan sangat merasakan perubahan sikap hyunseung 

"Aku harus bicara dengannya" ujar hyuna 

Hyuna tak memakan makanannya ia hanya mengaduk-aduk makanannya dan melamun kosong membuat teman-temannya saling berbalas tatapan bingung 

"Unnie , waeyo?" Tanya lisa 

"Kau masih memikirkan sikap hyunseung seonsaengnim?" Tanya jia 

Hyuna tak menjawab dan tetap
Melamun kosong dengan mengaduk-aduk makanannya hingga tak berbentuk 

"Berhentilah mengaduk makananmu seperti itu hyuna-ya" ucap amber 

Tapi tetap saja hyuna tak menggubrisnya hingga bel berbunyi menandakan jam pelajaran dimulai hyuna segera berdiri dan mencari hyunseung 

"Dia mau kemana ?" Tanya hara 

"Entahlah tapi sepertinya ini tidak bagus" ucap krystal 

"Ayo kita harus ikuti dia" ucap hara 

"Tapi unnie bagaimana denganku?" 

"Kau masuklah kekelasmu" jawab jia 

"Tapi aku ingin membantu hyuna unnie" 

"Keure ikut dengan kami" jawab krystal

Hyuna berjalan sangat cepat mencari hyunseung hingga akhirnya ia menemukan apa yang dicarinya ia melihat hyunseung hendak menaiki anak tangga hyuna segera berlari kearahnya 

"Seonsaengnim!" 

Hyunseung menghentikan langkahnya namun ia tak berbalik dan kembali melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga 

"Hyunseung seonsaengnim tunggu!" 

Hyuna berdiri tepat dihadapan hyunseung sedangkan teman-teman hyuna segera menghampiri hyuna dan melihat hyuna tengah berdiri bersama hyunseung dari kejauhan 

"Unnie apa mereka akan bertengkar?" Tanya lisa 

"Entahlah, kuharap tidak" jawab krystal 

"Seonsaengnim, kenapa seonsaengnim menghindariku?" 

"Hyuna aku harus segera masuk kekelas" 

Hyuna kembali menghalangi langkah hyunseung 

"Seonsaengnim, ternyata benar kau menghindariku, ada apa seonsaengnim?" 

"Hyuna , kau juga harus masuk kekelasmu, pelajaran sudah dimulai" 

Hyuna mengernyit ia tak menyangka hyunseung tetap mengalihkan pertanyaannya 

"Apa ada seseorang yang mengatakan sesuatu padamu ?" Tanya hyuna 

"Tidak , aku melihatnya sendiri" 

Hyuna tertegun dan terdiam 
"Apa maksud seonsaengnim?" 

"Aku melihat anak buah ayahmu menjemputmu didepan halte kemarin malam" 

Hyuna sangat terkejut bahkan saking terkejutnya ia merasa tak bisa bernafas mendadak tubuhnya terasa lemas 

"Seonsaengnim.. Kau melihatnya ?" 

"Eum, sudah cukup selama ini kau membohongiku hyuna , seharusnya selama ini aku menyadari jika kau adalah anak dari pemilik sekolah ini , kau adalah putri tunggal dari komisaris kim, kenapa kau berbohong padaku? Aku sudah tau semuanya , seharusnya aku sadar mengapa murid disekolah ini selalu terlihat takut padamu dan juga kau berteman dengan anak-anak dari keluarga terkaya disekolah ini dan juga caramu berpakaian, seharusnya dari awal aku sudah menduga jika kau bukanlah wanita biasa , kau adalah putri dari komisaris kim, permisi" 

Hyunseung segera membalikan tubuhnya saat mendengar suara hyuna yang terjatuh dianak tangga dan tak sadarkan diri 

"Hyuna !" Teriak teman-temannya yang langsung menghampiri hyuna 

Hyunseung segera menggendong hyuna dan membawanya keruang kesehatan , dokter disana segera membalut kepala hyuna yang terluka dan sedikit mengeluarkan darah karena terjatuh dari tangga cukup keras

"Kenapa kalian disini? Seharusnya kalian masuk kekelas" 

"Seonsaengnim kenapa seonsaengnim melakukan ini pada hyuna unnie ?" 

