THE END

Dangerous Couple

Hyuna yang tengah memejamkan matanya dengan perasaan tidak tenang segera membuka matanya saat terkejut bayi didalam kandungannya yang menandang kuat 

 
"Ah!" 
 
"Hyuna ? Ada apa nak?" Nyonya jang terbangun dan segera melihat keadaan hyuna 
 
"Sakit nak?" 
 
"Iya eommonim tadi bayiku menendang sangat kuat, perasaanku tidak enak" 
 
"Yasudah ayo kembali tidur nak, tenangkan fikiranmu ya" 
 
Aku tidak bisa tidur aku tidak bisa terus berdiam seperti ini disini, hyunseung oppa diluar sana .. Apakah dia baik-baik saja ? Firasatku mengatakan sesuatu telah terjadi padanya aku harus melihatnya
 
"eommonim.. Aku ingin keluar sebentar" 
 
"Kemana nak? Kau ingin mengambil minum? Atau kau merasa lapar? Biar ibu yang ambilkan kau disini saja" 
 
"Eum tidak eommonim.. Aku hanya .. Ingin pergi kekamar hyunseung oppa sebentar saja bolehkah eommonim?" 
 
"Aigoo ada apa nak?"
 
"Entahlah hanya saja bayiku yang ingin bertemu dengannya" 
 
"Yasudah ayo eommonim antar" 
 
"Tidak eommonim Gwaenchana naya bisa kesana sendiri , eommonim kembali tidur saja ya naya akan segera kembali" 
 
"Yasudah hati-hati jangan sampai tersandung" 
 
"Baik eommonim" 
 
Dengan tangan yang gemetar hyuna membuka kunci pintunya dan melihat keluar memastikan keadaan aman 
 
Hyunseung oppa dimana ?
 
Hyuna pu kembali menutup pintunya dengan perlahan dan menuruni anak tangga itu dengan tatapan waspadanya 
 
Kenapa sepi sekali? Dimana hyunseung oppa? 
 
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang membuat hyuna terkejut dan segera membalikan tubuhnya 
 
"Hyoyeon Unnie?? Kenapa kau bisa ada disini??" 
 
"Jangan berisik hyuna , kembali kekamarmu kenapa kau disini" 
 
"Unnie tapi bagaimana kau bisa ada didalam rumah ini? Dan dimana hyunseung oppa?" 
 
"Hyunseung telah dibawa oleh anak buah choi" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya dengan kedua tangan menutup mulutnya 
 
"Apa???" 
 
"Hyuna sebaiknya kau kembali masuk kedalam kamarmu sebelum anak buah choi kembali lagi" 
 
"Tidak Unnie aku harus menyelamatkan hyunseung oppa" 
 
"Kau tidak bisa melakukan itu hyuna terlalu berbahaya" 
 
"Unnie! Kau fikir aku bisa diam saja sedangkan ayah dari calon anakku dalam masalah besar?! Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya aku harus menyelamatkannya!" 
 
Hyoyeon segera menarik tangan hyuna yang hendak pergi dengan kasar 
 
"Hyuna kau fikir kau bisa melakukannya dengan keadaan seperti ini huh?! Lihat kandunganmu semakin besar! Mungkin dulu kau bisa melawan anak buah choi tapi sekarang keadaannya sudah berbeda kau harus menjaga kandunganmu!" 
 
"Hyuna ?" 
 
Hyuna dan hyoyeon terkejut mendengar suara nyonya jang yang memanggil hyuna 
 
"Unnie kau harus segera pergi sebelum eommonim melihatmu" 
 
"Ne, jaga dirimu hyuna tenanglah jangan cemaskan Hyunseung aku akan memastikan dia baik-baik saja dan membantunya untuk lolos dari choi" 
 
"Gomawo, oh unnie kau bisa meminta bantuan pada namjoon oppa dan yang lainnya" 
 
"Hyuna kau benar.. Aku akan meminta bantuan mereka, aku pergi sekarang" 
 
"Ne unnie hati-hatilah" 
 
Setelah hyoyeon berlari keluar nyonya jang turun dari tangga dan melihat hyuna tengah berdiri ditngah ruangan 
 
"Hyuna apa yang kau lakukan disini? Tadi ibu mencarimu kekamar hyunseung tapi kalian tidak ada , dimana Hyunseung?" 
 
Astaga apa yang harus aku katakan.. 
 
"Kau baik-baik saja sayang?" Tanya nyonya jang melihat wajah hyuna yang tegang dan pucat 
 
"Eommonim kepalaku pusing sekali, aku ingin kekamarku" 
 
"Kau pusing nak? Ayo ibu bantu kembali kekamarmu" nyonya jang membantu hyuna untuk menaiki anak tangga dan kembali masuk kedalam kamar
 
Kuharap choi dan anak buahnya tidak menyakiti hyunseung oppa, yatuhan kumohon lindungi ayah dari calon anakku
 
Pagi harinya hyuna terbangun dan melihat nyonya jang sedang memegang ponsel hyuna 
 
"Eommonim?" 
 
"Oh sayang kau sudah bangun" 
 
"Iya eommonim, eommonim kenapa ponselku ada padamu?" 
 
"Ah ini tadi ada yang menelfonmu ibu ingin membangunkanmu tapi kau tidur pulas sekali kau kan sedang sakit kepala jadi ibu tidak ingin mengganggumu poselmu berbunyi jadi ibu angkat saja" 
 
"Siapa yang menelfon eommonim ?" 
 
"Entahlah..tidak ada namanya dikontakmu dan saat ibu angkat dia hanya mengatakan jika hyuna sudah bangun ia hanya ingin bicara denganmu, tapi apa kau tau siapa dia hyuna ? Dia seorang pria" 
 
Pria ?? Jangan-jangan choi?!! 
 
