Page 12

Say love

Hyuna melirik kekiri dan kekanan mencoba menyidik dimana mereka sekarang karena hyunseung sedari tadi hanya diam 

"Seonsaengnim kita akan kemana ?" Tanya hyuna 

"Lihat saja nanti, eum?" 

Hyuna terlihat sedikit takut karena jalanan itu sangat sepi dan sudah malam bahkan jalanan itu sangat asing untuknya 

Hingga akhirnya mereka sampai disebuah villa yang cukup besar dan dari atas sana mereka bisa melihat pemandangan seoul yang sangat indah 

"Seonsaengnim.." 

"Kau menyukainya ?" 

"Ini sangat indah.. Aku tidak menyangka kau akan membawaku ketempat seperti ini" 

"Ada satu lagi" 

"Jinjja ? Apa itu seonsaengnim?"

Hyunseung memberikan kota kecil berisi kalung 
"Untukmu" 

"Untukku?" 

Hyuna membuka kotak itu , sebuah senyuman manis terukir di bibirnya 

"Seonsaengnim.. Ini.." 

"Kau suka ?" 

Hyuna menganggukkan kepalanya berkali-kali 

"Aku sangat menyukainya seonsaengnim !!" 

"Kemarilah" hyunseung memakaikan kalung itu dileher hyuna 

"Ini indah.. Terimakasih seonsaengnim" 

Tiba-tiba hyunseung memeluk hyuna membuat hyuna lagi-lagi membulatkan kedua matanya dengan jantung yang berdegup cepat 

"Jangan gunakan pakaian terlalu seksi" gumam hyunseung tanpa melepaskan pelukannya 

"Kenapa seonsasngnim?" Tanya hyuna dengan terbata-bata yang masih didalam pelukan hyunseung 

"Karena aku cemburu" 

Seulas senyum terukir manis dibibir hyuna ia tak mampu menahan rasa bahagianya ia membalas pelukan hyunseung dengan kedua tangan kurusnya 

Hyunseung tersenyum merasakan hyuna membalas pelukannya ia memejamkan kedua matanya merasakan hangatnya tubuh hyuna ditengah udara yang cukup dingin itu 

---

Hyuna dan hyunseung duduk disebuah perapian yang sengaja hyunseung buat mereka menatap langit yang gelap namun malam ini sangat mendukung rencana hyunseung karena banyaknya bintang diatas langit membuat pemandangan menjadi semakin indah dan sempurna 

Hyunseung memberikan jaketnya untuk hyuna tanpa seizin hyuna ia memakaikan jaketnya pada tubuh hyuna 

"Gomawo" ucap hyuna dengan senyum manisnya 

Hyunseung menggenggam sebelah tangan hyuna , tanpa keduanya sadari jika jantung satu sama lain saling berdegup cepat 

"Seonsaengnim.." 

"Eum?" 

"Terimakasih, kau membuat hari ulangtahunku menyenangkan , aku sangat bahagia" 

"Tidak perlu berterimakasih" 

"Waeyo?" 

"Karena aku melakukannya.. Karena .." 

Hyuna diam dengan setianya ia menunggu hyunseung melanjutkan ucapannya 

"Aku rasa aku mencintaimu hyuna"

Hyuna terkejut kedua matanya mulai berkaca-kaca hyunseung bisa melihatnya dengan jelas walaupun disana gelap tetapi cahaya dari api yang menyala didepan mereka hyunseung bisa melihat jelas kedua mata hyuna yang berbinar 

"Seonsaengnim, kau sungguh-sungguh?" 

Hyunseung mendekatkan wajahnya perlahan lalu mengecup bibir hyuna dengan sangat lembut tak mau hyuna nanti malah menghindar dan menolaknya ia mengecup bibir hyuna cukup lama 

"Apa itu sudah cukup sebagai jawaban dari pertanyaanmu? Apa kau merasakan saat aku menciummu jantungku berdegup sangat cepat?" Hyunseung mengarahkan sebelah tangan hyuna untuk merasakan detak jantungnya yang berdegup sangat cepat 

Hyuna masih terdiam ia tak menyangka ia akan merasakan ciuman itu lagi dan ya ia merasakan jantung hyunseung berdegup cepat seirama dengan detak jantungnya yang juga berdegup sangat cepat 

"Aku juga mencintaimu seonsaengnim" lirih hyuna 

Hyunseung tersenyum lalu membiarkan hyuna merebahkan kepalanya di bahunya hingga akhirnya hyuna tertidur dengan sebelah tangan yang tetap digenggam erat oleh hyunseung 


05.00am ksl

Hyuna terbangun dan merasa tubuhnya sangat kedinginan karena ternyata keduanya tertidur disana ia mendongakan kepalanya melihat hyunseung tertidur 

Hyuna tersenyum kecil lalu mengelus sebelah pipi hyunseung membuat hyunseung terbangun 

"Eum.. Hyuna" 

Hyuna tersenyum kecil tetapi hyunseung terkejut melihat wajah hyuna yang sangat pucat 

"Hyuna, kau baik-baik saja ?" 

