Fake Dangerous Couple

Dangerous Couple

Pukul 11.55pm ksl

Apartement Pentahouse Seoul
 
 
Hyunseung yang baru aja akan beranjak tidur melihat hyuna yang sudah tertidur diranjang lalu ponsel hyuna bergetar hyunseung segera melihatnya , tertera deretan nomor dilayar ponsel itu hyunseung melirik hyuna lalu membawa ponselnya keluar kamar dan mengangkatnya 
 
 
"Yoboseo? Hyuna ? Kau hyuna kan?"
 
"....."
 
"Hyuna ? Ini aku chanyeol, apa kau ingat aku?" 
 
"....."
 
"Hyuna ?"
 
"Ada apa ?"
 
"Uh? Maaf kau siapa ? Apa hyunanya ada ? Bisa aku bicara sebentar dengannya ?"
 
"Kau siapa ?"
 
"Tunggu , kau siapa ? Berikan ponselnya pada hyuna memangnya kau siapa ? Kekasihnya?! Cepat berikan padanya aku ingin bicara dengannya" 
 
Hyunseung mematikan ponselnya membuat chanyeol disebrang sana menggerutu tak jelas dan bertanya-tanya siapa pria yang mengangkat telfonnya tadi 
 
Sebenarnya siapa pria ini kenapa malam-malam dia menelfon hyuna , tapi aku tidak boleh berburuk sangka dulu pada hyuna aku percaya jika hyuna setia padaku 
 
 
Hyuna terbangun dan melirik hyunseung yang tertidur memeluknya dari belakang hyuna tersenyum kecil dan membalikan tubuhnya hingga berhadapan dengan hyunseung ia memegang sebelah pipi hyunseung dengan tangan kurusnya dan mengecup bibir hyunseung hingga hyunseung akhirnya terbangun 
 
 
"Morning" ujar hyuna dengan senyumnya 
 
Hyunseung membalas senyuman hyuna namun ia tak menjawab sapaan hyuna membuat hyuna merengut tak suka 
 
"Oppa ada apa ?"
 
"Gwaenchanayo" Hyunseung mencium kilat kening hyuna dan turun dari ranjang meninggalkan hyuna dengan raut bingungnya 
 
Ada apa ya ? Tidak biasanya ..
 
 
"Kau sedang apa ?"
 
Hyuna yang sedang menatap pemandangan lewat kaca besar apartementnya membalikan tubuhnya dan tersenyum 
 
"Aku bahagia" 
 
"Jinjja? Wae ?" Hyunseung memeluk hyuna dari belakang dan memberikannya secangkir kopi panas
 
"Gomawo, karena kini aku sudah sembuh dan hidup bersamamu lagi, aku bahagia selamat dari kematian dan mulai saat ini kita akan memulai kehidupan yang baru" 
 
Hyunseung tertegun ia kembali teringat pada ucapan ibunya yang menginginkan ia menikah sengan suzy wanita pilihan ibunya dan entah mengapa ada sesuatu didalam dirinya yang tidak bisa menolak itu 
 
"Waeyo?" Tanya hyuna karena hyunseung tiba-tiba diam dengan wajah cemasnya, hyunseung melepaskan tangannya yang memeluk pinggang ramping hyuna 
 
"Oppa ada apa ?"
 
Hyunseung terdiam tatapannya kosong ia mendongakan kepalanya menatap hyuna namun tatapannya tetap kosong hyuna merasa cemas ia mendekat dan menatap wajah Hyunseung dengan cemasnya 
 
"Oppa ada apa ? Kau baik-baik saja ? Kau pusing ?"
 
Hyunseung menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecut 
 
"Aku akan keluar sebentar" 
 
"Oppa tapi ini hujan kau mau kemana ?" 
 
Hyunseung mengambil kunci mobilnya dan pergi begitu saja , hyuna merasa sangat sedih melihat sikap Hyunseung yang tiba-tiba dingin padanya hingga kedua matanya berkaca-kaca
 
Oppa kau kenapa.. 
 
