people you may know

..isn't you, ..is you

Dadanya berdebar semakin cepat ketika dilihatnya seseorang sedang berdiri di dekat ayunan yang ada di halaman rumahnya. Seseorang yang mempunyai badan kekar dengan kulit sewarna tan itu menampilkan wajah terkejut ketika kedua pasang mata mereka bertemu. “wonnie hyung” ucap lirih Kyuhyun sebelum dirinya ambruk ke arah Jung Soo.

.

.

Henry POV

Tanganku masih sibuk mengatur taman dari rumah hyung langit. Ah, siapa tadi nama asli dari hyung langit? Kyu..kyu siapa ya? Kyumin? Kyuhoon? Atau kyukyu? Wah, namanya sangat manis.

Aku berhenti sejenak mengerjakan tugasku yang memang sebagai pengatur taman dan juga penjual bunga. Mengamati sejenak taman yang sudah cukup tertata sesuai dengan keinginan tuan Park. Mataku berhenti pada hyung langit yang hanya duduk diam di ayunan. Apa dia sedang sakit? Bukankah tadi dia hampir pingsan? Apa tidak lebih baik dia beristirahat di kamarnya? Kenapa dia lebih memilih duduk disana mengamati…hyung? Apa aku tidak salah mengambil kesimpulan? Benar bukan, matanya hanya tertuju pada satu titik, Siwon hyung.

Apa dia mengenal Siwon hyung? Sepertinya tidak, karena memang Siwon hyung dari tadi tidak memperlihat kalau dia kenal dengan hyung langit. Siwon hyung masih seperti biasanya, bekerja keras. Menggali tanah untuk menanam bibit bunga. Ah!

“hyung, kau ingin menanam bibit atau mengubur bibir?” keluhku pada Siwon hyung yang aku sadari sudah menggali tanah lebih dalam dari tinggi bibit yang akan ditanam.

“ah, mianhae” jawab singkat Siwon hyung dengan senyum anehnya. Ada yang aneh dengan Siwon hyung. Tidak biasanya dia melamun saat bekerja. Apa lagi pekerjaan yang berhubungan dengan bunga, makhluk hidup yang sangat disukainya.

Henry POV end

 

Siwon POV

Entahlah. Apa yang sedang aku rasakan sekarang. Marah? Menyesal? Yang jelas semuanya bercampur aduk. Bodohnya aku yang tidak menyadari ketika kami baru saja sampai di rumah ini. Memang rumah ini terasa sangat familiar, tapi bagaimana bisa aku tidak sadar bahwa rumah ini adalah kaung para iblis. Ah, seharusnya aku tidak menginjakkan kaki di sini.

Lihatlah, dia sedari tadi hanya duduk disana terus memberikan atensinya padaku. Kenapa aku harus bertemu dengannya, Tuhan? Kenapa luka yang berhasil aku sembuhkan tiba-tiba kembali menganga hanya dengan waktu sepersekian detik?

Apa yang sebenarnya sedang dia pikirkan, apa dia menyadari bahwa itu aku? Bukan. Itu bukanlah aku. Aku yang dulu telah mati. Bersama dengan derasnya arus. Bersama dengan kesakitanku.

“hyung, kau ingin menanam bibit atau mengubur bibit?” sebuah suara tak jauh dariku membuyarkan lamunan ku. Henry, dialah keluarga yang sebenarnya. Benar. dia adalah dongsaengku satu-satunya, salah satu anggota keluargaku. Jadi, kenapa aku masih memikirkan keluarga lain.

“ah, mianhae” aku mencoba memberikan senyuman sebelum kembali melanjutkan pekerjaanku. Aku harus segera menyelesaikan dan segera enyah dari tempat ini. Melupakan hari ini dan kembali menjalani kehidupanku seperti biasanya.

Siwon POV end

 

Kyuhyun POV

Pandanganku memburam, jelas kurasakan detak jantungku yang diatas normal. Rasakan sangat sakit. Tapi aku harus bertahan. Apa dia benar Siwon hyung? Tapi kenapa dia seolah tidak mengenalku? ‘Choi Siwon’ adalah nama yang kubaca dalam name tag di bajunya. ‘Choi’, bukan ‘Cho’.

Tapi aku sangat yakin dia adalah orang yang selama ini aku cari. Iya, dia pasti Siwon hyung-ku. Apa dia begitu marahnya hingga tidak ingin mengenaliku. Bukanlah hal yang salah jika dia marah. Kami meninggalkannya begitu saja disaat dia dinyatakan hilang.

