EARLY WINTER STORM

4 Seasons in Galaxy

  
                 Selamat datang di Kafe Milky Way

Saat kau memutuskan untuk membuka pintu yang ada didepan mu, kau akan masuk kedunia yang baru. Wangi aroma bunga chamomile yang lembut akan membuatmu lebih rileks kemudian kau akan dibuat takjub melihat pemandangan yang tidak biasa,  wallpaper 3D bertema langit malam dan luar angkasa terpasang rapi ditiap dinding dan  tampak seperti nyata, ada juga lukisan – lukisan  galaksi yang berwarna warni nan indah.

Itu saja? Tentu tidak… kau akan disambut oleh pelayan kafe yang tampan yang senyumannya akan membuatku terhipnotis bahkan seperti ditarik kedalam lubang hitam, mereka dengan ramahnya akan melayanimu dan memastikan kau nyaman berada disana. Bukan hanya sang pelayan, tapi juga sang pemilik dan semua pegawai kafe akan menyihirmu dengan penampilan mereka yang sempurna. Kau bisa melupakan semua perasaan yang tidak menyenangkan saat itu juga dan seperti tindak ingin beranjak pergi.

Kafe yang buka sejak sore hingga malam ini memiliki cukup banyak pelanggan, mereka suka menghabiskan waktu di kafe hanya untuk berbincang – bincang dengan teman atau untuk berkencan. Kafe ini juga selalu diserbu pelanggan yang masih bersekolah khususnya para gadis. Mereka bisa datang beramai – ramai bahkan hanya untuk memesan minuman saja karena tujuan utama hanyalah untuk bertemu para pegawai kafe dan mencoba mendekati mereka.

Ya,seperti itulah kurang lebih keadaan kafe ini dan yang terjadi didepan mata ku saat ini Kafe cukup ramai didatangi sekelompok anak – anak pelajar SMA ,salah satu mereka ada yang berulang tahun dan berinisiatif merayakannya di kafe Milky Way. Seperti yang bisa ditebak, karena kebanyakan para pelajar itu adalah para gadis mereka terlihat histeris saat masuk kedalam kafe.

Untuk pertama kalinya mereka histeris saat Lee menyambut mereka  didepan pintu.Lee ternyata cukup dikenal diantara gadis – gadis SMA, tapi Lee tetaplah Lee, dia hanya menyapa mereka seperlunya dan tetap bersikap cool.  Mereka kembali histeris ketika Dee yang  duduk dimeja kasir sibuk mendengarkan lagu dengan ear phone, bukan hanya karena penampilan Dee yang trendi, suara Dee yang terdengar merdu meskipun hanya bernyanyi sepengal saja membuat mereka terpesona. Meskipun disamping Dee ada Joey yang terus memperhatikan para gadis itu dengan tatapan cemburu mereka tidak peduli and terus menatap  kearah Dee dan berbisik – bisik diantara mereka. Serangan terakhir , yang ketiga, adalah kemunculan Hiro yang mencoba berbaur diantara  mereka. Hiro sangat komunikatif bahkan mereka seperti berbicara dengan kakak kelas yang mereka kenal sebelumnya,sesekali mereka tertawa karena Hiro melucu dan berbicara dengan nada yang agak sedikit manja didepan Hiro.

Kalau aku bisa memberi nilai, aku akan memberi nilai sempurna untuk Hiro yang benar –benar terlihat profesional mengutamakan pelayanan, ia tampak tenang dengan reaksi para gadis yang kadang terlihat berlebihan, dia menebar senyumnya yang manis, bersikap cool didepan mereka namun ramah. Tentu saja,  dia akan memastikan setiap pelanggan baru yang datang akan kembali lagi ke kafe Milky Way dengan cara berkomunikasi sebaik mungkin. Jika kau berhadapan dengan seseorang laki – laki seperti Hiro, bagaimana kau bisa menolak permintaannya? Aku pun tidak akan bisa menolaknya.

 

            Setelah waktu hampir menunjukkan jam setengah Sembilan malam Hiro memutuskan untuk menutup kafe lebih awal dan seperti yang biasa kami lakukan,kami berkumpul untuk membahas beberapa hal. Sebelum pembicaraan mulai aku berinisiatif membuah chamomile tea untuk semuanya agar mereka bisa sedikit melepas rasa lelah setelah bekerja cukup sibuk. Hiro dan Yong terlihat sibuk berdiskusi, Lee duduk dengan tenang disamping kananku dan mengutak atik ponselnya, Jay baru saja selesai membereskan beberapa barang, Dee duduk disebelah kiriku dan Joey disampingnya.

