Begitu Singkat Begitu Melekat

7 Reasons Why I Can Not Love You
Please Subscribe to read the full chapter

Perhatian: Cerita ini adalah FIKSI belaka.

*not really angst*

___________________________________________________________________________________________________________________________________

***

“Itu.. Hmm.. Igo..” Hyunnie belum juga mengatakan apa yang ingin dikatakannya.

“Hyunnie, sudahlah. Kau mau bicara apa? Cepatlah sebelum kita tampil, 20 menit lagi Unnie..” ujarku.

Di stasiun tv seperti ini, hampir di semua ruangan banyak orang yang mondar-mandir ke sana-ke mari. Aku juga tidak menyangka Unnie tiba-tiba membawaku ke tempat yang jarang dilalui orang ini. Di mana lagi kalau bukan di tangga darurat.

“Aku tau ini mungkin tidak nyaman bagimu.. Kau juga tau seberapa banyak pria yang mencoba mendekatiku selama ini. Tidak ada satupun yang membuatku jatuh cinta. Tapi, akhir-akhir ini aku terus memikirkan seseorang.”

“Sungguh? Siapa? Park Bo Gum? Suho? Minho?” Aku merasa takjub karena Unnie tidak pernah cerita bahwa dia jatuh cinta. Dia sangat sulit jatuh cinta pada orang lain. Padahal dia sangat beruntung, diberi kecantikan yang luar biasa dan dia bisa memilih pria manapun yang sedang mendekatinya.

“Kau.“ ujarnya singkat.

Aku menelan ludah.

“Aku terus memikirkanmu. Semakin aku ingin melupakan perasaanku, semakin perasaan ini terus muncul. Aku tahu mungkin ini egois. Tapi, maukah kau menjadi pacarku?”

Aku tidak pernah melihat mata Hyunnie seberbinar ini.  Selama ini aku juga memiliki perasaan padanya, tapi aku hanya bisa menyimpannya. Karena aku tau resiko yang akan kutanggung cukup besar dan akan berdampak pada Redeu Belbet juga.

Aku bingung apa yang harus kukatakan. Aku punya kesempatan untuk memilikinya, dan ternyata dia juga memiliki perasaan yang sama denganku. Apalagi yang kutunggu?

“Apa kau memikirkan Redeu Belbet?” Hyunnie membuyarkan lamunanku tentang tahun-tahun yang kulewati bersama Redeu Belbet.

Aku mengangguk pelan.

“Mereka tidak harus mengetahuinya kan? Kita bisa bersikap biasa saja di depan mereka.” Hyunnie tersenyum seolah berharap aku akan mengiyakan pertanyaannya.

“Kalau kau mau berkencan denganku, peluk aku. Kalau tidak, tinggalkan aku sendiri di sini.”

Aku berperang dengan diriku sendiri.

Otak dan hatiku saling beradu argumen satu sama lain.

Setelah aku berpikir cukup lama, aku menatap matanya dalam-dalam untuk memastikan keputusan yang kuambil tidak salah.

“Aku tidak mungkin meninggalkanmu sendirian di sini, Hyun..”

Aku memeluknya.

***

Aku sangat lelah karena hari ini kami harus rekaman pukul 5 pagi, dan tentunya kami harus sudah bersiap sejak pukul 3 pagi. Setelah rekaman untuk yang ketiga kalinya, akhirnya selesai. Aku melihat Hyunnie sangat lelah, aku langsung memberikannya sebotol air dan dia terlihat senang dengan perhatian kecil yang kuberi.

Oh ya, aku memanggil Irene Unnie dengan sebutan Hyunnie. Hyun dari nama aslinya, dan ditambah dengan Unnie. Hyunnie.

Di belakang panggung, tepatnya di ruang tunggu kami, ada begitu banyak kursi. Tapi dari sekian banyak kursi, Hyunnie menghampiriku yang sedang duduk di sofa dan dia tidur sambil memelukku. Tidak ada yang aneh, hanya ada perasaan yang begitu nyaman jika dia memelukku. Jadi aku menyenderkan kepalaku ke kepalanya.

“Hey, bangun. Kita harus segera berangkat ke lokasi selanjutnya.” Manajer kami, sebut saja Sadness Unnie, membangunkan kami. Aku segera menggandeng tangan Hyunnie dan berjalan menuju mobil.

Sebelum keluar lift, aku melepas genggaman tanganku dan berjalan sendiri-sendiri karena sudah banyak fansite yang menunggu di luar.

Sesampainya kami di acara radio. Seperti biasanya kami membuka perkenalan, dan sesi pertama akan dimulai dengan mempromosikan lagu-lagu yang ada di album kami. Secara bergantian kami memperkenalkan lagu-lagu baru kami.

Dan sesi berikutnya adalah favoritku. Sesi tanya jawab.

Pertanyaan yang kami dapat di radio memang banyak yang sama, tetapi bukan berarti tidak ada yang berbeda. Karena jika kami mendapat pertanyaan yang berbeda, hal yang menyenangkan adalah, terkadang aku bisa mendengar jawaban yang belum pernah mereka katakan atau cerita yang belum pernah aku tahu sebelumnya.

Saat itu, DJ bertanya pertanyaan yang PALING sering kami terima. “Bagaimana tipe ideal kalian?”

Aigoo.. Aku dan Hyunnie langsung bertatap-tatapan dan saling membalas senyuman. Bagiku pertanyaan seperti ini tidak terlalu penting.

DJ sangat antusias menunggu jawaban dari Hyunnie, karena dia merupakan leader dan visual grup juga, kan? Siapa yang tidak tertarik padanya?

“Aku suka orang yang bisa membuatku nyaman dan menjadi diriku sendiri, seseorang yang bisa membuatku tertawa. Juga, karena aku suka memasak, aku suka orang yang suka makan, agar aku bisa memasak untuknya.” Jawab Hyunnie.

Teman sebayaku menjawab pertanyaan DJ tepat setelah Hyunnie menjawabnya. “Aku suka seseorang yang berhati baik dan sangat peduli terhadap orang lain. Aku rasa lebih baik jika dia bisa mengerjakan beberapa pekerjaan rumah hahaha.”

DJ tertawa diikuti oleh member yang lain. Satu per satu menjawab tipe idealnya masing-masing, termasuk aku. Aku hanya menjawabnya dengan basa basi saja, karena aku juga tidak tertarik.

Kenapa juga aku harus menjawab pertanyaan konyol itu? Sedangkan tipe idealku adalah orang yang sedang tersenyum kepadaku saat ini. Orang yang duduk tepat di seberangku.

“Ya, pertanyaan berikutnya!” DJ melanjutkan siarannya setelah memutar satu lagu kami. “Seandainya kalian seorang pria, siapa yang akan kalian ajak kencan diantara member Redeu Belbet?”

Teman sebayaku itu langsung menjawab kalau dia memilihku, dia menjawabnya tanpa ragu. Hyunnie melayangkan pandangan sinis dengan sangat halus hingga tak ada yang menyadarinya.

***

Hyunnie cantik sekali, dengan celana jeans dan atasan warna hitam yang menonjolkan bahunya, ah, luar biasa. Siapapun yang melihatnya pasti tergiur, eh.. maksudku terpesona.

Hari ini ulang tahun Hyunnie. Kami berlima sudah bersiap-siap untuk merayakan ulang tahunnya bersama fans.

Kami turun dari mobil dan seperti biasanya, kami dikerubuti oleh banyak fansite. Dia berjalan lebih dulu di depanku, aku melihatnya mengulurkan tangannya ke sahabatku, sahabatku yang tinggal sekamar denganku.

Hyunnie menggandeng tangannya sambil tersenyum melambaikan tangannya ke arah fansite.

Entah kenapa aku merasa cemburu. Moodku yang sudah terkumpul dari pagi, tapi hancur berantakan sore ini. Aku berjalan memandangi mereka berdua dengan sinis.

Sesampainya di venue, fans masih belum diizinkan memasuki ruangan. Aku mencari kursi dan duduk sambil memainkan ponselku sementara yang lain ikut-ikutan membantu staff menempel balon.

“Hey, menurutmu aku pakai lilin yang biasa atau yang bentuk angka?” Hyunnie membawa dua jenis lilin ke hadapanku.

“Terserah.” Aku menjawabnya singkat.

“Kalau bando, menurutmu yang bunga-bunga ini atau yang bentuk telinga kelinci?”

“Terserah. Tanya saja yang lain.”

“Yaa.. Kau kenapa?” Hyunnie mendekatiku.

Aku tidak bisa menahan ekspresi cemburu saat itu.

Karena semua orang sedang sibuk, jadi aku pikir tidak apa-apa mengatakannya disini asal tidak terdengar yang lain.

“Tadi tangan siapa yang kau gandeng, Hyun?”

Wajah Hyunnie mendadak panik. “AHH..  Hey.. itu.. AHH jangan salah paham! Aku pikir tadi kau di belakangku, jadi aku mengulurkan tanganku. Tapi ternyata bukan. Aku tidak mungkin melepaskan tanganku begitu saja, banyak fansite di sana.”

“Justru itu. Karena banyak fansite di sana. Ditambah lagi ini hari ulang tahunmu. Bukankah seharusnya ada momen antara kau dan aku? Aku ingin mereka mengabadikannya juga.”

“Jangan marah.. Aku minta maaf.”

“Sudahlah!

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hi_uuji
#1
Chapter 7: Kasian banget di drabble ini Wendy jadi third wheel terus 💔🫂
hi_uuji
#2
Chapter 4: Aduuh bgsattt ini rumit bet dah
hi_uuji
#3
Chapter 2: Anjjjjjj sakit banget 😭
hi_uuji
#4
Chapter 1: Perasaan udah pernah baca ini di wp 😭😭😭 tapi tetep kaget 😭😭😭
HaradaKim #5
Chapter 7: Kok sedih ya
bpmaknae
#6
Chapter 7: Line terakhir dari juhyun ngena bgt, gila amaze aku ama fic ini
bpmaknae
#7
Chapter 6: Keren bgt idenyaa, joohyun yg bisa liat masa lalu dan seulgi yg bisa liat masa depan ughhh
bpmaknae
#8
Chapter 4: Nooooo plot twistnya parah :'(
bpmaknae
#9
Chapter 2: Aaaa gila gatau lg ini jantung biaa deg2an gini bacanya
Seulrenefrvr #10
Chapter 7: Sedih semua ya -____-