"Apa maksudmu?" 

"Hyuna unnie sangat menyukaimu, kenapa seonsaengnim malah bersikap dingin seperti itu? Seonsaengnim tau tidak jika hyuna unnie itu sa.." Krystal segera menutup mulut lisa 

"Ada apa dengan hyuna ?" Tanya hyunseung 

"Tidak , seonsaengnim kami sangat mengerti jika seonsaengnim merasa kecewa dan marah pada hyuna tapi kami mohon maafkan hyuna" ucap krystal 

"Benar seonsaengnim, hyuna sangat menyukai anda maka dari itu kami mohon maafkan hyuna , dia melakukan ini demi mendapatkan cinta dari seonsaengnim" ucap amber 

"Hyuna melakukan ini agar dia mendapatkan cinta yang tulus dari seorang pria , selama ini hyuna selalu dimanfaatkan oleh pria karena kekayaan ayahnya" lanjut jia 

Hyunseung membuang nafasnya panjang lalu menatap wajah polos hyuna yang masih tak sadarkan diri , ia sendiri tak memahami perasaannya disisi lain ia merasa kecewa sangat kecewa tetapi ia tak bisa membohongi perasaannya sendiri jika sadar atau tidak ia juga mencintai hyuna 

"Lagi pula hari ini adalah hari ulang tahun hyuna unnie" ucap lisa 

"Hyuna berulang tahun hari ini?" Tanya hyunseung dan mereka menganggukkan kepalanya 

---

Hyuna tersadar ia melirik kekiri dan kenanan dengan memegangi kepalanya yang terasa pusing 

"Dokter ?" 

"Hyuna , kau sudah sadar.. Biar kubantu" dokter g.na segera membantu hyuna untuk duduk dan memberinya minum 

"Kau merasa lebih baik?" 

"Kepalaku pusing dok, apa aku baik-baik saja ? Omo kenapa kepalaku diperban?"

"Kau baru saja terjatuh dari tangga" 

"Mwo?! Astaga" 

"Tapi tenanglah tidak ada luka yang berat" 

"Syukurlah, uh? Jam berapa ini?" 

"Jam empat"

"Sekolah sudah selesai???"

"Sudah sekitar lima belas menit yang lalu, ada apa ? Kau ingin aku panggilkan supirmu?" 

"Tidak .. Aku .. Hanya ingin bertemu teman-temanku" 

G.na membuang nafasnya panjang 
"Teman-temanmu sedang dihukum" 

"Mwo?! Tapi kenapa ?" 

"Karena mereka tidak masuk kelas" 

Hyuna membuang nafasnya kasar
"Ini semua pasti salahku, lalu dimana hyunseung seonsaengnim?" 

"Beliau juga sedang dipanggil keruang kepala sekolah" 

"Jinjja ?! Tapi kenapa ?" 

"Karena kepala sekolah berfikir dia yang membuatmu terjatuh" 

"Apa ?! Tidak, bukan hyunseung seonsaengnim.. Jinjja , aku terjatuh sendiri aku pingsan jadi aku jatuh!" 

"Sebaiknya kau katakan sendiri dihadapan kepala sekolah dan ayahmu" 

"Appa ? Appaku ada disini?" G.na menganggukkan kepalanya

"Saat mengetahui kau terjatuh dan tak sadarkan diri ayahmu segera kemari dan melihat keadaanmu lalu menemui kepala sekolah dan juga hyunseung seonsaengnim" 

"Astaga ini semua salahku, aku harus segera menemui mereka, ah kepalaku!" 

