SUMMER IN YOUR EYES

4 Seasons in Galaxy

 

Its gonna be love, sweet love

Whenever you’re near me

Ooh you make me happy baby...

 

                  Waktu menunjukkan pukul sembilan pagi tanpa di duga hujan deras turun, Joey berdiri didepan jendela kafe dengan gelisah, dia memencet ponselnya berkali – kali. Pagi itu ia menunggu kedatangan Dee di kafe, Dee memintanya datang dan menemaninya mendesain daftar menu baru untuk Kafe Milky Way.

Tak lama terlihat seseorang yang berlari melewati jendela kafe, raut wajah Joey seketika berubah dan dia segera menuju pintu kafe. Dee muncul dengan pakaiannya yang basah sebagian karena kehujanan.

“ Selamat datang!” Sambut Joey dengan wajah yang berseri –seri, Dee tersenyum  dia mengusap rambut Dee.” Kemana motor mu?”Tanyanya.

“Hari ini aku ingin naik bis, akumeninggalkan motor di rumah”

“ Bagaimana ini? Pakaian mu basah” Kata Joey khawatir, ia berlari kearah dapur mencari handuk kecil yang disimpan di lemari dekat kulkas kemudian menghampiri Dee lagi dan mengelap baju Dee dengan handuk itu.

“ Tidak apa –apa aku kan memakai hoodie, aku akan buka saja” Dee membuka hoodienya yang tebal,  untungnya kaus berwarna putih bertangan pendek yang ia pakai tidak terkena hujan. Dee meringkan tanagnnya dengan handuk, lengannya yang berotot terlihat besar.

Tak lama ponsel Dee berbunyi, ia segera mengangkatnya dan berjalan menuju pojok kafe. Joey hanya memperhatikannya dari jauh sambil melipat hoodie milik Dee.

“Heei,bagaimana bisa  kau melewati materi itu? Oppa sudah bilang kau harus membacanya?” Ucap Dee yang  berbicara serius.

“ Kau harus fokus ke materi itu, Oppa sudah bilang bahwa materi itu pastiakan keluar.Pasti! aku jamin ” Serunya, kemudian tiba – tiba dia tertawa terbahak – bahak ,” Kau lucu sekali,baiklah..kabari Oppa setelah ujian selesai, kita harus bertemu setelah ini,okay? Bye!” Dee menutup teleponnya dengan wajah yang terlihat senang.  Dee menengok kearah Joey, raut wajah Joey sedikit terlihat murung kemudian ia membalikkan badan.

“ Heei kau kenapa?”

Tanya Dee menghampiri Joey yang murung dan membuang muka. Kemudian Dee menuju ke meja kasir dan mengeluarkan notebook dari laci meja. Joey berjalan pelan menghampirinya mengambil kursi dan duduk disebelahnya. Dee menoleh kearah Joey sambil tersenyum.

“ Oppa,… bagaimana kalau tiba – tiba aku mendapat beasiswa dan harus tinggal diluar negeri selama satu atau dua tahun?” Tanya Joey sambil memegang lengan Dee.

“ Beasiswa? Itu bagus!aku pasti ikut senang mendengarnya dan mendukungmu” Jawab Dee sambil sibuk mengetik sesuatu.

Joey terlihat tidak puas dengan jawaban Dee, tangannya yang mungil menggenggam lengan Dee lebih kuat.

“ Tapi aku akan tinggal lama disana? Apa kau tidak keberatan?” Tanya Joey lagi.

“ Yaa.. apa aku punya alasan untuk keberatan?kau gadis yang pintar,kau berhak mendapatkan beasiswa itu. Aku sangat mendukung mu. Kenapa kau harus khawatir? Aku selalu mendukung apapun yang terbaik untukmu” Jelas Dee serius.

Joey menghela nafas yang panjang, jawaban itu bukanlah jawaban yang ingin dia dengar.

“ Sebenarnya bukan hanya orang lain saja yang bertanya – Tanya, aku sendiripun kadang bertanya, bagaimana perasaan Dee Oppa padaku? Kau menganggap ku sebagai apa? Kau seperti biasa saja menanggapi setiap kata – kata ku.“ Joey mulai mengungkapkan isi hatinya, pertanyaan ini membuat Dee berhenti menatap layar note book menatap kearah Joey.

“Kita sudah membahas ini berkali –kali,apa yang aku katakana tidak cukup membuat mu yakin?” Mata Dee dan Joey saling menatap satu sama lain. Ekspresi wajah Joey tetap saja terlihat murung dia menggigit bibir bawahnya, pipinya yang sedikit tembam terlihat menggemaskan.