“ Baiklah kita mulai, karena semuanya berkumpul aku ingin membahas sesuatu.” Kata Hiro memulai percakapan.

“ Sebelumnya minggu lalu aku dan Yong memutuskan untuk menambah menu baru untuk kafe kita. AKu dan Baby pagi ini pergi kepasar dankami mampir ke toko yang menjual daun teh yang masih segar, pada saat itu Baby memberikan usul agar kita menjual chamomile tea dan aku sudah mencobanya, rasanya unik dan sangat pas untuk pelanggan kita khususnya para gadis terlebih lagi mempunyai banyak khasiat, jadi aku setuju dengan usul Baby.Lalu, pada menu makanan aku membuat satu menu baru..” Hiro memberi aba – aba pada Jay,kemudian Jay bangkit mengambil sesuatu dari meja bar. Semua yang pada saat itu terlihat serius mendengarkan kata – kata Hiro tiba – tiba bersorak riang melihat Jay membawa makanan. Aku tidak mau ketinggalan,aku segera mengambil teko yang berisi chamomile tea yang sudah ku buat, aku tuang ke tiap cangkir dan tidak lupa aku letakkan satu buah bunga chamomile kering tiap cangkir.

Semua bersorak riang, mereka senang sekali karena ada makanan dan minuman disajikan,bahkan Yong yang pendiam saja ikut bersorak.

“ Ini makanan yang kau buat? Menu baru?” Tanya Yong ke Hiro.

“ Yong Oppa,kau harus mencoba chamomile teanya juga, jangan lupa tambahkan madu kau pasti akan terkejut dengan rasanya.” Bujuk Joe sambil menghirup wangi tehnya.

“ Chamomile? Bukan kah itu bau pewangi kafe ini?” Tanya Jay kepadaku.

“ Kau benar, baunya berasal dari bunga chamomile dan bunga chamomile juga bisa dijadikan teh” Jelasku.

“ Baiklah, kalian coba dulu tehnya baru coba makanan yang ku buat.” Ucap Hiro.

Semua mencoba meminumnya dan menunjukkan reaksi yang berbeda. Dee dan Joey terlihat sangat suka, Jay terlihat seperti bingung dengan rasanya sedangkan Lee menunjukkan ekspresi yang kurang suka.

“ Kenapa ini terasa agak asam? “ Tanya Lee

“ Memang rasanya seperti itu, asam dan sedikit pekat, tapi itu yang membuatnya berbeda” Jawab Hiro,

“ Maaf, aku memang kurang suka teh, aku lebih suka dengan susu atau sesuatu yang lebih manis.” Jelas Lee.

“ Memang apa saja manfaatnya?”Tanya Yong sambil meminum tehnya sedikit – sedikit.

“ Baik untuk relaksasi, obat untuk insomania, bagus untuk kulit, bahkan yang pernah kubaca jika kita terkena iritasi kulit kita cukup mengoleskan air teh ini ke kulit.”

Yong tampak serius, dia meletakkan cangkirnya sambil mengangguk kecil.

“ Apa yang kaubayangkan? Aku membayangkan para wanita meminum teh ini sambil membaca buku atau berbincang -bincang dengan temannya. Ini sangat berkelas sekali.”ucap Hiro ke Yong.

“Benar, aku suka sekali..ini sama kan dengan wangi kafe ini!” Joey terlihat bersemangat.

“ Kita bisa menjualnya sebagai menu minuman yang direkomendasikan, bagaimana?” usul Dee.

Hiro kemudian mengangkat tanganya. “ Aku setuju! Siapa lagi yang setuju dengan chamomile tea??” tanyanya ke yang lain. Tanpa ragu Dee dan Joey mengangkat tangan mereka disusul dengan Jay. Lee terlihat ragu –ragu tapi kemudian mengangkat tangannya. “ Aku rasa jika ini untuk kafe ..aku tidak keberatan.”katanya.

“ Baiklah…chamomile tea akan kita jual di kafe!” Seru Yong melengkapi yang lain.

Aku merasa senang sekali karena semuanya menyetujui usulku, rasa lelah yang aku rasa sejak pagi terbayar sudah dengan reaksi positif dari semuanya.

