Just me and my son

Dangerous Couple

"Aku harus segera menemukan putriku!" Ujar tuan kim 

 
"Ini semua salahmu !" 
 
"Iya aku tau ! Aku tau aku yang salah .. Aku tidak bisa memberikan yang terbaik untuk hyuna , aku harus menebus kesalahanku aku harus membawa pulang anakku" ujar tuan kim 
 
"Yeobo carilah hyuna dan bawa dia pulang segera aku sangat merindukannya aku merasa tidak mampu hidup dengan baik tanpa putriku" nyonya kim kembali menitikkan air matanya 
 
Tuan kim tertegun melihat istrinya kembali menangis ia merasa semakin bersalah begitu pun dengan nyonya kim yang merasa bersalah karena dulu mereka sering bertengkar dan kurang memperhatikan hyuna hingga kini mereka harus kehilangan putri mereka satu-satunya 
 
"Uljima(jangan menangis) aku akan menemukan dan membawa pulang putri kita" tuan kim mendekatkan dirinya dan memeluk kepala nyonya kim yang terduduk lemas di sofa 
 
Jessie, seandainya kau masih hidup aku pasti bisa menemukan dimana keberadaan putriku saat ini , hyunseung.. Pria itu, pria yang sudah membawa putriku, aku akan melaporkannya ke polisi 
 
 
"Hyuna ? Ada apa ?" Tanya hyunseung saat mereka sedang makan siang tiba-tiba hyuna kembali merasa mual 
 
"Hyuna ?" Hyunseung mengejar hyuna yang berlari ke wastafel dan mencoba memuntahkannya hingga wajahnya memerah
 
"Aku baik-baik saja oppa , maaf" Hyuna meminum air hangat yang hyunseung bawakan 
 
"Ini tidak benar pasti ada yang salah" 
 
Hyuna mulai merasa cemas ia takut hyunseung mengetahui yang sebenarnya 
 
"Kau pasti tidak hanya sakit perut , ayo sayang kita harus memeriksa keadaanmu sekali lagi"
 
"Eum oppa aku merasa tidak enak badan aku tidak ingin pergi kerumah sakit atau kemana pun aku ingin istirahat" 
 
"Yasudah kalau begitu biar aku panggil dokternya saja kemari" 
 
"Andwae!" 
 
Hyunseung mengerutkan keningnya melihat respon hyuna karena hyunseung tau hyuna tak pernah bermasalah dengan dokter kenapa sekarang dia seperti ketakutan 
 
"Hyuna ?"
 
"Kau tidak menyembunyikan sesuatu dariku kan?" 
 
"tentu saja tidak, apa yang kau fikirkan" 
 
"Sudahlah oppa aku ingin istirahat" lalu hyuna kembali membalikkan tubuhnya 
 
"Dan jangan panggil dokter !" Hyuna kembali berjalan masuk kedalam kamarnya 
 
Ada apa dengannya ? Ini aneh.. Sudah beberapa hari ini hyuna mual dan dokter hanya mengatakan ia sakit perut ? Tapi dia juga sering kali pusing bahkan hampir pingsan
 
Choi baru saja kembali dari Jepang dan menerima kabar dari beberapa anak buahnya yang selamat jika hyuna hyunseung dan yang lainnya mendatangi markas dan membubuh seluruh anak buah choi yang lainnya membuat choi sangat marah ia langsung mencari keberadaan hyunseung dengan kedua tangannya sendiri ia akan membunuh hyunseung 
 
"Kurang ajar kau hyunseung!!!!! Akan kubunuh kau dengan tanganku sendiri !" 
 
 
🍂🍂🍂
 
Hyuna terbangun dimalam hari dan lagi-lagi untuk kesekian kalinya ia tak mendapati hyunseung disampingnya 
 
"Oppa ?" Hyuna melihat kedalam kamar mandi dan seluruh ruangan 
 
Kenapa hyunseung oppa sering pergi malam hari dan diam-diam , apa yang sebenarnya disembunyikannya dariku dan kemana dia pergi 
 
Hyuna mengambil ponselnya untuk menelfon hyunseung namun ia ragu dan mengurungkan niatnya untuk menelfon hyunseung 
 
Aku takut hyunseung oppa sedang berada dirumahnya , jika aku menelfonnya bagaimana jika nanti ibunya atau.. Bahkan wanita itu yang mengangkatnya, oppa ! Sebenarnya kau kemana!
 