“Lalu apa tadi?  Kita harus bertemu setelah ini? Percaya pada Oppa?? “ Tanya Joey sedikit memekik. Ini bukan pertama kalinya dia terlihat sangat cemburu.

Dee tertawa kecil,” Sebenarnya aku mengambil pekerjaan sebagai guru privat sejak bulan lalu dan yang menelepon ku tadi adalah muridku. “ Katanya.

“Kenapa Oppa tidak cerita padaku? Berapa banyak murid yang kau ajar? Apa mereka semua murid wanita? “ Joey mulai terdengar seperti mengintrogasi Dee.

“ Heei, murid wanita atau laki – laki tidak ada bedanya. Masalah aku belum bercerita karena aku ingin memastikan kalo pekerjaanku sebagai guru privat adalah pilihan tepat baru aku akan bercerita pada mu“ Dee menggenggam tangan Joey yang masih menempel pada lengannya kemudian dia ia focus lagi pada layar notebook. Dee tahu sekali setiap Joey cemburu dia akan mengintrograsi Dee dengan banyak pertanyaan maka Dee mencoba tenang.

Sikap Dee yang selalu tenang ini membuat Joey tidak bisa marah lebih lama, jika ia kesal dengan sikap Dee dia memilih menyimpannya sendiri. Ia juga sadar Dee bukanlah kekasihnya maka ia tetap menjaga sikap. Hanya saja rasa cemburu yang berlebihan membuatnya tidak tenang.

Joey mengikat rambutnya yang terurai lurus kemudian ia beranjak menuju ke dapur,  dia merasa harus menetralkan suasana.

 “ Apa kau bawa sesuatu?” Tanya Dee dari arah meja kasir

“ Aku membuat tortilla tadi malam, aku sengaja membuatnya untuk kita makan hari ini. Aku hanya perlu memanaskan sausnya sebentar. “

“Hmm.. baiklah” kata Dee,kemudian Dee menyalakan musik.

 

You are in my heart

My love never change

I still feel the same

 

                “ Betapa menyenangkannya melihat hujan di pagi hari, aku suka sekali!” Seru Dee bersemangat. Joey kembali dari dapur dan meletakkan semangkuk besar tortilla dengan saus keju yang terlihat segar dan dua cangkir teh panas.

“ Aku tidak suka hujan dipagi hari,kita tidak bisa melakukan apa –apa karena hujan.” Kata Joey menatap ke jendela kafe, hujan deras masih menguyur tanpa henti. Alunan lagu diruangan kafe membuat suasana terasa romantis .

“ Aku suka bau hujan,baunya menenangkan. Jika hujan turun saat aku belum bangun aku akan terbangun saat itu juga.” Jelas Dee sambil menikmati tortilla dengan saus salsa.

“ Apa Oppa mempunyai memori yang indah dengan hujan sebelumnya?”

Dee yang sibuk menguyah lantas mengangguk,” Kau tidak ingat? Benar – benar tidak ingat?” Tanyanya. Joey menggeleng – gelengkan kepala.

“ Hari disaat kita bertemu,saat itu hujan turun. Sesaat setelah aku mengantarmu pulang dan kaumasuk kerumah ,saat itu hujan turun. Itu kenangan yang tidak bisa aku lupakan. Bau angin sesaat sebelum hujan,aku bisa menciumnya..rasanya menyenangkan, ditambah lagi hari itu kau pertama kalinya tersenyum kepadaku. Itu menjadi hari yang sempurna “

Joey tersenyum dia tidak menyangka bahwa Dee masih ingat pertemuan mereka pertama kali. Saat itu Joey masih bersekolah di SMA ,Yong yang juga teman baik kakak Joey, memperkenalkan Dee saat mereka berada di sebuah pertunjukkan musik dimusim panas. Hari dimana Dee merasakan cinta pada pandangan pertama pada Joey.”

“ Benarkah? “ Tanya Joey tersipu malu.

“Tentu saja, apa aku pernah berbohong padamu?”

“ Entahlah,tapi Oppa  selalu memperlakukan aku berbeda dengan gadis – gadis yang lain, aku tidak suka”

“ Bagaimana kau bisa berfikir seperti itu terus, aku memperlakukan mu sewajarnya “ Bela Dee .

“ Tidak, aku tidak berfikir seperti itu, didepan gadis – gadis Oppa terlihat sangat ceria sangat bahagia, pribadi muyang seperti itumembuat mereka senang berada disekitar mu sedangkan didepan ku Oppa terlihat seperti tidak ada menarik saat kita bersama” Joey mulai merajuk lagi.