 
Tidak , tidak ! Aku tidak bisa melakukan ini aku tidak akan meninggalkan hyuna untuk apa pun tidak ! Aku tidak akan pernah meninggalkannya, apa yang kau fikirkan hyunseung ?! Dia wanita yang sangat mencintaimu dan setia padamu apa yang kau fikirkan ?! Kenapa kau berfikir untuk meninggalkannya ? Kau gila jika kau meninggalkannya ! 
 
 
Hyunseung melajukan mobilnya sangat cepat untuk menemui seohyun yang sebelumnya ia sudah menelfonnya untuk bertemu disalah satu cafe 
 
 
-Hollys Coffee-
 
"Hyunseung kenapa kau tinggal jauh sekali? Dan kenapa kau pindah ?"
 
"Aku hanya ingin hidup jauh dari keramaian" jawab hyunseung sambil menyeruput kopi panasnya 
 
"Kau ini aneh.." Gumam seohyun sambil menyantap kentang gorengnya 
 
"Oia kenapa tidak mengajak hyuna ?"
 
"Aku tidak bisa mengajaknya karena ada hal yang ingin aku bicarakan" 
 
"Eum? Mwoya ?"
 
"Tentang ibu" 
 
"Bibi? Ada apa lagi?"
 
"Kenapa ibu sangat ingin aku menikah dengan suzy ?"
 
"Oh itu, ya kau tau.. Suzy selama ini tinggal dirumah jadi bibi sangat dekat dengannya , dan yaa.. Begitulah suzy sering bertanya tentang dirimu dan selama ini ia selalu berusaha mengambil perhatian ibumu, jadinya ibumu menyayanginya , mungkin, oh kenapa ? Kau tidak berfikir untuk menikah dengannya kan? Jangan gila"
 
"Aku memang gila" 
 
Seohyun membulatkan kedua matanya dan menghentikan mulutnya yang sedang mengunyah kentang 
 
"Mworago?! (Apa yang kau bicarakan?!)" 
 
Hyunseung menghela nafasnya panjang 
"Entahlah.. Tapi.. Aku sendiri tidak mengerti dengan diriku, semenjak ibu mengatakan itu setiap aku melihat hyuna aku merasa bersalah" 
 
"Kenapa seperti itu?" 
 
"Entahlah.. " 
 
"Hm.. Tapi aku benar-benar tidak mengerti dengan kalian, kenapa kalian selalu berpindah-pindah tempat ?"
 
Hyunseung terkejut namun ia tetap mencoba terlihat tenang 
 
"Dan waktu itu suzy bilang katanya kau akan pergi bersama hyuna ke amerika , kalian ini kenapa ? Apa ada masalah ?"
 
"Tidak ada apa-apa , aku hanya ingin mencoba tinggal diluar negeri bersama hyuna" 
 
"Begitu.. Aku fikir kalian ada masalah, oh.. Dan soal suzy dan bibi menurutku kau tidak usah terlalu memikirkan itu, dan jangan bersikap dingin pada hyuna .. Kasihan dia, lagi pula aku tau siapa suzy itu dia itu wanita manja dan tidak setia , temanku saja menjadi korbannya huh dia memang menyebalkan dan apa pun yang menjadi keinginannya ia harus selalu mendapatkannya dengan cara apa pun tidak peduli walaupun itu akan menyakiti orang disekitarnya" 
 
"Ya aku tau itu.. Dari kecil sifatnya tidak berubah" 
 
"Nah kau tau.. Makannya jangan fikirkan wanita seperti itu, buang jauh-jauh dari keiteriamu dia tidak akan cocok denganmu, dia itu pemarah dan egois kau tidak akan betah berlama-lama dengannya apalagi menjadi suaminya .. No way"
 
Seohyun melirik ponselnya yang berada di atas meja berbunyi 
 
"Omo ! Suzy.. Baru saja kita membicarakannya" 
 
"Hallo suzy-ya? Ada apa ?"
 
"Unnie kau dimana ? Cepatlah kembali eommonim kembali menggigil"
 
"Mwo ?! Okeoke aku akan segera pulang, tolong jaga bibi sampai aku tiba !"
 