“ Oke, sekarang kalian coba makanannya” Pinta Hiro menunjuk kearah makanan

Jika dilihat makanan itu adalah irisan dada ayam yang di panggang kemudian ditumpuk ,  di tengah – tengahnya ada lebaran daun selada air dan saus kental berwarna putih. Semua mulai mencoba makanan itu termasuk aku.

“ Ini apa? Dada ayam?” Tanya Dee kebingungan melihat bentuknya dan perlahan memakannya.

“Astaga! Rasa apa ini?!” Pekikku dalam hati.

AKu terkejut karena rasanya yang begitu lezat. .Manis, asam dan asin pada sausnya , semua menjadi satu dan terasa lembut . Aku bisa merasakan rasa mayoneis, jeruk ,potongan apel dan tomat yang segar.

“Hmmm!! Ini! Ini lezat sekali!” Dee tiba – tiba berteriak, aku yakin dia juga terkejut dengan rasanya.

Yong menatap Hiro dengan tatapan tidak percaya, kemudian mereka melakukan Hi Five, Hiro bahkan tertawa, dia terlihat puas dan bangga.  Semua menyukai makanan itu,mereka suka sekali dan terkejut dengan rasanya, bahkan Joey saja berteriak kecil.

 “Ini adalah French Kiss Burger!” Seru Hiro

“ French Kiss?” Yong melirik kearah Hiro.

“ Wow…hyung, namanya sedikit…” ucap Jay sambil tertawa.

“ Aku memanggang irisan dada ayam  dan memberi saus ditengah – tengahnya jadi akan tampak seperti burger, Dada ayam itu menjadi pengganti roti. Sebenarnya aku akan membuatnya sedikit lebih besar dari ini sehingga kalau dimakan kita harus menggigitnya dua kali. Gigitan pertama akan membuatmu terkejut karena rasa saus ditengahnya  sangat segar dan ringan lalu kau akan ketagihan kau ingin merasakannya  lebih lagi. seperti saat kau melakukan French kiss kan? ” Hiro tersenyum menyeringai

Penjelasan Hiro benar – benar terlalu vulgar buatku,bahkan aku merasa malu membayangkannya. Maksudku,itu ide dan penggambaran yang brilian tapi sisi Hiro macam apa lagi ini? Pipiku terasa panas karena mulai berfikir yang macam-macam soal French Kiss.

 Semua tertawa terbahak-bahak kecuali aku dan Joey, tentu saja buat kami para wanita, penjelasan Hiro terlalu blak – blakan pipi Joey bahkan sampai memerah.

“Maksudmu, irisan dada ayam ini seperti bibir manusia?” Tanya Jay sambil menunjukan makanan yang sudah dia gigit sebagian itu.

“Heei, Apa yang kau lakukan? Lihat! Pipi Joey memerah! ” Dee tertawa sambil menyentuh kedua pipi Joey dengan tangannya.

Tawa diantara mereka makin menjadi – jadi mendengar kata –kata Dee.

“Noona, bagaimana dengan mu? Kau baik – baik saja?” Tanya Dee sambil memperhatikan wajahku.

“ Ya, sedikit.. “ Jawabku malu – malu.

Mereka tertawa lagi,

“ Hyung, kau tidak berencana merubah kafe ini menjadi kafe khusus untuk orang dewasa kan?” Tanya Lee

Hiro hanya tertawa tidak menjawab apa – apa.

“ Hiro Oppa bodoh, kau mau meracuni pikiran para gadis dibawah umur yang datang kesini karena berimaginasi dengan French Kiss ?” protes Joey.

“Kenapa? Kau membayangkan yang tidak – tidak? Aku hanya memberi nama yang menarik dan penjelasanku juga cukup masuk akal kan? Aku rasa mereka tidak akan berfikir jauh, mungkin kau yang berfikiran jauh” belanya menggoda Joey.

“Yong Oppa!” Joey menatap kearah Yong dengan tatapan yang manja, ia meminta Yong membelanya.

Yong tertawa kecil dan mengangguk,” Kata Joey ada benarnya, sebaiknya kita rubah sedikit. Tapi sebelumnya bagaimana menurut kalian dengan makanan ini? Apa kalian setuju untuk memasukkannya ke menu kafe kita?”

“Setuju! “Semua kompak berteriak.

