capter 2

twin

Chapter 2

Dream

            “hiks..Hen..hentikan...hiks....hiks..hentikan..hiks” perempuan berambut coklat tampak menangis pasrah ketika pria diatasnya terus menusuk-nusukkan miliknya ke dalam lubang milik perempuan tersebut, tapi pria itu tak peduli karena mabuk dan dikuasai oleh nafsunya sampai dia puas dan perempuan yang telah menjadi istrinya itu pingsan.

            Sinar matahari menyelinap masuk di cela-cela jendela yang ditutupi korden memberikan sedikit kehangatan pagi, namun suasana di sana sangat memilukan ketika suara isak tangis keluar dari bibir mungil gadis..ralat wanita karena sakit yang menjalar di hati dan juga milik bawah tubuhnya yang seharusnya ia jaga untuk pria yang ia cintai bukan suaminya dari perjodohan antara keluarga Jung dan Hwang.

            “hiks..hiks..hiks..” Isak tangis wanita tersebut membuat pria disampingnya terbangun dan terkejut bukan main.

            “Tiff...”  ucap pria yang bernama Jesse sambil melihat sang istri memeluk lulut dan membenamkan wajahnya disana.

            “Tiff, apa kita telah melakukan itu?”, tanya Jesse sambil mengulurkan tangan kanannya hendak mengelus rambut coklat milik istrinya, namun di tepis sang istri.

            “ KAU MEMPERKOSAKU JESSE!!!”bentak Tiffany dengan air mata yang mengalir deras dipipi cubbynya.

            “Apa maksudmu, Tiff? Kita sudah menikah, jadi wajar kita melakukan itu.” Jesse tak percaya Tiffany bisa membentaknya, karena setahu dia, Tiffany adalah perempuan yang lembut, manis dan terkenal senyum matanya.

            “ Menikah karena perjodohan konyol! Sudah kubilang, aku tidak mencintaimu dan jangan pernah sentuh aku. Karena aku mencintai Nichun!!tap...tapi..hiks..apa yang kau lakukan?..hikss...”, tangis Tiffany pecah.

            “Maafkan aku, Tiffany..kenapa kau tidak mencegahku?” tanya Jesse berusaha tenang,

            “Aku..hiks.. sudah mencegahmu..hiks tapi kau tetap tak peduli....hiks...kau sangat kasar..hiks...aku membencimu!!!! Kau brengsek!!”, Tiffany menangis pilu, membuat Jesse tertegun.

            “Jangan membenciku Tiffany... Aku mencintaimu.” Jesse memegang kedua pipi Tiffany dengan wajah sedihnya. Jesse tak ingin kehilangan Tiffany, Jesse mencintainya sejak perjodohan itu di mulai.

            “Jangan sentuh aku!!!!pergi!!Pergi!!” Teriak Tiffany sambil mendorong Jesse Hingga jatuh dari tempat tidur mereka. Jesse akhirnya memakai baju dan celana, kemudian keluar dari kamar dengan langkah gontai.

            Semenjak dua bulan kejadian itu, Tiffany selalu menghindar dari Jesse. Ketika pagi, hanya membuatkan sarapan dan meninggalkan Jesse makan sendiri begitu juga makan malamnya. Ketika Jesse berangkat dan pulang dari kantor tidak pernah diantar atau pun di sambut. Sehingga membuat Jesse menjadi pemabuk dan perokok. Hingga suatu terjadi ketika Jesse mengetahui bahwa Tiffany hamil 2 bulan.

            “ Aku akan menggugurkan kandunganku sebelum membesar.” Ucap Tiffany enteng.

            “ Kau gila, Tiffany!!!! Itu bayi kita!!! Darah daging kita!!”, Jesse mulai emosi.

            “ Kau yang gila!! Kau telah memperkosaku, brengsek! Dan ini hanya anakmu!!! Aku tak akan pernah mengakuinya!! Aku tak mau punya anak dari bajingan seperti kau!!” Teriak Tiffany sukses membuat mata Jesse berlinang air mata, tak percaya apa yang dikatakan istrinya yang tak mau menginginkan anaknya.

