chapter 7

twin

Tiffany inside:

Air mataku tak henti-hentinya mengalir, hatiku begitu sakit, jantungku seperti mau berhenti bergerak, oh Tuhan rasanya aku ingin mati saja. Inikah rasanya perasaan seorang ibu ketika anaknya dalam bahaya? Sial!! betapa bodohnya aku ini kenapa baru sekarang aku merasakannya?

“Yoong-ah..” Panggil Jesse melihat anak kami yang sulung sedang berdiri di depan kamar rumah sakit.

“Appaa!”, Balasnya mematung melihat Jesse, dia seperti ketakutan. Jesse, aku dan Hyoyeon mendekatinya.

“Yoong-ah, kau tak apa-apa, nak? Ada yang terluka?” Jesse berlutut, sejajar dengan tinggi tubuh Yoong lalu memegang kedua bahunya, tapi Yoong hanya menggelengkan kepala sambil menunduk. Kedua tangan Yoong mengepal erat, badannya bergetar. Oh tidak, apakah anakku menahan tangisnya. Aku sebagai ibunya hanya bisa menangis dalam diam melihatnya, tak berani menyentuhnya, takut ada penolakan darinya bila aku memeluk dia.

Jesse akhirnya menuntunnya kedalam pelukan Jesse membuat tangis Yoong pecah. “hiks...hiks.. pu-pukul aku ap-appa, hiks.. pu-pukul aku..hiks..aku sudah ingkari janjiku appa..hiks”. aku menutup mulutku, begitu terkejutnya aku mendengarnya. Putraku justru menyalahkan dirinya karena tak bisa menjaga adiknya. oh Tuhan, jangan hukum dia tuhan, hukum aku saja, yang tak bisa menjaga mereka.

“hei jagoan, kau sudah menjaga dongsaengmu dengan baik, appa bangga padamu nak. Sudah jangan menangis ya. Seulgo baik-baik saja. Hyoyeon, tolong tanya dokter yang merawat Seulgo tentang kondisinya.”

“Ok Jesse.” Jawab Hyoyeon bergegas pergi.

Setelah Yoong tenang, dia mulai menceritakan peristiwa itu pada Jesse, “Tadi Seul berjalan di pinggir lapangan sekolah, appa. Aku lihat Seul terkena bola yang ditendang teman kami tanpa sengaja setelah mengambil bunga. Aku...aku mau menolong Seul tap-tapi terlambat, appa. Mi-mianhe appa.”

“Arra Yoong-ah, tak perlu minta maaf chagi. Kau sudah menjaganya, sayang. Appa bangga padamu. Lalu untuk apa dongsaengmu mengambil bunga, chagi?” Tanya Jesse lembut, dia memang ayah yang baik untuk anak-anakku, tanpa sadar aku tersenyum sambil mengusap air mata. Yoong begitu mirip dengan Jesse hanya warna mata dan pipinya yang chubby mirip seperti aku.

“Emm, bunga ini appa, untuk eomma nanti.”, aku tersentak ketika Yoong memperlihatkan bunga tersebut yang ia pegang pada Jesse. Aku membatin,‘mawar merah muda! Astaga!! Bunga kesukaanku! Ya Tuhan, gara-gara aku, Seulgo terluka dan Yoong menyalahkan dirinya. Aku memang ibu yang bodoh!’

“Wah, bunga mawar merah muda! Kesukaan eomma eoh??? Pintar kedua jagoan appa ini.” Puji Jesse membuat Yoong tersenyum indah. Begitu hebatnya Jesse bisa membuat Yoong langsung tersenyum, membuatku terharu.

“Kalo begitu, Yoong berikan sekarang pada eomma.” Perintah Jesse lembut.

“Eh? Eomma? “, Yoong terkejut lalu Jesse berdiri dan merangkul bahuku dengan tangan kanannya yang kekar. “ Ne.. ini eomma kalian chagi. Eomma kalian sudah datang. Apa kau tak memeluknya, Yoong??” kata Jesse.

“eommma!!eomma!!hiks..bo-bogoshipoyo eomma..hiks...” Yoong berhamburan memeluk pinggangku sambil menangis kencang. Tuhan, dia menangis untukku, dia memelukku. Dia tidak membenciku.

“Yoong sayang” aku mengusap-usap punggung kecil anakku. “Eomma juga merindukanmu, nak.” Aku menggendong lalu memeluknya, menyalurkan kerinduanku padanya.

“Eomma jangan tinggalkan kami ne. Ak-aku janji tak akan ingkari janjiku lagi eomma. Aku juga akan jaga eomma.” Kata Yoong membuatku terharu, dia seperti Jesse.

“Tak akan sayang. Tak akan..” aku memeluknya erat.

“Ehm, Jesse maaf mengganggu, aku sudah berbicara pada dokternya. Seulgo tak apa-apa, hanya luka kecil, dia hanya syok saja itu sebabnya dia pingsan dan dibawa kerumah sakit.” Jelas Hyoyeon. Aku dan Jesse lega mendengarnya.

“Yoong sayang sudah dengar apa kata Hyoyeon ajusshi kan? Jadi kau tak perlu khawatir karena Seulgo baik-baik saja.” Yoong tersenyum mengangguk-angguk mendengar kata Jesse, kemudian bersandar di bahuku mencari kenyaman disana. Ah, rasa sangat menyenangkan dia manja padaku.

Kami pun masuk kamar inap yang di tempati Seulgo. Dia tertidur pulas dengan plester di sudut kening kanannya, mirip sekali dengan Yoong. Aku mendekatinya dan menangis melihatnya.