Sudah dua jam lamanya hyuna menunggu ia menyeduh kopi agar tidak mengantuk hingga ia bisa menunggu hyunseung hingga pulang namun hyunseung tak kunjung pulang ia melihat jam dindingnya menunjukkan pukul empat pagi 
 
Sepertinya aku yang bodoh, jika hyunseung oppa memang ternyata pergi kerumah ibunya pasti hyunseung oppa tak akan kembali sekarang ini kan masih terlalu pagi 
 
Sebelah tangan hyuna memegangi perutnya yang masih rata 
 
Didalam sini sekarang ada anakku, sayang maafkan eomma, menurutmu apa yang harus eomma lakukan? Appamu mengatakan jika dia mencintai eomma tapi kenapa dia jadi sering pergi diam-diam seperti ini? Bagaimana jika ternyata dugaan eomma benar appamu sering menemui wanita itu? Tapi apa pun itu eomma akan tetap membesarkanmu dengan baik sekalipun tanpa .. Ayahmu 
 
Hyuna menarik nafasnya dalam lalu terdengar suara pintu terbuka hyuna segera menghampirinya dan benar saja hyunseung sudah kembali 
 
"Hyuna ?" Hyunseung terkejut melihat hyuna yang sudah berdiri di hadapannya 
 
"Hyuna kau.. Kau sudah bangun" 
 
"Aku sudah bangun sejak kau pergi, oppa dari mana saja ?" 
 
"Aku.."
 
"Kenapa selalu pergi tengah malam dan diam-diam ?" 
 
"Sebenarnya oppa kemana dan melakukan apa ?" 
 
"Hyuna..."
 
"Mwo ?!" Tiba-tiba hyuna meninggikan suaranya ia merasa tak dapat lagi menahan kekecewaan dan kekesalannya pada hyunseung 
 
"Hyuna maafkan aku" 
 
"Lupakan! Aku rasa kau tak mau mengatakan yang sebenarnya padaku jika diam-diam kau pergi dan bertemu wanita itu kan?!"
 
"Hyuna !"
 
"Wae ?! Pergilah ! Aku bisa hidup tanpamu!" dengan kesalnya hyuna masuk kedalam kamarnya dan menangis 
 
Hyunseung segera menghampiri hyuna dan membalikkan tubuhnya dengan kasar 
 
"Kau ini kenapa?!" 
 
"Kau bertanya padaku aku kenapa ?! Yang ada kau yang kenapa oppa ?! Kenapa kau sering pergi diam-diam ?! Kau kemana jika bukan menemui wanita itu?!"
 
"Cukup hyuna !"
 
"Wae ?! Kenapa kau marah?! Jika kau memang tidak bertemu wanita itu kenapa kau harus marah ?!! Sudahlah aku lelah!" Hyuna mendorong hyunseung untuk menjauh darinya namun hyunseung malah berbalik mendorong hyuna hingga terjatuh ke lantai 
 
Hyuna meringis kesakitan sambil memegang  perutnya 
 
"Hyuna ! Ada apa denganmu kenapa kau jadi seperti ini ?! Aku jelaskan padamu sekali lagi jika aku tidak pernah menemui suzy lagi atau wanita mana pun ! Berhenti bersikap seperti ini ! Atau aku pergi !" 
 
Hyuna tercengang mendengar ucapan hyunseung baru kali ini hyunseung mengatakan ingin pergi darinya dan itu sangat menyakitkan dan juga kali ini hyunseung bahkan mendorongnya dengan kasar 
 
Hyuna terdiam menunduk dibalik rambutnya yang menutupi wajahnya itu ia menangis hatinya benar-benar sakit baru kali ini hyunseung menyakitinya seperti ini apalagi alasannya jika bukan karena adanya wanita lain ? 
 
Hyunseung pun terdiam sesaat ia benar-benar merasa bersalah karena telah membentak dan mendorong hyuna begitu saja ia benar-benar tak bisa mengendalikan emosinya karena hyuna yang sering kali mengungkit masalah suzy dengannya 
 
"Hyuna" 
 
Hyuna mengalihkan wajahnya saat hyunseung membenarkan rambut yang menutupi wajah hyuna
 
"Sayang maafkan aku" 
 
"Kha(pergi)" ujar hyuna dengan suaranya yang lembut 
 
"Hyuna" 
 
"Oppa kau ingin pergi kan? Pergilah" 
 
"Tidak hyuna.. Tolong dengarkan aku"
 
"Oppa pergi atau aku yang pergi hm?" 
 