"Seonsaengnim..aku.." 

"Ada apa hyuna ? Katakan" 

Hyuna terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya membuat hyunseung semakin cemas dan segera membawa hyuna masuk kedalam dan membersihkan darahnya juga membuatkan teh hangat untuknya 

"Minumlah" 

"Gomawo seonsaengnim" 

"Kau kanapa ?" Tanya hyunseung 

"Tidak apa-apa seonsaengnim mungkin hanya kelelahan" 

"Tidak , bukan kali ini saja kau seperti ini , lebih baik sekarang kita kerumah sakit" 

"Tidak ! Tidak seonsaengnim.." 

"Kenapa hyuna ? Kau harus memeriksakan dirimu, bagaimana jika sesuatu terjadi padamu ?" 

Hyuna tersenyum kecut lalu menarik tangan hyunseung agar mendekat dan duduk didekatnya yang tengah terbaring diranjang 

"Seonsaengnim aku sudah katakan aku ini baik-baik saja ,jangan terlalu cemas" hyuna mengelus sebelah pipi hyunseung dengan lembut , sedangkan hyunseung hanya diam menatap hyuna dengan tatapan dinginnya namun sebenarnya ia merasa sangat cemas dengan keadaan hyuna 

Setelah membiarkan hyuna beristirahat hyunseung memutuskan segera membawa hyuna pulang 

Ternyata setelah pesta selesai sahabat-sahabatnya tidak pulang mereka mencemaskan hyuna karena hyuna menghilang begitu saja dari pesta 

"Omo hyuna.. Ada apa ini?" Tanya jia 

"Jadi kemarin hyuna pergi dengan seonsaengnim ?" Tanya hara 

"Ya , maaf karena tidak memberitahu kalian dulu" 

"Tidak apa-apa , kalau begitu ayo bawa hyuna kekamarnya" ucap amber 

Mereka membiarkan hyuna berdua dengan hyunseung didalam kamar dan memilih untuk pulang kerumah mereka masing-masing 

"Seonsaengnim" 

"Hyuna kau sudah bangun, kau merasa pusing ?" 

"Tidak .. Aku baik-baik saja , seonsasngnim kenapa aku dikamarku?" 

"Kau kembali tak sadarkan diri saat diperjalanan pulang, dan teman-temanmu baru saja pulang" 

"Mereka menungguku?" 

Hyunseung menganggukkan kepalanya 
"Mereka baik sekali, seonsaengnim terimakasih karena sudah menjagaku, maaf aku selalu saja merepotkanmu" 

"Tidak , jangan berfikir seperti itu hyuna , aku tidak merasa direpotkan" 

Hyunseung mengelus kening hyuna 
"Cepat sembuh" 

Hyuna tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya
"Terimakasih seonsaengnim" 

"Kalau begitu aku pulang dulu ya" 

"Ne seonsaengnim" 

---

Disekolah saat hyunseung melewati lorong sekolah banyak siswi siswa yang membicarakan dirinya 

"Aku tidak mengerti kenapa hyuna mau dengan guru baru itu, memang dia tampan dan keren tapi.. Dia hanya seorang guru , apa yang bisa diandalkan darinya ?" 

"Entahlah, lagi pula guru baru itu tidak bisa bercermin? Apa dia merasa pantas dengan hyuna yang sudah jelas sangat populer disekolah ini bahkan dia pewaris tunggal kekayaan ayahnya yang kekayaannya luar biasa itu" 

"Entahlah guru baru itu tidak malu apa ya?" 

"Atau mungkin hyunseung seonsaengnim hanya ingin memanfaatkan hyuna ?"