"Hyuna-ssi, keadaanmu belum pulih kau harus hati-hati biar kubantu" 

"Apa yang kau lihat ?!" Tanya krystal pada siswi yang masuk kedalam kamar mandi 

"Jangan masuk ! Kau tidak lihat kami sedang mengepel lantainya ?!" Ucap hara 

Para siswi itu segera pergi dari sana , krystal menginjak-injakkan kakinya kelantai 

"Menyebalkan ! Kenapa kita selalu saja mendapat hukuman seperti ini!!" Gerutunya 

"Sudahlah tidak apa-apa daripada kepala sekolah melaporkan pada orangtua kita uh?" Jawab hara 

Dengan malasnya krystal kembali mengepel lantai itu hingga lantai itu sangat basah dan ia terjatuh 

"Kya !!!!" Ringisnya 

Hara mentertawakan krystal yang terjatuh tapi ia sendiri malah terjatuh karena lantai itu sangat basah , hingga hyuna tiba dan segera membantu teman-temannya yang malang itu 

"Omo hyuna ? Kau sudah sadar?" Tanya krystal 

"Sudah , bangunlah maaf karena aku kalian jadi mendapat hukuman" 

"Ishh apa yang kau bicarakan, jauh lebih mengenaskan dirimu , sudah pingsan terjatuh pula dari tangga" jawab krystal , hara segera menyenggol kaki krystal dengan elap pelnya membuat krystal langsung memprotesnya 

"Yak ! Kaus kakiku !!" 

"Hyuna kau sudah merasa lebih baik? Sekarang kau mau kemana ?" Tanya hara 

"Ne sudah , aku harus pergi keruang kepala sekolah untuk menemui ayahku dan kepala sekolah mereka berfikir hyunseung seonsaengnim yang membuatku terjatuh" 

"Aigoo, ini jadi rumit yasudah pergilah" ucap hara 

"Eum kalau begitu aku pergi dulu" 

"Yak !" Protes hara karena krystal
Mengotori kaus kaki mahalnya dengan lap pelnya

"Itu balasan kaus kakiku !" Ucap krystal

Sedangkan ditempat lain lisa amber dan jia harus merapihkan buku-buku diperpustakaan 

Hyuna segera masuk kedalam ruangan kepala sekolah tapi ia ingat jika didalam pasti ada ayahnya terpaksa ia harus mengetuk pintunya dulu hingga terdengar suara yang sangat tak disukainya dari kepala sekolah yang memintanya masuk 

"Permisi"ucap hyuna dengan sopannga saat ia sudah masuk kedalam ruangan 

"Hyuna-ssi ? Masuklah" ucap sang kepala sekolah , hyuna melirik ayahnya yang duduk disofa tunggal lalu hyuna melirik hyunseung yang tengah berdiri dengan kepala menunduk di samping kepala sekolah yang duduk di hadapan komisaris kim 

"Nak kau sudah siuman ? Duduklah" 

Hyuna duduk disofa panjang berwarna krem itu 

"Appa , hyunseung seonsaengnim sama sekali tidak bersalah , aku pingsan makannya aku jatuh" jelas hyuna yang langsung to the point 

Komisaris kim melirik hyunseung yang masih diam 

"Apa itu benar jang hyunseung?" 

Hyunseung terlihat tak menjawab iya atau pun tidak karena bagaimana pun ia merasa jika ia yang telah membuat hyuna jatuh pingsan dan akhirnya terjatuh

"Kenapa kau bisa pingsan ? Apa kau lupa meminum obatmu ?" Tanya komisaris kim 

Hyuna tertegun lalu melirik hyunseung yang juga tertegun karena mendengar pertanyaan komisaris kim , obat apa ? Apa selama ini hyuna mengkonsumsi obat? Tapi untuk apa?

"Aku.. Aku sudah meminum vitaminku" jawab hyuna mencoba agar hyunseung tak mencurigainya bahwa obat yang ia minum hanyalah vitamin 

"Kau tidak bisa hanya meminum vit.." Komisaris kim tak melanjutkan ucapannya kala melihat gelagat aneh dari putrinya komisaris kim melirik hyunseung yang menatap hyuna kini komisaris kim mengerti jika pasti hyuna tak memberithukan perihal penyakitnya pada hyunseung sedangkan kepala sekolah sudah mengetahui semuanya hanya hyuna dan komisaris kim meminta agar kepala sekolah tidak mengatakannya pada siapa pun 

"Maksud appa kau harus rutin meminum vitaminmu, aktifitasmu itu padat dan cuaca sedang tidak baik, kau mengerti?" 