"Ada apa ?"
 
"Hyunseung bibi menggigil" 
 
"Apa ? Apa yang terjadi ? Apa ibu sakit ?"
 
"Iya bibi sudah berapa hari ini sakit dan terus menggigil" 
 
"Aku ikut" 
 
seohyun tertegun apa dia tidak salah dengar ?
 
"Jinjja?"
 
"sudah ayo" 
 
"Tapi .. Hyunseung.." 
 
Tanpa menunggu apa yang akan dikatain seohyun hyunseung berjalan menarik tangan seohyun keluar dari caffe itu 
 
 
🍂🍂🍂
 
Hyuna melihat ponselnya jam menunjukkan pukul sembilan malam diluar pun hujan besar ia merasa sedih hyunseung pergi begitu saja bahkan saat ini hyunseung sama sekali tak memberinya kabar 
 
Sebenarnya ada apa dengannya? Kuharap semuanya baik-baik saja 
 
Hyuna melipat kedua kakinya hingga menyentuh dadanya dan menaruh kedua tangannya dilutut dan menopang kepalanya dikedua punggung tangannya ia duduk diranjang seorang diri dengan petir yang terus terdengar semakin kencang ia sama sekali tak takut dengan suara petir itu namun perasaannya tidak tenang ia takut hyunseung sedang dalam masalah dan menyembunyikan darinya 
 
Tiba-tiba hyuna meringis kesakitan pada perutnya dengan susah payah ia mencoba turun dari ranjang untuk mengambil obat didalam tasnya namun rasa sakitnya semakin menjadi hingga ia terjatuh dan meringkuk kesakitan dilantai 
 
"Ahh kenapa .. Kenapa ini.. Kenapa sakit sekali" gumamnya, wajahnya mulai memerah menahan sakit yang amat sangat pada perutnya , hyuna mencoba untuk bangun tapi rasanya ia kesulitan sebelah tangannya mencoba membantunya untuk berdiri namun tak sengaja ia malah menjatuhkan lampu kecil diatas meja kecil itu hingga pecah 
 
"Ahh appa!" Ia meringis saat tak sengaja pecahan beling dari lampu itu mengenai telapak tangan kanannya ia meringkuk memegangi perutnya yang terasa sangat sakit 
 
"Oppa..." Rengeknya 
 
 
"Hyunseung.. Menginaplah disini nak, ini sudah malam dan diluar hujan besar" 
 
"Maaf bu tapi aku harus pulang" 
 
"Nak.. Ibu mohon.. Kenapa kau jadi seperti ini? Sebelumnya kau anak yang baik kau selalu menuruti ibumu kau selalu ada untuk ibu, ibu sedang sakit nak.. Tolong menginaplah walau sehari" nyonya jang memegang sebelah tangan hyunseung dan menatap hyunseung dengan tatapan memohon 
 
Hyunseung membuang nafasnya panjang dan mengalihkan wajahnya akhirnya ia mengangguk 
 
"Baiklah tapi hanya malam ini saja , aku harus segera kembali besok pagi" 
 
Nyonya jang tersenyum begitu pun dengan seohyun dan suzy yang berdiri didekat sana , nyonya jang yang terduduk lemas diatas ranjang menarik hyunseung kedalam pelukannya hyunseung merasa sangat nyaman dan hatinya terasa hangat menerima pelukan dari ibunya lalu ia tiba-tiba kembali teringat pada hyuna ia lupa untuk mengabari hyuna 
 
"Ibu sebentar aku harus memberitahu hyuna dulu, aku takut dia mencariku" 
 
Saat hyunseung mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya ibunya menahannya 
 
"Jangan.. Sudahlah manfaatkan waktu yang ada ibu mohon.." 
 