Hyuna segera turun dari ranjangnya dan menghampiri nyonya jang 
 
"Eommonim.. Aku akan menelfonnya nanti" 
 
"Yasudah ini ponselmu, nak hari ini ibu harus pergi kerumah sakit untuk menjenguk keadaan bomi, kau ingin ikut ?"
 
Tidak aku tidak bisa ikut bersama eommonim kerumah sakit bagaimana pun juga aku yang telah membuat adiknya seorang terluka aku benar-benar tidak mampu menemuinya 
 
"Hyuna ?" 
 
"Ne ?" 
 
"apa kau ingin ikut bersama ibu kerumah sakit ?" 
 
"Maaf eommonim tapi.. Hari ini aku merasa lemas mungkin lain kali aku akan menemani eommonim kerumah sakit" 
 
"Baiklah kalau begitu selama ibu pergi kau banyak istirahat ya jika kau ingin sesuatu katakan saja pada ahjumma" 
 
"Ne eommonim" 
 
"Yasudah ibu bersiap-siap dulu" 
 
Setelah nyonya jang keluar dari kamarnya hyuna segera mengecek ponselnya dan benar saja choi yang menelfonnya 
 
Astaga benar choi yang menelfonku ! Mau apa dia ?! Tunggu, hyunseung oppa?! 
 
"Choi ! Dimana hyunseung oppa ?!!" 
 
"Ohh hyuna akhirnya kau menelfonku juga .." 
 
"Jangan banyak bicara choi ! Dimana hyunseung oppa?!"
 
"Tenanglah hyunseung ada bersamaku sayang" 
 
"Jangan sakiti dia choi ! Lepaskan hyunseung oppa"
 
"Apa? Melepaskannya ? Melepaskan orang yang telah merusak rencanaku ?? Hahaha tentu itu tidak akan pernah terjadi" 
 
"Baiklah jika kau tidak mau melepaskannya aku akan menjemputnya sendiri !" 
 
"Memang itu yang aku inginkan, kau kembali lagi kemari dan aku akan dengan senang hati membebaskan hyunseung" 
 
"Kau ingin menukarku dengan hyunseung oppa?!"
 
"Kau memang gadis pintar sayang" 
 
"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu bodoh! Aku sudah sangat muak denganmu aku akan segera kesana dan kau lepaskan hyunseung oppa ! Tapi jika sampai aku melihat ada luka sedikit saja pada wajahnya atau pun tubuhnya aku tidak akan pernah memaafkanmu!" 
 
Hyuna segera memutus panggilannya dan melempar ponselnya ke atas ranjang 
 
"Aku harus segera pergi sekarang juga!" 
 
Namun tiba-tiba saja perutnya terasa sangat nyeri membuatnya tak mampu berjalan 
 
"Ah!! kenapa perutku sakit sekali" Hyuna memegangi perutnya dan segera meminum obatnya 
 
"Hyuna ibu pergi dulu ya kau.." Nyonya jang membulatkan kedua matanya saat melihat hyuna meringis kesakitan bahkan meringkuk dilantai 
 
"Astaga hyuna!" 
 
"Eommonim.." 
 
"Nak ayo bangun ada apa ?? Apa perutmu sakit lagi? Kau sudah meminum obatnya ?" 
 
"sudah eommonim, Gwaenchana setelah ini perutku pasti akan merasa lebih baik sakitnya akan segera hilang eommonim pergi saja kerumah sakit" 
 
"Tidak nak bagaimana ibu bisa meninggalkanmu sedangkan keadaanmu seperti ini sudah tidak apa-apa ibu akan kerumah sakit besok saja" 
 
"Ani eommonim, kumohon pergilah aku hanya butuh istirahat setelah itu keadaanku akan segera membaik.." Namun hyuna kembali meringis kesakitan 
 
"Hyuna cukup lebih baik sekarang ibu panggilkan dokter" 
 
"Ah perutku sakit sekali.." Ringis hyuna yang meringkuk diatas ranjang 
 
Dengan paniknya nyonya jang menghubungi dokter lalu memanggil ahjumma 
 
"Iya nyonya" 
 
"Dimana Hyunseung? Panggil dia kemari" 
 
"Ne baik nyonya" 
 
"Tunggu ! Ahjumma.. " 
 
"Ada apa hyuna ?" Tanya nyonya jang 
 
"Eommonim.. Hyunseung oppa tidak ada dirumah" 
 
"Apa ? Kemana dia ?" 
 
"Hyunseung oppa .. Pergi ke club karena ada masalah disana" jawab hyuna dengan bohongnya 
 
"Astaga anak itu! Bagaimana bisa dia pergi begitu saja membiarkanmu sendiri , yasudah ibu akan menelfonnya dan memintanya segera pulang" 
 
"Eommonim!!" 
 
"Ada apa lagi hyuna ?" 
 
"Lebih baik jangan , kasihan hyunseung oppa sepertinya memang sedang ada masalah yang penting disana jadi aku mohon jangan membuatnya cemas eommonim aku yakin setelah ini aku akan baik-baik saja" 
 
"Ya ampun hyuna apa yang kau fikirkan yasudah kalau begitu ibu akan tetap disini menjagamu hingga hyunseung kembali" 
 
Eommonim tidak bisa terus ada disini jika tidak bagaimana aku bisa pergi untuk menukar diriku dengan hyunseung oppa, apa yang harus aku lakukan eommonim tidak akan mungkin mengizinkan aku untuk keluar rumah 
 
"Ah changkaman hyuna ibunya seohyun menelfon" 
 
"Ne eommonim" 
 
"Apa ?! Baiklah aku akan segera kesana"
 
"Hyuna .. Maafkan ibu nak ibu harus segera pergi kerumah sakit keadaan bomi semakin kritis" 
 
"Keadaannya semakin kritis?" 
 