"Baik appa , maafkan naya" hyuna dapat menarik nafasnya lega dalam diamnya karena akhirnya ayahnya mengerti apa yang difikirkannya

Komisaris melirik hyuna yang duduk didalam mobil bersamanya sedangkan ahjussi yang mengendarai didepan , hyuna hanya diam dengan menatap keluar jendela dimana turun hujan yang cukup lebat 

"Hyuna"

"Ne appa?" Jawab hyuna dengan malasnya 

"Ada apa ? Kau sedang memikirkan sesuatu? Atau kau merasa pusing ?" 

"Tidak appa , naya baik-baik saja" 

Hyuna tersenyum kecut lalu kembali menatap keluar jendela mobilnya 

Komisaris kim membuang nafasnya perlahan ia tau apa yang putrinya fikirkan , ia harus melakukan sesuatu agar membuat putrinya senang 

Hyuna dan komisaris kim sampai dirumah 
"Istirahatlah" 

"Ne appa naya akan kekamar dulu" 

Dengan langkah yang lemas dan wajah yang merengut hyuna menaiki anak tangga dan membuka pintu kamarnya betapa terkejutnya ia saat teman-temannya yaitu amber krystal jia hara dan lisa sudah berada didalam kamarnya dengan sebuah kue berukuran cukup besar ditangan lisa dan yang lainnya memegang balon berwarna putih dan merah muda mereka bahkan menghias kamar hyuna 

"Apa-apaan ini? Yatuhan" hyuna benar-benar tak menyangka teman-temannya akan memberikannya kejutan

"Happy birthday baby.. We love you so so so much!" Ucap krystal 

Mereka pun menghambur memeluk hyuna sedangkan karena lisa memegang cakenya ia tak bisa ikut berpelukan 

"Aaa unnie... Bagaimana denganku" gerutunya mereka hanya tertawa ringan lalu meminta hyuna untuk meniup lilinnya 

"Buat sebuah permintaan !" Ucap hara 

"Baiklah" 

Hyuna memejamkan kedua matanya dengan menyatukan kedua tangannya berdoa dalam hati ia meminta pada tuhan agar menjadikan ulang tahun kali ini menjadi lebih baik disekelilingi oleh orang-orang yang ia cintai , dan pastinya ia berharap hyunseung memaafkannya dan berada disini saat ini juga 

"Sudah ?" Tanya hara 

Hyuna membuka matanya dan mengangguk lalu meniup lilinnya, amber dan jia meniup terompet kecil lalu kembali memeluk hyuna erat 

"Terimakasih banyak , aku sangat senang aku tidak berfikir tahun ini kalian masih akan merayakan ulang tahunku" 

"Waeyo?"tanya jia 

"Kenapa kau berfikir seperti itu ?" Tanya krystal 

"Karena aku sekarang sudah besar, aku fikir kalian tidak akan melakukan ini lagi, sungguh aku sangat senang terimakasih!!" 

"Hyuna kau tidak akan merayakan party ulang tahunmu eung?" Tanya krystal 

"Ide bagus , bukankah kau selalu merayakannya ?" Tanya jia 

"Aku sampai tidak terfikir , baiklah nanti aku akan buatkan party dirumahku, bagaimana ?" 

"Ide bagus ! Kami setuju!" Ucap mereka bersamaan 

"Undang saja anak-anak kelas atas dan juga pria-pria tampan, oke ?" Ucap krystal 

"Beres.." Jawab hyuna 

"Tenang unnie , kami yang akan membereskan semuanya , unnie tinggal duduk manis saja , oke ?" Ucap lisa sambil merangkul hyuna karena memang lisa lebih tinggi dari hyuna ia bahkan sering memeluk hyuna seperti pria yang memeluk kekasihnya karena lisa memiliki tubuh yang tinggi bahkan ia pernah mengatakan jika ia dilahirkan sebagai pria ia akan menikahi hyuna dan pastinya langsung mendapatkan jitakan maut dari hyuna

Mereka pun merayakan ulang tahun hyuna hanya dengan mereka berenam dan besok lusa mereka akan mengundang seluruh murid terpilih yang akan diundang ke pesta ulang tahun hyuna besok lusa 

Hyuna dan teman-temannya gencar membagikan undangan pesta yang hyuna adakan dirumahnya yang besar itu 

"Ingat! Kau harus datang tidak semua murid disini diundang mengerti?" Ucap hara 

"Ini, kau harus datang oke ?"ucap krystal , lisa amber dan jia pun ikut membagikannya sedangkan hyuna hanya berjalan tanpa memperdulikan teman-temannya yang tengah membagikan kartu undangan cantik berwarna pink itu pada anak-anak lain 

Hyunseung baru saja selesai mengajar ia tak sengaja mendengar banyak siswi dan siswa yang membicarakan pesta ulang tahun hyuna 

"Apa kau diundang?" 

