Page 13

Say love

"Apa ?! Jadi hyunseung seonsaengnim memintamu untuk menjauhinya ?! Astaga pasti ini ada sesuatu yang tidak benar, pasti ada seseorang yang membuat hyunseung seonsaengnim berfikir seperti itu hyuna" ucap hara lewat telfonnya karena hyuna tak masuk hari ini akibat kondisinya yang lemah dan kemarin ia basah kuyup membuatnya jatuh sakit 

"Aku juga berfikir seperti itu, aku yakin pasti ada sesuatu, bisakah kau bantu aku?" 

"Eum tentu , kami akan mencari tau, tenanglah"

"Gomawo"

"Ne , kalau begitu aku tutup telfonnya dulu ya sebentar lagi seonsaengnim akan masuk" 

"Baiklah, bye"

"Bye.." 

Hyuna membuang nafasnya panjang ia berjalan ke balkon kamarnya dan menatap lurus kedepan cuaca siang ini cukup cerah tetapi tak lama lagi pasti akan turun hujan 

Terdengar ketukan pintu kamarnya 
, hyuna membuka pintu dan ternyata ayahnya 

"Appa.. Appa sudah kembali?" 

"Sudah nak, kau pucat sekali apa kau sudah meminum obatmu ?" 

"Sudah , appa naya ingin istirahat" 

"Baiklah, tapi hari ini kau harus cek up" 

"Appa , naya ingin istirahat tidak bisakah aku berhenti melakukan semua itu?" 

"Apa yang kau bicarakan nak?" 

"Appa , naya sudah lelah melakukan cek up itu dan semuanya .. Bukankah itu hanya membuang-buang uang? Lagi pula aku tidak juga sembuh" 

"Hyuna.." 

"Appa naya ingin istirahat" 

Komisaris terlihat sedih dan memilih untuk membiarkan hyuna istirahat 

"Sebentar nak" 

"Appa sudah menyiapkan sesuatu untukmu" 

"Sesuatu ? Untukku?" 

Komisaris kim tersenyum dengan wibawanya lalu mengajak hyuna untuk turun ke halaman rumah ternyata disana sudah ada sebuah mobil berwarna merah yang mahal dan mewah , hyuna tak mampu berkedip dan tak menyangka ayahnya membelikan mobil yang selama ini ia inginkan dan hanya ada lima buah di dunia 

"Appa , appa ini.. Ini untukku?" 

"Tentu" 

Hyuna langsung memeluk ayahnya dengan erat lalu memasuki mobil itu dan melihat-lihat isi mobil yang benar-benar sangat keren

Lalu tiba-tiba hyuna kembali terdiam dan melamun , komisaris kim dapat melihatnya dari luar kaca mobil 

Pasti ada sesuatu yang membuat putriku bersedih , aku harus mencari taunya 

---

Hyuna melihat hyunseung yang baru saja keluar dari dalam perpustakaan entah kenapa keduanya menjadi canggung dan teman-teman hyuna bisa sangat merasakan hal itu , hyunseung melirik kalung pemberiannya yang masih terpasang cantik dileher hyuna 

Dia tidak melepas kalungnya 

Hyuna hanya tersenyum canggung, hyunseung membalas senyumannya lalu pergi tanpa mengatakan apa pun membuat teman-teman hyuna semakin merasa kasihan pada hyuna 

"Hyuna gwaenchana ?" Tanya krystal 

"Gwaenchana"

Aku tau kau masih mencintaiku seonsaengnim , tapi kenapa kau egois sekali ? Hanya karena kita berbeda bukan berarti kau bisa memaksaku untuk berhenti mencintaimu 

"Omo unnie kau menangis" ucap lisa 

"Aku tidak menangis, ayo" hyuna segera menghapus air matanya dengan jari telunjuknya lalu melangkah pergi 

Sepulang sekolah hyuna tak ingin dijemput oleh ahjussi ia pun memilih pulang menggunakan taksi dan kembali ke apartement tuanya ia ingin memiliki waktu untuk menenangkan dirinya sendiri 

Hyuna mencoba membuka pintunya tetapi lagi-lagi ia kesulitan

"Butuh bantuan ?" 