"Hyuna tolong jangan bicara seperti itu"
 
Hyuna mencoba bangun hyunseung mencoba membantunya namun hyuna menepis tangan hyunseung 
 
"Aku akan pergi" ujar hyuna ia mengambil koper dari dalam lemarinya dan mengeluarkan seluruh pakaiannya hyunseung hanya melihat hyuna yang memasukkan pakaian kedalam tasnya tanpa mengatakan apa pun 
 
"Hyuna kau tak bisa meninggalkanku" 
 
"Wae ?! Aku bisa !" Ujar hyuna yang emosinya mulai tersulut ia mempercepat gerakannya membereskan pakaiannya setelah itu ia pergi hyunseung bahkan sama sekali tak menahannya ia pun tak ingin lagi bersama hyunseung ia benar-benar merasa kecewa 
 
Aku membencimu! Aku benci padamu !!!
 
Hyuna terus berjalan dengan langkah yang cepat menuju lift sedangkan hyunseung terduduk lemas dipinggir ranjang dan merenungkan apa yang sudah ia lakukan kenapa bisa-bisanya ia mendorong hyuna begitu kasar dengan kedua tangannya sendiri 
 
Hyuna segera keluar dari dalam apartement itu dan mencari taksi hingga ia mendapatkannya dan menaikinya supir taksi itu bertanya kemana hyuna hendak pergi namun ia pun tidak tau harus kemana hingga saat ia melihat hyunseung keluar dari dalam apartement ia pun panik dan langsung meminta ahjussi(paman/panggilan pada pria yang sudah berumur) itu pergi 
 
Hyunseung mengedarkan tatapannya mencari dimana kekasihnya itu tapi sepertinya hyuna benar-benar sudah pergi dari sana ia tak menemukan wajah dan tubuh kekasihnya itu 
 
Hyuna ! Hyuna kau dimana maafkan aku!!! 
 
Hyunseung terus berlari mencari hyuna ia berharap bisa menemukan hyuna dan memeluknya erat meminta maaf padanya apa pun akan ia lakukan untuk mendapatkan maaf darinya tapi sepertinya kini sudah terlambat hyuna sudah tidak ada disana hyunseung segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi hyuna tapi ternyata hyuna tak membawa ponselnya ia berteriak frustasi membuat orang-orang yang sedang lalu lalang disana menatapnya takut dan heran 
 
Cukup lama hyuna berada di dalam taksi hingga ahjussi itu bertanya kemana mereka akan pergi hyuna yang sedang melamun kosong dan menangis tertegun dan melihat kekiri dan kekanan 
 
"Oh maafkan saya Ahjussi, saya turun disini saja" Hyuna mengeluarkan uangnya dan keluar dengan koper besarnya kini ia seorang diri dicuaca yang sangat dingin 
 
Kemana aku harus pergi ??? 
 
Hyuna melihat tak jauh dari tempat ia berdiri saat ini ada sebuah restoran yang buka dua puluh empat jam 
 
"Selamat datang silahkan masuk nyonya" sambut salah seorang pelayan dirumah makan jepang itu 
 
"Ne" Hyuna pun duduk dan memesan makanannya ia memesan daging merah dan teh ocha sebagai penghangat tubuhnya dicuaca yang dingin ini 
 
Setelah selesai melahap habis makanannya hyuna tiba-tiba merasa perutnya sakit salah seorang pelayan menyadari itu dan menghampiri hyuna 
 
"Maaf nyonya , nyonya baik-baik saja ?"
 
"Perutku sakit sekali" 
 
"Maaf nyonya apa ada masalah dengan makanan yang kami sajikan?" Tanyanya cemas 
 
"Oh tidak tidak... Aku sedang mengandung dan entahlah mengapa perutku sakit sekali" 
 
Pelayan pria itu tak mengerti apa yang harus ia lakukan akhirnya ia memanggil temannya yang wanita untuk membantunya 
 
"Apa yang harus kulakukan? Nyonya ini sedang mengandung dan perutnya sakit" 
 
"Astaga , nyonya apa yang anda rasakan ?"
 
