Pasar malam

Dangerous Couple

Setelah selesai berbicara tuan jang kembali mengantarkan hyuna pada orang tuanya 

 
"Apa yang kau katakan pada putriku?" Tanya nyonya kim 
 
"Tenang nyonya kim, semuanya baik-baik saja" jawab tuan jang dengan senyum wibawanya 
 
Nyonya Kim hanya mengerutkan keningnya lalu membawa hyuna pergi masuk kedalam mobil yang sudah menunggu mereka 
 
Perempuan itu sedang mengandung cucuku , aku akan terus melindunginya aku tidak ingin sesuatu terjadi pada wanita yang putraku cintai dan juga calon cucuku 
 
"Appanim? Kenapa? dimana hyuna ?" Tanya suzy 
 
"Dia sudah pergi" 
 
"Apa ?! Tapi kenapa appanim membiarkannya pergi?! Lalu bagaimana dengan hyunseung oppa??" 
 
"Tenanglah, tanpa hyuna pun aku akan berusaha membebaskannya, kau tenanglah ayo masuk" tuan jang merangkul suzy dan kembali membawanya masuk kedalam kantor 
 
"Nak , bersabarlah ibu dan ayah akan berusaha untuk membebaskanmu nak" ujar nyonya jang pada hyunseung yang sudah berada didalam jeruji besi 
 
"Tidak apa-apa bu, aku akan bersabar, ibu jangan sedih dan terlalu memikirkan ini aku baik-baik saja" 
 
"Inilah akibatnya kau dekat dengan wanita itu" 
 
Hyunseung mengernyit mendengar ucapan ibunya 
 
"Maksud ibu hyuna?" 
 
"Iya tadi hyuna kemari oppa" jawab suzy yang baru tiba 
 
"Apa ?? Lalu dimana dia sekarang?" Tanya hyunseung dan seketika raut wajahnya terlihat senang 
 
"Untuk apa kau masih menanyakannya?! Kau tau tidak jika aku sudah bersusah payah membawanya kemari untuk membebaskan oppa tapi dia malah pergi begitu saja !" 
 
"Suzy" tuan jang menegur Suzy untuk tidak membuat suasana semakin panas 
 
"Suzy benar, perempuan itu memang tidak tau malu! Jika dia mencintaimu dia pasti akan segera membebaskanmu tapi lihatlah apa yang dia lakukan ? Dia tidak peduli padamu hyunseung, dia pergi begitu saja!" Lanjut nyonya kim 
 
"kenapa kalian tidak memberitahuku jika hyuna kemari ? Aku ingin sekali bertemu dengannya" 
 
Suzy dan nyonya jang membulatkan kedua matanya tak menyangka ucapan mereka seakan tidak terdengar oleh hyunseung 
 
"Oppa! Kau masih saja menanyakan dia !" Suzy pun pergi dari sana dengan kesalnya 
 
"Hyunseung kau keterlaluan nak!" Nyonya jang berlari untuk menyusul suzy dan itu adalah kesempatan tuan jang untuk bicara pada hyunseung , hyunseung menatap tak suka pada ayahnya yang menatapnya 
 
"Hyunseung, tadi ayah sempat berbicara dengan hyuna"
 
Tiba-tiba rautnya berubah ia terlihat begitu penasaran dan ingin tau apa yang mereka bicarakan 
 
"Apa yang ayah bicarakan padanya ? Apa ayah menyakiti perasaannya ?" 
 
Tuan jang tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya 
"Tidak , ayah tidak mungkin menyakiti perasaan ibu dari calon cucuk ayah" 
 
Hyunseung tertegun dan belum sepenuhnya memahami ucapan ayahnya 
 
"Tunggu, maksud ayah?" 
 
"Iya nak, hyuna sedang mengandung.. Dia mengandung anakmu" 
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya ia benar-benar terkejut sekaligus merasa bersalah karena selama ini dia tidak mengetahui itu tapi disisi lain ia pun merasa sangat bahagia
 
"Aku harus menemuinya ayah .. Aku harus bertemu dengan hyuna!"
 
"Tenanglah, ayah akan usahakan kau untuk segera bebas" 
 
Hyunseung tersenyum senang dan mengangguk 
"Terimakasih ayah" 
 
Yatuhan , aku tidak menyangka hyuna ternyata sedang mengandung anakku.. Hyuna.. 
 