Aku harus mengucapkan maaf. Tapi lidahku terlalu kelu, tubuhku sangat lemas. Bahkan untuk membuka mulut sudah tak mampu aku lakukan.

Hyung, jeongmal mianhae. Mianhae. Jika kau tidak menolongku dulu, kau masih bisa bersama eomma dan appa hingga saat ini. Jika kau tak menolongku dulu, eomma dan appa masih akan hidup saat ini. Eomma dan appa tak akan meninggal dalam keadaan penuh penyesalan.

Maafkan appa yang sudah sangat egois. Meninggalkanmu dan memilih mencoba menyelematkanku.

Kau boleh melimpahkan semua kesalahan padaku, melupakan dan bahkan membenciku. Tapi kumohon, jangan membenci appa dan eomma.

Hyung, aku ingin menjelaskan semuanya. Semuanya hyung. Appa yang mengatakan pada eomma bahwa hyung dinyatakan hilang. Appa juga yang mengatakan pada eomma bahwa hyung dinyatakan meninggal. Sekali lagi kumohon, jangan membenci appa. Saat itu keadaanku kritis dan harus segera dibawa ke Jepang untuk melakukan transplantasi jantung. Appa melakukan semuanya karena aku. Jadi akulah yang patut dipersalahkan.

Jangan membenci eomma, hyung. Eomma dan aku baru tau semuanya setelah appa menceritakan semua. Appa merasa sangat bersalah. Bahkan hingga di akhir nafasnya, rasa bersalah masih sangat membebaninya. Begitu juga eomma, dia sama sekali tidak melupakanmu. Hidupnya setelah mengetahui semuanya dipenuhi dengan penyesalan.

Dan itu semua karena aku.

Kyuhyun POV end

 

Park Jung Soo POV

Kenapa anak itu begitu keras kepala. Dia pasti juga merasakan tubuhnya tidak dalam keadaan baik-baik saja. Demam yang belum turun ditambah dengan penyakitnya itu. Dia yang tadi hampir saja pingsan justru memaksakan diri untuk berjalan dengan langkah beratnya menuju ayunan yang ada di taman. Dan lihatlah dia sekarang. Hanya duduk melamun di sana.

Apa sebenarnya yang ada dalam pikirannya? Apa dia sebegitu inginnya melihat taman yang sengaja aku desain ulang seperti rumahnya dulu? Sepertinya taman ini begitu banyak menyimpan kenangan untuknya. Hingga tak selang berapa lama kemudian, ku lihat air matanya mulai menetes di wajahnya yang tak berwarna.

Dia tidak boleh lebih lama lagi berada di luar. Dia harus kembali beristirahat dan meminum obatnya. Alasan itu yang membuatku hendak beranjak dari ‘diam-diam mengamatinya’, berjalan ke arahnya, sebelum sebuah dering ponsel menghentikan langkahku.

Cho Ahra.

Akhirnya dia menghubungiku setelah tadi malam aku mengirimkannya sebuah email berisi laporan pemeriksaan kesehatan Kyuhyun. Ada yang ingin aku bicarakan dengannya, tapi tidak di dekat Kyuhyun seperti ini. Maka dari itu aku memilih masuk ke dalam rumah untuk menerima telepon.

Park Jung Soo POV end

 

“hallo Ahra” Jungsoo memberi salam sebagai pembukaan percakapan.

‘teuki ya, eotteoke?’ ucapnya. Terdengar isakan yang teredam. Dari ucapannya jelas berkesimpulan bahwa dia sudah selesai membaca laporan kesehatan Kyuhyun.

“tenanglah, Ahra. All will be fine” Jung Soo mencoba menenangkan, meskipun dia sendiri tidak yakin semuanya akan berjalan baik-baik saja.

Ahra sudah cukup mengenal Jung Soo. Ucapan dengan nada seperti itu justru mempunyai arti berkebalikan. ‘is it really bad?’

Jungsoo hanya bisa menghembuskan nafas dan mengangguk pasrah.

‘I was a stupid sister, Leeteuk. His heart was still having bad conditions even after he did transplantation.( aku kakak yang bodoh, Leeteuk. Jantungnya masih mengalami kondisi yang buruk bahkan setelah ia melakukan transplantasi)’ Ahra kembali terisak. Kali ini tidak lagi teredam atau tertahan. Dia benar-benar sudah menangis disana.

