aku pulang

..isn't you, ..is you

“Kyu..kyu..bangun..” Siwon  menangis dan menepuk-nepuk pipi malaikat kecil dengan wajah sangat pucat itu.

.

.

Siwon masih terus dengan kegiatan membangunkan tubuh mungil tanpa respon itu. Tubuh mungil dengan air yang mulai merendam tubuhnya. Sedangkan sang kakak sudah tidak mempedulikan tubuhnya sendiri yang sudah berada dalam air setinggi dada dengan arus yang semakin deras. Hatinya tidak pernah berhenti memohon pada Tuhan untuk menyelematkan setengah jiwanya.

“Kyuhyun! Siwon!”

Suara familiar itu akhirnya terdengar di telinga Siwon seperti sebuah harapan. Siwon menengadah ke atas menatap appanya dengan bibir bergetar. “..pa” ucapnya dengan sisa tenaganya.

“bertahanlah!” ucap sang appa sebelum raganya kembali hilang dari pandangan Siwon. Kata ‘bertahan’ yang diucapkan sang appa lebih seperti aliran tenaga dari pada sebuah perintah. Dimiringkan tubuh sang adik dan dipelukannya, berharap tubuh yang dirasanya mulai membeku itu sedikit menghangat karena sisa hangat tubuh Siwon. Diangkatnya kepala sang adik dan disadarkankan di leruk lehernya. Satu-satunya hal yang dapat dilakukannya agar kepala sang adik tidak terendam dalam air.

‘bertahanlah Kyu..’ ucap Siwon dalam hati lebih teruntuk Tuhan agar tidak mengambil malaikat kecilnya. Diciumnya pipi gembul yang sering dicubitnya itu bertubi-tubi. Membiarkan air mata ikut mengalir di wajah mungil itu bersama butiran hujan.

“Siwon!” suara hangat yang diliputi kekhawatiran itu kembali menyambangi telinganya di tengah deru arus sungai dan hujan deras. “ikatkan Kyuhyun pada kain itu! Appa akan menarik kalian satu per satu!” ide sang appa karena tidak mungkin mengangkap kedua anaknya sekaligus pada sebatang pohon yang hanya berkisar sepuluh centimeter.

 Tatapan Siwon beralih pada sebatang kayu di depannya. Sebatang kayu yang sengaja dijulurkan appanya untuk mengangkatnya dan adiknya. Diujung kayu terdapat kain yang diikatkan, kain yang jelas berasal dari baju sang appa. Siwon mulai mengikatkan tubuh tak sadar itu dengan sebatang kayu.

Sang appa mulai mengangkat kayu yang sudah terikat tubuh Kyuhyun. Berusaha agar tubuhnya sendiri tidak ikut terperosok karena licinnya tanah yang dia pijak. Namun tidak berselang lama ikatan itu terlepas dan seketika tubuh Kyuhyun kembali jatuh. Beruntung Kyuhyun jatuh di atas Siwon, sehingga anak sulung itu bisa menangkapnya.

“ikat yang kuat, Siwon!” perintah sang appa dengan emosi meluap. Sang appa bukannya tidak menyadari mengangkap tubuh dalam keadaan tidak sadar dengan sebatang kayu bukan perkara yang mudah. Ditambah  keadaan kayu yang sedikit melapuk dapat menyebabkannya kapan saja patah. Namun, waktu memaksanya jika tidak ingin kedua anaknya tenggelam.

Kembali tubuh Kyuhyun mulai dapat diangkat. Sekali lagi, sang appa harus berhati-hati karena kayu sudah mulai menandakan akan patah. Tubuh Kyuhyun sudah mencapai atas jurang jika bukan karena kayu itu tidak tiba-tiba patah. Kedua pasang mata yang melihatnya langsung membelalakkan matanya, ketika kemudian sang appa berhasil menangkap lilitan kain pada tubuh Kyuhyun.