Hyuna tersenyum 
"Ne" 

Heechul membantu hyuna untuk membukakan pintunya 

"Silahkan" 

"Terimakasih, heechul tunggu"

"Ada apa hyuna-ssi ?" 

"Aku harap kau tidak salah paham" 

"Tentang apa ?" 

"Yang kemarin .. Saat ada seorang pria dikamarku, dia.. Hanya .. Hanya .."

"Gwaenchana.."

Hyuna tersenyum kecut 
"Apakah tawaranmu masih berlaku ? Aku.. Sedikit lapar" 

Heechul tersenyum senang 
"Tentu , aku akan memasakan sesuatu untukmu" 

Setelah akhirnya hyuna masuk kedalam apartement heechul membuatkan hyuna masakan andalannya yang lezat ia melihat hyuna menyantap masakannya begitu lahap 

"Kau suka dengan masakanku?" 

"Tentu , ini sangat lezat kau pandai sekali memasak" 

"Syukurlah jika kau menyukainya, oh apa kau sekolah di sekolah internasional itu?" 

"Ne bagaimana kau tau?" 

"Melihat seragammu" 

Hyuna tertegun lalu melirik pakaiannya yang masih mengenakan seragam sekolahnya 

"Hehe kau benar" ucap hyuna 

"Kau sangat beruntung bisa masuk kesekolah itu, sekolah itu adalah sebuah impian seluruh anak dikorea, termasuk aku" 

"Jinjja ? Lalu kenapa kau tidak masuk kesekolahku?" 

"Karena .. Aku bukan dari keluarga bangsawan atau yang lainnya , bukankah sekolah itu hanya menerima anak-anak dari anak bangsawan dan pengusaha sukses ?" 

"Eum.. Ne..tapi sebenarnya mereka juga menerima anak yang mendapatkan beasiswa

"Aku mendapatkan beasiswa itu" 

"Jinjja ?? Lalu kenapa kau tidak mengambilnya ?"

Heechul membuang nafasnya panjang
"Terlalu berat untukku, banyak sekali anak yang mendapatkan beasiswa disekolah itu akhirnya keluar karena mereka tidak tahan dengan perlakuan anak-anak disana yang menganggap anak-anak yang mendapatkan beasiswa disana tidak mampu bersaing dengan mereka, aku tau mereka tidak hanya terlahir dari keluarga yang kaya raya tapi mereka juga cerdas, makannya aku merasa tidak percaya diri untuk mengambil beasiswa itu"

Hyuna tersenyum kecut karena memang apa yang heechul ucapkan benar belum lagi justru dia sendirilah yang kerap mengganggu anak-anak disekolah

"Kau juga pasti terlahir dari keluarga berada , kenapa kau tinggal disini?" Tanya heechul

Hyuna terdiam lalu membuang nafasnya panjang 

"Sebenarnya itu.. Aku .. Hanya ingin mencoba hidup mandiri" jawabnya bohong 

"Aigoo jarang sekali ada gadis dikorea sepertimu" 

"Maksudmu?" 

"Kau cantik dan terlihat dari penampilanmu jika kau bukan anak dari keluarga yang biasa saja , tapi kau masih mau hidup diapartement tua seperti ini" 

"Jinjja ? Apakah itu hal yang luar biasa ?" 

Heechul tersenyum sambil menganggukkan kepalanya 
"Tentu saja , orang kaya pasti akan memilih tempat yang mewah dan berkelas bukan ? Bukannya memilih tinggal ditempat kumuh dan kecil seperti ini , bahkan pintunya saja sudah susah dibuka" 

Hyuna tertawa kecil 
"Kau benar , mereka harus membenarkan pintunya , sudah terlalu tua" 

Heechul tersenyum melihat hyuna yang akhirnya tertawa karena sedari tadi ia sadar jika wanita dihadapannya ini tengah bersedih walaupun ia tak tau apa alasannya karena ia tau pasti wanita dihadapan yang tengah menyantap masakannya ini bukan wanita yang mudah untuk menceritakan masalahnya pada orang lain seperti dirinya

"Kau tau ? Kau sangat cantik jika tersenyum seperti itu" 

"Jinjja ?" 