"Perutku sakit sekali dan aku mual" 
 
Hyuna mulai mengeluarkan keringat dinginnya perutnya benar-benar terasa nyeri dan ia merasa mual yang hebat hingga pelayan disana membantu hyuna untuk membawanya ke dapur dan mencoba memuntahkannya namun seperti biasanya ia tak memuntahkan apa pun 
 
"Nyonya kami akan membawa anda ke dokter" 
 
Hyuna tak banyak bicara ia hanya diam menahan rasa nyeri pada perutnya hingga pelayan disana membawa hyuna kerumah sakit dengan mobil delivery mereka 
 
"Maaf apa anda keluarganya ?" Tanya dokter itu saat selesai memeriksa keadaan hyuna 
 
"Oh eum bukan dok , saya hanya pelayan di salah satu restoran jepang dan nyonya itu menjadi pembeli di restoran kami" 
 
"Aah begitu, anda mulia sekali.. Jadi begini keadaan bayinya baik-baik saja hanya mungkin suatu benturan yang mengakibatkan perutnya sakit" 
 
"Begitu ya dok, saya tidak mengetahui jika eum.. Maaf bahkan saya tidak tau namanya" 
 
"Ya tidak apa-apa" ujar dokter 
 
"Kalau begitu saya akan menebus dulu obatnya dok,permisi"
 
"Baiklah silahkan"
 
Hyuna tersadar dengan kepalanya yang terasa pusing dan rasa mual itu kembali lagi hyuna melirik kesampingnya dimana ada seorang wanita dan pria yang menunggunya dengan pakaian pelayan restoran jepang tadi
 
Kenapa mereka ada disini? Aku.. Dimana ? Hyuna melirik kekiri dan kekanan lalu ia tersadar jika ia berada dirumah sakit hyuna langsung memegangi perutnya yang masih rata itu ia mulai cemas apakah bayinya masih didalam kandungannya atau ....
 
Salah seorang pelayan wanita itu terbangun dan melihat hyuna yang sudah tersadar dan terlihat cemas 
 
"Oh nyonya anda sudah sadar?" 
 
"Maaf .. Tapi.. Bisakah aku bertanya ?"tanya hyuna 
 
"Tentu nyonya" 
 
"Bayiku, apakah bayiku baik-baik saja ?"
 
"Iya nyonya jangan khawatir, bayi anda baik-baik saja" 
 
Hyuna menarik nafasnya lega dan kedua tangannya mengelus perutnya dengan lembut 
 
"Eomma fikir eomma telah kehilanganmu" gumamnya 
 
"Nyonya , obatnya sudah kami tebus nyonya harus rajin meminumnya tiga kali sehari" 
 
"Obat? Kalian menebusnya untukku?"
 
"Iya nyonya karena nyonya harus meminum obatnya, dan dokter mengatakan nyonya harus banyak istirahat karena benturan yang keras membuat anda hampir saja kehilangan bayi anda"
 
Benturan ? Pasti karena hyunseung oppa yang mendorongku tadi , oppa kau hampir saja membunuh anak kita! Kau memang pembunuh!
 
"Kalian benar-benar baik, aku tidak tau bagaimana untuk membalas budi kalian" 
 
"Tidak apa-apa nyonya kami senang bayi anda baik-baik saja" 
 
"Kalau begitu kami permisi dulu nyonya kami harus segera kembali ke restoran" pelayan wanita itu membangunkan rekan kerjanya yang masih tertidur lelap 
 
"Eum.. Ada apa ?" Tanyanya dengan mata yang masih mengantuk 
 
"Ayo kita kembali bekerja" 
 
"Uh? Oh .. Anda sudah sadar" 
 
Hyuna tersenyum kecil dan mengangguk
"Sekali lagi terimakasih banyak atas bantuan kalian"
 
"Baik nyonya kalau begitu kami permisi dulu"
 
"Changkaman"
 
Kedua pelayan itu kembali membalikkan tubuhnya menatap hyuna 
 
"Nama kalian siapa ?"
 
"Aaah namaku Ahn Hee Yeon" (hani EXID)
 
"Namaku bambam" 
 
"Hani dan bambam.. Terimakasih banyak, bisa aku minta tolong satu hal lagi pada kalian ?"
 