Sang appa langsung mengecek denyut nadi dan pernapasan Kyuhyun, ketika suara lirih di bawah menyadarkannya. Hampir saja dia lupa dengan satu anaknya yang masih membutuhkan bantuannya. Ditengoknya kembali ke bawah yang memperlihatkan pemandangan tidak kalah mengenaskan dengan keadaan anak bungsunya. Dibawah, Siwon bertahan untuk tidak terseret arus dengan air yang sudah mencapai batas lehernya.

“bertahanlah, Siwon!” sang appa kembali bertitah sebelum dia menggendong Kyuhyun dan menghilang dari pandangan Siwon.

Di bawah, Siwon mendengarkan perintah appa-nya. Mencoba untuk menaiki batu tempat Kyuhyun tadi berbaring, namun kakinya sudah mati rasa karena terlalu lama terendam dalam air. Dia harus bertahan, seperti perintah appa-nya, hingga appa-nya kembali. Di tengah kesadaran yang mulai menghilang, Siwon semakin mengencangkan pegangannya pada batu.

‘aku harus bertahan, bertahan, sebentar lagi appa akan kembali, aku harus bertahan’ sugestinya pada dirinya sendiri diantara air sungai yang sesekali sudah masuk ke dalam pernapasannya. Siwon harus menengadahkan kepala nya ke atas jika tidak ingin air sungai terus masuk ke pernapasannya.

Tidak hanya pernapasan yang dikhawatirkan anak 10 tahun itu, namun juga penglihatannya yang sudah mulai timbul tenggelam. penglihatan yang menunjukkan bahwa kesadarannya juga mulai menghilang. Hingga akhirnya, penglihatan itu semakin mengabur bersamaan dengan semakin lemah pegangannya pada batu.

.

.

 12 tahun kemudian

Pesawat Jeju Airlines dengan pemberangkatan Narita-Tokyo baru saja mendarat di Incheon, Korea Selatan mengantarkan salah satu penumpangnya dengan penampilannya yang nampak sederhana dan apa adanya. Jins biru, kaos yang dibalut dengan sweater hangat dan tas ransel. Penampilan yang sama sekali tidak menunjukkan kalau dia baru saja melakukan perjalanan hampir tiga jam antar negara. Ditengoknya jam yang bertengger di tangan pucatnya menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit.

Ditengadahkan wajahnya ke arah langit malam yang selalu dirindukannya. Sambil menutup mata dirasakannya angin semilir menyambutnya sebagai ucapan selamat datang. Tanpa terasa air mata muncul di ujung matanya.

‘appa..eomma..hyung..eul bogosipheoyo’ ucapnya dalam hati dengan senyum penuh kerinduan.

.

.

Sebuah taksi berhenti di depan rumah minimalis berdominan putih dan hitam. Sebuah rumah yang dikelilingi tembok setinggi dua meter sebagai pagarnya. Namja berumur 18 tahun yang baru saja datang dari bandara itu kemudian disuguhkan dengan pemandangan yang penuh dengan kenangan-kenangan manis-rumah lamanya.

Dia masih berdiri di tempatnya dengan tatapan penuh kerinduan, sebelum seorang namja paruh baya medekatinya dan menyapanya.

“Chogiyoo..Kyuhyun ssi?” tanya namja paruh baya berjas hitam pada namja yang dilihatnya baru saja turun dari taksi.

Namja yang dimaksud mulai mengembangkan senyumnya ketika namanya disebut. “ah..anyeonghaseyo..joneun Cho Kyuhyun imnida” sapa Kyuhyun sambil membungkuk. Kyuhyun memang sudah membuat janji bertemu dengan namja paruh baya yang ada di depannya untuk mengurus pembelian rumah lamanya.

“Shin Dong Hee imnida” sambutnya juga memperkenelakan diri. “ah, ini dokumen-dokumen yang berhubungan dengan rumah ini” serunya sambil menyerahkan sebuah amplop pada Kyuhyun.