"Hyuna selama ini kau kemana saja sayang? Apa yang kau lakukan?" Tanya nyonya kim dalam perjalanan mereka pulang 
 
Bagaimana caranya untuk aku bisa pergi, aku harus pergi ada misi yang harus ku selesaikan dan aku tidak mau hyunseung sampai mengetahui kehamilanku, aku harus secepatnya pergi melarikan diri 
 
"Hyuna ?" Tanya tuan kim menghamburkan lamunan hyuna 
 
"Kau kenapa ? Ibumu bertanya" 
 
"Ne ?" 
 
"Hyuna kau sedang memikirkan apa nak?" Tanya nyonya kim 
 
Aku harus segera pergi , karena jika aku sampai dirumah aku akan kesulitan untuk kabur 
 
"Eomma , appa bisakah aku ke toilet sebentar?" 
 
"Ada apa sayang? Sebentar lagi kita sampai dirumah" 
 
"Eomma tapi aku sudah tidak kuat, bisakah kita berenti sebentar? Kumohon" 
 
"Baiklah, ahjussi tolong berhenti sebentar" 
 
"Oh eomma , biar aku sendiri saja" 
 
Hyuna segera mencegah ibunya yang hendak mengantarnya 
 
"Yasudah kalau begitu"
 
Hyuna berjalan seperti biasa tak mau terlihat mencurigakan hingga ia sampai di toilet hyuna melirik kerah mobilnya yang terparkir cukup jauh 
 
Ini kesempatanku 
 
Hyuna langsung berlari kearah lain dan menaiki taksi yang terparkir disana lalu ia segera kembali ke markas 
 
Sudah sepuluh menit lamanya tuan dan nyonya kim menunggu namun hyuna belum juga kembali 
 
"Yeobo lebih baik aku periksa hyuna" 
 
"Ne periksakan" 
 
Nyonya kim turun dari mobilnya dan memeriksa hyuna dan ternyata hyuna tidak ada disana 
 
"Permisi ,apa kau melihat gadis yang berambut blonde kemari ?" Tanya nyonya kim 
 
"Oh iya nyonya tadi gadis itu kemari lalu dia pergi lagi" 
 
"Apa?! Pergi kemana ?" 
 
"Kearah sana nyonya" 
 
"Apa sudah lama ?" 
 
"Sekitar sepuluh menit yang lalu" 
 
Astaga hyuna !!!! 
 
Dengan cepat nyonya kim berlari kembali kemobilnya dan mengatakan jika hyuna kabur mereka segera pergi untuk mencari hyuna 
 
"Anak itu keterlaluan ! Dia pasti belum terlalu jauh! Kajja !" Ucap tuan kim 
 
Hyuna terkejut saat melihat dari kaca spion jika mobil ayahnya berada tepat dibelakangnya hyuna segera menunduk membuat ahjussi yang mengemudi kebingungan 
 
"Agasshi ada apa ?" 
 
"Dibelakang ada mobil yang mengikutiku ahjussi, mereka.. Eum orang jahat, bisakah ahjussi melindungiku? Kumohon lebih cepat lagi" 
 
"Baik agasshi" 
 
Sedangkan didalam mobil tuan dan nyonya kim bahkan tidak mengetahui siapa didalam Mobil taksi itu 
 
Akhirnya hyuna berhasil melarikan diri ia pun kembali ke markas
 
"Hyuna ? Kau sudah kembali dari rumah sakit? Lalu dimana boss?"Tanya hyoyeon 
 
"Unnie aku baru saja melarikan diri dari orangtuaku" 
 
"Apa ?! Bagaimana bisa kau bertemu  orangtuamu?" 
 
"Hyunseung dia ditangkap polisi karena orangtuaku menuduhnya telah menculikku selama ini, aku harus segera membebaskannya" 
 
"Untuk apa kau membebaskannya ? Dia pantas mendapatkan itu dia telah menyakitimu hyuna ingat itu kenapa kau malah ingin membantunya" 
 
"Hyoyeon unnie kau tidak mengerti, bagaimana pun juga hyunseung tidak pernah menculikku kan dan.. Lagi pula aku sedang mengandung anaknya" 
 
Hyoyeon membuang nafasnya panjang
"Arraseo arraseo lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?" 
 