“Hiro,aku rasa kita harus merubah namanya sedikit, kau setuju?” Yong menepuk pundak Hiro.

Hiro tampak tidak begitu senang dengan permintaan Yong,dia terdiam sejenak . “ Ah! Baiklah! Kita ganti , Kiss Burger saja..Kiss Burger, bagaimana?” Katanya dengan nada bicara yang terdengar berat.

“ Itu lebih baik, iya kan?”Yong bertanya lagi ke yang lain.

Semua mengangguk setuju termasuk aku.Pada akhirnya Yong bisa menghentikan imajinasi Hiro yang agak gila itu.

“ Lalu bagaimana dengan dekorasi? Yong Oppa, bagaimana kalau kita menambah sedikit dekorasinya,”
Usul Joey.

“ Sejujurnya kita tidak punya simpanan khusus untuk melakukan dekorasi ulang, jadi aku tidak yakin,” Jelas Yong, “ Kalaupun kita bisa, kita harus mencari ide alternatif supaya bisa mendekorasi ulang kafe dengan budget yang terbatas.” Lanjutnya.

Aku mengangkat tangan pelan –pelan.

“ Apa kau punya ide?” Tanya Yong.

“ Aku tidak yakin, saat pertama kali masuk kafe ini aku merasa ada satu yang kurang. “

“ Apa itu?”

“ Kalau kita memandang langit malam bukankan kebanyakan orang – orang akan mencari gugusan bintang? Jadi aku pikir kita perlu menambahkan tampilan gugusan bintang yang lebih nyata” Jawabku “ Bagaimana kalau kita mencari cara agar membuat  gugusan bintang yang menempel didinding, kita bisa membuatnya dari lampu –lampu kecil yang dirangkai membentuk garis rasi bintang. Aku teringat saat kecil nenek memberikan ku hadiah ulang tahun sebuah lampu tidur proyektor yang berisi gambar – gambar gugusan bintang yang berputar dari situ aku mengingat beberapa jenis rasi bintang yang berbentuk sederhana..kita bisa membentuknya dengan lampu yang berukuran kecil.”Jelasku panjang lebar.

“ Yaa.. kau tahu? Seharian ini,Baby membuatku tidak berhenti memujinya. Aku tidak tahu kalau dia sepintar ini, saat dia bisa menebak parfum apa yang aku pakai,aku merinding . Dia tidak banyak bicara  tapi sekalinya ia mengeluarkan pendapat kau akan berdecak kagum!” Tukas Hiro memuji ku sambil menepuk tangannya.

“ Itu bukan apa – apa, soal parfum kebetulan saja bau parfum itu tidak asing.” Kataku sedikit merendah.

“ Apa Yong Oppa tahu, Hiro Oppa juga bertingkah aneh…dia bilang Baby Eonni adalah orang yang special dan menyuruhnya memanggilnya dengan sebutan Oppa. Maksudku, Baby Eonni bisa saja salah paham, aku rasa dia mengerti kalau hal seperti itu bisa menimbulkan salah paham tapi dia tetap melakukannya dan memamerkannya didepan aku dan Dee Oppa” Joey tiba – tiba menyerang Hiro.

“ Benarkah?”Tanya Yong sedikit kaget, kemudian dia tersenyum.

“ Aah, aku rasa karena Baby sudah menjadi bagian dari keluarga inikan? Aku percaya Hiro memintanya memanggil panggilan itu karena Hiro sudah menerima Baby sepenuhnya sebagai salah satu anggota keluarga kita. Tidak peduli ia baru mengenalmu berapa lama tapi aku yakin Hiro tidak akan salah dengan keputusannya,lagipula dia baru saja bilang, Baby membuatnya kagum maka itu alasannya menganggap Baby sangat spesial”

 Yong sangat dewasa sekali saat berbicara, secara ajaib ia membuat suasana menjadi hangat diantara kami. Hiro hanya mengangguk kecil mendengar penjelasan Yong,  aku rasa Yong dan Hiro saling memahami dan percaya satu sama lain maka mereka jarang terlihat berselisih paham.

“ Jadi… mulai sekarang Baby Noona juga akan memanggil hyung dengan sebutan Oppa?” Tanya Lee . Yong tidak segera menjawab dia seperti berfikir sebentar lalu kemudian hanya mengangguk.

“Tentu saja,” kata Yong dengan singkat.