“mianhae, Ahra. There isn’t can I do. (tidak ada yang bisa kulakukan)” Dan sebagai seorang dokter, inilah kalimat yang paling Jung Soo benci. Saat ini dia tidak mungkin mendaftarkan Kyuhyun dalam antrian penerima donor kembali. Paling tidak sampai Jung Soo mengklarifikasi dugaannya. Dan hal ini lah yang harus dia bicarakan secara serius dengan Ahra “Ahra ya, there is something that I want ask to you (ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu)’. Hening menguasai mereka untuk beberapa detik. Ahra hanya diam, seolah sedang memasang telinganya lebih tajam. “the problem of his heart, I think it does not appear after transplantation.(masalah tentang jantungnya, aku pikir itu tidaklah muncul setelah transplantasi)” Setelah pemeriksaan kemarin Jung Soo memang melihat masalah pada jantung Kyuhyun. Tapi bagi sebuah jantung transplantasi, masalah itu sudah sangat buruk.

‘what do you mean, Leeteuk?(apa maksudmu, leeteuk?)’

“his new heart, it had gone bad even before being moved to the his body (jantung baru nya, itu sudah memburuk bahkan sebelum dipindahkan ke tubuhnya)” Jung Soo mengambil jeda untuk dalam mengungkapkan kesimpulannya. “in other words, kyuhyun had been received bad heart. So bad so that I believe that heart not from legal foundation.(dengan kata lain, Kyuhyun menerima jantung buruk. Sangat buruk sehingga aku percaya jantung itu tidak berasal dari yayasan yang legal)” Dan Jung Soo yakin Ahra disana sudah cukup terkejut mendengar penerangannya sebagai seorang dokter “was Kyuhyung doing illegal operation?(apakah Kyuhyun melakukan operasi illegal?)” dan pertanyaan terakhir ini pasti sudah membuat Ahra hampir pingsan.

Dan benar. Tidak ada sahutan sama sekali dari seberang sana. Apakah Ahra benar-benar pingsan. “Ahra?”

‘Jung Soo. I don’t know what do you mean. Kyuhyun. No way. Absolotly not (Jung Soo. aku tidak tau apa maksudmu. Kyuhyun. Tidak mungkin. Tentu saja tidak)’ ucap Ahra terbata dalam setiap ucapannya.

“you’re not lying, is you? (kamu tidak berbohong,kan?)” tanya Jung Soo memastikan.

‘I, I don’t know (aku, aku tak tau)’ Ahra akhirnya mengaku. ‘my husband prepared all of it (suamiku yang menyiapkan semuanya)’. Ahra tentu sangat ingat semuanya. Disaat dia mendapatkan kabar gembira tentang namja yang saat ini berstatus suaminya. Apa mungkin dia membeli jantung Kyuhyun di pasar gelap? Apa mungkin dia yang melakukan semua itu? Tentu Ahra tidak percaya. Tapi penjelasan dari Jung Soo sudah menggoyahkan keyakinannya.

“ahra ya, I’ll tell you. If Kyuhyun’s heart really from black market, I can’t register him again as prospective organ recipient (Ahra ya, aku katakana padamu. Jika jantung Kyuhyun benar berasal dari pasar gelap, aku tidak bisa mendaftarkannya lagi sebagai calon penerima organ)” dan inilah yang menjadi momok bagi Jung Soo dan juga Ahra. Tentu mereka paham, jika sampai Kyuhyun kembali di daftarkan sebagai penerima donor dengan statusnya yang pernah menerima organ yang berasal dari pasar gelap, maka proses hukum adalah jalan yang harus mereka tempuh. Dan ini tidak mudah.

 “permisi tuan Park”  sebuah suara menginstruksi pembicaraan serius antara dua orang berbeda lokasi Negara itu.

Jung Soo mengarahkan tangannya ke arah Henry, mengisyaratkan untuk menunggu sebentar. “you must ask it to your husband, Ahra. I’ll call you again (kamu harus menanyakannya pada suamimu, Ahra. Aku akan menghubungi mu lagi.)” setelah mendengar persetujuan dari seberang Jung Soo kemudian menutup telponnya. “apakah kalian sudah selesai?” dilihatnya jam dinding yang sudah menunjukkan lewat tengah hari.

“ya, kami sudah selesai” ucapnya dengan senyum ceria.

Jung Soo kemudian kembali berjalan keluar, melihat betapa taman di depannya sekarang nampak sangat mirip dengan foto-foto yang dikirim Ahra. Foto-foto tentang keadaan rumah seperti yang dulu mereka tempati. “terima kasih banyak Henry ya”

“tidak masalah. Sudah pekerjaan kami. Oiya tuan, tanaman yang tidak terpakai itu, bolehkah kami membawanya? Dari pada terbuang, kami akan menanamnya di lahan kami” Henry menunjuk ke arah pojokan dimana beberapa tanaman yang berasal dari taman sebelum direnovasi teronggok begitu saja.