"Tentu" 
 
 
🍂🍂🍂
 
"Jadi nama purti anda Kim hyuna dan pria yang menculiknya bernama Jang Hyunseung, dan sudah tiga tahun lamanya dia membawa putri anda" 
 
"Benar"
 
"Baiklah tuan, kami akan segera memproses kasus ini" 
 
"Baik tolong segera tangkap pria bernama jang hyunseung itu" 
 
"Baik tuan kami akan menindak lanjuti kasus ini dengan cepat" 
 
"Baiklah, secepatnya" 
 
"Apa ?! Bagaimana bisa kau membiarkannya pergi ?! Astaga kau pasti akan sangat menyesal" ujar seohyun 
 
"Maka dari itu tolong bantu aku menemukan hyuna" 
 
"Tapi kemana aku harus mencarinya ? Kau saja tidak tau kemana dia pergi"
 
"Lalu apa yang harus kulakukan" ujarnya 
 
seohyun membuang nafasnya kasar lalu ia tiba-tiba teringat pada seseorang 
 
"Aku tau! Mungkin saja anak buahmu itu tau kemana perginya hyuna" 
 
"Maksudmu namjoon?"
 
"Iya betul" 
 
"Kau benar" Hyunseung langsung berusaha menelfon namjoon dan menceritakan jika hyuna pergi , namjoon pun terkejut belum lagi ia mengetahui jika hyuna sedang mengandung 
 
"Bagaimana ?" 
 
"Tidak , mereka tidak tau kemana hyuna pergi" 
 
"Aigoo.. Yasudah kalau begitu lebih baik sekarang kita terus mencari hyuna , tapi apa kau yakin hyuna masih mau kembali padamu ?"
 
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
 
"Ya tentu saja aku bertanya seperti ini, bagaimana pun juga kau sudah berbuat kasar padanya dia pasti kecewa padamu" 
 
"Astagaa apa yang kulakukan" Hyunseung benar-benar menyesali perbuatannya ia tak tau lagi harus melakukan apa yang jelas saat ini ia ingin bertemu dengan hyuna dan memeluknya 
 
"Tapi ada satu pertanyaan yang ingin kutanyakan padamu" ujar seohyun 
 
"Sebenarnya kau pergi kemana tiap malam?" 
 
"Aku pergi untuk memberikan pelajaran pada brandalan yang memakai nama dangerous couple untuk berhenti melakukan kejahatan dengan menggunakan nama kami" 
 
"Ooh jadi begitu , kenapa kau tidak jujur pada hyuna ?"
 
"Aku tidak bisa , karena aku sudah berjanji padanya untuk tidak pernah ikut campur lagi apa pun yang berhubung dengan dangerous couple hyuna ingin kami berhenti melakukannya" 
 
"Begitu ya.. Memang sulit juga jadi dirimu, tapi.. Ya lihatlah akibat kau menyembunyikannya dari hyuna sekarang kau malah berpisah dengannya" 
 
"Aku tidak berpisah dengannya" Hyunseung mengoreksi ucapan seohyun dengan tatapan tajamnya 
 
Seohyun tertegun dan langsung berdehem kecil
"Ne maafkan aku maksudku hyuna sekarang pergi, begitu" 
 
"Nugu?" Tanya seohyun saat melihat hyunseung melihat ponselnya yang berbunyi 
 
"Tidak tau aku tidak mengenal nomornya"
 
"Yoboseo ?"
 
"Hyunseung kau dimana?"
 
"Ayah?"
 
"Iya ini ayah, kau dimana ? Cepatlah pulang ibumu kembali sakit"
 
"Apa ? Baiklah aku akan segera pulang" 
 
"Ada apa ?" 
 
"Ibu sakit , ayo kita harus segera kembali kerumah" 
 
"Eommonim tenanglah Hyunseung oppa pasti akan segera kembali" ujar suzy karena nyonya jang terus menangis 
 
"Bu" 
 
Akhirnya hyunseung tiba , hyunseung melihat ibunya sedang menangis diatas ranjang dengan wajahnya yang semakin pucat 
 
"Hyunseung .. Akhirnya kau kembali naak" Hyunseung berjalan mendekati ibunya dan memeluknya 
 
"Ibu maafkan aku" 
 
"Iya sayang, nak.. Ibu mohon jangan pergi lagi" 
 
"Dan ibu mohon... Menikahlah dengan suzy ibu sudah tidak punya banyak waktu lagi nak" 
 
Lalu nyonya jang terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya mereka semua terkejut lalu nyonya jang tak sadarkan diri 
 
"Ibu! Ibu sadarlah!" 
 