"Tapi bu hanya sebentar" 
 
"Nak.. Jika dia wanita yang baik dia pasti akan mengerti"
 
Hyunseung membuang nafasnya panjang lalu melirik seohyun seperti memberikan isyarat padanya untuk membantunya 
 
Seohyun mengangguk samar mengerti maksud hyunseung ia pun keluar dari dalam kamar dan menelfon hyuna namun hyuna tak mengangkatnya 
 
"Aigoo kemana ya dia ? Apa mungkin sudah tidur ? Hm lebih baik aku kirim pesan saja" 
 
 
-hyuna , saat ini hyunseung sedang ada dirumah ibunya sedang sakit .. Jangan mencarinya ya dia baik-baik saja malam ini hyunseung akan menginap disini ia akan segera kembali besok pagi, jika kau sudah membaca pesan ini segera balas ya 
 
 
Seohyun-
 
 
Seohyun kembali masuk kedalam kamar dan mengacungkan jempolnya pada hyunseung, suzy mengerutkan keningnya melihat hyunseung dan seohyun yang seperti habis melakukan sesuatu 
 
"Ada apa dengan kalian ?"
 
"Bukan urusanmu" jawab seohyun 
 
Suzy mengerucutkan bibirnya tak suka dengan sikap seohyun yang selalu seperti itu padanya 
 
"Oh iya hyunseung.. Bibi , sepertinya aku harus segera pulang karena ayah dan ibu baru saja pulang" 
 
"Jinjja ? Mereka sudah kembali dari eropa ?"tanya nyonya jang 
 
"Iya bi baru saja mereka sampai dirumah tadi eomma menelfonku katanya mereka sudah dirumah dan besok akan kemari untuk menjenguk bibi" 
 
"Aigoo .. Yasudah pulanglah sekarang sebelum semakin malam" 
 
"Baiklah, hyunseung aku pulang dulu ya annyeong" 
 
"Eum hyunseung oppa, kau sudah makan?"
 
"Belum"
 
"Kalau begitu bagaimana jika kita makan malam bersama ? Ini memang sudah terlalu malam dan akan membuatku gendut, hmm aku makan tidak ya.." Suzy malah bergumam sendiri membuat hyunseung yang tadinya mendengarkan ucapannya langsung mengalihkan tatapannya pada ibunya 
 
"Nak.. Makanlah bersama suzy, jangan biarkan perutmu kosong" 
 
"Apa ibu sudah makan?"
 
"Sudah ibu sudah makan, ayo makanlah dengan Suzy kasihan dia juga belum makan malam karena mengurus ibu" 
 
Hyunseung melirik suzy yang juga menatapnya dengan senyumannya hyunseung mau tak mau akhirnya makan malam bersamanya 
 
"baiklah bu" 
 
Yes !!! Akhirnya aku bisa mendekati hyunseung.. Tidak apa.. Walau hanya makan malam tapi ini permulaan yang baik aku harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sangat baik ! Dan perlahan mencuri hatinya dari wanita nakal itu
 
"Mau makan atau tidak?" Tanya hyunseung melihat suzy yang malah tersenyum-senyum sendiri sibuk dengan fikirannya 
 
"Oh ya, eum tentu.. Eommonim aku makan dulu ya" 
 
"Iya sayang makanlah" 
 
 
Hyuna masih berusaha untuk bangun dan mengambil obat didalam tasnya yang tergantung di balik pintu karena tak kuat untuk berdiri hyuna mempergunakan sebelah tangannya untuk menarik tubuhnya hingga sampai tepat di dekat pintu dengan sebelah tangannya lagi yang berdarah namun tetap menggenggam ponselnya lalu ia mencoba berdiri dengan sebelah tangannya memegang tembok untuk bisa menopang tubuhnya dengan tubuh yang bergetar hebat ia mengambil tasnya dan mengambil obatnya tapi ternyata obat itu tidak ada disana 
 
Dimana ?? Dimana obatnya ???
 