            “ Aku tak peduli!! Aku harus menggugurkan kandunganku ini!” Kata Tiffany datar dan dingin.

Brug!!!

Jesse bersimpuh didepan Tiffany, “ Aku mohon... aku mohon Tiff... jangan... jangan kau gugurkan kandunganmu...aku...aku mohon Tiffany..jangan kau bunuh darah dagingku...Tiffany..apapun yang kau inginkan..akan aku kabulkan...”, Suara Jesse parau, bahunya bergetar, menandakan sang suami menahan tangisnya membuat Tiffany sempat tertegun dan bernyata dalam hati ‘Jesse menangis??? Jesse brandalan, pemabuk dan perokok ini memohon padanya agar anaknya tetap hidup?? Aku tak percaya.. dia menyayangi anak dalam kandunganku?’ Namun Tiffany segera mengelengkan menepis suara hatinya.

“Baik. Aku tak akan melakukannya.” Ucap Tiffany membuat Jesse langsung berdiri memegang kedua bahu Tiffany dengan senyum tipisnya. “Asal setelah aku melahirkan kau menandatangi surat perceraian kita, dan bawa anakmu pergi dari hidupku. Jangan pernah menampakkan wajahmu dan anakmu di hadapanku. Dan satu lagi, beri nama Seulgo atau Yoong sebagai hadiah pertama dan terakhir dariku.” Ucap Tiffany kemudian berlalu meninggalkan Jesse. Sedangkan Jesse mematung dengan tatapan kosong kemudian bergumam “Perceraian??”.

             Hari mulai berganti, begitu pula dengan bulan pun berganti, namun tidak membuat perubahan hubungan mereka, hingga Tiffany melahirkan anak kembar.

Setelah bayi kembar lahir, Jesse benar-benar menepati janji itu. Jesse menandatangi surat perceraian itu kemudian di letakkan meja samping Tiffany dirawat karena Tiffany sebelum bangun dari tidurnya dan membawa kedua anaknya pulang ke rumah kediaman Jung.

            Sesampai dirumah kediaman Jung, Jesse menjelaskan bahwa dia dan Tiffany bercerai dengan alasan dia sering mabuk bahkan sering menyakiti dan menyiksa Tiffany. Sehingga membuat Jung Junho murka dan menampar Jesse.

            “Kau!!!!  Apa aboeji mengajarkanmu untuk menyiksa wanita, ha???!!”

            Buugh!!

            “Uhuk...uhuk..tidak ...abeoji ..” Ucap Jesse sambil memegang perut yang di hajar ayahnya.

            Buugh!!!

            Kali ini pukulan itu mengenai wajah mulus Jesse. “Dasar anak brengsek!!! Kau mempermalukan keluarga Jung di depan keluarga Hwang!!”, Kata sang ayah membuat hati Jesse teriris. Tapi apa boleh buat, dia terpaksa berbohong tentang menyakiti dan menyiksa Tiffany agar calon mantan istrinya tidak kena masalah dengan keluarganya, lebih baik dia yang tersakiti.

            “ Sudah yeobo! Sudah! Dia anakmu!!” ucap ibu sambil berlinang air mata. Dalam hati Jesse meminta maaf untuk ibunya yang telah membuat ibunya menangis. Sedangkan adiknya hanya menatap iba pada oppa-nya tak berani melawan sang ayah yang terkenal keras.

            “Besok, kau tinggal di Jepang, kembangkan perusahaan kita dengan kerja kerasmu sendiri!!Bawa kedua anakmu juga!Jalani hukumanmu! Sampai aku menyuruhmu pulang! Aku harap kau berubah Jesse!” ucap Jung Junho lantang dan dingin.

 End dream.  

 

 

***

            “Eonnie!! Eonnie!! Bangun!!”, Seru sang adik kepada kakaknya sambil mengguncang-guncang tubuh kakaknya.

            “Seohyun!!”, Tiffany membuka matanya dengan terengah-engah.

            “Eonnie, bermimpi lagi?” tanya Seohyun lembut.

            “ Uhm..” gumam Tiffany sambil menggangguk.