Hyunseung benar-benar marasa tersinggung dengan gosip gosip yang beredar ia juga seharusnya menyadari akan hal itu, jika dirinya dan hyuna bagaikan langit dan bumi mereka sangat berbeda , selama ini rasa cintanya pada hyuna membuatnya lupa siapa dirinya dan siapa hyuna , seharusnya mereka tak bersama , fikirnya 

"Stop, hentikan hyunseung seonsaengnim kemari" bisik mereka yang tak mengetahui jika hyunseung mendengar semuanya 

Dengan santai dan ekspresi andalannya ia tersenyum dingin pada murid murid itu yang langsung menyapanya dengan sopan 

"Kalungnya indah sekali!" Ucap hara 

"Itulah makannya aku ingin kekasihku ingat ulangtahunku, agar dia membelikan kalung seperti ini juga untukku ekekek" ucap lisa 

Krystal langsung menjitak kepala lisa 

"Apa kau sekarang sudah jatuh miskin ingin membeli kalung saja harus diberi kekasihmu" ucap krystal

"Unnie ! Kau tidak memiliki kekasih makannya kau tidak tau rasanya" 

"Aish jinjja anak ini ! Yak !" Ucap krystal 

Lisa memberikan tanda peace dengan sebelah tangannya dan menyeringai

Hyuna tersenyum membiarkan teman-temannya terus memuji kalung pemberian hyunseung itu hingga ternyata hyunseung berdiri tak jauh dari sana tengah mengambil makan siangnya dikantin 

"Hyuna ?? Yak ! Kau mau kemana ?" Panggil hara 

Hyuna menghampiri hyunseung dan berdiri disampingnya 

"Selamat siang seonsaengnim"

"Selamat siang" jawab hyunseung tanpa menatap hyuna 

Hyuna mengerucutkan bibirnya sebal karena hyunseung lagi-lagi bersikap dingin padanya 

"Seonsaengnim, hari ini menu dikantin sangat lezat , kau suka ?"

Hyunseung hanya menganggukkan kepalanya 

"Aku yang meminta pengelola kantin untuk membuatkan tuna hari ini, kau suka ikan tuna kan?" 

Hyunseung membuang nafasnya panjang lalu menatap hyuna 

"Ada apa seonsaengnim?" 

Dia bahkan bisa menyuruh pengelola kantin untuk membuat masakan yang ia mau, itu membuatku semakin sadar jika dia memang sangat berbeda denganku, dia bisa melakukan apa pun yang ia inginkan , dan sepertinya aku tidak bisa memenuhi semua keinginannya jika ia bersamaku , maafkan aku hyuna kau tidak akan merasa bahagia bersamaku

"Seonsaengnim ? Gwaenchana ? Kenapa menatapku seperti itu? Apakah bedakku terlalu tebal ??? Atau .. Lipbalmku ?" 

"Hyuna" 

"Ne seonsaengnim?" 

"Aku ingin bicara denganmu sepulang sekolah" 

"Tapi.. Ada apa seonsaengnim?" 

"Temui aku di atap sekolah" hyunseung segera pergi tanpa membawa makanannya 

Hyuna merasa ada yang aneh entah mengapa ia merasa sedih , pasti ada hal penting yang ingin hyunseung bicarakan bahkan ia tak membawa makanannya , apakah sesuatu terjadi ? 

Setelah bel pulang berbunyi hyuna segera pergi ke atap gedung sekolah dan ternyata hyunseung sudah disana menunggunya , hyuna tersenyum lebar dan menghampiri hyunseung 

"Seonsaengnim , maaf apa kau sudah menunggu lama ? Tadi guru dikelasku sangat lambat, dia bahkan memberikan kami tambahan soal" 

"Hyuna" tiba-tiba hyunseung menatapnya tajam 

"Seonsaengnim, waeyo?" 

"Maafkan aku" 

"Maksud seonsaengnim ?" 

"Aku.. Aku ingin kita tidak seperti ini lagi" 

"Apa .. Apa yang seonsaengnim maksud?"

"Aku ingin kau lupakan apa yang terjadi kemarin malam, soal villa , bahkan.. Pernyataan cintaku padamu, dan kalung itu.. Anggap saja aku memberikannya hanya untuk hadiah ulang tahunmu dan tidak ada perasaan yang lebih" 

Hyuna membeku mendadak seluruh tubuhnya membeku bahkan lidahnya pun ikut terasa membeku ia tak mampu bertanya atau mengatakan apa pun kedua matanya mulai memanas dan akhirnya air mata memenuhi kedua rongga matanya 

"Seonsaengnim, ada apa ?"