Dee menghela nafas menatap kearah Joey,”Jadi kau ingin aku memperlakukan mu sama seperti gadis yang lain?” Tanya Dee.

“Aku hanya…”

“Aku memperlakukan mu berbeda karena kau memang berbeda dari para gadis yang ku kenal dan dekat dengan ku. Kau istimewa, kau berbeda dari mereka jadi aku tidak mungkin memberi perlakuan yang sama”

Kata – kata Dee yang blak –blakan membuah suasana hati Joey membaik lagi.

“ Bagaimana aku memperlakukan orang yang aku sukai sama dengan aku memperlakukan seorang teman biasa? Tentu aku tidak akan bisa,”  Dee menekankan kata – katanya.

Joey tersenyum tersipu,sesekali ia menatap ke wajah Dee yang terlihat manis meski sedang berbicara serius.

“ Tapi bagaimana kalau diantara mereka mengungkapkan perasaannya sukanya? Kau pasti bahagia kan?”

“ Tentu saja, aku bahagia tapi aku bukan orang yang mudah berubah hatinya. Aku menyimpan perasaan ku padamu sudah sejak lama, apa ka pikir aku akan menyerah begitu saja?”

“ Bagaimana kalau ternyata hati ku yang berubah? Bagaimana kalo aku memutuskan untuk menyukai orang lain?”

Dee menatap Joey dengan dengan ekspresi kaget.

“ Jadi... hati mu sudah berubah sekarang? Siapa? Katakan pada ku , siapa orangnya?”  Tanya Dee sedikit kesal, kali ini Dee yang terlihat cemburu.

“ Oppa, bukan itu maksudku” rengek Joey manja.

“ Kalau begitu aku akan menculikmu dari orang itu dan meyakinkan mu sekali lagi .” Jawab Dee tegas.

“ Kalau saat kau menculikku dan ternyata aku hilang ingatan dan tidak mengenal Oppa lagi?”

“ Heei, kau berfikir terlalu jauh.” Dee mengusap rambut Joey, “ Kalau begitu, aku akan jadi Henry di film 50 First Dates, aku akan membuatmu mengingatku terus setiap hari dan meyakinkan kalau aku ada orang yang paling kau sayang. Aku pasti akan melakukannya”  

“ Seberapa besar suka mu kepada ku?” Pertanyaan Joey yang kekanak – kanakan ini membuat Dee tertawa.

“ Seberapa besar rasa suka mu kepada ku? “Tanya Dee balik sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Joey,saat itu Joey benar – benar gugup karena untuk pertama kalinya dia bisa melihat wajah Dee lebih dekat. Bibir Dee yang tebal terlihat begitu menggoda ,Hati Joey berdebar kencang, sedikit lagi saja wajah Dee mendekat mereka bisa saja berciuman.

Dee kemudian tersenyum  sambil menjauhkan wajahnya,kemudian dia berdendang lagu Maroon 5 yang bergema diruangan . Muka Joey memerah kemudian ia segera meminum tehnya.  

“ Jika kau bertanya seberapa besar,sebesar apapun perasaan yang aku gambarkan tidak akan membuat mu puas. Aku tahu kau bertanya hal seperti itu hanya untuk memastikan perasaanku kan?  Kau terus bertanya hal – hal yang sama padaku hampir disetiap waktu saat kita bersama, karena kau takut perasaanku berubah. Karena selama ini kita tidak punya hubungan yang jelas.”

Kata –kata Dee benar,sebenarnya Joey hanya ingin memastikan bahwa perasaan Dee padanya tidak berubah, Joey merasa tidak keberatan jika mereka tidak bekencan karena ia menghormati pilihan Dee, Namun yang membuatnya selalu khawatir Dee yang sangat akrab dengan para gadis yang ia kenal.

“ Lantas,aku harus bagaimana? Aku hanya tidak tahu harus bagaimana, ” lirih Joey sambil menarik pelan  lengan baju Dee.

Dee memegang kedua lengan Joey dengan lembut menariknya pelan agar mendekat.

“ Apa aku pernah menuntutmu untuk melakukan sesuatu? “ Tanya Dee menatap mata Joey.

Joey menggelengkan kepala.

“ Lalu apa yang kau risaukan? Oppa hanya ingin kau ada disamping Oppa, saat ini Oppa hanya bisa menjaga mu seperti ini dan yang perlu kau lakukan adalah mempercayai Oppa sepenuhnya.”