"Aku harus kembali ke kantor polisi untuk menberikan kesaksian jika hyunseung tidak pernah menculikku, tapi aku tidak mau sampai nanti aku bertemu lagi dengan orangtuaku" 
 
"Aku akan membantumu tapi apa yang harus aku lakukan ?" 
 
Hyuna terdiam dan berfikir sejenak 
"Aku punya ide, bisakah kau membantuku untuk menahan orangtuaku untuk tidak menemuiku dikantor polisi?" 
 
"Baiklah aku tau apa yang harus aku lakukan" 
 
"Ne gomawo unnie" 
 
"Ne cheonmane" 
 
Sore harinya hyuna hendak kembali ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian agar hyunseung dapat dibebaskan sedangkan hyoyeon melakukan tugasnya untuk memantau orangtua hyuna untuk jangan sampai mereka tau atau menemui hyuna dikantor polisi 
 
"Hyuna orangtuamu berada dirumah mereka tidak terlihat akan pergi kemana pun, sepertinya orangtuamu tidak tau jika kau kekantor polisi" 
 
"Baiklah , aku sudah sampai dikantor polisi unnie tolong kau terus pantau orangtuaku" 
 
"Baik" 
 
"Jadi benar jika jang hyunseung-ssi tidak pernah melakukan penculikkan?" 
 
"Benar, saya tidak pernah diculik atau dipaksa untuk ikut bersamanya, kami adalah sepasang kekasih dan aku yang memang memilih untuk tinggal bersamanya" 
 
"Jadi anda ingin mencabut gugatan ini?" 
 
"Benar, saya mohon lepaskan hyunseung karena ini hanya salah paham dia tidak bersalah" 
 
"Baiklah kalau begitu apakah anda ingin menemui hyunseung-ssi?" 
 
Hyuna tertegun dan berfikir sejenak ia merasa bimbang disisi lain ia sangat ingin bertemu dengan hyunseung namun disisi lain ia tidak mau sampai hyunseung melihat keadaannya dimana perutnya yang mulai membuncit dan jika hyuna menemuinya akan semakin menyulitkannya untuk dapat melupakan hyunseung 
 
Tapi.. Aku sangat merindukannya, aku tidak bisa berbohong pada hatiku sendiri
 
"Nyonya hyuna-ssi?" 
 
"Ne? Baiklah aku akan menemuinya sebentar" 
 
"Baik kalau begitu silahkan tanda tangani surat pembebasan ini setelah itu mari ikut saya" 
 
Polisi itu mengantar hyuna kesuatu tempat agar hyuna bisa bertemu dengan hyunseung 
 
"Tuan jang hyunseung, anda bebas"
 
"Saya bebas?"
 
Pasti ayah telah membebau, terimakasih banyak ayah 
 
"Silahkan ikut saya karena ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda" 
 
"Ne" Hyunseung berfikir orang yang ingin bertemu dengannya adalah ayah atau ibunya atau bahkan Suzy tapi ternyata dia salah besar 
 
Hyunseung terpaku ditempatnya begitupun dengan hyuna saat kedua mata mereka saling bertemu 
 
"Hyuna?" 
 
Hyuna tak menjawab dan tak memberikan respon apa pun, dengan mata yang berbinar hyunseung duduk dihadapan hyuna dan tatapannya tak beralih dari wajah hyuna yang tidak menatapnya 
 
"Hyuna ? Kau.. Yang membebau?" 
 
Hyuna hanya mengangguk dan tetap tidak menatap hyunseung 
 
"Hyuna , aku sangat merindukanmu aku benar-benar merindukanmu" 
 
"Hyunseung, aku kemari hanya untuk memberikan kesaksian dan melihat keadaanmu, aku rasa kau baik-baik saja , jadi aku akan pergi sekarang permisi" 
 
Saat hyuna berdiri hyunseung segera menahannya 
 
"Kau tidak bisa pergi lagi hyuna"
 
"Apa maksudmu?" 
 
Tiba-tiba sebelah tangan hyunseung memegang perut hyuna membuat hyuna terkejut dan mencoba melangkah mundur namun hyunseung menahannya
 
"Disini, disini.. Ada anakku kan?" 
 
Hyuna lagi-lagi terkejut bagaimana hyunseung bisa mengetahuinya 
 
Pasti tuan jang yang memberitahukannya, dia sudah berjanji padaku tapi kenapa dia malah memberitahunya! 
 
Hyunseung memegang kedua pipi hyuna dan menatap matanya dalam, hyuna tertegun melihat kedua mata hyunseung yang mulai berkaca-kaca 
 
"Kau.. Kenapa menangis?" Tanya hyuna 
 
Hyunseung akhirnya tak dapat membendung air matanya lagi dan tersenyum 
 
"Aku bahagia, aku sangat bahagia karena akhirnya aku bisa bertemu lagi denganmu, dan kau sedang mengandung anakku" 
 
Hyunseung menarik hyuna kedalam pelukannya hyuna benar-benar terkejut dan bingung harus melakukan apa ia pun tidak bisa berbohong karena ia juga sangat merindukan pelukan hyunseung
 
"Kumohon jangan pergi lagi hyuna, kumohon" 
 
Hyuna terdiam dipelukan hyunseung ia pun tak tahan hatinya terasa bergetar ia pun merasa bahagia bisa kembali kepelukan hyunseung tapi seketika hyuna kembali tersadar hyuna segera melepaskan pelukan hyunseung 
 
"Maaf.. Aku tidak bisa , ini salah" 
 
"Hyuna ? Apa yang kau katakan?" 
 
"Ini salah, kau sudah menikah dan istrimu sedang mengandung anakmu bagaimana bisa kau menginginkan aku untuk kembali?! Kau memang gila kau tidak berfikir bagaimana perasaan suzy huh?! Jangan fikirkan aku dan bayiku kau juga akan segera memiliki anak dari istrimu sendiri" 
 
"Apa yang kau katakan? Suzy tidak hamil, aku tidak pernah sedikit pun menyentuhnya" 
 
"Geotjimal!(bohong)"
 
"Hyuna aku bersumpah aku tidak pernah menyentuhnya sedikit pun bagaimana bisa dia mengandung anakku, siapa yang mengatakannya padamu?" 
 
Hyuna menatap kedua mata hyunseung yang menatapnya dalam entah mengapa ia merasa jauh lebih mempercayai Ucapan hyunseung 
 
"Apa kau masih berbohong padaku?" 
 
"Tidak hyuna , aku bersumpah aku tidak pernah menidurinya, dia tidak mengandung anakku, hanya kau yang saat ini tengah mengandung anakku" 
 
Jadi suzy berbohong ?! Tapi apa tujuannya ?! Aaah aku mengerti, pasti dia ingin membuatku merasa cemburu! Dasar wanita tidak waras! 
 
Lalu ponsel hyuna berbunyi hyoyeon yang menghubunginya 
 
"Yoboseo ?" 
 
"Hyuna cepat kau segera pergi orangtaumu sepertinya mendapatkan telfon dari polisi jika kau sudah membebaskan hyunseung dan sekarang mereka akan pergi ke kantor polisi menemuimu" 
 
"Mwo? Baiklah aku akan pergi sekarang, gomawo" 
 
"Ada apa ?" 
 
"Eomma dan appaku akan segera kemari karena mereka mengetahui aku membebaskanmu, aku harus pergi sekarang" 
 
Hyunseung menarik tangan hyuna yang hendak pergi 
 
"Hyunseung lepaskan! Aku harus pergi sekarang juga!" 
 
"Aku akan ikut bersamamu" 
 
"Apa ? Kau gila ! Kau tidak bisa melakukannya" 
 
"Wae ?" 
 
"Tentu saja kau tidak bisa kau sudah menikah kau sudah memiliki istri, kau tidak bisa ikut bersamaku!" 
 
"Baiklah jika itu alasannya aku akan menceraikannya" 
 
Hyuna terkejut dan langsung menghentakkan tangannya yang berada digenggaman hyunseung 
 
"Kau memang tidak punya perasaan, kau menikahinya lalu kau akan meninggalkannya begitu saja? Sebenarnya apa yang kau inginkan" 
 
"Didunia ini hanya kau dan calon bayiku yang aku inginkan" Jawab hyunseung dengan tegasnya 
 
"Kau sudah gila" Hyuna hendak kembali pergi namun lagi-lagi hyunseung menahannya 
 
"Aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk pada kalian berdua, ikut aku" Hyunseung menarik hyuna pergi dari sana 
 
"Kau mau membawaku kemana!" 
 