“ Noona, kau sudah siap memanggil mereka Oppa??” Dee menepuk pundak ku,

“ Ya? Emm…aku rasa..aku bisa” jawabku sedikit ragu – ragu.

“ Heei , ini bukan masalah yang besar kan!” tukas Hiro

“ Hiro hyung, bagaimana perasaanmu saat Baby Noona pertama kali memanggil mu Oppa?”

Dee terlihat penasaran

“ Hati ku bahagia sekali, karena dia akan memanggil ku Oppa dengan intonasi yang berbeda …Sangat beda dari Joey yang biasanya memanggilku  dengan penuh  amarah, berteriak atau memekik sampai telinga dan kepala ku sakit,. Sekarang aku senang sekali karena Baby memanggilku dengan cara yang berbeda ” Hiro mengekspresikan perasaannya dengan raut wajah yang terlihat bahagia dan meletakkan tangannya didada.

Suasana menjadi riuh lagi dengan suara tawa karena Hiro mulai melucu,  Joey mengerutkan wajahnya dia kesal karena Hiro terus saja menggodanya.

Aah…senang sekali rasanya dengan suasana seperti ini, aku benar –benar beruntung bisa ada diantara mereka. Melakukan kegiatan seperti ini hampir setiap hari membuatku selalu bersemangat, dunia lain yang benar – benar berbeda seperti  gugusan bintang yang bersatu membentuk gugusan dan terlihat harmonis. Aku bersyukur mereka menerima ku sebagai bagian dari keluarga mereka.

Percakapan kami akhiri dengan memutuskan beberapa hal, menu baru yang akan kami jual akan resmi dijual minggu depan. Hiro dan Yong menentukan harga yang akan ditentukan , Dee bertugas mengedit daftar harga , Aku dan Lee yang akan mempromosikan menu baru kami kepada para pelanggan. Untuk pembuatan chamomile tea aku dan Yong yang akan membuatnya. Kami semua bekerjasama agar dapat menarik para pelanggan yang lebih banyak.

 

                   Menu baru kafe Milky Way mendapat respon baik dari setiap pelanggan, Aku dan Lee selalu merekomendasikan menu baru kepada setiap pelanggan yang datang. Reaksi muncul bermacam – macam, ada yang sangat menyukai keduanya , ada yang tidak atau hanya satu menu saja yang disukai. Kiss Burger sangat di nikmati oleh pasangan yang datang untuk berkencan juga  para gadis yang sebagian adalah pelajar sedangkan Chamomile tea lebih digemari para wanita yang bekerja, mereka akan mampir ke kafe setelah pulang kerja dengan beberapa teman atau pasangan.

Selama beberapa bulan kafe Milky Way mendapat banyak pelanggan baru dan ini artinya kemajuan yang sangat berarti, hampir tiap hari Yong melaporkan bahwa keuntungan kafe meningkat, dia yakin sekali kalau masa depan kafe akan jadi lebih baik dan bisa menaikkan gaji semua pegawai Milky Way.

“ Noona!” Jay memanggilku dengan suara yang pelan. Aku yang sedang merapihkan gelas langsung menengok kearahnya.

“ Ya? “ tanya ku.

“ Apa kau sibuk? Mau melakukan sesuatu yang seru?”

“ Sesuatu seperti apa? “

“ Ikut aku”

Jay mengajakku masuk kesebuah pintu yang sebelumnya belum pernah aku lihat, pintu itu berada didalam dapur. Saat membuka pintu aku bisa melihat tangga yang cukup tinggi terhubung ke sebuah ruangan yang gelap. Udara disekitar tangga lumayan pengap kemudian saat kami sampai di tangga terakhir aku melihat ke sekeliling.

“ Ruangan apa ini? “ Tanyaku,

“ Ini adalah gudang, kita akan kesana!” Jay menunjuk ke arah pojok ruangan yang ternyata ada pintu disana. Jay membuka pintu itu , dia tiba – tiba bersin karena debu – debu yang menempel di pintu berjatuhan.

Dan didepan kami telihat sebuah ruangan terbuka, aku rasa seperti balkon tapi ini lebih luas, aku menatap keatas langit yang gelap.

“ Whoah.. apa ini?” lirih ku terpana.

