Where is my heart?

..isn't you, ..is you

Mereka kembali melanjutkan makan siang dalam diam. Jung Soo memang menyempatkan waktu istirahat siangnya untuk kembali ke apartemen. Memaksa Kyuhyun sejenak meninggalkan pekerjaannya untuk makan siang dan meminum obatnya.

.

.

Sebelum Kyuhyun merubah keputusannya, keesokan harinya Jung Soo langsung membawa Kyuhyun ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Setelah melakukan pemeriksaan dan makan siang di kantin rumah sakit, mereka akhirnya berjalan menuju ruang kerja Jung Soo.

Ruang kerja yang tidak jauh berbeda dengan ruang kerja dokter pada umumnya. Berisi sebuah tempat tidur pasien yang tertutup korden berwarna putih-senada dengan warna tembok, sebuah lemari kaca berisi buku, alat-alat kedokteran, meja dengan dua kursi di satu sisinya, berhadapaan dengan sebuah kursi beroda tempat Jung Soo menyandarkan kepalanya untuk tidur di sisa jam istirahat siangnya.

Selain itu juga terdapat sebuah sofa cukup panjang di sudut ruangan, tempat Kyuhyun menselanjarkan tubuhnya dengan ditemani tabletnya. Suara gaduh keluar dari benda elektronik itu, membuat Jung Soo tidak bisa tidur nyenyak. Tidak. Bukan suara game yang Kyuhyun mainkan yang menjadi alasan utama Jung Soo tidak dapat tidur. Alasannya adalah selama pemeriksaan di laboratorium tadi, Jung Soo sudah merasa ada yang salah. Dan hanya tinggal menunggu hasil pemeriksaan keluar untuk membuktikan spekulasinya.

Dilihatnya Kyuhyun yang masih sibuk memainkan game nya. “apa kau sedang memainkan game yang kau buat?” tanya Jung Soo akhirnya karena penasaran.

“ani” jawab Kyuhyun singkat dengan nada ketusnya.

Sejak tadi pagi Jung Soo mengajak Kyuhyun ke rumah sakit, mood remaja itu langsung berubah. “kalau masih marah, lebih baik acara kelilingnya dibatalkan saja”

Kyuhyun sontak langsung terlonjak, tidak dihiraukannya game yang sudah menggemakan suara ‘YOU LOSE’. “andwe~hyung kan sudah janji..” Kyuhyun mempoutkan bibirnya tanda sedang merajuk. Kejengkelannya semakin membuah ketika melihat Jungsoo tertawa terbahak melihatnya. “hyung menyebalkan!” Kyuhyun lansung berdiri dan dengan langkah hentak berjalan menuju pintu.

“mau kemana Kyu?” tanya Jungsoo masih dengan sisa tawanya.

“cari hyung baru!” jawabnya sambil menutup pintu dengan meninggalkan dentuman.

Dilangkahkannya kakinya ke sembarang arah dalam rumah sakit. Hentakan langkah Kyuhyun semakin melambat, ketika dia tanpa sadar sudah sampai di lantai satu, beberapa meter sebuah pintu yang bertuliskan ICU. Telinganya menangkap suara tangisan yang cukup keras. Dilihatnya seorang wanita terduduk di lantai sambil meneriakkan nama seseorang.

Seperti orang disekitarnya, Kyuhyun sadar apa yang sedang terjadi. Satu lagi perpisahan telah terjadi. Menjadi orang yang meninggalkan tak akan membuat luka bagi dirinya. Justru orang yang ditinggalkan yang akan memperoleh duka. “mianhae” ucap Kyuhyun lirih sambil kemudian berbalik menjauh dari ruang itu. kembali dilangkahkan kakinya dengan gontai.

Kakinya berhenti di taman belakang rumah sakit. Sebuah taman yang meneduhkan. Dengan beberapa pohon besar yang dikelilingi tanaman dari jenis rerumputan. Beberapa pasang bangku dipasang untuk para pengunjung taman, untuk mereka dapat menikmati keindahan taman-bersyukur atas karunia yang mereka dapatkan-, atau untuk mereka dapat menatap langit-merutuk Tuhan dengan nasib sial yang mereka dapatkan.

