chapter 1

twin

Aku duduk sambil membubuhkan tanda tangan disetiap tumpukan kertas berisi laporan-laporan yang membuatku tak bisa berkutik, sambil menunggu...

“ Sajangnim...”. Aku palingkan wajah ke arah sumber suara tersebut dan ternyata pemilik suara itu adalah sekretaris pribadiku.

“ Ya, ada apa Hyo ?”, tanyaku sambil mengecek laporan yang sempat aku acuhkan. Kim Hyoyeon adalah nama lengkapnya, dan menjadi bawahanku selama 6 tahun.

“ Sebentar lagi,waktunya tuan muda Yoong dan tuan muda Seulgo untuk pulang sekolah. Apa sebaiknya saya saja yang menjemputnya, Sajangnim?”. Ucapnya dengan sopan. Padahal aku dan Hyoyeon merupakan sahabat sejak kecil, kami selalu bersama dan setelah lulus sekolah aku memintanya menjadi seketarisku ketika aku dipaksa menjadi CEO Blanc&Eclare di Jepang.

Ku lihat jam tanganku menunjukkan pukul 11 siang, satu jam lagi sikembar pulang sekolah.

“ Biar aku saja. Tolong kau urus ini.”, Ucapku sambil menunjuk laporan-laporan di mejaku, kemudian bergegas menjemput sikembar.

***

            “ Hyung, aku lapal!” seru Seulgo menatap Yoong dengan memelas sambil mengelus perutnya yang rata.

            “ Makan loti ini ne sambil menunggu appa.” Yoong memberikan rotinya kepada Seulgo kemudian mengusap-usap kepala dongsaengnya. Sedangkan Seulgo makan roti dengan lahap. Mereka adalah Yoong Jung dan Seulgo Jung, anak kandung Jesse Jung. Walaupun mereka masih berumur 5 tahun tapi mereka sudah menjadi siswa sekolah dasar, karena mereka cerdas seperti ayahnya menjadi CEO sejak berurumur 20 tahun.

“ Yoong...Seulgo!!”, seru Jesse setelah membuka pintu mobilnya yang terbilang mewah.

“ Aappaaaa...” teriak sikembar sambi berlari ke arah Jesse.

“ Ya!! Jangan lari nanti jatuh.” Jesse mendengus sambil merentangkan kedua tanggannya.

“Hupp!! Appa!!”, Yoong melompat dan memeluk Jesse sambil berteriak. Jesse pun tertawa sambil mengelus punggung putra sulungnya.

            “Appa...”, Seulgo memanggil Jesse.

            “Seulgo anak appa, kemari nak.” Ucap Jesse dengan lembut, kemudian Seulgo memeluknya. Jesse memeluk sikembar dengan penuh sayang.

***

            “Yoong...Seulgo, besok kita akan ke Korea. Kita pulang dan tinggal di sana.” Jesse menyesap minuman sebentar kemudian memasukkan shushi ke mulutnya  di resto langganannya bersama kedua anaknya untuk makan siang.

            “Mwooo???” Teriak sikembar bersamaan karena kaget mereka akan ke Korea. Padahal mereka tak pernah kesana.

            “Ya! Kalian jangan berteriak. Ini tempat umum, boy. Harabeoji, halmeoni,  dan imo merindukan kalian.” Jesse menasehati kedua anaknya.

            “Ap-appa..ka-kami punya ha-halabeoji dan halmeoni?” tanya Seulgo tergagap karena kaget.

            “ Dan imo juga??? Aku kila kita hanya beltiga saja appa, di tambah Hyo samchon.” Tambah Yoong berusaha tenang.

            “Hn.” Jawab Jesse singkat.

            “ Apa kita punya eomma juga, appa?” tanya si sulung.

            “Hn.”

            “Sinjja appa?”, kali ini si sibungsu yang bertanya.sehingga sukses membuat Jesse tersedak. Jesse sendiri juga tak sadar menjawab pertanyaan si sulung, buru-buru dia minum air dan membayar makanan mereka. Sikembar pun ikut diam daripada jatah bermain game mereka berkurang.

***

            Hembusan angin malam tidak membuat sang pria berdiri kokoh di balkon kamarnya kedinginan meski hanya memakai celana pendek saja. Justru pria tersebut memejamkan mata sambil menggingat masa lalu kelam, yang membuatnya ingin menangis. Mengingat hal yang menyakitkan tentang pengasingannya beserta kedua anaknya ke Jepang selama 5 tahun oleh ayahnya sendiri dan juga...perceraiannya dengan mantan istrinya 5 tahun lalu. Membuat sikembar tidak tahu kalau mereka punya harabeoji, halmeoni, imo dan...eomma. Andai saja waktu bisa diputar lagi, maka dia akan memperbaiki semua, menjadi anak baik, dan menolak perjodohan itu meski dengan wanita yang ia cintai.

            “Appa!!”, seru sikembar sambil memeluk kedua kaki sang ayah yang aling mereka cintai.

            “Ya?”, Jesse menjawab singkat.

            “Appa..aku tak mau pindah. Disini saja appa..di sini aku punya banyak teman. Hyung dan aku juga masih ikut les karate dan piano appa. ” Kata Seulgo sedih memeluk kaki Jesse sambil memainkan ujung celana sang ayah.

            “ Benal Seul, appa. Kan sayang sekali kalau di tinggal.” Tambah Yoong sambil mengelus punggung adiknya. Dia tahu kalau doangsaengnya ini sedih karena takut tidak punya teman, berbeda dengan Yoong yang berani, dan cuek persis seperti ayahnya.

            Sang ayah hanya menghela nafas dan menggiring sikembar ke tempat tidur, tak lupa menutup pintu balkon kamarnya.