Hyunseung menggenggam erat sebelah tangan hyuna yang berjalan dibelakangnya hyuna menatap tangannya yang digenggam erat hyunseung yang entah akan membawanya kemana tapi entah mengapa rasanya saat ini otak dan tubuhnya tidak bisa bekerja sama kakinya terus melangkah mengikuti hyunseung tanpa ada rasa ingin memberontak sedikit pun 
 
"Dimana putriku?" 
 
"Maaf tuan anda terlambat baru saja nyonya hyuna-ssi pergi bersama hyunseung-ssi" 
 
"Apa ?!!" Mendengar itu membuat nyonya kim kesal dan terkejut hingga akhirnya ia terjatuh lemas 
 
"Yeobo!!" Tuan kim langsung menahan tubuh istrinya
 
"Apa ? Hyunseung sudah bebas ?" 
 
"Iya dan putriku yang membebaskannya dan saat ini dia malah membawa pergi putriku lagi!" 
 
"Hyunseung pergi?? Tenang tuan saya akan berusaha mencarinya" 
 
"Memang kau harus melakukannya ! Kau harus mencari dimana mereka dan pastikan jauhkan hyuna dari putramu itu!" Ujar tuan kim 
 
"Maaf tuan tapi untuk itu sepertinya saya tidak bisa melakukannya" 
 
"Apa?!! Apa yang kau katakan?! Kau mendukung putramu itu untuk menculik putriku huh?!
 
"Tuan kim.. Saya tau betul bagaimana perasaan anda , karena saya pun adalah seorang ayah, tapi apakah anda tidak berfikir jika kita terlalu egois jika memisahkan mereka ? Mereka saling mencintai dan ingin bersama" 
 
"Persetan dengan cinta ! Aku tidak mau putriku menjadi rusak karena anakmu itu! Aku akan tetap memisahkan mereka !" 
 
"Baiklah jika anda adalah seorang ayah yang bijak anda tidak akan pernah ingin melihat putri anda menderita dan saya tidak akan membiarkan anda memisahkan saya dengan cucuk saya"
 
"Apa maksudmu?!" 
 
"Ya, hyuna sedang mengandung cucukku"
 
"Apa ?!!! Tidak mungkin! Kau berbohong!" 
 
"Apa anda fikir saya berbohong untuk hal penting seperti ini? Anda salah tuan, jika anda tidak mempercayai ucapan saya anda bisa bertanya sendiri pada putri anda nanti , tapi tolong ingat satu hal... Hyuna memang putri anda dan anda bisa melakukan apa pun padanya tapi anda juga harus ingat jika saat ini hyuna tengah mengandung cucukku dan saya .. Tidak akan membiarkan anda menyakiti keduanya" tanpa menunggu jawaban tuan kim tuan jang langsung memutus telfonnya 
 
"Yeobo ada apa ? Hyuna dimana?" Tanya nyonya kim
 
"Yeobo?" Tanya istrinya lagi karena melihat suaminya tiba-tiba saja terdiam 
 
"Appanim ada apa ?" Tanya suzy 
 
"Hyunseung sudah bebas" 
 
"Apa Yeobo?! Benarkah??? Syuukurlah!! Ayo kita kekantor polisi sekarang" ujar nyonya jang 
 
"Hyunseung tidak ada disana" 
 
"Apa maksudmu yeobo?" 
 
"Hyunseung sudah pergi untuk mendapatkan kebahagiaannya" 
 
"Apa yang kau bicarakan?! Aku sama sekali tidak mengerti maksdumu" 
 
"Hyuna telah membebaskannya" 
 
"Apa ?! Jadi bukan kau yang membebaskannya?! Kenapa kau biarkan wanita itu yang membebaskannya?!" 
 
"Sudahlah, yang penting sekarang putra kita sudah bebas itu juga yang kau inginkan kan" 
 
"Appanim lalu dimana hyunseung oppa?" 
 
"Hyunseung sudah pergi bersama hyuna" 
 
"Apa ?!!!" Suzy dan nyonya jang terkejut hingga akhirnya nyonya jang kembali merasa sesak didadanya dan terjatuh tak sadarkan diri 
 
"Hyunseung oppa lepaskan !" Ujar hyuna namun hyunseung sama sekali tak berniat melepaskannya hingga akhirnya hyunseung menyuruh hyuna masuk kedalam taksi 
 
"Kau mau membawaku kemana?" 
 