"Iya sayang dokter akan segera kemari dan ahjumma akan menjagamu , ibu harus segera pergi ya nak ibu akan secepatnya kembali pulang jika keadaan bomi sudah lebih baik ya sayang, semoga saja pencuri yang telah melukai bomi itu segera tertangkap!"
 
Hyuna membeku ditempatnya dan seketika rasa sakitnya hilang begitu saja karena ia terlalu tegang dengan situasi ini rasanya ia ingin mengatakan yang sebenarnya pada nyonya jang siapa dia sesungguhnya dan dialah yang telah melukai bomi
 
"Hyuna .. Hubungi ibu jika terjadi sesuatu ya nak"
 
"Jangan cemaskan aku eommonim , semoga bomi lekas sadar dan pulih" 
 
"Iya sayang, ibu pergi dulu" nyonya jang mengecup kening hyuna dengan lembut lalu segera pergi
 
Syukurlah eommonim akhirnya pergi, ini kesempatanku untuk bisa keluar dari rumah tapi ahjumma ada disini bagaimana caranya agar ahjumma pergi 
 
"Ahjumma" 
 
"Iya agasshi ?" 
 
"Ahjumma bisakah tinggalkan aku sebentar? Aku ingin istirahat"
 
"Baik agasshi tapi setelah dokter datang kemari ya agasshi" 
 
"Ahjumma bisakah ahjumma membantuku? Aku sugguh ingin sendiri dulu saat ini aku ingin istirahat" 
 
"Baiklah kalau begitu agasshi saya permisi keluar jika agasshi membutuhkan sesuatu agasshi bisa memanggil saya , ini agasshi" Ahjumma pun mendekatkan tombol kecil untuk memanggil pelayan dirumah itu pada hyuna 
 
Akhirnya ini kesempatanku, tapi bagaimana caranya aku keluar ? 
 
Dengan hati-hati hyuna keluar dari dalam kamarnya ia melirik kekiri dan kekanan memastikan keadaan sudah aman untuknya keluar dari rumah itu
 
"Aman" gumamnya 
 
Hyuna terkejut dan bersembunyi saat melihat nyonya jang berjalan kembali masuk kedalam rumah 
 
"Ahjumma!! Ahjussi!! Pelayan !!!!" Panggilnya
 
"Ada apa ini?! Kemana para penjaga didepan ?!!" 
 
Para pelayan itu saling berbalas tatapan bingung karena hyunseung telah memberitahu mereka sebelumnya untuk jangan mengatakan pada nyonya jang jika semalam ada pembobol rumah yang masuk dan menculik penjaga rumah itu 
 
"Kenapa diam?! Ada apa dengan kalian ?!" 
 
Yatuhan semoga mereka tidak mengatakan yang sebenarnya pada eommonim, jika tidak aku khawatir eommonim akan jatuh sakit ! 
 
"sebenarnya nyonya ... Tadi malam.."
 
"Eommonim" Hyuna segera memotong Ucapan ahjumma yang hendak berbicara 
 
"Hyuna ? dari kapan kau diam disana ? Kau sedang apa disana ?" Tanya nyonya jang saat melihat hyuna muncul dari belakang sofa 
 
Astaga hyuna !! Bodoh sekali kau ini ! 
 
"Maaf eommonim .. Aku hanya merasa bosan didalam kamar jadi aku .. Aku ingin bermain-main sebentar" 
 
"Aigoo sudahlah lebih baik kau kembali istirahat kau harus banyak istirahat hyuna" 
 
Lalu ponsel nyonya jang berbunyi dari nomor yang tidak diketahui 
 
"Siapa ini ?"
 
"Yoboseo?" 
 
"Apa anda nyonya jang ibunya jang hyunseung?" Tanya seorang pria dengan suara dinginnya 
 
"Iya saya , maaf anda siapa?" 
 
"Saya mantan boss putra anda nyonya" 
 
"Mantan boss putra saya ? Apa maksudmu? Putraku tidak pernah menjadi anak buah siapa pun" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya ia sangat yakin saat ini choi yang sedang menghubungi nyonya jang 
 
"Kau tidak tau nyonya , jika selama ini.. Anak dan wanita yang saat ini berada dirumah anda adalah mantan anak buahku.. Mereka adalah... Pembunuh bayaran" 
 
"Apa ?!!" 
 
Hyuna kembali terkejut dan semakin cemas meliha respon nyonya jang yang terlihat terkejut dan bahkan wajahnya mulai memerah 
 
"Anda jangan asal bicara ! Saya tidak tau siapa anda yang jelas putraku tidak mungkin melakukan hal seperti itu! Dan satu hal lagi jika anda berani menghubungi saya sekali lagi saja saya akan laporkan anda ke polisi !" 
 
Nyonya jang segera memutus telfonnya dengan raut kesalnya 
 
"Eommonim? Siapa?"tanya hyuna dengan hati-hati
 
"Hanya orang gila , sudah ibu pergi sekarang ya sayang ingat kau harus banyak istirahat" 
 
"Ne eommonim, hati-hati dijalan" 
 
Hyuna membuang nafasnya lega saat nyonya jang pergi 
 
Beruntung eommonim tidak mempercayai ucapan choi! Ini sudah keterlaluan ini tidak bisa dibiarkan ! Choi sudah berani menghubungi eommonim pasti setelah ini dia akan melakukan hal yang lebih membahayakan ! Aku harus segera menghentikannya dan satu-satunya cara agar dia berhenti hanya dengan menyerahkan diriku karena aku tau akulah yang dia inginkan, apa pun akan aku lakukan untuk menyelamatkan hyunseung oppa dan menjaga keluarga ini dari bahaya
 
"Agasshi anda mau pergi kemana ?"
 