Hyuna benar-benar merasa tak kuat lagi perutnya semakin sakit belum lagi rasa sakit ditelapak tangan kanannya yang mulai mengeluarkan darah segar akibat terkena pecahan beling 
 
"Sakiitt" ringisnya ia membuka pintu kamarnya dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil air hangat dan membersihkan darah ditangannya tapi rasa sakit yang luar biasa itu membuatnya tak tahan lagi hingga akhirnya terjatuh dan meringkuk kesakitan 
 
 
"Oppa" 
 
"Hm?" Jawab hyunseung tanpa menatap suzy dan fokus pada makan malamnya membuat suzy mengerutkan keningnya tak suka 
 
"Oppa apa kau tidak ingat dulu kita sangat dekat? Dulu kita sering main bersama apa kau tidak ingat?"
 
"Ingat" 
 
Ish ! Pria ini dingin sekali ! Apa yang sekarang harus aku katakan ?! Tapi aku tidak boleh menyerah, selama ini belum pernah ada pria yang menolakku !
 
"Hyunseung oppa, apa kau masih menyimpan gelang yang waktu itu ayahku berikan untuk kita berdua ?"
 
"Tidak"
 
"Mwo?! Tapi kenapa ?"
 
"Maaf tapi bahkan aku tidak ingat dimana aku menyimpannya lagi pula itu sudah sangat lama" jawab hyunseung lagi-lagi dengan ketusnya
 
"Hyunseung oppa kenapa kau jadi bersikap dingin seperti ini? Seakan-akan aku adalah orang asing untukmu" 
 
"Maafkan aku" ujarnya yang malah terdengar seperti bergumam sendiri walaupun merasa kesal suzy tetap menahan amarahnya dan memakan makan malamnya 
 
 
Telfon suzy berbunyi ia ragu untuk mengangkatnya atau tidak tapi ponselnya terus berdering akhirnya ia memutuskan untuk mengangkatnya 
 
"Oppa aku permisi dulu"
 
"Eum" 
 
Suzy berjalan menjauh dari meja makan dan mengangkat telfonnya 
 
"Yoboseo ?"
 
"Apa anda bae soo ji ?"
 
"Eum ya benar, maaf anda siapa ?" 
 
"Saya dari kepolisian saya ingin memberitahukan jika saudari anda bernama yeri telah mengalami kecelakaan karena berurusan dengan dangerous couple" 
 
"Apa ?! Dangerous couple ?!" 
 
Hyunseung yang sedang makan tersedak mdengar suara keras suzy 
 
Dangerous couple ? 
 
"Baiklah baik saya akan segera kerumah sakit , terimakasih" 
 
dengan terburu-buru suzy kembali berjalan ke arah meja makan dengan wajah cemasnya 
 
"Oppa bisakah kau mengantarku? Kumohon" suzy menyatukan kedua tangannya dengan tatapan memohonnya ia tak suka melihat suzy seperti itu karena sifatnya itu hampir mirip dengan hyuna yang sering kali melakukan hal yang sama saat memohon padanya 
 
"Sudah jangan seperti itu, ayo" Hyunseung segera meminum air putih dan pergi bersama suzy untuk melihat keadaan yeri atau adik sepupu suzy 
 
 
"Yeri ! Ya ampun kenapa ini bisa terjadi?" 
 
Yeri menangis dan memeluk suzy dengan erat dengan kepalanya yang dibalut perban 
 
"Aku dikejar oleh dangerous couple unnie" 
 
"Tapi kenapa bisa ?! Kenapa kau bisa bermasalah dengan mereka ?!" 
 
"Aku tidak tau saat aku keluar dari dalam kafe aku merasa ada yang mengikuti dan ternyata benar saja mereka mengikuti mobilku dan mencegatku dijalan yang sepi mereka turun dari mobil mereka dan memakai topeng dangerous couple mereka mengambil dompet dan ponselku juga jam tanganku, unnie aku takut" 
 
"Lalu kenapa kau bisa terluka ?!"
 
"Mereka memaksaku untuk menyerahkan seluruh barangku termasuk mobil tapi aku melawan salah seorang dari mereka memukulku dengan tongkat besi tepat di kepalaku unnie setelah itu aku tidak sadarkan diri" 
 
"Ya tuhan! Dangerous couple itu memang harus segera ditangkap! Ini kelewatan !" 
 
 
Hyunseung terdiam ia merasa sama sekali tak melakukan apa pun dangerous couple siapa yang mereka bicarakan? Atau .. Jangan-jangan selama ini diluar sana banyak sekali penjahat jalanan yang mengaku sebagai dangerous couple, ini tidak bisa dibiarkan 
 
"Tidak .. Mereka bukan dangerous couple" ujar hyunseung 
 
"Maaf ? Tapi kau siapa ?"
 
"Oh ini hyunseung oppa, kau lupa?"
 
"Aah aku ingat! Wah oraenmanieyo (sudah lama tidak berjumpa) hyunseung oppa semakin tampan"
 
"Tapi hyunseung oppa bagaimana kau tau jika penjahat tadi yang mengejar bukan dangerous couple?" Tanya suzy heran 
 
"Eum itu.. Hanya .. Mengira-ngira saja" jawabnya
 
Lalu ponsel hyunseung berbunyi ia segera mengangkatnya 
 
"Hyuna ?" 
 
"Oppa.."
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya mendengar suara Hyuna yang terdengar sangat lemah dan kesakitan 
 
"Hyuna ada apa?! Hyuna ? Katakan sesuatu!"
 
Suzy dan yeri saling berbalas tatapan bingung melihat kepanikan hyunseung 
 
"Oppa.. Sakitt.." 
 
"Hyuna ?? Hyuna ?!" Hyuna tiba-tiba saja diam sepertinya ia pingsan tanpa mengatakan apa pun lagi hyunseung berlari cepat untuk kembali ke apartementnya 
 
"Oppa !! Hyunseung oppa ! Lalu aku pulang dengan siapa ?!" Teriak suzy dengan sebalnya 
 
"Ishhh !" 
 
"Unnie , kau menyukainya ya ?"
 
"Iya, memangnya sangat terlihat ya ?"
 
"Eey tentu saja , hm dia tampan pantas saja kau menyukainya, kalau begitu kenapa membiarkannya pergi ?"
 
"Aku tidak membiarkannya pergi tapi kau lihat sendiri kan dia yang tiba-tiba pergi begitu saja , dasar pria dingin ! Dan satu hal lagi.. Sepertinya aku akan kesulitan untuk mendekatinya" 
 
"Uh? Wae ?"
 
"Karena dia sudah memiliki kekasih dan wanita itu sepertinya bukan wanita yang mudah dikalahkan" 
 
"Aigoo sejak kapan kau menjadi seperti ini? Bukankah kau selalu mendapatkan apa yang kau mau huh?"
 
"Hm kau benar.."
 
"Tenanglah.. Aku akan membantumu" 
 
"Jinjja ?"
 
Yeri tersenyum dan mengangguk berkali-kali dengan menaik turunkan kedua alisnya tanpa mereka ketahui wanita yang akan mereka hadapi adalah mantan penjahat paling berbahaya di korea 
 
 
"Hyuna ?! Hyuna !" Hyunseung berlari masuk kedalam apartementnya dan melihat kedalam kamar disana tidak ada Hyuna tapi lampu kecil itu pecah dan hyunseung terkejut melihat bercak darah dilantai hyunseung mengikuti bercak darah itu menuju dapur ia terkejut dan langsung menghampiri Hyuna yang tak sadarkan diri dengan darah ditelapak tangannya
 
 
"Astaga hyuna !" Hyunseung segera mengambil kain kecil dan mengikatnya ditelapak tangan hyuna agar darahnya berhenti hyunseung segera membawa hyuna keluar dan membawanya kerumah sakit 
 
 
"Hyunseung? Astaga ada apa ?" Seohyun yang mendengar keadaan hyuna dari Hyunseung terkejut dan langsung mendatangi Hyuna kerumah sakit 
 
"Entahlah aku tidak tau apa yang terjadi , saat aku kembali Hyuna sudah tak sadarkan diri" ujar hyunseung yang terdengar bergumam namun terdengar oleh seohyun 
 
Seohyun mengerti bagaimana perasaan hyunseung ia bisa melihat betapa Hyunseung mencemaskannya seohyun memegang sebelah bahu hyunseung mencoba menguatkannya lalu melirik hyuna yang masih menutup matanya 
 
"Dokter mengatakan apa ?"
 