“langit biru memang yang paling indah” sebuah suara menginstrupsi kegiatan Kyuhyun menatap langit. Seseorang dengan wajah mocchi tersenyum renyah menghadap Kyuhyun yang duduk di salah satu bangku. Seseorang yang sedari tadi sibuk merapikan taman itu akhirnya berdiri dari duduk jongkoknya di samping bangku “apa hyung juga menyukai langit?” senyum bunga matahari diberikannya pada Kyuhyun yang menatapnya datar. Dia kemudian beralih duduk di samping Kyuhyun, menyandarkan punggung kecilnya ke sandaran bangku “ah, mengatur taman sebesar ini sendirian memang sangat melelahkan.” Keluhnya sok akrab pada Kyuhyun.

Kyuhyun mengalihkan pandangannya menatap taman dengan dekorasi dominasi warna hijau itu. Terlihat beberapa alat menanam di beberapa tempat, satu dua karung dengan cover tunas, tanah yang sengaja sedikit diacak-acak untuk nantinya ditanam rumput dan juga selang yang masih terus mengalirkan air. “kau sedang menyirami tanah?”

“eoh?” Namja yang sangat terlihat berumur dibawah Kyuhyun itu menatap tanya dan kemudian matanya mengarah pada arah yang ditujukan Kyuhyun dengan gerakan kepalanya. “Ah!” dia lansung terlonjak dari duduknya, berlari ke arah hulu selang. Segera mematikan keran dan kembali akan berjalan ke arah bangku yang sebelumnya didudukinya sebelum menyadari satu hal. Bangku itu sudah kosong.

.

IYIY

.

Kyuhyun berjalan dengan langkah yang lebih bertenaga kembali ke ruangan Jung Soo. Bertemu namja yang mirip dengan kue mochi dengan senyum bunga matahari tadi sedikit banyak sudah membuat mood nya jauh lebih baik. 

Dengan senyum yang tidak dibuat-buat, dibukanya pintu dengan nama Park Jung Soo yang tertampang di dinding sampingnya. Pemandangan yang pertama terlihat tentu saja hyung malaikatnya yang sedang duduk di singgasananya, sedang memijat pelipis kanan dan kiri dengan jari manis dan jempolnya. Dan jangan lupakan wajah keruhnya.

“apa hyung baru saja kalah main game?” Kyuhyun mulai melangkah masuk dan langsung mengambil duduk di depan Jung Soo.

“ah, Kyu. Kau sudah kembali?” basa-basi Jung Soo sambil kembali menegakkan duduknya.

“apa yang membuat hyung-” ucapan Kyuhyun berhenti ketika matanya tanpa sengaja menatap beberapa kertas yang terjepit rapi dalam sebuah map yang terbuka. Beberapa kertas dengan hiasan namanya di pojok kanan atas. “aku ingin pulang” Kyuhyun langsung berdiri dengan raut datarnya. Mencoba menutupi apa yang sedang bergejolak dalam hatinya.

Dan tentu hal itu dapat ditangkap Jung Soo. “tunggulah sebentar. Hyung akan mengantarmu setelah memeriksa beberapa pasien”

“tidak perlu” jawab Kyuhyun sebelum membuka pintu kasar. Menutupnya dengan meninggalkan dentuman yang tidak pelan.

Jung Soo hanya bisa mengusap wajahnya kasar. Tanpa berucap, Kyuhyun pasti sudah tau apa yang tergambar pada wajahnya merupakan dampak dari map hasil kesehatan dengan label nama Cho Kyuhyun.

.

IYIY

.

Beberapa hari sudah berlalu dari hari pemeriksaan Kyuhyun. Selama beberapa hari itu, Kyuhyun lebih banyak memilih untuk berdiam dalam kamar dan hanya keluar kamar untuk makan dan minum obat, itupun jika dipaksa oleh Jung Soo. Selama beberapa hari itu juga, Jung Soo selalu mencoba untuk mengajak Kyuhyun mengobrol, namun yang dia dapatkan hanya percakapan satu arah.

Kyuhyun memang sudah tidak pernah menunjukkan senyum palsunya pada Jung Soo sejak percakapan terakhir mereka di rumah sakit. Tapi juga bukan Kyuhyun yang seperti ini yang diinginkan Jung Soo. Kyuhyun yang menutup diri jauh lebih sulit untuk dijangkau dan yang membuat Jung Soo geram adalah dirinya yang hanya bisa menunggu.