“ Tapi kadang aku berfikir ,sampai kapan kita harus begini?”

“ Aku tidak tahu,tapi selama ini aku sedang berusaha memantaskan diriku. Kau tahu, aku pernah berfikir tentang hubungan kita, mungkin sebaiknya kita berpacaran tapi setelah itu aku berfikir ulang, apa istimewanya ? Jika aku menyukai seseorang dengan sungguh – sungguh aku tidak hanya ingin menyetuh wajahnya,menciumnya ,memeluknya setiap hari…tapi aku ingin setiap pagi dia ada disamping ku,saat pertama kali aku membuka mataku aku akan melihatnya yang masih terlelap tidur , memeluknya dengan lembut atau aku akan disambut dengan sarapan lezat buatannya,melihatnya tersenyum menyapa ku tiap pagi. Aku ingin bertanggungjawab penuh dengan hidupnya aku ingin menjadi bagian dari hidupnya  ” Dee dan Joey saling berpandangan cukup lama,
“ Jadi, aku tidak bisa menjanjikan ku samapi kapan,  jika kau ingin meraih mimpi mu selagi kau bisa, lakukanlah . Aku akan mendukung mu sebisaku, aku juga meminta mu untuk mendukung ku yang sedang berusaha untuk jadi lebih baik ”

 Saat itu Joey merasa seperti melayang diudara, laki –laki yang sedang berbicara didepannya itu berhasil menghipnotisnya dengan kata – kata yang meyakinkan.

I wanna stand with you on the mountain

I wanna play with you in the sea

I wanna lay like this forever

Until the sky falls down on me

“Jadi menurut mu tidak apa –apa jika suatu saat kita berpisah karena mengejar mimpi masing –masing? “Joey masih terus saja ingin memastikan perasaan Dee padanya.

" Tentu, kita tidak perlu khawatir selama perasaan kita sama dan kau percaya pada ku seperti aku percaya padamu"

" Aku tidak percaya!" Seru Joey meragukan kata - kata Dee.

“ Kau ingin bukti? Bukti seperti apa? Apa aku harus menciummu seperti stempel yang menandakan kalo kita saling terikat?” Tanya Dee menggoda Joey,

“ Oppa! “Protes Joey yang terlihat malu.

“ Yaa.. tentu saja aku memikirkannya, aku pria normal..aku pasti membayangkan hal – hal yang seperti itu bahkan lebih.” Tukas Dee membela diri.

“Hentikan! “Joey menutup kupingnya, Dee tertawa melihat reaksi Joey.

“ Hentikan! jangan berbicara hal yang aneh – aneh atau aku akan…. “

“ Hentikan apa? “Tantang Dee sambil tertawa.

Joey kemudian bangkit membawa mangkuk dan cangkir yang kosong dengan terburu – buru pergi ke dapur.

“Yaa! Kau mau kemana? kau belum menjawab pertanyaanku!” Dee berteriak memanggil Joey yang kabur darinya.

“Baiklah..baiklah..aku menyukaimu, aku menyukai Joey! Aku sangat menyukai Joey! Aku hanya menyukainya tidak ada yang lain! melihat wajahnya saja membuatku terasa hangat meskipun diluar hujan mengguyur dengan deras dan udara dingin menusuk sampai ke tulang! “ Dee berteriak keras mengungkapkan perasaannya.

 “ Aku tidak mau kita berpacaran karena impian ku bukan untuk menjadikanmu kekasihku, impian ku adalah menikahimu, Joey, Aku akan kan berusaha keras agar bisa membahagiakanmu dengan usahaku sendiri sehingga orang tuamu mau menerimaku dan supaya nanti jika teman- teman ku bertanya tentang kekasihku, aku akan dengan bangga memperkenalkan mu kepada mereka dan bilang ‘ Aku tidak punya kekasih yang aku punya hanya seorang istri yang cantik dan mempesona’ ! kau dengar? Apa kau mendengarku?!“ Dee memanggil – manggil Joey.

Tidak ada respon sama sekali dari Joey karena dia sedang meringkuk didapur menahan perasaan bahagianya mendengar setiap kata dari Dee.Dia ingin sekali berlari memeluk Dee namun ia menahanya, dia hampir menangis karena bahagia, Joey menutup mulutnya dengan tangan dia terbawa emosi namun berusaha tenang.