"Yeobo! Ayo cepat bawa kerumah sakit" Hyunseung segera menggendong ibunya masuk kedalam mobil dan membawanya kerumah sakit 
 
"Bagaimana keadaan istri saya dok?"
 
"Maaf tuan tapi keadaan istri anda semakin memburuk" 
 
"Lalu apa yang bisa kami lakukan?" Tanya hyunseung 
 
"Mohon untuk jangan membuat nyonya jang stress, dan memberikan obat tepat waktu dan juga makan yang sehat dan teratur" 
 
"Baiklah kalau begitu terimakasih" ujar tuan jang mereka pun masuk dan melihat keadaan nyonya jang yang terlihat sangat lemah 
 
"Bibi, bagaimana perasaanmu sekarang? Apa sudah lebih baik?" 
 
"Iya sayang bibi sudah merasa lebih baik, hyunseung.. Bagaimana nak ibu mohon kabulkanlah permintaan ibu" 
 
Hyunseung melirik seohyun yang juga menatapnya resah 
 
Jika sudah seperti ini aku tidak bisa melakukan apa pun mana mungkin aku tetap melarang hyunseung untuk menikah dengan suzy akan dianggap keponakan macam apa aku ini membiarkan bibinya sendiri menderita tapi.. Aku juga tidak rela jika hyunseung harus menikah dengan wanita manja ini 
 
sedangkan suzy hanya diam penuh kemenangan ia merasa senang dibalik kesedihan keluarga itu karena ibunya yang sakit tapi ia merasa senang sendiri karena ini menjadi dorongan kuat agar hyunseung mau menikah dengannya
 
"Baiklah" ujar hyunseung 
 
Seohyun membulatkan kedua matanya begitu pun dengan suzy walaupun perasaan mereka berbeda seohyun dengan perasaan terkejutnya karena tak menyangka hyunseung mau menikah dengan Suzy yang super manja dan ia sangat mengetahui jika hyunseung tak mencintai suzy sedangkan suzy sendiri terkejut karena akhirnya hyunseung mau menikah dengannya 
 
"Baiklah bu, aku akan menikah dengan suzy tapi tolong ibu sehatlah ... Aku sangat menyayangi ibu" ujarnya walaupun tetap dengan ekspresi yang dingin 
 
 
Entah mengapa tuan jang tidak merasa senang seperti istrinya saat hyunseung menerima permintaan istrinya bukan karena ia tak menyukai suzy melainkan ia bisa melihat jika anaknya itu mengabulkan permintaan ibunya dengan sangat terpaksa dan tak ada rasa cinta sedikit pun untuk suzy 
 
"Nah ini rumahku , semoga kau merasa nyaman rumahku tidak besar tapi semoga kau senang tinggal disini" ujar hani yang mempersilahkan hyuna masuk 
 
"Gomawo , rumahmu nyaman dan suasananya hangat kau tinggal sendiri ?"
 
"Iya aku tinggal disini sendiri , awalnya berdua bersama ibuku tapi ibuku sudah meninggal dua tahun yang lalu" 
 
"Aah begitu.. Aku turut berduka cita , maafkan aku" 
 
"Gwaenchana, oh sebentar ya hyuna aku akan buatkan cokelat hangat untukmu" 
 
"Kamsahamnida" 
 
"Nee" 
 
Hyuna mengelilingi ruangan yang tidak terlalu besar itu dan melihat beberapa foto yang terpajang di atas meja tua yang terbingkai 
 
Ini pasti hani saat masih kecil , dan ini pasti ibunya .. Omo ibunya cantik sekali 
 
Lalu pandangan hyuna beralih pada sebuah foto besar yang terpajang di atas kepalanya 
 
"Siapa ini?" 
 
"Itu ayahku" 
 
Hyuna terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya hani pun memberikkan segelas cokelat panasnya pada hyuna 
 
"Maafkan aku , ayahmu keren sekali" 
 
"Ya.. Tapi aku tidak begitu menyukainya" 
 
"Mwo ? Kenapa ?"
 