"Tentu saja , ayahku juga kan kaya keluargaku terpandang mana mungkin hyuna tidak mengundangku, bagaimana denganmu?" 

"Aku juga mendapatkannya , baguslah kita bisa pergi bersama, aku akan memakai gaun yang cantik" 

"Eum ! Bagaimana jika pulang sekolah kita pergi ke butik untuk membeli dress cantik? Pasti pestanya akan meriah" 

"Kau benar, kajja" 

Hyuna mengadakan pesta ? Dia tidak menghubungiku, apakah dia sudah mulai lelah denganku? 

Perlahan hyunseung mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna biru tua berisi sebuah kalung permata putih hasil dari ia mengajar disekolah ini ia belikan untuk membeli kalung cantik itu untuk hyuna tapi sepertinya ia harus mengurungkan niatnya karena ia berfikir hyuna tidak akan menerimanya 

"Seonsaengnim"

Hyunseung terkejut dan dengan lihai dan santainya ia kembali memasukan kotak itu kedalam saku celananya 

Hyuna menghampiri hyunseung dan melirik sebelah tangan hyunseung yang berada didalam sakunya 

"Apa itu?" Tanya hyuna 

"Tidak ada apa-apa" jawab hyunseung dengan santainya

"Aku .. Ingin minta maaf, karena selama ini sudah membohongi seonsaengnim, tapi aku tidak bermaksud jahat , aku tidak bermaksud melukai perasaan seonsaengnim sungguh" 

"Tidak apa-apa , itu semua sudah terjadi, kalau begitu saya permisi" 

Hyuna tersenyum kecut dan menganggukkan kepalanya dan kali ini tak biasanya hyuna membiarkan hyunseung pergi 

"Hyuna , ada apa ?"tanya amber 

"Apakah hyunseung seonsaengnim mengatakan sesuatu?" Tanya jia

"Hyuna katakan ada apa ?" Tanya hara 

"Gwaenchana .. Yasudah ayo kita lanjut bagikan kartunya" Jawab hyuna 

Selama jam pelajaran hyuna tak mampu fokus dengan guru yang tengah menerangkan dan akhirnya guru itu menyadari jika hyuna tak memperhatikan pelajarannya 

"Kim hyuna-ssi, berapa hasil dari .." 

"Delapan belas" jawab hyuna dengan malasnya

Guru wanita paruh baya itu tertegun dan langsung berdehem kecil niatnya ia ingin membuat hyuna malu karena tidak memperhatikan pelajarannya tetapi sayangnya ia tak pernah berhasil hyuna selalu berhasil menjawab dan menyelesaikan setiap soal-soalnya dengan cepat dan benar 

Apa yang harus aku lakukan ? Aku ingin sekali hyunseung seonsaengnim datang ke pestaku, aku ingin bertemu dengannya , tapi.. Dia masih saja marah padaku, dia tetap bersikap cuek dan dingin, aku sangat merindukannya 

Hingga akhirnya bell berbunyi hyuna yang memang hanya mengeluarkan satu buah buku kecil dan bulpen langsung memasukannya kedalam tas dan pergi 

"Hyuna-ssi !" 

Hyuna membalikan tubuhnya lalu membungkuk sopan 

"Permisi , saya sedang buru-buru terimakasih untuk pelajarannya , selamat sore" hyuna pun pergi 

"Ada apa dengannya? Mau kemana dia ?" Gumam amber 

"Tidak tau , ayo" jawab krystal mereka pun pergi dari kelas mengikuti hyuna tanpa menunggu guru itu keluar dari dalam kelas 

"Permisi seonsaengnim kami harus segera pergi" tanpa menunggu lagi mereka pun keluar dari dalam kelas 

Hyuna mencoba menghubungi seseorang tetapi seseorang itu tidak juga mengangkat panggilannya 

Hingga akhirnya kedua matanya menemukan pria itu yang tengah memegang ponselnya 

"Ish babo dia memegang ponselnya tapi tidak mau mengangkat panggilanku ya ?!" Gerutunya 

Hyuna segera mendekati hyunseung 
"Seonsaengnim!" 