“Uljima eomma..uljima..” , Yoong menghapus air mataku dengan tangan mungilnya. “Seul kuat kok eomma. Seul pasti bangun sebentar lagi.” Sambungnya membelai wajahku, dan aku hanya mengangguk tersenyum manis. Mereka memang pintar, aku bangga dengan mereka.

“Jesse, aku kembali ke kantor dulu. Kau disini saja, biar aku urus semua.” Kata Hyoyeon sambil membuka kenop pintu.

“Ne, tapi kau jangan lupa makan siang. Ini masih jam istirahat, Hyoyeon. Terima kasih Hyoyeon.”. Jesse mengantarkan Hyoyeon keluar.

 

Tiffany inside off

“Jesse, maafkan aku. Gara-gara aku , mereka seperti ini.” Suara Tiffany bergetar.

“Tidak, sayang. Itu bukan salahmu. Mereka hanya ingin memberikan terbaik untukmu ketika bertemu. Namun yeah, tidak berjalan lancar, tapi yang penting mereka baik- baik saja kan.” Jesse mengecup kening Tiffany sayang. Sedang Yoong tertidur dipelukan Jesse.

“Eengh...”,Erangan lirih dari Seulgo membuat Jesse dan Tiffany segera mendekatinya.

“Hai jagoan appa. Bagaimana tidurnya sayang?” Tanya Jesse lalu menggendong Seulgo ke dalam pelukannya setelah sebelumnya menaruh Yoong di sofa. Sang anak mengusap-usap wajahnya di kemeja sang ayah, melihat hal itu Jesse dan Tiffany tersenyum cerah.

“Omo! Appa! Kita dimana appa? Hyung? Eomma? Kita janji bertemu eomma, appa! Ya! Bunga yang Seul ambil untuk eomma di mana appa? Jangan hilang! Andwe appa!” Seulgo panik hendak menangis menatap sang ayah, namun sang ayah membalasnya tersenyum lega.

“Bunganya sudah eomma taro di vas bunga Seulgo sayang.” Seulgo langsung menatap wanita yang bersuara lembut itu.

“Eom-eomma??” kata Seulgo terbata-bata dengan mata berkaca-kaca.

Tiffany mengambil Seulgo dari gendongan Jesse kemudian mendekapnya, “ Ne chagi, ini eomma, sayang. Eomma sudah datang sayang. Terima kasih sayang bunganya. Eomma sangat menyukainya.” Tiffany memberikan kecupan lembut di kening Seulgo lalu mendekapnya lagi. Baik Tiffany maupun Seulgo hanya bisa menangis dalam diam, menyalurkan kerinduan antara ibu dan anak. Jesse tersenyum lebih lebar dari biasanya, beban yang selama ini dia tanggung menguap begitu saja melihat Tiffany dan anaknya akhirnya bersama.

“Emm, eommaa..appaaa...Seul lapar.” Cicit Seulgo.

“Eomma sudah buatkan bekal sayang, Seulgo mau?”

“Uhm.. mau eomma, tapi Yoong hyung ikut makan juga. Kita makan bersama.” Jawab Seulgo yang masih senang dipelukan Tiffany.

“Arraso, appa bangunkan hyungmu.” Jesse membangunkan Yoong. Kemudian mereka makan bersama.

“Uh kenyaaang. enak eomma. Gomawoyo.”ucap sikembar.

“Besok akan eomma buatkan lagi, sayang.” Tiffany senang melihat mereka menyukai masakannya dan melahapnya.

“Ne. dan bawa lebih banyak lagi sayang. Karena mereka pasti menghabiskannya.”

“ Benar eomma, yang banyak, aku dan hyung suka makan. Hehehe...” Seulgo terkekeh. Jesse dan Tiffany tersenyum melihat kedua buah hatinya. Beban dan ketakutan yang mereka rasakan hilang begitu saja. Merekapun berusaha menyatukan kepingan-kepingan yang dulu pernah hancur dan menjadi keluarga yang bahagia.

END

PS: gomawo sudah membaca dan me-review cerita “our twin”. (author bungkukkan badan 90%) ^_^

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Jafierra #1
Chapter 7: Wow hebat thor..
Akankah ada lanjutan bonusnya...
Tetap semangat thor...
(Bungkuk badan)
NFukada
#2
Wahhh i like ur story although it's short tapi bagus :))
Smoga bs buat critanlain lagi kedepannya :))
jessjung_dew
#3
Cool! But i can't uderstand! TT english please? XP
Imjessica #4
Chapter 7: Sayang sekali cepet selsainya...
yuutoo #5
Chapter 7: Waaah it's a great story author :)
sayang cuma 7 chapter hehe, but it"s okaay hehe
Jafierra #6
Chapter 6: Yeah akhirnya update...
Tpi telat nih komenya...
Tetap semangat thor...
Imjessica #7
Chapter 6: Akhirnya kamu update juga Thor, tak kira mau Hiatus lama, gpp Thor, yg penting kamu gak ningglin cerita ini
yuutoo #8
Chapter 6: Yeeee akhirnya uodate juga, wah author turut berduka atas laptopnya tapi syukurlah udah keganti yang baru semoga dengan laptop baru makin banyak inspirasi buat nulis cerita yaaa hehe
HyoTaeSun4ver
#9
Chapter 6: Wahhh gue kangen dgn cerita ni.. Moga dpt update slalu yg Author shi ^^
Imjessica #10
Chapter 5: Thor jangan tinggalin ceritanya dong,sayang banget...