Hyunseung hanya tersenyum menatap hyuna dan memegang sebelah tangan hyuna erat 
 
Sebenarnya apa yang ingin dilakukannya , dia akan membawaku kemana ? Dia gila .. Apa dia tidak sadar dengan begini akan timbul masalah baru 
 
Langit pun mulai gelap dan akhirnya mereka sampai disebuah taman yang luas hyuna masih mengenal taman ini , tiba-tiba ingatannya mengenai masa-masa indahnya saat bersama hyunseung muncul 
 
Taman ini, kami kemari saat kami masih menjadi pasangan kekasih hyunseung oppa membawaku kemari malam hari dan kami bermain banyak permainan aku tidak pernah melupakan malam indah itu
 
Hyunseung menggenggam kedua tangan hyuna dan menatapnya 
 
"Hyuna , kau pasti ingat tempat ini kan?" 
 
"Ne, kenapa kau membawaku kemari lagi?" Tanya hyuna dengan suaranya yang parau 
 
"Aku ingin mengulang masa Indah itu, dimana hanya ada aku dan kau.. Menikmati malam yang indah dan bersenang-senang, tapi kali ini.. Dia hadir bersama kita" Hyunseung memegang perut hyuna dengan sangat lembut membuat hyuna benar-benar merasa tersentuh dan luluh 
 
"Ayo sayang.. Jangan lewatkan malam indah ini" 
 
Hyunseung merangkul hyuna dengan lembut dan mereka berjalan bersama dikeramaian pasar malam itu 
 
Tiba-tiba saja hyuna merasa mual yang luar biasa ia berlari dari keramaian dan hyunseung segera mengejarnya 
 
"Hyuna ada apa ?"
 
"Aku mual, dan pusing" 
 
Hyunseung melihat wajah hyuna yang mendadak pucat dan tubuhnya bergetar 
 
"Hyuna .. Apa kau sakit ???" Tanya hyunseung dengan paniknya 
 
"Ani, semenjak hamil aku sering seperti ini, sepertinya aku pusing terlalu banyak orang disini" 
 
"Ayo kita ketempat yang lebih sepi" Hyunseung kembali merangkul hyuna dan membawanya jauh dari keramaian 
 
Mereka pun duduk disebuah kursi panjang dan suasana disana cukup sepi dan tenang 
 
"Hyunseung oppa, lebih baik sekarang kau pulang.. Orangtuamu dan istrimu pasti sedang mencarimu" 
 
"Tidak mau" 
 
"Wae?" 
 
"Kau fikir rumahku dimana? Rumahku hanya bersamamu" 
 
"Oppa jangan membuat masalah baru, pulanglah" 
 
"Kau seperti wanita yang baru mengenalku" 
 
Hyuna mengernyit
"Maksudmu?" 
 
"Kau tau aku pria yang keras kepala dan tidak mau diperintah" 
 
Hyuna membuang nafasnya kasar dan mengalihkan wajahnya menatap kedepan, hyunseung tersenyum melihat raut sebal hyuna yang sangat dirindukannya 
 
Lalu tiba-tiba hyunseung merebahkan kepalanya di bahu hyuna yang sempit itu membuat hyuna membulatkan kedua matanya namun ia sama sekali tak menolak 
 
"Malam ini aku sangat bahagia" gumamnya namun hyuna tetap tak menjawab apa pun 
 
"Saranghae hyuna" 
 
Bibir hyuna terasa gatal rasanya ia ingin sekali menjawab ucapan hyunseung tapi ia menahannya ia tak mau membalas ucapan cinta hyunseung selama ini ia sudah berusaha mengubur rasa cintanya dan ia tidak mau sampai menggalinya lagi ia tak mau merusak pernikahan hyunseung dengan suzy
 
Cukup lama hyunseung merebahkan kepalanya dibahu hyuna dan hyuna dapat mendengarkan hembusan nafas yang mulai tenang dan teratur dari hyunseung 
 
"Oppa?" 
 
Apa hyunseung oppa tertidur ?? Disini? Dengan posisi seperti ini? Bagaimana bisa? 
 