Pagi ini. Penantiannya akhirnya membawakan hasil. Kyuhyun keluar kamar dan mendatanginya saat dia sedang menyiapkan sarapan mereka. “aku ingin menagih janji hyung” jawabnya masih dengan wajah sendunya.

Jung soo masih diam mendengarkan Kyuhyun. Dahinya sedikit mengerut memikirkan apa yang dimaksud dengan ‘janji hyung’.

“tentang rumah”

Dan Jung Soo akhirnya ingat. “akhir pekan ini ya? Masih banyak yang harus hyung selesaikan di rumah sakit”

“kalau kau tidak bisa, aku akan berangkat sendiri” dan Kyuhyun langsung berbalik arah keluar apartemen.

“eh, kyu. Tunggu hyung” dan Jung Soo tidak ingin semuanya memburuk. Jika Kyuhyun masih sangat sulit untuk dirubah, paling tidak Jung Soo bisa memenuhi semua keinginan salah satu orang yang disayanginya itu. Sebelum semua menjadi sebuah penyesalan.

.

IYIY

.

Tidak ada kata yang bisa terucap setelah Kyuhyun membuka pintu rumah lamanya. Semuanya. Semua tatanannya sama seperti dulu. Dari sofa ruang tamu, hiasan meja hingga sebuah lukisan yang berisi dirinya semasa kecil bersama hyung tercinta dan kedua orangtua mereka. 

“apa itu ekspresi terkejutmu, Kyu?” tanya Jung Soo yang berdiri di belakang Kyuhyun. Dilihatnya namja di depannya itu hanya diam tak merespon.
Kyuhyun seperti tak merasakan kehadiran Jung Soo dan tentu tak mendengar apa yang dikatakannya. Kyuhyun diam dan airmata dengan cepat mengalir di pipinya yang pucat. Keadaan rumah yang serupa dengan terakhir dia menginjakkan rumah mengingatkannya dengan memori masa lalu.

Terakhir dia melihat keadaan rumah seperti ini adalah dia, hyung dan kedua orangtua mereka bersiap untuk camping. Disaat itu, dia dan hyungnya lebih memilih untuk bersenda gurau di sofa ruang tamu menunggu orang tua mereka menyiapkan segala persiapan.

Masih dengan airmatanya yang terus mengalir, diarahkannya kaki Kyuhyun ke ruang tengah. Seperti ruangan sebelumnya, di ruangan itu semua perabotan juga sangat mirip dengan perabotan rumah lamanya. Dan di dekat sofa, Kyuhyun melihat seorang namja paruh baya sedang menyiapkan peralatan pancing. Namja paruh baya yang wajahnya sangat familiar dalam memori Kyuhyun. 

‘sayang, apa kau sudah selesai menyiapkan bekal?’ tanya namja paruh baya yang merupakan appa Kyuhyun dan Siwon.

‘hm, sebentar lagi yeobo’ dan dari balik dinding lainnya, suara seorang yeoja yang sangat di rindukan Kyuhyun menyeruak. Di langkahkan kakinya menuju asal suara –dapur sekaligus ruang makan-. Peralatan disana juga sudah sangat tertata seperti rumahnya yang dulu. Dan kemudian sebuah bayangan muncul. Bayangan seorang yeoja paruh baya yang sedang sibuk menata makanan di sebuah kotak bekal.

Kyuhyun menyandarkan tangannya di salah satu kursi meja makan. Matanya masih berlinang air mata menatap yeoja yang sedari tadi mondar mandir di dalam dapur sambil menyenandungkan lagu. Raut wajahnya menandakan yeoja berstatus eomma tirinya sedang sangat bahagia. Namun, tiba-tiba sebuah suara menjadi latar belakang eommanya.

‘aku benar-benar menyesal! Andai aku tidak menikah dengan appamu, Siwon-ku, aku masih bisa melihat Siwon-ku. ARRGGGHH..kenapa aku tidak sadar. Dia hanya menyayangi anaknya. Dia sama sekali tidak menyayangi anakku. Anaknya! Kau! Kalian adalah manusia terburuk!’ 

Kyuhyun langsung merosot ke lantai dengan tangisan yang semakin memilukan. “eomma..huaahh..mianhae..” tangis Kyuhyun semakin mengeras. Dan sekali lagi dia tidak sadar akan kedatangan Jung Soo. mendekapnya dalam pelukan mencoba menenangkan.