Diamatinya namja bermarga Cho yang lebih asyik menatap rumah di depannya dari pada memeriksa dokumen rumah. Namja yang baru pertama kali dia temui karena memang selama ini yang menghubungkan mereka adalah agensi perumahan tempatnya bekerja. Bahkan agensi tempat nya bekerja hanya berhubungan via telfon dan video call. Namun karena atasannya yang gila uang tentu langsung menerima calon klien mereka yang berani membayar sepuluh kali lipat dimuka untuk sebuah rumah. Sebuah rumah yang bahkan saat itu sedang tidak ingin dijual pemiliknya. Beruntung setelah diimingi-imingi akan dibeli dengan harga berkali-kali lipat penghuninya mau menjualnya. Melihat kegigihan klien mudanya membuatnya juga ikut bersyukur akhirnya dia mendapatkan rumah yang diinginkannya. ‘pasti rumah ini mempunyai kenangan yang begitu berharga’.

“bisa kita masuk Dong Hee ssi, ani, ahjussi?” tanya Kyuhyun sambil memijat tekuknya yang tidak gatal. Dia sempat lupa dan bingung harus menggunakan panggilan apa untuk orang di depannya karena memang dia sudah banyak lupa tentang bahasa korea.

“Shindong ahjussi” jawab Shindong dengan senyum renyahnya.

“ne?” tanya Kyuhyun bingung.

“orang-orang biasa memanggil saya Shindong. Anda bisa memanggil saya Shindong ahjussi” jabar Shindong yang hanya dijawab anggukan paham kliennya. Dia kemudian mulai merogoh saku celananya dan mengambil segerombol kunci yang menjadi satu gantungan. Dicarinya kunci gembok pagar. Setelah pagar berwarna hitam terbuka, dia mempersilahkan kliennya itu untuk terlebih dahulu masuk.

Seperti kotak Pandora yang terbuka, Kyuhyun langsung merasakan kenangan di setiap sudut rumah menyeruak tanpa bisa ditahan. Ketika disapunya halaman yang hanya memantulkan gelapnya malam ditemani lampu taman yang temerang, tiba-tiba pandangannya berubah. Menampilkan sebuah halaman yang dipenuhi bunga-bunga menyapa langit terang.

Pintu utama pun terbuka, menampilkan dirinya saat kecil berlari ke halaman dan langsung menyerbu, memeluk eomma nya dari belakang yang saat itu sedang sibuk menanam bunga. Eomma yang menyadari langsung tersenyum dan mencium pipi chubby Kyuhyun.

Di depan Kyuhyun dewasa, berlarian dua anak kecil, dia dan hyungnya, setelah menangkap tubuh kecil Kyuhyun, Siwon langsung menggelitiknya hingga mereka berdua bergelut dengan rumput hijau di halaman.

“Kyunnie..apa kau mau mencobanya?” suara teduh dari laki-laki paruh baya menyapa Kyuhyun dewasa. Kyuhyun dewasa tersenyum menatap appa-nya yang berdiri menyadarkan satu tangan nya pada ayunan dan menatapnya balik. Kyuhyun kecil kemudian berlari melewati Kyuhyun dewasa menuju appa-nya berdiri.

“Kyuhyun ssi?” suara ahjusshi membuyarkan lamanun Kyuhyun. Dia sedikit khawatir melihat kliennya sudah berderai air mata.

 Setelah menghapus kasar air matanya, Kyuhyun menoleh pada agency perumahan yang menatapnya khawatir. Dengan senyuman yang sedikit terpaksa, Kyuhyun menganggukkan kepalanya.

“kalau begitu, mari kita masuk. Masih ada beberapa dokumen rumah yang harus anda tanda tangani” seru ahjusshi kemudian dia kembali mencari kunci pintu utama dalam segerompol kunci yang dibawanya.

Setelah pintu terbuka, hanya ruangan kosong yang mengisi penglihatannya. Tidak ada perabotan yang tertinggal di sana, namun kenangan di kepala Kyuhyun begitu hidup. Kenangan yang begitu Kyuhyun nikmati. Kenangan bersama orang-orang yang dirindukannya. Orang-orang yang selalu dan akan hidup di hatinya.

.

.