Hyuna mencoba melirik wajah hyunseung dengan sangat hati-hati dan ternyata hyunseung memang tertidur , dengan ragu hyuna mengulurkan sebelah tangannya membelai lembut kepala hyunseung 
 
"Sepertinya kau lelah sekali, apa selama ini kau makan dengan baik? Tidurmu cukup? Kuharap kau sehat selalu" gumam hyuna namun terdengar jelas di telinga hyunseung, hyunseung tak dapat menahan air matanya ia benar-benar masih menyayangi hyuna dan merasa sedih yang amat sangat ia ingin kembali pada hyuna dan menjadi suaminya dan ayah dari anaknya 
 
Aku mencintaimu hyuna .. Sangat mencintaimu 
 
Lalu tak lama hyuna mulai bersin beberapa kali sepertinya cuaca semakin dingin dan mulai semakin sepi 
 
"Hyuna ? Kau.." 
 
"Gwaenchana, oppa pulanglah ini sudah larut malam, kau jangan membuat cemas keluargamu" 
 
"Kau keluargaku hyuna, aku hanya membutuhkanmu"
 
Hyuna tersenyum kecut dan menggelengkan kepalanya 
 
"Oppa terimalah keadaannya kau sudah memutuskan menikah dengan suzy, kau harus menjadi suami yang baik untuknya kembalilah dan temui istrimu" ujar hyuna walaupun rasanya ia sendiri merasa hatinya tertusuk duri oleh setiap kata-kata yang terlontar dari mulutnya sendiri
 
"Baiklah, tapi kumohon bisakah kita bertemu lagi?" 
 
Hyuna membuang nafasnya panjang dan mencoba kembali tersenyum 
 
"Maafkan aku oppa, aku harap ini menjadi pertemuan kita yang terakhir.. Kita tidak mungkin bertemu lagi, kumohon mengertilah" 
 
Hyunseung tak menjawab dan tak mengeluarkan sepatah kata pun ia hanya menatap wajah hyuna dari balik cahaya bulan dan lampu di dekat kursi mereka
 
Hyuna tak tahan lagi dengan kondisi ini ia tak mampu menahan air matanya 
 
"Selamat tinggal oppa kuharap kau bisa dengan mudah melupakanku dan berjanjilah padaku untuk selalu bahagia" 
 
Hyuna tak mampu membendung air matanya lagi akhirnya ia memutuskan untuk segera pergi namun hyunseung langsung mengejarnya dan memeluknya dari belakang 
 
"Andwae, kumohon hyuna.. Kumohon" rintihnya tanpa melepaskan pelukannya 
 
Hyuna pun akhirnya menangis ia sendiri tak tahan menahan kesedihannya 
 
"Oppa lepaskan" 
 
"Tidak hyuna , aku tidak akan melepaskanmu lagi aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi" 
 
Keduanya pun menangis dengan kesedihan mereka tanpa hyunseung melepaskan pelukannya 
 
"Hyuna .. Aku sangat mencintaimu maafkan aku Kumohon jangan pergi lagi, aku sangat membutuhkanmu"
 
"Oppa kumohon" tangis hyuna 
 
Hyuna pun membalikkan tubuhnya menatap hyunseung sebelah tangannya terulur menghapus air mata hyunseung 
 
"Kenapa kau menangis ? Apa kau sudah kehilangan jati dirimu huh? Apa kau tidak malu menangis dihadapan anakmu? Anakmu bisa mendengar kau menangis jangan membuatku malu" 
 
Hyunseung masih tak bicara ia menunduk lemah 
 
"Oppa dengarkan aku" Hyuna memegang tangan hyunseung agar tangan hyunseung memegang perutnya 
 
"Mungkin aku tidak bisa kembali lagi padamu, tapi ingatlah.. Anak ini akan tetap menjadi anakmu sampai kapan pun dia adalah anakmu, kau bisa menemuinya karena kau ayahnya, jangan seperti ini oppa" 
 
"Tidak hyuna .. Aku ingin hidup bersamamu aku ingin membesarkan anak itu bersamamu" 
 
"Maafkan aku oppa, aku tidak bisa" sebelum hyuna pergi hyuna memeluk hyunseung ia memejamkan kedua matanya menikmati setiap detik dan suara detak jantung hyunseung yang berdegup cepat 
 
"Bisakah aku meminta satu hal padamu?" 
 
Hyuna melepaskan pelukannya dan menatap hyunseung , hyunseung memegang kedua pipi hyuna dan perlahan mendekatkan wajahnya lalu bibir keduanya pun menyatu hyuna memejamkan matanya merasakan hembusan nafas hyunseung yang menciumnya lembut begitu pun dengan hyunseung yang menikmati setiap detiknya bibir hyuna yang sangat dirindukannya
 
Aku akan sangat merindukanmu oppa.. Selamat tinggal 
 
Lalu tanpa mengatakan apa pun lagi hyuna berlari cepat meninggalkan hyunseung 
 
"Hyuna! Andwae !" 
 