"Ahjumma aku akan pergi keluar sebentar" 
 
"Tapi agasshi dokter akan segera kemari dan nyonya sudah mengatakan untuk saya menjaga agasshi" 
 
"Ahjumma tolong.. Ini sangat penting aku harus pergi , hanya sebentar.. Sudah ya" 
 
Hyuna berjalan secepat mungkin agar ia bisa keluar dari rumah itu 
 
"Ya ampun bagaimana ini jika nyonya tau agasshi pergi aku pasti akan dimarahi oleh nyonya" 
 
 
🍂🍂🍂
 
Hyunseung baru sadarkan diri dan melihat sekelilingnya hanyalah tembok kosong dan lampu yang gelap
 
Dimana aku? Aku diikat??! 
 
"Sepertinya dia belum sadar" 
 
"Tapi lebih baik kita periksa saja siapa tau dia sudah sadar dan kita beritahukan pada boss" 
 
"Baiklah" 
 
Mendengar suara itu semakin dekat hyunseung berpura-pura kembali tak sadarkan diri hingga kedua pria itu masuk 
 
"Lihatkan ? Dia belum juga sadar"
 
"Kenapa lama sekali ya ? Yasudahlah ayo kita keluar" 
 
Sekarang aku mengerti , pasti aku berada didalam ruang bawah tanah .. choi pasti telah menyekapku, bajingan!! Aku harus melepaskan diriku dari sini 
 
Hyunseung berusaha melepaskan kaki dan tangannya yang teringat namun ikatannya terlalu kuat sulit untuk dirinya dapat bebas 
 
Lalu hyunseung kembali mendengar suara langkah kaki dan semakin mendekat hyunseung kembali berpura-pura tak sadarkan diri 
 
Hyunseung belum juga sadar, aku harus segera membangunkannya
 
"Hyunseung.. Hyunseung sadarlah" 
 
Siapa sebenarnya wanita ini? Kenapa dia bersikap baik padaku 
 
"Hyunseung sadarlah kumohon.. Ini aku hyoyeon.. Hyunseung.." 
 
Perlahan Hyunseung membuka kedua matanya dan menatap hyoyeon yang tersenyum lega padanya 
 
"Hyunseung? Baguslah kau sudah sadar" 
 
"Ada apa ? Kenapa kau kemari ?" Tanya hyunseung dengan dinginnya 
 
"Hyunseung aku kemari untuk membantumu keluar dari sini"
 
"Lalu dimana hyuna ?" 
 
"Dia ada dirumah, tenanglah hyuna baik-baik saja" hyoyeon membantu melepaskan ikatan ditangan hyunseung dan juga kakinya 
 
"Astaga tanganmu" hyoyeon terkejut melihat kedua pergelangan tangan hyunseung yang terluka akibat ikatan yang sangat kuat
 
"Sudah aku baik-baik saja ayo kita pergi dari sini sebelum choi mencari hyuna"
 
"Lewat sini" ujar hyoyeon karena ia sudah mengetahui dimana saja choi meletakkan anak buahnya untuk berjaga 
 
"Pintunya disana ayo" ujar hyunseung 
 
Namun saat hyunseung dan hyoyeon akhirnya berhasil menemukan pintu keluarnya mereka terkejut saat choi memanggil mereka 
 
"Kalian ingin pergi?" 
 
Hyunseung dan hyoyeon membalikkan tubuh mereka 
 
"Hyoyeon? Oh.. Jadi kau berkhianat padaku ?" Choi menyunggingkan ujung bibirnya
 
"Maafkan aku boss tapi aku mencintai hyuna dan aku tidak akan membiarkanmu menyakiti hyuna dan bayinya" 
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya menatap hyoyeon yang terkejut dengan ucapannya sendiri 
 
"Apa yang kau katakan?" Tanya hyunseung 
 
"Maafkan aku hyunseung.. Kini kau sudah tau semuanya , ya aku memang mencintai hyuna dan aku ingin melindunginya"
 
Choi tertawa terbahak-bahak dengan menepuk tangannya 
 
"Astaga hebat .. Hebat sekali, jadi selama ini kau mencintai hyuna ??" 
 
"Sudahlah hyunseung ayo" ujar hyoyeon 
 
"Silahkan kalian pergi karena aku memang sudah tidak membutuhkan kalian lagi aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan" 
 
"Tunggu, apa maksudmu?" Tanya hyunseung 
 
"Hyuna.." Jawab choi dengan senyum menyeringainya 
 
"Apa maksudmu choi ?!!" Tanya hyunseung lagi 
 
"Hyuna sudah menyerahkan dirinya padaku , dan hanya itu yang aku inginkan .. Lalu kau? Aku tidak membutuhkan dirimu lagi hyunseung"
 
"Apa ?!" Ujar hyoyeon dan hyunseung bersamaan
 
"Kau pasti berbohong hyuna tidak akan melakukan itu" ujar hyoyeon 
 
"Benarkah? Kau sungguh yakin akan hal itu ? Baiklah lalu untuk apa aku membiarkan kalian pergi? Fikirkan itu" choi pun membalikkan tubuhnya dan pergi 
 
"Apa yang hyuna lakukan..apa dia ada disini??" Ujar hyoyeon 
 
Aku sangat mengenal choi, dia terlihat sangat tenang dan kali ini dia mengatakan yang sebenarnya, itu artinya .. Hyuna.. 
 
"Tidak , jika memang benar kita harus segera menyelamatkan hyuna hyunseung.. Dia sedang mengandung besar bagaimana jika terjadi sesuatu padanya" 
 
"Aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi" jawab hyunseung 
 
"Aku akan meminta pertolongan" hyoyeon menelfon namjoon dan yang lainnya untuk membantu mereka 
 
Hyuna menunggu choi kembali ia duduk dikursi kecil dengan mengelus perutnya yang sudah membesar 
 
Maafkan eomma sayang, eomma terpaksa melakukan ini agar ayahmu selamat.. Eomma tidak mau appamu dan keluarganya menderita, kuharap kau akan mengerti nak.. Maafkan eomma 
 
Lalu pintu pun terbuka dan choi tersenyum kecil pada hyuna sedangkan hyuna sama sekali tak membalas senyumannya 
 
"Darimana saja kau? Apa kau sudah melepaskan hyunseung oppa?!" 
 