Hyunseung terkejut dan segera membalikan tubuhnya 

"Hyuna ?" 

"Ne ini aku wae ? Kenapa tidak diangkat? Bagaimana jika yang menelfon itu dalam keadaan darurat?! Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya ?!" 

"Memangnya apa yang bisa terjadi pada anak dari komisaris ?"

Hyuna terdiam 
"Kau.. Masih membahasnya" gumam hyuna dengan suaranya yang melemah 

"Ada apa ?" Tanya hyunseung 

"Aku ingin seonsaengnim hadir dipestaku besok lusa" ucap hyuna dengan suaranya yang masih melemah 

"Aku tidak tau" 

Hyuna terlihat kesal 
"Kenapa kau selalu saja menolak ajakanku seonsaengnim?!" 

"Jangan berteriak" 

"Mwo ? Aku tidak berteriak, suaraku memang keras!" 

"Kalau begitu belajarlah untuk berbicara lebih pelan" 

"Seonsaengnim !!" 

Hyunseung hanya diam dengan raut dinginnya membuat hyuna benar-benar geram 

"Keure ! Aku akan belajar berbicara lebih pelan ! Dan kau harus hadir di pestaku !" Hyuna pun pergi dengan kesalnya diikuti oleh teman-temannya 

"Aaah jinjja , Anak itu memang keras kepala" gumamnya 

 ---

Pesta pun telah dimulai dirumah hyuna yang memiliki halaman besar dan luas itu terlihat sangat cantik dengan hiasan lilin-lilin di dalam kolam renang yang ukurannya cukup besar dan dj yang memainkan musik membuat suasana semakin meriah,  ia mengenakan dress mini berwarna kuning diatas lutut dengan memperlihatkan punggungnya yang putih mulus tapi ia membiarkan rambut panjangnya tergerai bergelombang dan memperlihatkan kedua tangannya yang indah

"Happy birthday hyuna , kau terlihat sangat cantik dengan dress ini" 

"Benar tubuhmu sangat bagus" 

"Terimakasih" jawab hyuna dengan senyum arrogantnya ia selalu memakai senyuman itu disaat menghadapi orang-orang yang selalu bersikap so baik didepannya dan merasa diri mereka yang terbaik

"Rumahmu juga sangat besar dan mewah , aku harap perusahaan appaku akan semakin berkembang sehingga aku bisa mewarisinya nanti" 

"Mwo? Bukankah itu sigadis miskin?!" Ucap siswi itu pada irene yang baru saja tiba 

Reflek hyuna dan teman-temannya melirik irene yang baru saja tiba dengan memakai dress sederhana tidak bermotif dan berwarna putih itu   

"Hyuna kau mengundangnya ?" Bisik krystal 

"Eum" 

Hyuna langsung menyambut irene dan bahkan memberikannya pelukan hangat membiarkan banyak tamu undangan menatap kearahnya mereka tak pernah menyangka hyuna memperlakukan gadis miskin itu dengan sambutan hangat dan spesial seperti itu 

"Terimakasih sudah datang kepestaku irene, kau sangat cantik dengan dress ini" 

"Terimakasih hyuna , terimakasih juga sudah mengundangku" 

"Yasudah ayo nikmati pestanya , kau ingin minum atau makan apa hm? Ambil saja oke ?"

Lalu tiba-tiba hyuna mengeraskan suaranya 
"Jika ada yang menyakitimu , katakan padaku , oke ?" 

Para tamu langsung melirik irene dengan sinis dan berfikir mengapa hyuna begitu melindunginya 

"Sekali lagi terimakasih hyuna" 

"Sama-sama"

Pesta pun sudah berjalan satu jam
Lamanya tetapi hyuna tetap tidak terlihat menikmati pestanya 

"Hyuna ada apa ?!" Tanya jia karena suara dentuman musik sangat keras 

"Aku menunggu seseorang" 

"Apa ?! Kau bilang apa ?!!" 