Hyuna tak menghentikkan langkahnya atau pun membalikkan tubuhnya ia terus berlari secepat mungkin dengan tangisnya 
 
Aku tidak boleh membalikkan tubuhku! Aku tidak boleh melihatnya ! Tidak hyuna kau tidak boleh berhenti !! 
 
"Hyuna.." Lirih hyunseung 
 
 
🍂🍂🍂
 
"Hyunseung !" Ujar nyonya kim saat melihat putranya kembali ia pun langsung menghambur kepelukan hyunseung 
 
Sedangkan hyunseung tak membalas pelukan ibunya dan tubuhnya terdiam lemas dengan tatapan kosongnya 
 
"Nak ada apa ? Kau darimana saja ?? Apa wanita itu melakukan sesuatu padamu huh?!" 
 
Lalu tiba-tiba tatapan hyunseung menatap tajam pada ibunya membuat nyonya jang tertegun dengan tatapan tajam yang hyunseung berikan padanya 
 
"Selama ini aku selalu mengikuti permintaan ibu yang bahkan aku sama sekali tak menginginkannya, dan sekarang.. Aku benar-benar kehilangan dia, ini semua karena ibu, dan sekarang ibu masih saja menuduhnya yang tidak-tidak, aku sangat kecewa pada ibu" tanpa berbicara apapun lagi hyunseung berjalan masuk kedalam kamarnya 
 
"Hyunseung!!" Teriak nyonya jang 
 
"Eommonim sudah.. Biar aku yang bicara dengan hyunseung oppa" suzy pun segera masuk kedalam kamar 
 
"Yeobo lihatlah akibat ulahmu putramu satu-satunya menderita" ujar tuan jang lalu ia berjalan masuk kedalam kamarnya meninggalkan nyonya jang yang masih berdiri membeku ditempatnya 
 
"Oppa? Kau kenapa ?" Tanya suzy dengan hati-hati 
 
Hyunseung yang duduk dipinggir ranjang segera berdiri 
 
"Kenapa kau mengatakan pada hyuna jika kau sedang mengandung anakku?" 
 
suzy terkejut dan terlihat kikuk
"Itu.. Aku.. Tidak pernah mengatakan itu" 
 
"Kau berbohong padaku, aku benci dibohongi" ujar hyunseung dengan suara dinginnya 
 
"Hyunseung oppa sudahlah kenapa kau membahas ini bukankan ini bukan hal penting ??" 
 
"Apa maksudmu bukan hal penting ?!" Tiba-tiba hyunseung meninggikan suaranya membuat suzy terkejut 
 
"Kau telah membuat hyuna semakin membenciku dan sekarang dia benar-benar pergi dariku!!" 
 
"Oppa apa yang kau lakukan ???" Tanya suzy saat melihat hyunseung mengeluarkan seluruh pakaiannya 
 
"Aku akan pergi dari sini!" Ujar hyunseung sambil memasukkan seluruh pakaiannya kedalam kopernya 
 
"Tidak ! Kau tidak bisa pergi kemana pun jika tidak aku akan mengatakan pada appanim dan eommonim siapa hyuna sebenarnya !!" Bentak suzy 
 
Hyunseung tertegun mendengar suzy mengancamnya 
 
"Apa yang kau ketahui tentang hyuna?" 
 
"Aku tau! Hyuna adalah si dangerous couple kan?! Iyakan ?! Dan dia juga yang pada malam itu masuk kerumah seohyun lalu menusuk bomi! Aku benarkan?!" 
 
Hyunseung benar-benar terkejut dan nafasnya terasa tercekat bagaimana Suzy mengetahuinya 
 
"Apa yang kau katakan?!" 
 
"Jangan berpura-pura tidak tau oppa! Aku tau semuanya ! Aku mendengar percakapanmu dengan seohyun waktu itu dan aku sudah mengetahui semuanya ! Jika kau pergi aku akan mengatakan semuanya pada appanim dan eommonim! Hyunamu itu akan masuk penjara selamanya!" 
 
Hyunseung benar-benar terkejut dan ia pun tak bisa melakukan apa pun sekarang ia harus mengorbankan dirinya demi keselamatan hyuna apa pun itu
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..