Dia terus menangis mengingat semuanya. Seharusnya, dulu, mereka bisa menikmati camping keluarga jika tidak karena rengekan bodohnya. Andai dulu dia tidak merengek manja meminta berjalan-jalan, andai dulu dia mau duduk diam di truck camping bersama Siwon hyung nya. “mianhae hyung..” teriaknya masih dalam tangisan keras dalam pelukan Jung Soo.

Kyuhyun terus menangis, menguarkan semua penyesalannya selama ini. Hanya ada kalimat pengandaian dalam otaknya. Namun sekali lagi, pengandaian hanya sebuah kalimat yang berisi harapan kosong. Pengandaian hanya berisi keinginan yang tak akan pernah bisa untuk dipenuhi, karena pengandaian merupakan suatu kontradiksi dengan apa yang sebenarnya terjadi.

.

IYIY

.

Kyuhyun bangun dengan keadaan lemas yang luar biasa. Dirasakannya sesuatu yang berat di dahinya yang dia tau adalah sebuah handuk basah. Sepertinya dia demam semalam. Tapi Kyuhyun tidak mengingat apapun. Hal yang terakhir dia ingat adalah dirinya yang menangis teringat semuanya. Semua yang berasal dari rumah lamanya.

Untuk kemudian, mata Kyuhyun mulai beredar melihat sekelilingnya. Dia berada di atas sebuah ranjang single dengan selimut berwana biru bermotif bintang dan ufo. Warna dinding yang senada dan semua perabotan berciri khas kamar anak membuat Kyuhyun sadar dimana dirinya sekarang terbaring. Kamarnya semasa kecil.

Bahkan jam dinding berbentuk kepala boneka teddy sangat mirip dengan jamnya dulu. Kyuhyun menghembuskan nafas berat. Jung Soo hyung nya benar-benar sudah berusaha sangat keras untuk ini semua dan sudah seharusnya Kyuhyun berterima kasih. Tapi hingga hari berganti, Kyuhyun bahkan belum mengucapkan terimakasihnya karena terlalu terlarut dalam setiap jengkal ingatan.

Dengan langkah berat, Kyuhyun keluar dari kamarnya dan seketika matanya tertuju pada daun pintu di samping kamarnya. Kamar Siwon hyungnya. Dengan perlahan dilangkahkan kakinya mendekat. Ingin masuk ke dalam, mengingat segala hal mengenai hyungnya itu namun suara bising yang dia yakini berasal dari lantai basah membuatnya penasaran.

Kyuhyun mulai menuruni tangga, berpegangan erat pada pegangan tangga karena sebenarnya kepalanya sangat pening. Pendengarannya menangkap sebuah percakapan. ‘apa ada tamu?’ pikir Kyuhyun. Langkahnya berjalan seiring pendengarannya menangkap dari arah mana percakapan itu terjadi. Hingga dia tiba di halaman depan rumahnya. Dilihatnya Jung Soo sedang berbincang dengan seseorang berpunggung kecil.

“hyung” ucapnya serak khas seseorang bangun tidur.

Jungsoo yang mendengar langsung menengok ke arah Kyuhyun “Kyuhyun ah, kau sudah bangun?”. Jungsoo berjalan mendekati Kyuhyun dan meletakkan punggung tangannya ke dahi Kyuhyun “masih hangat. Kembalilah beristirahat di kamar. Hyung akan mengantarkan sarapan dan obatmu”

“ah! Hyung langit” instrupsi orang ketiga. Wajah ceria seperti kue mocchi kembali menyapa Kyuhyung. “hyung masih mengingatku bukan?”

Kyuhyun hanya tersenyum dengan sedikit mengangguk. Tentu dia masih ingat, namja yang telah memperbaiki suasana hatinya kemarin di rumah sakit. Tapi kepalanya yang terus berdenyut membuat Kyuhyun kesulitan dalam mengucap kata.

Jungsoo menyadari keadaan Kyuhyun jauh dari kata baik-baik saja. Dia kemudian merangkul tubuh Kyuhyun dari samping hendak menggiringnya masuk kembali ke dalam rumah “kau tanam bunga itu di sisi sana, Henry” instruksi Jungsoo pada namja mungil yang dimintanya untuk menata halaman rumah Kyuhyun.

“Henry, kau taruh dimana pupuknya?” teriakan seseorang yang tidak berasal dari gerombolan tiga orang itu.