Heechul kembali menganggukkan kepalanya 

"Gomawo" 

Setelah selesai menyantap masakan lezat dari teman barunya itu , hyuna memilih untuk kembali kekamarnya ia duduk dipinggir ranjangnya 

Apa yang sedang dilakukan hyunseung seonsaengnim sekarang? Kenapa aku sangat merindukannya 

"Apa lebih baik aku menelfonnya ? Atau mengirimnya pesan ?" Gumamnya , hyuna mengeluarkan ponselnya dari dalam saku seragamnya tapi kemudian ia mengurungkan niatnya 

"Tapi.. Apakah dia akan mengangkat panggilanku? Atau membalas pesanku atau bahkan dia mau membaca pesanku?" 

Hyuna kemudian mengacak-acak rambutnya frustasi 

"Ah yatuhan !!! Apa yang harus kulakukan , aku sangat merindukannya ! Aku sangat ingin bertemu dengannya" 

Hyuna memegang liontin yang masih melingkar di lehernya 

"Seonsaengnim, kenapa kau lakukan ini padaku ? Aku sangat mencintaimu seonsaengnim" lirihnya

"Ah kepalaku sakit sekali" hyuna memegangi kepalanya dan mencari obat didalam tasnya lalu segera meminumnya 

Setelah sedikit merasa lega akhirnya ia memutuskan untuk merebahkan tubuhnya diatas ranjang 

Seharusnya aku berhenti memikirkan hyunseung seonsaengnim , bagaimana pun juga aku sudah terlalu banyak berbohong padanya , bahkan aku juga menyembunyikan penyakitku padanya , dia akan semakin membenciku

Ditempat lain hyunseung tengah duduk di sebuah kafe dimana saat itu ia pertama kalinya mengajak hyuna untuk minum kopi bersamanya ia bahkan duduk dikursi yang sama 

Tak terasa karena pengaruh obat-obatan ia akhirnya tertidur pulas

Hyunseung hanya melamun tanpa meminum kopinya yang mulai dingin ia menatap kursi kosong dihadapannya dimana saat itu hyuna duduk disana 

"Apa yang sedang dilakukannya sekarang? Kenapa aku terus memikirkannya" gumamnya sambil kemudian menyeruput kopinya 

Hyunseung mencoba menepis fikirannya yang terus melayang-layang memikirkan gadis bermata indah itu hingga akhirnya ia tak tahan lagi 

"Cukup , aku harus menemuinya" 

Hyunseung mencoba menghubungi hyuna tetapi hyuna tak mengangkat panggilannya 

"Kenapa dia tidak mengangkatnya ? Sepertinya dia marah padaku" 

Hyunseung memutuskan untuk kembali kerumahnya karena jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya ia memilih berjalan kaki dan tak sengaja ia melihat wanita yang sangat mirip dengan hyuna 

"Hyuna ?"

Hyunseung menepuk bahu wanita itu membuat wanita itu membalikan tubuhnya ternyata ia salah 

"Maaf , sekali lagi maaf saya fikir anda teman saya" 

Ada apa denganku kenapa aku terus memikirkannya , tidak.. Aku harus melupakannya sebelum perasaan ini semakin dalam , bagaimana pun aku tidak bisa bersamanya 

---

"Hyuna ! Aku tau siapa dan apa penyebabnya hyunseung seonsaengnim menjauhimu" ucap hara

"Aku sudah tau" jawab hyuna dengan ketusnya tanpa menatap hara karena ia tengah merapihkan buku-bukunya kedalam tas 

"Jinjja ?! Darimana kau tau?" Tanya hara 

"Hyunseung seonsaengnim" 

"Omo ! Dia mengatakannya langsung padamu ?" Tanya krystal

"Lalu apa unnie sudah tau siapa yang membuat hyunseung seonsaengnim berfikir seperti itu?" Tanya lisa yang sukses membuat hyuna mendongakan kepalanya 

"Nugu?" 