“tentu saja. Itu bukan masalah”

“terimakasih tuan Park” Henry tersenyum lebar. Bagi keluarganya tanaman bukan hanya sekedar makhluk hidup dengan dominan warna hijau yang menyegarkan.

“kau sangat lucu, Henry” Jung Soo ikut tertawa melihat senyum Henry yang begitu polos. “dan satu lagi. Aku tidak cukup tua untuk kau panggil tuan. Kau bisa memanggilku hyung. Kurasa aku akan sering ke tokomu untuk mencarimu. Kau sungguh professional membuat orang berubah mood menjadi bahagia”

“ah? Benarkah? Terimakasih kembali tu-hyung. Silahkan mampir ke toko kami.” Henry kemudian menengok ke kanan dan kiri mencari Siwon hyung. Dilihatnya hyung nya itu akan naik ke ‘mobil barang’ yang biasa mereka bawa saat bekerja. “ah, hyung. bantu aku menaikkan semua tanaman ini ke mobil” teriak Henry masih mencoba mengangkat tanaman-tanaman itu.

“buang saja. kita harus segera pulang” ucap Siwon setelah memposisikan dirinya di balik kemudi.

Henry hanya bisa terbengong mendengar respon hyungnya. Hyungnya yang biasanya begitu peduli terhadap tanaman, hyungnya yang mempunyai prinsip ‘bahkan rumput liar pun berhak untuk hidup dan disayang’, kini justru tidak peduli pada tanaman-tanaman yang hampir layu itu.

“akan aku bantu” ucap Jung Soo langsung membantu Henry menaikkan beberapa tanaman ke atas mobil barang.

Sedangkan Siwon, dia masih duduk di balik kemudinya. Menunggu Henry dengan tidak sabar. Dia tidak mungkin beranjak dari duduknya untuk membantu dongsaengnya itu. Jangankan untuk beranjak berdiri, melirikkan mata pun dia takut. Takut akan bertemu dengan sepasang mata yang masih dalam diam menatapnya begitu dalam.

.

IYIY

.

“kau aneh hyung” ucap Henry dalam perjalanan mereka pulang.

Siwon yang mendengarnya tidak merespon sama sekali, matanya masih tetap fokus menatap jalan di depan, meski telinganya mendengar Henry, sedangkan pikiran dan hatinya masih bercampur aduk dengan berbagai emosi.

“tidak biasanya kau seperti tadi” Henry menatap Siwon. Meski mata mereka tidak saling menatap, tapi Henry paham ada sesuatu yang coba disembunyikan hyungnya. “apa kau mengenal hyung langit? Siapa namanya? Kyu..”

Dan Siwon langsung meminggirkan kasar mobilnya dan menekan rem dengan kencang “berhenti berbicara, Henry” ucapnya dengan nada datar. Sungguh, dia tidak ingin nama yang sudah sangat lama ia lupakan kembali disebut.

“kau sangat aneh, hyung! Kenapa tiba-tiba menyuruhku berhenti bicara? Apa kau mengenal hyung langit? Apa kau mengenal tuan Park? Tapi kena-ah!” Henry tiba-tiba mengingat sesuatu. “kau pasti mengenal mereka kan? Tadi tuan Park memintaku untuk mengatur tamannya seperti dalam foto. Dan aku tidak mengatakan sama sekali padamu mengenai seperti apa taman dalam foto itu. Kau terus bekerja, tapi pada akhirnya kau menyelesaikan tugasmu sesuai dengan keinginan tuan Park. Jujur padaku hyung, kau sebelumnya sudah tau tentang rumah itu bukan?”

Dan Siwon langsung keluar dari mobil, menutup pintu dengan kasar, dan tanpa sepatah katapun langsung melangkahkan kakinya menjauh dari Henry yang dia rasa hari ini begitu menyebalkan.

“yah, hyung! kau mau kemana? Bagaimana aku pulang? Apa kau lupa umurku masih tidak cukup untuk mengemudi? Yah! Hyung! Siwon hyung!” teriak Henry yang sama sekali tidak diberi tanggapan oleh Siwon.

.

Tbc

Janjiku untuk update sebelum akhir bulan akhirnya terpenuhi. Hihihi. Ada yang masih ngga faham dengan apa yang terjadi? ngga kaget karena aku sendiri juga ngga ngerti apa yang aku tulis.haha.