 

Im overwhelmed with gratitude

My Baby im so thankful I found you

 

                     Joey keluar setelah 10 menit berada didalam dapur mencuci piring yang kotor dan menyusunnya lagi,ia duduk dan mengambil tasnya. Ia mengambil perlengkapan makeup karena wajahnya sedikit berkeringat. Dee terlihat masih sibuk mengetik sesuatu,dia tidak menghiraukan Joey yang duduk disebelahnya.

Joey merasa ada sesuatu didalam tasnya kemudian ia mengambil benda itu. Ada sebuah kotak kecil berwarna biru didalam tasnya, dia merasa tidak membawa benda itu sebelumnya. Joey melirik Dee sebentar kemudian dia bangkit berjalan menuju meja Bar. Tanpa Joey sadari sebenarnya Dee lebih dulu melirik kearahnya memperhatikan Joey yang sedang kebingungan setelah menemukan sebuah kotak kecil.

Joey membuka kotak itu perlahan – lahan, didalamnya ternyata ada sebuah cincin perak dengan model yang sederhana ,kemudian disampingnya ada sebuah gelang dengan hiasan batu batuan keciil  berwarna kuning seperti warna bunga matahari Joey juga menemukan sebuah surat dibalik penutup kotak dan ia segera membacanya.

“ Ini adalah kado pertama ku untuk mu

Oppa tahu modelnya terlihat biasa saja tapi Oppa harap kau mau menggunakannya. Lalu saat dalam perjalanan pulang sehabis membeli cincin ini Oppa menemukan toko aksesoris yang unik dan menemukan gelang ini, warna gelang ini mengingatkan Oppa padamu.

Joey yang pertama kali aku kenal dimusim panas tiga tahun lalu wajahnya berseri – seri,pipinya memerah seperti buah apel, bibirnya cantik seperti buah ceri.

Hati ku masih berdebar –debar sampai sekarang, meskipun aku terlihat tenang dan keren didepan mu tapi sebenarnya hatiku selalu bergejolak hebat.

Setiap kau marah, cemburu wajah mu terlihat cantik sekali

Sebenarnya apa yang kaulakukan sampai aku seperti ini? kau.. harus bertanggung jawab!

Joey ah, Oppa ingin kau memaafkan Oppa dan bersabar, untuk saat ini ayo kita raih mimpi kita pelan – pelan dan saling menjaga satu sama lain tidak peduli seberapa jauh atau dekatnya kita. Aku ingin kau menungguku sampai saat yang tepat.

Aku sangat menyukai mu, aku sayang pada mu

dan lama – lama perasaan ini akan tumbuh menjadi cinta yang dalam.

 

-Dee-

 

Joey melipat kembali surat pemberian Dee,

”Dasar bodoh” lirihnya tersenyum. Joey memasang cincin itu di jari manisnya  ia memandangi cincin itu dengan wajah yang berseri – seri.

 

Say is true

There’snothing like me and you

Im not alone

Tell  me if you feel it too

 

Joey duduk kembali disamping Dee,tiba – tiba ia menyenderkan kepalanya dibahu Dee yang lebar.

“Oppa… “

“Hmm?”Gumam Dee sambil masih sibuk mengetik.

“Tiga tahun lagi, aku pastikan tiga tahun lagi, waktu mu tidak banyak karena aku akan menghitung mundur mulai hari ini” Joey menutup matanya sambil tersenyum, dia merasa lebih tenang.

Dee berhenti mengetik, dia terdiam sebentar kemudian tersenyum. Dia menggenggam tangan Joey yang kecil,dia melihat cincin pemberiannya tersemat di jari manis Joey dan gelang berhiaskan batu kuning dilengannya. Dee menggenggam tangan Joey dengan erat dan memiringkan kepalanya sehingga menempel dikepala Joey ,ia pun ikut memejamkan mata.

“ Baiklah, akan aku ingat dengan baik..”lirih Dee

Waktu menunjukkan pukul dua belas siang tapi hujan tidak juga berhenti. Lantunan lagu The Coors terdengar diseluruh ruangan,itu adalah lagu terakhir yang terputar setelah itu  suasana menjadi sunyi hanya ada suara rintikan hujan.

Dee dan Joey memejamkan mata dan berpegangan tangan sambil menikmati suara hujan, detak jantung mereka berdetak seirama. Mulai saat ini Joey memutuskan untuk tidak ragu lagi dengan perasaan Dee padanya, dia hanya perlu menunggu dengan sabar sampai waktunya tiba dimana mereka tidak akan pernah bisa berpisah lagi.


Cause I am falling in love ...with you...
No never...I'm never gonna stop falling in love with you...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet