Chapter 6 : Guilt

The Knight and His Master
Please Subscribe to read the full chapter

23 April 5013

Saat Taehyung memasuki ruangan itu, pandangannya langsung bertemu dengan Yoongi yang sedang duduk di atas ranjang sambil menyeruput secangkir ramuan herbal. Mata pria berambut mint itu menatapnya tajam, seolah masih tidak terima dengan perlakuannya semalam.

".... Dia bahkan sampai mengancam akan membakar rumahku jika tidak mau mengobati Master-nya."

Taehyung memalingkan wajah saat Yoongi menatapnya dengan sebelah alis terangkat setelah mendengar ucapan sang Healer yang sedang mengganti perban di kepalanya.

Semalam, setelah berhasil membawa Master-nya keluar, Taehyung berjalan selama satu jam sebelum berhasil menemukan desa kecil di kaki gunung. Saat itu badai sedang terjadi sehingga tak ada orang yang bisa dimintai pertolongan. Kalau saja bukan karena kekuatannya, mungkin Yoongi akan mati kedinginan.

"Selesai."

Namanya adalah Seo Kangwoo. Pria bertubuh gempal berkumis tebal dengan rambut yang mulai memutih. Taehyung sedang duduk di tangga salah satu rumah sambil berusaha untuk terus membuat Master-nya merasa hangat, ketika Kangwoo datang menghampiri mereka.

Taehyung mengangguk. "Terima kasih. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kamu tidak membantu kami."

Sang Healer tersenyum tipis. Sorotan matanya tampak hangat. "Ini adalah pekerjaanku."

Setelah membereskan peralatannya, pria itu keluar. Meninggalkan Taehyung bersama dengan Master-nya yang masih tetap membisu.

Ia menghela napas panjang, kemudian berlutut di depan ranjang. Wajahnya tertunduk.

"Aku minta maaf atas kecerobohan yang aku lakukan semalam, Master. Aku tidak berhasil melindungimu dari bahaya."

Kesunyian yang menyelimuti ruangan itu membuat Taehyung tidak nyaman. Apakah Master-nya akan seperti yang lain? Dulu, biasanya para Master akan sengaja menjatuhkan Card-nya ke lantai demi memunculkan rasa sakit di tubuh sang Knight. Taehyung sudah sering merasakannya, namun ia berharap Yoongi tidak seperti mereka.

"Mengapa?"

Taehyung mendongak. "Apa?"

Pria itu meletakkan gelasnya ke atas meja di samping ranjang. Lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kamu tidak bisa membunuh naga itu. Apa alasannya?"

"Aku tidak tahu."

Yoongi mendecak. "Pembohong."

"Aku bersungguh-sungguh! Aku juga sudah hampir melakukannya, tapi aku tidak bisa."

Taehyung bangkit, lalu melangkah menuju jendela. Semburat kemerahan mulai menghiasi angkasa yang ditutupi awan tebal. Terpantul ke atas lapisan salju di atap-atap rumah. Hembusan angin kencang yang disertai dengan butiran salju halus menandakan badai akan kembali datang.

"Aku bisa dengan mudahnya membunuh naga itu. Namun, sesuatu berbisik di telingaku sebelum aku melakukannya. Menyuruhku untuk berhenti sebelum aku menyesal."

"Taehyung," panggil Yoongi.

Ia berbalik. "Ya, Master?"

Pria itu mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"Aku ingin kamu tahu kalau alasanku datang ke tempat ini adalah untuk mencari tahu tentang apa yang dirahasiakan oleh ayahku. Awalnya aku berpikir dengan memiliki seorang Knight bisa membuat semua ini menjadi lebih mudah. Tapi, apa gunanya jika kamu tidak bisa melakukan tugasmu dengan brnar?"

Ia tidak mendapatkan hukuman secara fisik.

Namun, kata-kata yang keluar dari mulut Yoongi seperti tamparan telak di pipinya. Ia menunduk, tak tahu harus mengatakan apa.

Keduanya terlonjak kaget saat tiba-tiba saja pintu kamar terbuka. Kangwoo berdiri disana dengan ekspresi tegang dan khawatir.

"Dengar, pasukan patroli akan menyisir daerah ini untuk menemukan dua pendaki yang menyusup ke perbatasan. Aku tidak tahu siapa kalian sebenarnya, namun kalian harus pergi sekarang."

Mereka berlari menyusuri hutan mahoni yang tampak gelap karena malam mulai menjelang. Dari belakang, suara mobil patroli dapat terdengar.

Taehyung mengarahkan telunjuknya ke dua batang pohon, memotongnya dengan laser beam. Ia menarik pergelangan tangan Yoongi, membantunya untuk lari lebih cepat selagi menghindari ledakan yang terjadi akibat tertimpanya mobil patroli oleh batang pohon tersebut.

Umpatan pelan keluar dari mulutnya saat menyadari ada beberapa yang masih mengikuti mereka.

Ia meledakkan dua mobil yang melaju di sebelah kanannya.

"Kemana kita sekarang?" tanya Yoongi sambil memegangi lututnya, berusaha untuk mengatur napas.

Mereka berhasil mengecoh petugas patroli itu dengan berguling menuruni lembah dan berlari menjauh. Namun, keduanya tahu tak akan lama sebelum para petugas kembali menemukan dan mengejar mereka.

"," desis Yoongi saat sebuah laser yang ditembakkan ke arah mereka meleset bebe

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
❤_❤
junniekai #2
Chapter 7: Uwoh..yoongi harus berhati2 taehyung merasa brsalah entah apa yg akan di pikirkan.y.
Kkeren author nim ^^
junniekai #3
Chapter 6: Keren author ~~~♡♡
hmm..apa yang bakalan terkadi sama keduany yaa,liontin merah?
jjang author nim ^^
ayuocca #4
Chapter 5: lanjuttttttt pleaseee : D
ayuocca #5
Chapter 4: please cepet update yaa... penasaran to the maxx wkwkwkw
junniekai #6
Chapter 3: Wah makin penasaran aja apa yg d sembunyikan distrik utama ? Akhirnya yoongi bertemu taehyung tapi apa yg box itu maksud dan hosoek tampak terkejut hmm...sekai on action too ^^
jjang author nim \^^/
junniekai #7
Chapter 2: Keren banget!!! Apa yang terjadi sama ayah yoongi?...hmm distrik utama masih menyembunyikan sesuatu..jjang ^^
ayuocca #8
Chapter 2: bagus banget :) tolong dilanjutkan ya :)
whoisyouz #9
I think this is such a great plot!