"Tenanglah, semuanya sudah kulakukan sesuai dengan keinginanmu sayang" 
 
"Aku ingin melihatnya sendiri" 
 
"Untuk apa ? Dia sudah pergi.."
 
"Kau tidak mengatakan pada hyunseung oppa jika aku kemari kan?!" 
 
"Eum bagaimana ya.." 
 
"Choi !" 
 
"Ya , aku mengatakannya .. Aku mengatakannya jika kau kemari untuk menukar dirimu untuk hyunseung"
 
"Choi ! Bukankah sudah aku katakan kau jangan mengatakannya pada hyunseung oppa! Kau memang tidak bisa dipercaya!" 
 
"Biarkan saja dia mengetahuinya , agar dia menderita itulah yang aku inginkan" 
 
"Terserah ! Yang jelas aku sudah disini dan biarkan hyunseung oppa hidup dengan damai jangan pernah ganggu kehidupannya lagi dan juga keluarganya!" 
 
"Itu mudah, selama kau tetap menurut padaku" choi merangkul hyuna dengan sebelah tangannya dan hyuna segera mendorong tubuh choi untuk menjauh 
 
"Oh ada satu hal .. Yang kau tidak akan pernah menyangkanya" 
 
"Mwo?" 
 
"Hyoyeon" 
 
"Hyoyeon unnie? Ada apa ?! Kau menyakitinya?!" 
 
"Oh tidak tidak.. Tapi sebenarnya.. Dia jatuh cinta padamu, kau tidak tau itu kan ?" 
 
"Apa?! Kau gila !" 
 
"Aku gila ? Hahaha tentu saja bukan aku sayang.. Tapi temanmu itu, selama ini dia menyimpan perasaan padamu" 
 
"Itu tidak mungkin.." 
 
Choi hanya menyunggingkan ujung bibirnya melihat raut cemas dan juga terkejut hyuna
 
Akhirnya namjoon dan yang lainnya tiba dengan sangat hati-hati mereka masuk kedalam maskar choi disaat anak buahnya tidak berjaga itulah kesempatan mereka untuk masuk 
 
"Dimana mereka ?" Tanya hyunseung 
 
"Mereka sudah berada diluar" 
 
"Bagus, kita harus segera mencari tau dimana keberadaan hyuna" 
 
Anak buah choi melihat keberadaan namjoon dan yang lainnya hingga akhirnya mereka berkelahi dan membuat keributan 
 
"Bagus , jadi ini kesempatan kita untuk mencari hyuna" 
 
"Hyunseung aku tidak bisa ikut bersamamu" 
 
"Apa maksudmu?" 
 
"Aku akan membantu namjoon untuk melawan anak buah choi, kau pergilah mencari hyuna" 
 
"Tapi kau.." 
 
"Sudah aku bisa melakukannya, pergilah waktu kita tak banyak" 
 
Hyoyeon pun pergi untuk membantu namjoon dan teman-temannya 
 
Seluruh anak buah choi sedang melawan hyoyeon dan namjoon membuat mereka lalai untuk berjaga keadaan sekitar , hingga akhirnya hyunseung menemukan hyuna yang tengah duduk dikursi seorang diri dan menangis 
 
"Hyuna" 
 
"Hyunseung oppa?!"
 
Hyunseung segera berlari dan memeluk hyuna dengan erat 
 
"Hyuna apa kau baik-baik saja sayang?" 
 
"Oppa apa yang kau lakukan disini?! Kenapa kau tidak pergi?!!" 
 
"Apa yang kau fikirkan ?! Kau fikir aku akan pergi sedangkan kau disini ?! Kau telah membuatku sangat marah hyuna , kenapa kau menyerahkan dirimu pada choi?!" 
 
"Maafkan aku oppa , aku sudah tidak tahan aku tidak mau kau dan keluargamu menjadi korbannya" 
 
"Cukup hyuna ! Jangan pernah ulangi lagi , jika kau mengulanginya lagi aku akan membencimu!" 
 
Hyuna terkejut dengan ucapan hyunseung dan langsung menunduk lemas , hyunseung kembali memeluk hyuna dan mengecup keningnya 
 
"Sudah ayo kita pergi dari sini" 
 
"Oppa ! Kita tidak akan bisa keluar dari sini.. Sudahlah sebaiknya oppa pergi sekarang juga!" 
 
"Aku tidak akan membiarkanmu tetap disini! Ayo" 
 
Namun saat mereka akan keluar choi sudah berdiri didekat pintu dengan tatapan marahnya 
 
"Oppa pergilah" ujar hyuna 
 
"Menyingkirlah atau kau akan habis disini" ujar hyunseung 
 
"Kau ingin menghabisiku? Tapi sebelum kau menghabisiku, aku akan menghabisi ibumu terlebih dahulu" 
 
Hyuna dan hyunseung membulatkan kedua matanya dan saling berbalas tatapan 
 
"Apa maksudmu?!" Tanya hyunseung 
 
Choi memberikan aba-aba pada anak buahnya untuk membawa nyonya jang, hyuna dan hyunseung sangat terkejut melihat anak buah choi membawa nyonya jang yang kedua tangannya sudah terikat 
 
"Ibu !" 
 
"Hyunseung! Hyuna!! Ada apa ini???" 
 
"Eommonim... Maafkan aku" ujar hyuna yang mulai menitikkan air matanya 
 
"Jika kau berani membawa hyuna pergi , aku akan mengirim ibumu ke neraka" 
 
"Jangan pernah berani menyentuh ibuku !!" 
 