"Dokter bilang Hyuna terlambat meminum obatnya , itu sebabnya sakitnya kambuh dan aku.. Aku benar-benar merasa menyesal aku benar-benar bersalah.. Karena obat itu kusimpan didalam jaketku, ini semua salahku dan seharusnya aku tidak meninggalkan hyuna sendiri" Hyunseung berkata dengan tatapan kosongnya yang terus menatap hyuna tanpa berkedip 
 
"Hyunseung.. Jangan salahkan dirimu, semuanya sudah terjadi aku juga bersalah karena telah memintamu datang kerumah bibi, maafkan aku" 
 
"Hyuna maafkan aku" ujar seohyun 
 
 
🍂🍂🍂
 
"Boss , wanita yang anda pesan sudah ada dibawah" 
 
"Aku sedang tidak ingin bercinta" jawabnya dingin 
 
"Tapi boss.. Bukankah tadi anda sendiri yang meminta saya untuk.." 
 
"Kau berani membantahku ?!" 
 
Anak buah itu terkejut dan langsung menunduk diam seribu kata 
 
"Berikan saja dia uangnya dan suruh pergi! Saat ini aku sedang dalam keadaan tidak baik, dan satu lagi.. Cari dimana hyuna dan hyunseung, jika kalian sudah mengetahui keberadaannya bawa mereka padaku ! Dan jangan menyakiti Hyuna sedikit pun! Mengerti?!" 
 
"Baik boss" 
 
Choi merebahkan kepalanya di punggung kursinya ia menatap langit-langit ruangan kerjanya ia selalu teringat pada hyuna sepertinya ia benar-benar mencintai Hyuna dan harus memilikinya 
 
Choi mengeluarkan ponselnya dan menelfon salah seorang anak buahnya yang lain 
 
"Cari para pengkhianat itu dan bawa mereka padaku secepatnya" 
 
"Baik boss" 
 
Choi mematikan ponselnya dan tersenyum licik Kalian akan segera kuhabisi, siapa pun yang berkhianat padaku harus mati! Dan orang yang choi maksud adalah namjoon jhope suga jimin taehyung dan jin 
 
 
"Seohyun sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan padamu" 
 
"Hm? Apa itu?"
 
"Tapi berjanjilah untuk jangan pernah mengatakannya pada siapapun, karena.. Ini sangat berbahaya" 
 
"Baiklah.. aku anggap kau akan menceritakan rahasia terbesarmu padaku jadi aku tidak akan membeberkannya pada siapapun" 
 
"Bagus, lebih baik kita bicara diluar" 
 
Mereka pun memutuskan untuk membicarakannya di kantin 
 
"Apa .. Kau tau siapa aku dan hyuna sebenarnya ?" Tanya hyunseung dengan sedikit berbisik 
 
"Hm? Pasangan.. Kekasih?" 
 
"Bukan itu" 
 
"Mwo ? Lalu ?" 
 
Hyunseung mendekatkan dirinya pada seohyun seperti akan menciumnya 
 
"Aku dan hyuna adalah dangerous couple" 
 
"Mworago ?!!!!!" 
 
Hyunseung segera menutup mulut seohyun karena suaranya yang keras membuat perhatian orang-orang disekitarnya langsung menatap kearah mereka 
 
"Hyunseung.. Kau.. Ini.. Tidak.. Maldo andwae (tidak mungkin)" 
 
"Kau tidak percaya ?" 
 
"Eum.. Tapi.. Kau.. Benarkah ?" 
 
Hyunseung mengerti jika seohyun akan sulit mempercayainya Hyunseung pun akhirnya mengeluarkan foto dirinya dan hyuna bersama choi yang memang terkenal sebagai mafia besar di ponselnya
 
Seohyun membulatkan kedua matanya lalu bergantian menatap hyunseung dan ponsel hyunseung ia menelan salivanya dengan sudah payah lalu memundurkan tubuhnya ia tiba-tiba saja merasa takut pada saudaranya sendiri 
 
Hyunseung menyunggingkan ujung bibirnya dan kembali memasukan ponselnya kedalam saku dijaket 
 
"Sekarang kau sudah tau, dan kau mengerti sekarang kenapa aku dan hyuna sering berpindah-pindah tempat tinggal"
 
"Karena menghindari polisi?" 
 