"Maafkan aku, tolong.. Mulai saat ini hilangkan perasaanmu padaku, aku ingin kau hanya menggapku sebagai gurumu dan tidak lebih dari itu" 

Hyunseung sendiri menahan mati-matian air matanya ia tak tahan melihat hyuna yang sudah menitikkan air matanya rasanya ia ingin langsung menarik hyuna kedalam pelukannya tetapi ia tak bisa melakukannya

"Tapi kenapa seonsaengnim?"
Tanya hyuna dengan suaranya yang terdengar serak 

"Aku sadar , jika aku tidak pantas untukmu hyuna , aku hanyalah seorang guru dan tidak bisa menyeimbangimu , kau dan aku bagaikan langit dan bumi dan sampai kapan pun aku tidak akan bisa menyentuh langit, maafkan aku hyuna..  Kita memang tidak bisa bersama , aku mohon mengertilah" 

Karena tak tahan lagi hyunseung memilih pergi , sedangkan hyuna masih berdiri ditempatnya air matanya terus terjatuh ke pipinya ia tak pernah menyangka akan berakhir seperti ini 

Sebelah tangannya memegang liontin kalung pemberian hyunseung dilehernya 

"Seonsaengnim.." Lirihnya dan akhirnya hyuna menangis tersedu-sedu 

Hyuna pulang dengan mobilnya yang disupiri oleh supir pribadinya , ia terus menitikkan air mata dalam diamnya dan terus menatap jalanan lewat kaca mobilnya 

"Agasshi anda baik-baik saja ?" Tanya ahjussi yang mengemudi karena melihat hyuna terus menangis lewat kaca spionnya 

"Ne gwaenchana, cepatkan mobilnya aku ingin cepat sampai dirumah" 

"Baik agasshi"

Hingga tak sengaja ia melihat hyunseung berjalan seorang diri sedangkan keadaan tengah hujan lebat dan hyunseung tak memakai payung ataupun jaket yang menutupi tubuhnya 

"Berhenti !" Ucap hyuna membuat ahjussi reflek mengerem mobilnya 

Hyuna segera mengambil payung dan keluar dari dalam mobil dan tak memperdulikan ahjussi yang memanggilnya 

Hyuna segera memayungi hyunseung  dari belakang sedangkan karena melamun kosong hyunseung tak menyadari jika hujan sudah tak lagi membasahi tubuhnya hingga ia akhirnya tersadar jika hujan masih turun tetapi tak membasahinya ia mendongakan kepalanya ternyata ada payung yang sedari tadi melindunginya dari hujan hyunseung langsung membalikan tubuhnya dan melihat hyuna yang ternyata sedari tadi berjalan di belakangnya dengan memayunginya bahkan ia rela tubuhnya menjadi basah karena kehujanan 

"Hyuna" 

Hyuna tersenyum kecil 
"Kenapa berjalan sendirian seonsaengnim ?" 

Hyunseung terdiam menatap hyuna yang masih saja tersenyum padanya , ia tak mampu lagi menahan untuk tak memeluk wanita mungil itu akhirnya hyunseung memeluk hyuna dengan erat dibawah payung hitam yang masih hyuna pegang 

Hyuna tersenyum namun ia menangis , ia sangat mencintai hyunseung

Hyuna menepuk-nepuk pelan punggung hyunseung yang masih memeluknya erat seakan hyunseung tak mau kehilangan wanita manis ini 

"Maafkan aku hyuna" 

"Gwaenchana , aku mengerti seonsaengnim, jangan terus meminta maaf" 

Hyunseung melepaskan pelukannya dan menatap kedua mata hyuna 

"Pulanglah , kau akan sakit nanti" 

"Seonsaengnim .. Kau juga akan sakit jika kau terus kehujanan seperti ini , pakailah" hyuna memberikan payungnya pada hyunseung 

"Dengar seonsaengnim , walaupun kau memintaku beribu kali untuk menjauhimu atau menghapus cintaku padamu , itu tidak akan terjadi , aku akan tetap menjadi malaikat pelindungmu, aku akan tetap menjaga cintaku padamu dengan baik disini" hyuna menepuk dadanya sendiri 

"Saranghae seonsaengnim" hyuna tersenyum lebar lalu berlari kecil masuk kedalam mobilnya 

Hyunseung terdiam dengan memperhatikan mobil hyuna yang mulai pergi menjauh , sedangkan didalam mobil dengan keadaan basah kuyup hyuna menangis tersedu-sedu dengan menutup mulutnya dengan kedua tangannya agar Ahjussi tak mendengarnya walaupun sebenarnya ahjussi bisa mendengarnya dengan sangat jelas 

"Seonsaengnim" gumamnya sambil menatap hyunseung yang masih berdiri ditempatnya dari kaca spion mobilnya 


TO BE CONTINUE

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..