"Ayahku tukang mabuk dan selalu memukul ibuku makannya aku membencinya tapi aku tetap memajang fotonya karena ibu yang meminta untuk aku jangan melepas fotonya" 
 
"Begitu.. Aigoo kasihan sekali ibumu, lalu dimana ayahmu saat ini ?"
 
"Ayahku dia sepertinya sudah menikah lagi dengan wanita lain yang usianya jauh lebih muda atau mungkin seusiaku" 
 
"Aigoo sabar ya hani" 
 
"Gomawo hyuna .. Aku merasa nyaman bersamamu" 
 
Hyuna tersenyum kecil lalu merangkul bahu hani dan memeluknya 
 
Aku rasa hani akan menjadi teman baikku, baru pertama bertemu dengannya aku sudah menyayanginya aku harus bisa menjaga wanita ini karena sepertinya wanita ini sungguh rapuh 
 
Hyuna dan hani meneguk cokelat panas mereka namun tiba-tiba saja hyuna merasa mual 
 
"Hyuna Gwaenchana?"
 
"Toilet" gumam hyuna 
 
Hani langsung mengantarkan hyuna ketoilet dan membantu hyuna memijat tengkuknya 
 
"Hyuna ? Apa kau mual? Apa karena cokelat panasnya ?" Tanya hani yang cemas 
 
"Maafkan aku hani.." 
 
"Aniyaa jangan meminta maaf aku yang harusnya meminta maaf karena aku tidak tau kau akan mual dengan cokelat panas" 
 
"Aku sebelumnya tidak pernah bermasalah dengan makanan atau minuman apa pun tapi semenjak aku mengandung .. Rasanya ada beberapa jenis makanan dan minuman yang tak bisa aku makan" 
 
"Iya aku mengerti kau sedang mengandung makannya kau seperti ini, yasudah tak apa ayo kuantar kau kekamarmu hyuna" 
 
"Nah disini kamarmu dulu kamar ini adalah kamar ibuku, semoga kau merasa nyaman" 
 
"Kamar ibumu? Apa tak apa aku tidur disini?" 
 
"Tidak apa-apa hyuna , aku senang kau tinggal disini aku jadi memiliki teman aku tak kesepian lagi dirumah" 
 
"Kau yakin?"
 
"Sudahlah istirahat ayo ,kau harus banyak istirahat lagi pula sekarang aku harus kembali lagi bekerja ini sudah siang sebelum bossku tau kalau aku tidak ada direstoran" 
 
"Hani sekali lagi terimakasih ya" 
 
"Nee, sudah istirahatlah" 
 
Tak lama setelah hyuna merebahkan tubuhnya ia melihat pintu yang terbuka 
 
"Hyuna aku pergi bekerja dulu ya" 
 
"Ne , oh tunggu .. Hani apakah aku.. Eum.." 
 
"Ada apa hyuna ? Kau merasa mual lagi? Kau pusing ?"
 
"Oh tidak bukan itu.. Aku ingin bertanya apa aku bisa bekerja di restoranmu bekerja ?"
 
"Kau ? Ingin bekerja ? Tapi kan kau sedang hamil" 
 
"Memangnya tidak boleh ya ?"
 
"Eum aku kurang tau kalau soal itu, tapi aku hanya cemas nanti kau akan kelelahan" 
 
"Oh soal itu jangan khawatir.. Aku pasti bisa bertahan" 
 
"Baiklah kalau begitu nanti aku akan bicarakan dengan bossku ya" 
 
"Benarkah? Terimakasih banyak kau sangat baik" Hyuna menarik hani kedalam pelukannya dan hani pun membalas pelukan hyuna 
 
"Yasudah kalau begitu aku pergi dulu ne jika kau merasa lapar kau bisa membuat ramyeon atau kari instant yang kubeli nasinya juga sudah kumasak kau tinggal makan saja" 
 
"Ne gomawoyo" 
 
"Baiklah sampai jumpa nanti malam" 
 
Setelah mengantar hani sampai depan hyuna kembali menutup pintunya ia tiba-tiba teringat pada hyunseung 
 
Aah tidak-tidak.. Aku tidak boleh kembali mengingatnya, lupakan dia hyuna.. Lagi pula hyunseung oppa pasti tetap akan menikah dengan wanita itu 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..