"Kalau begitu serahkan hyuna padaku dan ibumu akan kembali padamu" 
 
"Tidak ! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menyerahkan hyuna dia adalah milikku!" 
 
"Lalu bagaimana dengan wanita tua ini ? Apakah dia bukan milikmu?" 
 
"Oppa kumohon.. Pergilah.. Selamatkan eommonim" 
 
"Tidak hyuna , aku tidak akan pernah menyerahkanmu padanya" 
 
"Begitu ? Baiklah patahkan lehernya" ujar choi pada anak buahnya 
 
"Tidak !!" Ujar hyuna dan hyunseung bersamaan 
 
"Kalau begitu cepat serahkan hyuna" 
 
Hyuna sudah tidak tahan lagi akhirnya hyuna memutuskan untuk berjalan menghampiri choi namun tiba-tiba saja perutnya terasa sangat Sakit hyunseung segera menahan tubuh hyuna 
 
"Hyuna!" 
 
"Ah sakit .. Oppa perutku sakit sekali!!" 
 
Choi membulatkan kedua matanya terkejut melihat hyuna meringis kesakitan dan segera membawanya kerumah sakit 
 
Hyunseung dan choi segera membawa hyuna kerumah sakit sedangkan mereka tetap menahan nyonya jang dimarkas 
 
Choi tidak bisa tenang ia terlihat gelisah menunggu kelahiran hyuna begitu pula dengan hyunseung wajahnya pucat dan jantungnya berdegup cepat 
 
Yatuhan selamatkanlah hyuna dan bayiku , aku sangat menyayangi keduanya kumohon tuhan selamatkanlah mereka aku berjanji aku akan menjaga mereka dengan baik aku akan mempertaruhkan segalanya untuk mereka
 
"Permisi keluarga hyuna-ssi?" 
 
"Saya, bagaimana keadaan istri saya?" 
 
"Dia bukan istrimu" ujar choi
 
Hyunseung menatap tajam pada choi begitupula dengan choi yang menatapnya tajam membuat dokter itu merasa ketakutan dengan tatapan maut keduanya 
 
"Permisi tuan" ujarnya 
 
"Ya ? Bagaimana keadaan hyuna dan bayinya ?" Tanya choi 
 
"Kelahirannya berjalan baik , bayinya sudah lahir dengan selamat dan jenis kelaminnya laki-laki"
 
Hyunseung memejamkan kedua matanya ia benar-benar merasa lega akhirnya bayinya lahir kedunia dengan selamat 
 
"Lalu bagaimana keadaan hyuna dok?" Tanya hyunseung 
 
"Hyuna-ssi masih dalam keadaan lemah tapi anda sudah bisa menemuinya silahkan"
 
Hyunseung dan choi masuk kedalam ruangan dan melihat keadaan hyuna yang masih terbaring lemah 
 
"Sayang.. Kau berhasil" Hyunseung menecup kening hyuna dengan menitikkan air matanya
 
Hyunseung menyatukan dahinya dengan dahi hyuna dan mengelus lembut kedua pipi hyuna dengan ibu jarinya menghapus air mata yang terjatuh dipipi hyuna
 
"Kau berhasil hyuna , kau berhasil terimakasih sayang, terimakasih kau telah melahirkan anakku"
 
Hyuna menangis haru dan menganggukkan kepalanya dengan lemasnya 
 
"Oppa bagaimana keadaan anak kita ?" 
 
"Dia sehat, bayi kita laki-laki sayang" 
 
Hyuna tersenyum dan kembali menitikkan air matanya lalu pandangannya beralih menatap choi 
 
"Kenapa kau disini ?! Jangan sakiti anakku" 
 
"Aku tidak akan mungkin menyakiti anakmu" 
 
"Kumohon choi.. Pergilah dari kehidupan kami kumohon.." 
 
Choi tertegun dengan tatapan memohon hyuna dan juga hyunseung yang menatapnya dalam 
 
Lalu suster pun mengantarkan bayi mereka kedalam pelukan hyuna 
 
"Bayiku.." Hyuna kembali menitikkan air matanya saat anaknya sudah berada dipelukannya 
 
"Oppa lihatlah.. dia masih sangat merah dan kecil" 
 
"Iya sayang, terimakasih banyak kau telah melahirkan anak kita, terimakasih" Hyunseung kembali mengecup kening hyuna penuh sayang 
 
Choi benar-benar tidak bisa tahan dengan keadaan itu , hatinya yang keras dan dingin mendadak menghangat dan merasa tersentuh dengan pemandangan dihadapannya 
 
choi pun segera pergi dari ruangan itu dengan perasaannya yang bercampur ia merasa sedih marah dan kecewa ia sangat mencintai hyuna dan ingin memilikinya namun disisi lain saat melihat bayi hyuna akhirnya terlahir kedunia membuatnya tidak mampu untuk memisahkan hyuna dengan hyunseung 
 
"Ada apa denganku?! Kenapa aku jadi seperti ini?! Apa aku sudah gila !!" 
 
"Boss ada apa ?" Tanya anak buah choi 
 
"Jangan banyak bertanya ! Ayo kembali ke markas!!" 
 
"Hyuna , akhirnya anak kita sudah lahir.. Kau ingin beri nama siapa sayang?" 
 
"Sebenarnya aku sudah menyiapkan nama untuknya oppa, aku ingin memberinya nama jungkook, bagaimana ?" 
 
"Jungkook.. Itu nama yang bagus , aku setuju" 
 
Hyuna tersenyum dan mengecup kepala mungil jungkook yang terkadang membuka matanya lalu kembali memejamkannya 
 
"Oppa , dimana choi ?"
 
Hyunseung mengedarkan pandangannya dan melihat keluar ruangan 
 
"Dia tidak ada" 
 
"Oppa ! Kau harus segera kembali ke markas! Bagaimana jika choi menyakiti eommonim?!" 
 
Hyunseung terlihat sangat cemas dan panik ia pun mengkhawatirkan hal yang sama 
 
"Oppa cepat pergilah! Selamatkan eommonim"
 
"Tapi kau?" 
 
"Oppa aku akan baik-baik saja aku dan jungkook akan aman disini" 
 
"Baiklah aku akan segera kembali" Hyunseung kembali mengecup kening hyuna lalu kening jungkook dan segera pergi
 
Yatuhan terimakasih banyak bayiku sudah lahir dengan selamat dan keadaan hyuna baik-baik saja, dan sekarang aku harus menyelamatkan ibuku , awas kau choi ! Jika sampai kau melukai ibuku sedikit saja aku akan mengirimmu ke neraka !
 
Hyunseung sampai di markas dan betapa terkejutnya ia saat melihat kedua orangtua hyuna sudah berada disana dan melihat Hyoyeon namjoon dan yang lainnya babak belur dan tidak berdaya 
 
"Hyunseung.. Kau telah mendapatkan semua yang kau inginkan .. Tapi aku? Aku tidak mendapatkan apa pun!" Ujar choi tatapannya kosong dengan mata yang memerah 
 
"Choi lepaskan ibu dan ayah hyuna! Kenapa kau melibatkan mereka ?!" 
 
"Karena aku tidak mau melihat kalian bahagia  sedangkan aku?! Tidak.. Kalian semua harus mati !" 
 
"Andwae!" 
 
Tiba-tiba saja hyuna muncul membuat hyunseung choi dan kedua orang tua hyuna terkejut dengan kehadirannya 
 
"Hyuna?!" Ujar nyonya kim 
 
Hyuna menitikkan air matanya melihat anak buah choi memperlakukan kasar orang tuanya 
 
"Jangan sakiti orangtuaku kumohon, mereka tidak tau apa pun kau hanya punya urusan denganku!" 
 
"Hyuna sebenarnya ada apa ini??" Tanya tuan kim 
 
"Kau tau? Jika putrimu adalah anak buahku!"jawab choi 
 
"Apa ?! Apa maksudmu?!" 
 
"Mereka berdua , mereka adalah dangerous couple !" 
 
"Apa ?!!!" Nyonya kim dan tuan kim sangat terkejut lalu melihat hyuna dan hyunseung yang tertunduk lemah 
 
"Hyuna ?? Katakan itu tidak benar nak!" Ujar nyonya Kim 
 
"Maafkan aku eomma.." Hyuna tak dapat lagi membendung air matanya dan tubuhnya bergetar 
 
Hyunseung segera menahan tubuh hyuna yang hendak ambruk 
 
"Kenapa kau kesini?! Keadaanmu sangat lemah dan dimana jungkook??" 
 
"Aku tidak bisa tenang aku takut terjadi sesuatu padamu dan keluarga kita , jungkook dirumah sakit suster menjaganya" 
 
"Hyuna kau sudah gila ! Seharusnya kau menjaga jungkook" 
 
"Maafkan aku oppa, tapi aku harus menyelesaikan ini semua secepatnya" 
 
"Cukup! Cukup bicaranya dan saat ini juga kalian akan menyaksikan kematian orangtua kalian !" 
 
"Jangan lakukan itu choi!" Teriak hyuna 
 
"Bawa wanita itu kemari!" Ujar choi pada anak buahnya, lalu anak buahnya membawa nyonya jang dan tuan jang kehadapan hyuna dan hyunseung 
 
"Ibu?! Ayah?!" 
 
Nyonya jang menangis ketakutan begitupula dengan tuan jang yang masih tidak mengerti dengan keadaan saat ini 
 
Saat choi sudah mengarahkan senjatanya kehadapan nyonya jang hyunseung segera menahannya namun anak buah choi langsung dengan cepat menahannya 
 
"Lepaskan ! Choi lepaskan mereka ! Mereka tidak tau apa pun ! Bunuh saja aku!" 
 
"Membunuhmu? Tidak .. Aku ingin kau hidup menderita melihat orangtuamu mati ditanganku saat ini juga !" 
 
"Kurang ajar! Jangan sakiti mereka !!" 
 
"Baiklah, aku tidak akan membunuh mereka" 
 
Hyunseung mulai berhenti memberontak begitupula dengan hyuna yang dipegangi kuat oleh anak buah choi 
 
Choi memberikan aba-aba pada anak buahnya untuk memberikan pistol pada hyunseung 
 
"Ambil itu, dan pilih.. Kau ingin korbankan hyuna atau orangtuamu?" 
 
Hyuna dan hyunseung terkejut begitupun dengan kedua orang tua hyuna dan juga hyoyeon juga namjoon jantung mereka berdegup cepat keputusan apa yang akan hyunseung ambil 
 
"Apa ?! Aku tidak akan melakukannya!" 
 
"Kau harus melakukannya.. Jika tidak.. Aku akan membunuh semuanya yang kau miliki saat ini, termasuk bayimu" 
 
"Jungkook?!!!" Hyuna terkejut saat tiba-tiba saja suster yang berada dirumah sakit itu sudah berdiri disamping anak buah choi dengan pistol berada tepat di kepala suster itu
 
"Jangan sakiti dia !! Oppa bunuh saja aku !" 
 
"Tidak.." 
 
"Aku hitung sampai tiga jika kau belum memutuskan aku akan membunuh bayimu dan juga orangtuamu" ujar choi 
 
"Oppa bunuh aku!! Selamatkan jungkook kumohon !!" Pinta hyuna
 
"Hyunseung jangan lakukan itu!! Bunuh saja kami nak !! Selamatkan anakmu dan hyuna !" Pinta nyonya jang 
 
"Tidak hyunseung! Bunuh saja ayah ! Ayah rela mati demi kalian!" 
 