Balkon itu terlihat sudah lama tidak dibersihkan tapi masih terlihat rapi. Udara disekitarnya sangat segar, malam itu memang masih pukul delapan  dan langit malamnya terlihat cerah. Jay berjalan menuju kesebuah tumpukan barang yang ditutup oleh kain putih, didalamnya ada beberapa  kotak plastik yang tertutup rapi.

“ Waktu itu, kau membahas soal rasi bintang kan? “ Tanya Jay, “ Karena kita belum bisa mendekorasi kafe kita dengan rasi bintang yang kau suka, bagaimana kalau kau melihatnya terlebih dahulu secara langsung.” Lanjut Jay sambil memasang sesuatu.

Rupanya Jay memasang sesuatu seperti sebuah tripod dan meletakkan sebuah teleskop yang cukup besar diatasnya kemudian ia terlihat seperti membersihkan lensa dan memeriksa sekitar badan teleskop.

“ Bagaimana bisa ada barang seperti ini disini??” Tanyaku terkejut.

“ Ini milik Joey Noona, sebelum kafe ini dibuat tempat ini adalah tempat kami berkumpul. Tempat ini milik orang tua Hiro hyung, dulunya adalah toko yang menjual obat – obatan tradisional, ketika orang tuanya pindah dan membuka toko ditempat yang lebih besar mereka memberikan tempat ini kepada Hiro hyung agar bisa dipergunakan untuk membuka sebuah usaha. Kami berenam selalu kumpul disini setiap malam, hanya kumpul tanpa tujuan yang jelas, suatu hari Joey Noona membawa ini karena ia merasa bosan. “ Jelas Jay panjang lebar.

“Toko herbal?? Pantas saja waktu itu dia mengajakku kesana , dia ternyata terbiasa dengan toko seperti itu.” Gumam ku.

“Apa kau tahu? Gugusan  bintang yang bisa kita lihat di musim gugur dan dingin adalah Andromeda. Dengan kondisi langit yang cerah seperti ini aku rasa kita bisa melihatnya” Ucap Jay.

“ Andromeda? “

Jay kemudian mencari sebuah kompas di sekitar kotak plastik tadi dan kemudian seperti sibuk mencari arah mata angin.

“ Kalau tidak salah, utara? Hmm..tunggu sebentar” Jay bicara sendiri, dia terlihat imut saat ia kebingungan. Dia berdiri didepan teleskop dan membalikkan badan ke kanan dan ke kiri. Rambutnya yang sedikit ikal menutupi wajahnya saat ia menunduk.

“ Ah! Ini dia!” Setelah dia menemukan arah mata angin dia sibuk dengan teleskopnya, ia sangat berhati – hati memegang teleskop itu. Sesekali ia melihat kearah ponselnya.

“ Noona! Kita beruntung! Aku rasa aku menemukannya!” Seru Jay bersemangat.

Aku mendekatinya kemudian dia menunjukkan ponselnya,

“ Ini ada gambar rasi bintang Andromeda, coba kau lihat dengan teleskop ini, apa kau menemukannya?” Jay bergerak menjauh dari teleskop memberikan aku kesempatan untuk melihat. Aku menatap keponsel Jay sebentar, membaca pola gugusan bintang Andromeda dan kemudian mendekati teleskop. Sejujurnya ini adalah pertama kalinya aku menggunakan teleskop aku sedikit bingung. Jay membantuku dengan mengatur tombol pembesar gambar.

“ Kau harus menghafal polanya, baru kau bisa menemukannya.” Ucap Jay.

Aku terus mencari, aku tidak peduli dengan angin yang mulai bertiup kencang dan udara dingin terasa menusuk sampai ke tulang. Aku penasaran dan tidak akan berhenti sampai menemukannya.

“ Oh! Aku menemukannya!” seruku kaget,

akhirnya aku menemukan rasi bintang Andromeda yang berbentuk seperti huruf A.

“ Benarkah? Bagus bukan?” Tanya Jay sambil tersenyum.

Senyuman Jay terlihat merekah, dia sangat manis dan imut sekali..

“ Aku menemukannya, ini hebat sekali! Ini pertama kalinya aku melihatnya dengan teleskop!” Aku bersorak karena senang.