            “Eonnie jangan kawatir, semua pasti berakhir dengan bahagia. Eonnie tenang saja ya? Jangan membuat Appa dan eomma kawatir.” Seohyun berusaha menghibur kakak kandungnya.

            “Aku menyesal. Seharusnya aku tak meminta bercerai dengan Jesse pasti sekarang anak-anakku bersamaku, Seohyun. Aku bodoh sekali Seohyun..hiks..”, Tangis Tiffany pecah.

            “Eonnie... sudah itu masa lalu...sekarang bukan waktunya bersedih. Karena ada kabar gembira untuk eonnie.” Ucap Seohyun dengan senyuman manisnya.

            “Eh? Memang kabar gembira apa Seohyun?”, Tanya Tiffany sembari mengusap air mata di pipinya dengan cepat.

            “Appa bilang, Jesse oppa dan sikembar kembali ke Korea hari ini. Masa hukumannya selesai karena perusahaan Blanc&Eclare di Jepang sudah maju pesat.” Ucap Seohyun membuat mata Tiffany berwarna cokelat membulat. “ Dan bukan hanya itu saja yang membuat mereka di ijinkan pulang eonnie. Sikembar, Yoong dan Seulgo, punya prestasi yang bagus ketika sekolah di Jepang. Hebatkan eonnie?” airmata Tiffany meluncur bebas  ketika mendengar penjelasan Seohyun panjang lebar.

            “Aku bangga pada mereka, Seohyun. Mereka hebat seperti ayahnya. Oh Tuhan!!aku harus menjemputnya sekarang, Seohyun. Aku harus mandi. Tolong siapkan dress-ku, Seohyun.” Tiffany mulai panik karena saking gembiranya. Namun...

            “Tidak sekarang Tiffany!”, Kata chansung lantang,.

            “ Tap-tap-tapi appa...” Ucap Tiffany terbata-bata.

            “Kau masih lemah sayang. Jangan paksakan dirimu Tiff. Kalau kau sembuh, kau boleh menemui mereka, nak.” Sang ibu berkata lembut pada anak perempuannya.

            “Benar kata eomma, nak. Kalau kau mau menemui mereka, kau harus kuat. Tidak hanya kau saja yang ingin bertemu mereka bertiga, kami semua juga ingin bertemu mereka, Tiffany. Keluarga Jung nanti akan menghubungi kita. Sekarang kau harus kuat. Kau harus pulih, demi keluarga kecilmu, Tiffany.” Jelas Chansung di balas anggukan kepala Tiffany. Mulai hari ini Tiffany bertekad akan kuat dan pulih, dan bersatu kembali pada suami dan anaknya.

***

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Jafierra #1
Chapter 7: Wow hebat thor..
Akankah ada lanjutan bonusnya...
Tetap semangat thor...
(Bungkuk badan)
NFukada
#2
Wahhh i like ur story although it's short tapi bagus :))
Smoga bs buat critanlain lagi kedepannya :))
jessjung_dew
#3
Cool! But i can't uderstand! TT english please? XP
Imjessica #4
Chapter 7: Sayang sekali cepet selsainya...
yuutoo #5
Chapter 7: Waaah it's a great story author :)
sayang cuma 7 chapter hehe, but it"s okaay hehe
Jafierra #6
Chapter 6: Yeah akhirnya update...
Tpi telat nih komenya...
Tetap semangat thor...
Imjessica #7
Chapter 6: Akhirnya kamu update juga Thor, tak kira mau Hiatus lama, gpp Thor, yg penting kamu gak ningglin cerita ini
yuutoo #8
Chapter 6: Yeeee akhirnya uodate juga, wah author turut berduka atas laptopnya tapi syukurlah udah keganti yang baru semoga dengan laptop baru makin banyak inspirasi buat nulis cerita yaaa hehe
HyoTaeSun4ver
#9
Chapter 6: Wahhh gue kangen dgn cerita ni.. Moga dpt update slalu yg Author shi ^^
Imjessica #10
Chapter 5: Thor jangan tinggalin ceritanya dong,sayang banget...