"Aku menunggu seseorang!!" 

"Aku tidak dengar kau bilang apa ?!" 

Hyuna memutar malas kedua matanya lalu memilih keluar dari keramaian itu , komisaris tak ada dirumah karena tau putrinya akan mengadakan pesta setelah memberikan sambutan pada teman-teman hyuna ia memilih untuk pergi ke busan dan memeriksa beberapa pekerjaann anak buahnya disana 

Hyuna melirik jam tangannya sambil sesekali menghembuskan nafasnya panjang 

"Apa dia tidak akan datang? Lagi pula apa yang kau fikirkan hyuna ?! Untuk apa dia datang?! Dia kan tidak suka keramaian seperti ini!" Gerutunya sendiri

Lalu tiba-tiba ia teringat pada jisoo 
"Dia tidak pernah muncul lagi"

"Jisoo, apa kau mendengarku? Jisoo-ya , aku memanggilmu kemarilah.." 

Tapi sama sekali gadis manis itu tak menunjukkan dirinya ia tak juga datang 

"Kenapa ya ? Kenapa dia tidak pernah datang lagi" gumamnya 

"Unnie" 

Hyuna sangat terkejut saat tiba-tiba jisoo berdiri dibelakangnya 

"Astaga ! Kau .. Ish ! Selalu saja mengejutkanku!" 

"Aku kan hantu makannya kau selalu terkejut dengan kehadiranku, aku kan tidak bisa mengetuk pintu dulu" 

Hyuna tersenyum kecut
"Mendengar kau berkata hantu membuatku merinding , jangan tersinggung" 

"Tidak apa, aku kan memang hantu" 

"Baiklah.. Ah , kau kemana saja ? Kenapa tidak pernah menemuiku lagi?" 

"Aku sedang bersama ibuku, aku kesulitan kemari, maafkan aku unnie" 

"Aah begitu ya .. Tidak apa-apa , jisoo apa kau tau jika..hyunseung seonsaengnim menghindariku?" 

"Aku tau" 

"Jinjja ?!! Lalu.. Kenapa kau diam saja ??? Apa yang harus aku lakukan ?" 

Jisoo tersenyum kecil
"Tidak perlu cemas unnie" 

Hyuna mengerutkan keningnya 
"Apa maksudmu?" 

"Lihatlah kebelakang" 

"Mwo?" 

Hyuna membalikkan tubuhnya namun tidak ada apa-apa disana 

"Yak ! Apa yang.. Jisoo ?? Jisoo-ya ! Aishh dasar hantu dia menghilang begitu saja padahal dia belum menyelesaikan ucapannya memangnya ada apa di.."

"Permisi agasshi ada yang ingin bertemu dengan anda" 

"Nugu?" 

"Jang hyunseung" 

Hyuna membulatkan kedua matanya 
"Jinjja ?! Dia datang?! Dia sungguh disini ?!" 

Pelayan itu hanya menganggukkan kepalanya hyuna segera berjalan cepat untuk menemui hyunseung yang menunggunya didalam mobil

Hyuna mengetuk kaca mobilnya lalu hyunseung membiarkan hyuna masuk 

"Seonsaengnim waa... Aku tidak menyangka seonsaengnim akan datang, tapi.. Apa ini? Kenapa didalam mobil? Kenapa tidak masuk kedalam ?" 

"Karena aku tidak mau mereka mengganggu" 

"Eung?" 

"Aku ingin membawamu kesebuah tempat, kau mau?" 

"Tapi bagaimana dengan pestanya ?" 

"Kau menolak hm?" 

"Mwo ? A..ani.. Aku tidak menolak, baiklah kalau begitu, memangnya kita mau kemana seonsaengnim?" 

Hyunseung tersenyum kecil
"Kesebuah tempat" 

Hyuna membalas senyuman itu dengan penuh kebahagiaan dan mengangguk seperti ia mau dibawa kemana pun selama itu bersama hyunseung

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..