Hyunseung mengangguk kecil sebagai jawabannya 
 
Seohyun masih dengan wajah terkejutnya menatap lurus kearah lain tanpa berkedip 
 
"Apa ini mimpi? Aku sedang duduk dimeja yang sama dengan .. Dengan penjahat paling berbahaya" Gumamnya 
 
"Mwo?" 
 
"Ne ? Oh .. Aniyaa.. Aniya hehe aniya , jadi .. Benar ? Kalian berdua .. Dange.. Eum maksudku kalian ternyata si .. Orang yang paling dicari itu??"  Seohyun menggunakan kedua tangannya sebagai tanda kutip atas ucapannya 
 
Hyunseung kembali mengangguk 
 
"Astagaa.. Tapi kenapa kalian bisa menjadi dange.. Eum maksudku .. Bekerja seperti itu? Itukan sangat berbahaya, kalian sangat ditakuti , jadi selama ini.. Pembunuh berdarah dingin itu adalah sepupuku sendiri.." 
 
"Ne maafkan aku" 
 
"Ani .. Jangan meminta maaf, tapi.. Apa kau masih melakukan pekerjaan itu? Lalu .. Apa kau yang kemarin menyakiti yeri sepupunya suzy ?"
 
"Bukan" 
 
"Huh? Bukan?"
 
"Ya , sepertinya diluar sana banyak penjahat jalanan yang mengenakan nama sebagai dangerous couple agar ditakuti" 
 
"Aigoo.. Ini buruk" 
 
"Memang, padahal sebenarnya aku dan hyuna sudah berhenti melakukan pekerjaan itu, tapi sepertinya kami harus menyelesaikan dulu masalah ini , aku harus mengakhiri ini semua dengan memberi pelajaran pada orang-orang yang mengaku sebagai kami" 
 
"Hm aku setuju , tapi berhati-hatilah.. Aigoo aku masih tidak menyangka kim hyuna gadis yang aku lihat mungil dan lugu ternyata .. Aigoo dia malah wanita yang berbahaya dan paling ditakuti"
 
"Maksudmu?"
 
"Ne ? Oh ani maksudku yaa ternyata hyuna bukan gadis lugu yang aku fikir tidak bisa berkelahi seperti itu"
 
"Dia memang pandai berakting" 
 
"Eeey .. Jika dia pandai berarti kau juga" 
 
"Ya , tapi.. Kau harus tau sebenarnya hyuna memang wanita yang baik , jika dia tidak terjebak didunia keras seperti saat ini pasti hyuna sudah tumbuh menjadi wanita yang ramah dan penyayang hatinya sangat tulus untuk membantu orang dan dia juga setia" 
 
"Yaa.. Aku bisa melihat itu... Makannya aku tidak menyangka ternyata dia adalah anggota penjahat itu" 
 
"Oh tunggu, berarti hyuna pandai berkelahi kan?" 
 
"Tentu saja"
 
"Wah aku ingin belajar berkelahi padanya!" 
 
"Jangan sekarang dia terlalu lemah saat ini"
 
"Ish.. Aku juga tau, maksudku nanti kalau dia sudah sembuh"
 
"Lagi pula untuk apa kau ingin bisa berkelahi?"
 
"Yaa untuk apa saja , aku kan wanita dan sering pulang malam jadi aku bisa melindungi diriku sendiri benarkan?"
 
Hyunseung membuang nafasnya panjang dan hanya mengangguk lalu menyeruput lemon teanya sedangkan seohyun masih menatap hyunseung dengan tidak percaya sungguh ia tak menyangka ternyata dangerous couple yang selama ini sangat ditakuti dan sering dibicarakan orang banyak adalah sepupunya sendiri
 
Micheosseo...
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..