Kyuhyun terlentang di lantai sebuah ruangan yang kosong di rumahnya. Ruangan yang dulunya adalah ruang keluarga. Langit malam ini begitu indah dengan gemerlap bintang, langit yang ditatap dari jendela kaca dan menghadapnya langsung pada taman samping rumah. Tanpa mengubah posisinya, dirabanya ransel yang ada di sampingnya. Kyuhyun mencoba mengambil sesuatu yang ada dalam resleting depan ranselnya. Sebuah pigura foto, berisi kedua orang tuanya dengan dirinya yang berada di pangkuan sang eomma dan hyung-nya yang berada di pangkuan sang appa.

“appa..eomma..hyung..Kyunnie pulang” ucapnya sebelum mata Kyuhyun tertutup ditemani gelapnya ruangan dengan sinar dari langit menghangatkannya-seperti pelukan keluarganya dari Surga kembali menjaganya malam ini.

.

.

tbc

.

.

Mian agak lama dari biasanya :*

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cezablenk77 #1
Chapter 8: Hwaaa... Good job! Lanjutkan! Di tunggu next chap!
kyuona #2
Chapter 8: Next chapt plisss...
Ini genre brothership kan? Atau bl??
choqyou03 #3
Chapter 8: Ff nya rame bangettt.. Ditunggu lanjutannya yaa ^^
MissT82 #4
Chapter 8: Ternyata siwon masih hidup tetapi dlm keadaan sakit hati yg mendalam..
Kyu harus memberikan penjelasan agar mereka bleh berbaik semula..
Kasihan kyu jika benar jantungnya dr pasaran gelap..sudah la hidup dlm bayangan masa lalu yg pahit, jantung tidak stabil, siwon yg berpura2 tidak mengenalnya..
Tika_choi
#5
Chapter 8: Wah~~ aku gak nyangka Siwon bakal benci sama Kyuhyun secara dia baik gitu kan, aku pikir Siwon klo masih hidup bakal lupa ingatan atau gimana. Tp mengingat dia ditinggalin begitu aja, wajar sih klo dia benci keluarganya dulu.
Tega ya appa mereka, buang 1 anak demi nyelamatin anak yg lain T^T dan juga bikin eomma Siwon dan Siwon sendiri benci sama Kyuhyun yg gak tau apa2 :'(
Jadi trnyata Kyuhyun punya sakit jantung toh, bisa gawat klo trnyata transplantasi jantung Kyuhyun beneran ilegal T^T
Makin penasaran sama ceritanya, aku sih maunya update asap, lama bgt kan klo nunggu Februari T^T tp klo emg kakak gabisa gak apa kok, real life more important^^ Keep writing and Fighting kak ^^9
DesvianaDewi #6
Chapter 8: Omooo... siwon jadi bener2 venci sama kyunnie :( mungkin sakit hati sih iyaa.. tapi kan dia harus coba mendengarkan penjelasan kyu dulu kan bisa :( ayooo kyunnie .. jangan mudah menyerah tuk dapatkan siwon hyungmu lagi nde baby :*

Hmm dan masalah transplatasi jantungnya kenapa? Apa bener ilegal?? Semoga dia bisa jadi penerima donor lagi..

Lanjuuuuttt yaaaa pliiisss aku suka banget sama ff ini ^^ jangan lama2 gehehe...
Nama ffn kamu apa sih?
Maynidit
#7
Chapter 8: Jd siwon msh hidup tp dia benci dg keluarga di masa lalunya. Tp bagaimana kalau dia tau keadaan kyuhyun yg tengah sakit, apa dia akan tetap dg pendiriannya atau malah berubah menjadi hyung kyuhyun yg dulu. Yg selalu menjaga kyuhyun meskipun harus mengkorbankan nyawanya sendiri.
Angela17 #8
Chapter 8: Wah... akun ff nya apa? Iya pake wifi yg gabung dgn cable tv memang gak bs dibuka..
Tp pake provider 2 huruf bisa buka kok...
ratnasparkyu #9
Chapter 8: Siwon benci sama kyu, andwae, siwon salah paham