"Oppa andwae ! Jangan lakukan itu kumohon bunuh aku sekarang juga ! Selamatkan jungkook dan orangtua kita aku mohon oppa!" 
 
Tubuh hyunseung bergetar hebat matanya memerah tangannya yang memegang pistol bergetar hebat
 
Aku tidak bisa melakukannya aku tidak bisa .. Baiklah satu-satunya jalan aku harus membunuh diriku sendiri 
 
"Hana..(satu)" choi mulai menghitung 
 
"Oppa !" Teriak hyuna yang masih dipegang kuat oleh anak buah choi 
 
"Hyunseung!! Bunuh saja kami !! Selamatkan hyuna dan bayimu nak!!" Pinta nyonya kim 
 
"Dul..(dua)" 
 
Aku tidak bisa !! Aku tidak bisa !!!! 
 
Hyuna terkejut saat hyunseung mengarahkan pistolnya pada kepalanya sendiri, hyuna segera melepaskan dirinya dari genggaman kuat anak buah choi dan berlari kearah hyunseung secepat mungkin lalu mengambil pistolnya namun tak sengaja hyunseung menembakkan pistol itu kearah hyuna yang merebut pistolnya hingga hyuna tertembak tepat didadanya 
 
"Hyuna !!" Teriak nyonya kim 
 
"Tidak !!! Hyuna !!!" 
 
Nyonya jang dan tuan kim menangis melihat perlahan tubuh hyuna ambruk dan terjatuh dengan bersimbah darah 
 
Hyunseung masih terdiam membeku ditempatnya melihat perlahan hyuna terjatuh , hyunseung segera menahan tubuh hyuna yang sudah tak berdaya 
 
"Oppa.." Lirihnya dengan darah yang mulai keluar dari mulutnya 
 
Hyunseung masih diam ia masih terlalu terkejut dengan apa yang telah dilakukannya 
 
"Jagalah.. Jungkook.. Aku .. Sangat uhuk!!" 
 
"Hyuna.." Lirih hyunseung 
 
"Aku mencintai kalian.. Oppa.. Aku .. Aku sudah tidak kuat.." 
 
"Hyuna .. Sayang.. " Hyunseung masih belum sepenuhnya sadar pada dirinya apa yang telah terjadi 
 
Sebelah tangan hyuna terulur memegang pipi hyunseung dan tersenyum kecil dengan air mata yang menetes dari sudut matanya 
 
"Oppa.. Sakit sekali.. Uhuk!"
 
"Andwae! Kau harus selamat kau harus tetap hidup sayang!!" Hyunseung hendak menggendong hyuna untuk membawanya kerumah sakit namun hyuna menolaknya 
 
"Oppa.. Sudah terlambat.. Aku tidak akan bertahan.. Kumohon uhuk.. Jagalah dan.. Sayangi jungkook.. Terimakasih oppa.. Kau sudah mencintaiku selama ini.. Jangan lupakan aku.. Dan .. Katakan pada jungkook.. jika aku.. Sangat menyayanginya" 
 
"Tidak hyuna .. Kau akan bertahan kau wanita yang kuat sayang !" 
 
Hyuna tersenyum lemah untuk terakhir kalinya lalu tak lama kemudian hyuna menutup matanya dan tangannya terjatuh lemas 
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya melihat hyuna menutup matanya 
 
"Hyuna? Tidak !! Hyuna !!! Hyuna sadarlah !! Kau harus hidup hyuna ! Hyuna aku mencintaimu !! Aku akan menikahimu sayang kumohon!!!! Tidak !!!" 
 
"Hyuna !!" Kedua orang tua hyuna dan hyunseung pun menangis histeris dengan kepergian hyuna begitupula dengan hyoyeon namjoon dan anak buahnya
 
Sedangkan choi membeku ditempatnya ia tak bicara apa pun sama sekali ia hanya menatap kepergian hyuna 
 
Lalu tiba-tiba jungkook menangis sangat keras seakan ia merasakan kesakitan yang ibunya rasakan dan ia mengerti jika ibunya telah pergi meninggalkannya 
 
"Hyuna !! Tidak !!!" 
 
"Hyuna ??" Lirih choi 
 
Lalu tiba-tiba saja choi menembakkan dirinya sendiri dengan pistol ditangannya 
 
"Boss !" Ujar anak buah choi yang terkejut melihat choi menembak dirinya sendiri 
 
Akhirnya anak buah choi melepaskan mereka dan semuanya segera berlari mendekati hyuna dan hyunseung
 
Hyunseung terus menangis dengan memeluk tubuh hyuna yang sudah tak bernyawa 
 
"Hyuna !! Putriku ! Jangan tinggalkan eomma !!!" Tangis nyonya kim 
 
"Hyuna !!!!!" Teriak hyunseung dengan tak hentinya menangis dengan hyuna dipangkuannya 
 
3 tahun kemudian .. 
 
Hyunseung dan nyonya jang membawa jungkook untuk mengunjungi makam hyuna
 
"Jungkook-ah, ini eommmu" ujar hyunseung 
 
"Eomma" ujar jungkook yang sudah mulai bisa bicara 
 
"Iya sayang, ini eommamu" ujar nyonya jang 
 
Kedua mata hyunseung berkaca-kaca menatap makan hyuna 
 
Sayang, bagaimana dirimu disana? Lihatlah aku membesarkan anak kita dengan baik kan? Kau tau? Aku sangat merindukanmu hyuna, aku masih sangat mencintaimu.. Aku berjanji akan membesarkan jungkook dengan baik dan aku bisa merasakan kehadiranmu , dan aku yakin jungkook pun merasakan kehadiranmu hyuna , aku tidak akan pernah melupakan setiap detik yang sudah pernah kita lalui, kami menyayangimu tenanglah disana , i love you
 
 
 
 
-THE END-
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..