Judul chapternya ‘people you may know’, ada yang tau ini lagunya siapa? Ding dong deng~ bener..ini lagunya Ryeowook. Liriknya cocok dengan Kyuhyun di chapter ini. Dan aku juga suka banget lagu ini~

Ff ini mungkin akan hiatus satu dua bulan lagi. Ugh~tergantung aku nanti merayakan desember ceria KiHyun atau engga. Hehe.

Kalau aku ngga buat ff oneshoot KiHyun, berarti bulan Desember aku akan melanjutkan ff Wonkyu ku di ffn, lalu ff ini akan diupdate awal januari. Kalau aku buat ff oneshoot KiHyun, berarti bulan Januari aku lanjut ff Wonkyu ku di ffn, baru lanjut ff ini bulan Februari.

Tapi aku beneran ngga tega meng-hiatus-kan kembali ff ini T.T

Menurut kalian bagaimana? Hiatus atau tidak? kalau banyak yang ngasih saran buat ngga hiatus, aku ngga akan hiatus deh..hehe.

Ada yang tidak bisa buka akun ff dengan wifi ya? Itu dulu juga kejadian waktu aku pakai salah satu provider. Huhu. Aku akan upload ff wonkyu ku dif ffn, tapi nunggu beberapa chapter lagi ya? Biar ada beda chapter antara di ffn dan aff.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cezablenk77 #1
Chapter 8: Hwaaa... Good job! Lanjutkan! Di tunggu next chap!
kyuona #2
Chapter 8: Next chapt plisss...
Ini genre brothership kan? Atau bl??
choqyou03 #3
Chapter 8: Ff nya rame bangettt.. Ditunggu lanjutannya yaa ^^
MissT82 #4
Chapter 8: Ternyata siwon masih hidup tetapi dlm keadaan sakit hati yg mendalam..
Kyu harus memberikan penjelasan agar mereka bleh berbaik semula..
Kasihan kyu jika benar jantungnya dr pasaran gelap..sudah la hidup dlm bayangan masa lalu yg pahit, jantung tidak stabil, siwon yg berpura2 tidak mengenalnya..
Tika_choi
#5
Chapter 8: Wah~~ aku gak nyangka Siwon bakal benci sama Kyuhyun secara dia baik gitu kan, aku pikir Siwon klo masih hidup bakal lupa ingatan atau gimana. Tp mengingat dia ditinggalin begitu aja, wajar sih klo dia benci keluarganya dulu.
Tega ya appa mereka, buang 1 anak demi nyelamatin anak yg lain T^T dan juga bikin eomma Siwon dan Siwon sendiri benci sama Kyuhyun yg gak tau apa2 :'(
Jadi trnyata Kyuhyun punya sakit jantung toh, bisa gawat klo trnyata transplantasi jantung Kyuhyun beneran ilegal T^T
Makin penasaran sama ceritanya, aku sih maunya update asap, lama bgt kan klo nunggu Februari T^T tp klo emg kakak gabisa gak apa kok, real life more important^^ Keep writing and Fighting kak ^^9
DesvianaDewi #6
Chapter 8: Omooo... siwon jadi bener2 venci sama kyunnie :( mungkin sakit hati sih iyaa.. tapi kan dia harus coba mendengarkan penjelasan kyu dulu kan bisa :( ayooo kyunnie .. jangan mudah menyerah tuk dapatkan siwon hyungmu lagi nde baby :*

Hmm dan masalah transplatasi jantungnya kenapa? Apa bener ilegal?? Semoga dia bisa jadi penerima donor lagi..

Lanjuuuuttt yaaaa pliiisss aku suka banget sama ff ini ^^ jangan lama2 gehehe...
Nama ffn kamu apa sih?
Maynidit
#7
Chapter 8: Jd siwon msh hidup tp dia benci dg keluarga di masa lalunya. Tp bagaimana kalau dia tau keadaan kyuhyun yg tengah sakit, apa dia akan tetap dg pendiriannya atau malah berubah menjadi hyung kyuhyun yg dulu. Yg selalu menjaga kyuhyun meskipun harus mengkorbankan nyawanya sendiri.
Angela17 #8
Chapter 8: Wah... akun ff nya apa? Iya pake wifi yg gabung dgn cable tv memang gak bs dibuka..
Tp pake provider 2 huruf bisa buka kok...
ratnasparkyu #9
Chapter 8: Siwon benci sama kyu, andwae, siwon salah paham