Suara yang tiba-tiba membuat dada Kyuhyun berdesir. Perlahan, diarahkannya pandangannya mencari seseorang yang barusan menyeruakan suaranya.
Dadanya berdebar semakin cepat ketika dilihatnya seseorang sedang berdiri di dekat ayunan yang ada di halaman rumahnya. Seseorang yang mempunyai badan kekar dengan kulit sewarna tan itu menampilkan wajah terkejut ketika kedua pasang mata mereka bertemu. “wonnie hyung” ucap lirih Kyuhyun sebelum dirinya ambruk ke arah Jung Soo. 

.

.

Tbc


Masih ada yang ingat dengan ff yang sempat terbengkalai ini? Mianhae mianhae mianhae..bungkukkan badan. Melupakan ff ini dan justru publish ff wonkyu lainnnya di ffn. Habisnya ‘waktu lalu’ lagi ngga ada feel nulis yang angst, hurt, sad dan sejenisnya. Alhasil muncullah ff wonkyu lainnya yang bergenre family and romance. Btw, ada yang mau ff wonkyu ‘lainnya’ itu di publish di aff? Atau kalian bisa langsung lihat di akun ku ffn.

*beberapa hari lagi album ke tiga Kyuhyun akan keluar*mari bersorak gembira*

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cezablenk77 #1
Chapter 8: Hwaaa... Good job! Lanjutkan! Di tunggu next chap!
kyuona #2
Chapter 8: Next chapt plisss...
Ini genre brothership kan? Atau bl??
choqyou03 #3
Chapter 8: Ff nya rame bangettt.. Ditunggu lanjutannya yaa ^^
MissT82 #4
Chapter 8: Ternyata siwon masih hidup tetapi dlm keadaan sakit hati yg mendalam..
Kyu harus memberikan penjelasan agar mereka bleh berbaik semula..
Kasihan kyu jika benar jantungnya dr pasaran gelap..sudah la hidup dlm bayangan masa lalu yg pahit, jantung tidak stabil, siwon yg berpura2 tidak mengenalnya..
Tika_choi
#5
Chapter 8: Wah~~ aku gak nyangka Siwon bakal benci sama Kyuhyun secara dia baik gitu kan, aku pikir Siwon klo masih hidup bakal lupa ingatan atau gimana. Tp mengingat dia ditinggalin begitu aja, wajar sih klo dia benci keluarganya dulu.
Tega ya appa mereka, buang 1 anak demi nyelamatin anak yg lain T^T dan juga bikin eomma Siwon dan Siwon sendiri benci sama Kyuhyun yg gak tau apa2 :'(
Jadi trnyata Kyuhyun punya sakit jantung toh, bisa gawat klo trnyata transplantasi jantung Kyuhyun beneran ilegal T^T
Makin penasaran sama ceritanya, aku sih maunya update asap, lama bgt kan klo nunggu Februari T^T tp klo emg kakak gabisa gak apa kok, real life more important^^ Keep writing and Fighting kak ^^9
DesvianaDewi #6
Chapter 8: Omooo... siwon jadi bener2 venci sama kyunnie :( mungkin sakit hati sih iyaa.. tapi kan dia harus coba mendengarkan penjelasan kyu dulu kan bisa :( ayooo kyunnie .. jangan mudah menyerah tuk dapatkan siwon hyungmu lagi nde baby :*

Hmm dan masalah transplatasi jantungnya kenapa? Apa bener ilegal?? Semoga dia bisa jadi penerima donor lagi..

Lanjuuuuttt yaaaa pliiisss aku suka banget sama ff ini ^^ jangan lama2 gehehe...
Nama ffn kamu apa sih?
Maynidit
#7
Chapter 8: Jd siwon msh hidup tp dia benci dg keluarga di masa lalunya. Tp bagaimana kalau dia tau keadaan kyuhyun yg tengah sakit, apa dia akan tetap dg pendiriannya atau malah berubah menjadi hyung kyuhyun yg dulu. Yg selalu menjaga kyuhyun meskipun harus mengkorbankan nyawanya sendiri.
Angela17 #8
Chapter 8: Wah... akun ff nya apa? Iya pake wifi yg gabung dgn cable tv memang gak bs dibuka..
Tp pake provider 2 huruf bisa buka kok...
ratnasparkyu #9
Chapter 8: Siwon benci sama kyu, andwae, siwon salah paham