chapter 6
twinElementary School
Seorang anak laki-laki tengah berlari sambil menggiring bola namun dihadang oleh lawan yang tubuhnya lebih besar darinya, namun dia mampu lewatinya dan...
GOOOOOOOOOOOOOOOAAAAAAAL.....
Sementara ada seorang anak laki-laki lainnya sedang menonton senang melihat saudaranya mencetak goal ke gawang lawan.
“Yoong hebat sekali ya bisa mencetak goal, padahal lawannya adalah kakak kelas. Kau pasti bangga pada kakakmu itu?” tanya seorang anak perempuan yang ternyata duduk bersebelahan dengannya.
“Ah, Irene seonbae..” Sapa anak laki-laki yang ternyata adalah Seulgo. “Memang hyung hebat seperti appa.” Lanjut seulgo dengan senyum matanya membuat Irene terpanah hingga tak sadar berkata “Tampan”.
“Nde??? Seonbae bilang apa?” Tanya Seulgo yang mendengar ucapan kakak kelasnya yang tidak jelas.
“Ah tidak ada.” Jawab Irene lalu menundukkan kepala karena malu.
“Aku kira sunbae mengatakan sesuatu ternyata tidak, eheheheheh...” Seulgo jadi salah tingkah.
“Kau juga pasti sama hebatnya dengan Yoong. Karena kalian kembar.” Kata-kata gadis di sebelahnya membuat pipi Seulgo merona.
“Soenbae, apakah itu bunga mawar merah muda?” Tanya Seulgo sambil melihat pot bunga hias di pinggir lapangan sekolah.
“iya benar Seulgo, kenapa?”
“Eem.. Seonbae, aku pergi ke sana dulu ya.” Kata Seulgo sambil beranjak dari tempat duduknya berjalan menuju bunga hias itu.
“Tunggu Seulgo...”
.
.
.
.
.
OFFICE...
Jesse seperti biasa sibuk berkutat pada laporan-laporan kantornya dengan kacamata yang bertengger dihidung mancungnya, dia sangat fokus hingga pintu ruangannya berbunyi.
Tok tok tok
“ Masuk.” Perintah Jesse dengan lantang tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas laporan yang ia pegang.
“Jesse...” Suara yang familiar bagi Jesse membuatnya langsung menoleh ke sumber suara.
“Tiffany! Mengapa tidak menungguku untuk menjemputmu saja? Kau masih lemah sayang.”, Jesse langsung menghampirinya dan membantu meletakkan bento bertumpuk tiga kotak dimeja tamu.
“Aku sudah pulih Jesse.” Tiffany langsung berjinjit menangkup wajah Jesse lalu mengecup bibir merah milik Jesse.
“ Ne...ne...tunggu..” Jesse melihat jam tangannya yang menunjukkan jam setengah 12 siang.
“Wah sudah waktunya menjemput mereka, Tiff. Ayo kita berangkat sekarang.”, namun langkahnya terhenti ketika Hyoyeon tiba-tiba mendobrak pintu dengah wajah pucat.
“ Jesse...Jesse gawat!!”
“ Hei-hei, tenang sobat. Ada apa? Aku dan Tiffany akan menjemput si kembar.” Jesse menenangkan Hyoyeon.
“Justru itu tentang si kembar!!” seru Hyoyeon membuat Tiffany kaget.
“ Ada apa dengan sikembar, Hyo???”, tanya Jesse penasaran.
“Seulgo masuk rumah sakit, pelipisnya terkena meja menyebabkan luka dan pingsan karena terkena bola!!”, jelas Hyoyeon membuat Jesse tertegun namun berusaha tenang, sedangkan tubuh istrinya menegang dan menangis.
“Seul???? Parahkah dia???? Yoong? Yoong bagaimana???” Tiffany menangis dan mulai panik.
“Dia tak apa-apa Tiff, dia di rumah sakit menunggu Seulgo.” Jawab Hyoyeon sedih
“ Kalau begitu kita ke rumah sakit sekarang.” Jesse memegang tangan Tiffany dan tangan satunya membawa bekal mereka.
TBC.
NB: maaf saya baru bisa update cerita ini. Laptop saya rusak sehingga semua data saya hilang. Jadi saya harus menabung dahulu membeli laptop. Sekali lagi saya minta maaf baru bisa update cerita ini.
Comments