Hyuna dan teman-temannya langsung mencari siswi-siswi yang saat itu tengah membicarakan dirinya dengan hyunseung yang membuat akhirnya hubungannya dengan hyunseung hancur 

Hyuna menemukan orang-orang yang dicarinya tanpa basa basi lagi ia langsung melempar buku dimeja siswi itu membuat seluruh siswi yang berada didalam kelas itu terkejut 

"Yak ! Apa yang kau lakukan ?!" Tanya siswi itu pada hyuna 

"Ini akibatnya karena kau telah ikut campur dengan urusanku" ucap hyuna dengan wajah tanpa ekspresinya yang begitu dingin 

"Apa yang kau bicarakan ?" 

"Yak ! Jangan pura-pura bodoh , beraninya kau membicarakan tentang hyuna dan hyunseung seonsaengnim seperti itu uh?" Ucap krystal 

Siswi itu terkejut lalu melirik teman sebangkunya yang juga pada saat itu membicarakan hyuna dan hyunseung 

"Jadi .. Kau mendengarnya ?" Tanya siswi itu 

"Bukan aku, tapi hyunseung seonsaengnim sendiri , dan kau tau? Kau sudah memulai masalah denganku" 

Kedua siswi itu terlihat mulai merasa takut dan akhirnya tak ada satu pun dari mereka yang membuka mulutnya 

"Aku tidak akan membiarkan kalian berlama-lama disekolah ini, jadi persiapkan diri kalian untuk memilih sekolah baru" 

"Apa ? Hyuna.. Hyuna maafkan kami sungguh" 

"Jangan pernah bermimpi aku akan memaafkan orang-orang yang berani mengusik kehidupanku"hyuna pun pergi bersama teman-temannya 

"Bagaimana ini? Mereka tidak akan membiarkan kita tenang disekolah ini" ucapnya ketakutan pada temannya 

"Aku juga tidak tau , bagaimana ini .. Kita dalam masalah besar" 

"Lebih baik kita temui hyunseung seonsaengnim dan meminta maaf padanya" 

"Kau benar"

Ponsel hyuna berbunyi , setelah melihat siapa yang menelfonnya ia membuang nafasnya kasar 

"Waeyo? Omo" Ucap amber saat melihat zico menelfon hyuna

Karena zico tak berhenti menelfonnya dengan terpaksa hyuna mengangkat panggilannya , zico meminta hyuna untuk menemaninya berbelanja awalnya sudah pasti hyuna menolak mentah-mentah ajakan itu tetapi zico malah mengancamnya jika hyuna tak mau menemaninya ia akan datang kesekolahnya dan hyuna sangat tidak mau itu terjadi seluruh siswi disekolah tau jika hubungan mereka sudah berakhir dan hyuna tak mau membuat banyak siswi salah paham padanya 

Zico terlihat kesal karena hyuna yang terus saja memainkan ponselnya sedangkan ia duduk dihadapannya 

"Yak , apa kau tidak bisa sebentar saja menyimpan ponselmu? Memangnya siapa yang kau hubungi uh? Memangnya kau memiliki namjachingu?" 

Hyuna menatap zico dengan tatapan tajamnya membuat zico tertegun lalu berdehem dan memasukan udang yang ia pesan kedalam mulutnya 

Hingga tak sengaja matanya menemukan sesuatu yang sangat menyakitkan hatinya , ia melihat hyunseung yang baru saja tiba dengan seorang wanita yang sepertinya usianya lebih tua darinya atau mungkin hanya berbeda satu tahun dengan hyunseung 

Hyunseung seonsaengnim? Siapa wanita itu? 

Zico menyadari hyuna memperhatikan seseorang dengan kening berkerut 

"Hyuna ada apa ? Kau mengenal mereka ?" 

Hyuna masih diam tanpa berkedip sama sekali ia memperhatikan hyunseung yang terlihat begitu sangat dekat dengan wanita itu bahkan wanita itu duduk disamping hyunseung 

"Jadi sebenarnya ini alasanmu menjauhiku" gumamnya dengan kedua mata yang mulai berkaca-kaca 

"Apa yang kau katakan?" Tanya zico yang tak terlalu mendengar apa yang hyuna ucapkan 

Hyuna pun memilih untuk pergi dari restoran itu 

"Hyuna !" Panggil zico , hyunseung mendengar seseorang memanggil nama hyuna reflek ia menoleh dan melihat seorang pria tengah mengejar wanita yang baru saja keluar dari dalam restoran sayangnya hyunseung tak melihat siapa wanita itu 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..