            “Seulgo-ah, tak usah takut kan ada Yoong hyung. Hyung kan sudah berjanji kan melindungi Seulgo. Disana juga Seulgo dan Yoong hyung bisa melanjutkan les piano dan les karate. Lagipula kalian berdua kan sudah pintar bahasa korea pasti kalian punya banyak teman nanti.” Jelas Jesse sambil mengusap-usap kepala kedua anakna dengan penuh kasih sayang.

            “Uhmmm.” Sahut sikembar bersamaan dengan anggukan kepala sambil memeluk ayah tersayang.

            “Appa, kenapa dali dulu tak tinggal di Kolea? lalu mengapa eomma tidak belsama kita? Mengapa eomma tak pelnah temui kita, appa?” tanya Yoong menatap ayahnya.

            “Nama eomma sapa, appa? Seperti apa wajah eomma appa?” tambah Seulgo ikut penasaran.

Jesse hanya diam karena rentetan pertanyaan sikembar. Jesse tahu kedua anaknya ini memang pintar bahkan jenius. Di usia 5 tahun sudah masuk sekolah dasar yang seharusnya masih taman kanak-kanak. Dan prestasi mereka sangat membanggakan, persis seperti dia dan mantan istrinya, sehingga Jung Junho menyuruh untuk kembali ke Korea.

“Appa!!” teriak sikembar menuntut Jesse jawab pertanyaan mereka.

“ Arra-arra...Itu karena appa nakal. Appa membuat oemma kalian menangis dan menyakiti hatinya” jawab Jesse sambil menunjuk dadanya. “ Oleh karena itu appa di hukum Harabeoji untuk menjalankan bisnis keluarga kita di Jepang tanpa eomma kalian. Dan sekalian appa membawa kalian kembali ke sana karena eomma tak ingin appa sendirian.”, jelas Jesse meski kalimat terakhir adalah bukan sebenarnya.

“Emm, halabeoji galak kah, appa?” tanya Seulgo takut.

“Tidak sayang, justru harabeoji dan halmeoni rindu kalian, itu sebabnya mereka nyuruh kita kembali ke Korea besok.” Jawab Jesse tersenyum tipis.

“ Appa, peltanyaan Seulgo belum appa jawab tentang eomma!” sahut Yoong.

“ Eem, eomma ya... emm.. eomma kalian sangat cantik, baik, dan pintar memasak. Eomma kalian mempunyai senyuman yang indah, seperti Seulgo.”. Seulgo memerah mendengar hal itu.

“ Lalu nama eomma, appa?” tanya si anak sulung penasaran.

“ Stephanie... Stehanie Hwang Miyoung.” Jawab Jesse dengan raut muka agak sedih.

“Appa, apakah besok kita bertemu eomma?” tanya si bungsu hati-hati karena sempat melihat ayahnya sedih. Namun sang ayah hanya menggeleng-gelengkan kepala.

“WAE????”, teriak Yoong, sedikit marah karena sang ibu tidak menjemput mereka besok.

“ Karena appa dan eomma sudah berpisah setelah kalian lahir nak.”, jawab Jesse dengan suara lirih.

“Pisah?? Wae appa? Wae??? Eomma tak sayang kami appa???iya??”, tanya Seulgo kali ini menangis, panik sambil menguncang guncang dada appanya.

“Karena appa nakal sayang.. appa yang jahat sama eomma.” Jesse memeluk kedua anaknya untuk memenangkan mereka. “ Appa menyakiti eomma...sebelum menikah dengan appa, eomma mencintai pria lain sayang. Appa tahu itu, tapi tetap memaksa eomma kalian menikah dengan appa. Namun setelah kalian lahir, appa dan eomma berpisah. Bukan berarti eomma tak sayang kalian. Yang memberikan nama kalian adalah eomma kalian dan artinya eomma masih sayang kalian. Mianhe...mianhe ne?” suara Jesse parau. Sikembar tahu kalau ayahnya menahan tangis. sikembar hanya menganggukkan kepala sambil mengelus dada ayahnya.

“Kita sayang appa dan eomma. Kita tak akan tinggalkan appa..kita janji appa.” Yoong menatap Seulgo dengan penuh harap.

“Uhm.. kita janji appa!” Ucap Seulgo mantap. Jesse mengangguk tersenyum sambil ngusap punggung kedua anaknya sampai tertidur lelap.

****

TBC

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Jafierra #1
Chapter 7: Wow hebat thor..
Akankah ada lanjutan bonusnya...
Tetap semangat thor...
(Bungkuk badan)
NFukada
#2
Wahhh i like ur story although it's short tapi bagus :))
Smoga bs buat critanlain lagi kedepannya :))
jessjung_dew
#3
Cool! But i can't uderstand! TT english please? XP
Imjessica #4
Chapter 7: Sayang sekali cepet selsainya...
yuutoo #5
Chapter 7: Waaah it's a great story author :)
sayang cuma 7 chapter hehe, but it"s okaay hehe
Jafierra #6
Chapter 6: Yeah akhirnya update...
Tpi telat nih komenya...
Tetap semangat thor...
Imjessica #7
Chapter 6: Akhirnya kamu update juga Thor, tak kira mau Hiatus lama, gpp Thor, yg penting kamu gak ningglin cerita ini
yuutoo #8
Chapter 6: Yeeee akhirnya uodate juga, wah author turut berduka atas laptopnya tapi syukurlah udah keganti yang baru semoga dengan laptop baru makin banyak inspirasi buat nulis cerita yaaa hehe
HyoTaeSun4ver
#9
Chapter 6: Wahhh gue kangen dgn cerita ni.. Moga dpt update slalu yg Author shi ^^
Imjessica #10
Chapter 5: Thor jangan tinggalin ceritanya dong,sayang banget...