“ Rasi Andromeda adalah bagian dari Rasi Pegasus, selain itu kita juga bisa melihat Galaksi Andromeda.  Jeoy Noona bilang, teleskop nya bahkan bisa melihat kumpulan galaksi, tapi karena tempat ini tidak begitu tinggi jadi hanya gugusan bintang saja yang terlihat jelas, Kalau beruntung kita bisa melihat Galaksi Andromeda . Itu sebabnya teleskop ini tersimpan disini. Jika kami sedang berkumpul kami semua selalu berebut untuk menggunakannya.   ”

“ Jadi, apa kalian menamai kafe ini karena kalian senang melihat pemandangan di langit?”

Jay mengangguk ,” Aku rasa begitu, lagipula bumi berada di galaksi Milky Way, makanya kami menamai kafe ini Milky Way.”

“Ya, kau benar.. tapi , kenapa kau tiba – tiba menunjukkan ku semua ini? “

“ Baru – baru ini aku teringat dengan semua ini dan kau juga bilang bahwa kau menyukainya. Jadi..”

Tiba – tiba aku merasakan sesuatu menyelimuti pundak ku.

“ Apa yang kalian lakukan disini?”

Suara Hiro terdengar dari belakang ternyata dia sudah berdiri dibelakang ku,  dia menutupi tubuh ku dengan jaket kulit miliknya.

“ Aku mencari kalian kemana – mana ternyata kalian disini.” Tukasnya sambil merapihkan kemeja coklat yang ia pakai.
“ Maaf hyung, aku membawa Noona kesini untuk melihat gugusan bintang.” Jelas Jay.

Aku membalikkan badan “ Iya, Jay bilang aku bisa melihat rasi Andromeda dan kami menemukannya”

“ Oh! Andromeda.. putri cantik yang malang” ucapnya, kemudian Hiro merapihkan kerah jaket yang aku pakai, merapatkannya agak tubuhku benar – benar tertutup.

“ Udara malam ini sangat dingin, kau bisa sakit “ Katanya pelan.

Aku menatap wajahnya agak lama kemudian memegang pipiku yang terasa panas.

Hiro yang mempesona seperti ini muncul lagi, pipiku terasa panas dan hati ku berdebar – debar.

“ Kau mau kemana? Kenapa tiba – tiba kau berpakaian rapi? Tadi kau hanya menggunakan jaket hoodie” Tanya ku ke Hiro.

“ Oh, Ini? Aku berpakaian seperti ini karena ada seseorang yang datang. Dia teman spesial jadi aku harus terlihat rapi sebagai owner kafe ini.” Hiro menjawab dengan senyuman yang terindah yang pernah aku lihat.

“ Maaf mengganggu waktu kalian tapi aku sedang butuh bantuan. Jay, aku membutuhkan bantuan mu didapur, sebentar lagi tamunya akan datang “ Hiro merangkul Jay yang baru selesai membereskan teleskop dan mengajak kami turun.

Tamu spesial itu ternyata adalah mantan kekasih Hiro yang memiliki paras cantik serta tubuh indah seperti model. Saat datang ia mengenakan dress mini berwarna mint dengan hiasan glitter dibagian roknya dan high heels berwarna hitam. Dia terlihat sangat anggun dan menawan rambutnya yang ikal diurai dan sedikit di kedepankan, matanya bulat bibirya kecil, dia tampak seperti boneka yang manis. Mereka bilang gadis itu adalah seorang fashion blogger yang cukup dikenal. Hiro terlihat senang sekali menatap wajahnya, sesekali gadis itu menyentuh tangan Hiro , tawanya terlihat bahagia.

Aku berdiri terpaku di ujung meja bar dan hatiku merasa sedih sekali melihat pemandangan itu, bahkan Dee memutarkan lagu – lagu romantis. Aku ingin marah! Kenapa dia harus memutar lagu – lagu klasik yang romantis? Aku merasa sangat cemburu tapi juga kehilangan kepercayaan diri karena dibandingkan gadis itu aku masih kalah jauh.

Dee berjalan menuju ke meja bar untuk mengambil segelas air kemudian mendekatiku.

“ Noona kau terlihat lelah, kau baik – baik saja?” Tanyanya.

Aku menoleh ke arahnya sambil mengangguk kecil,

“ Aku baik – baik saja. Tamu kita terakhir Cuma dia kan?” Aku menunjuk ke arah gadis itu.

“ Iya. Gadis itu cantik sekali kan? Selera Hiro hyung memang sangat tinggi” Lirih Dee sambil melihat kearah Hiro dan gadis itu.

“ Ya, kau benar.. dia cantik, bahkan wanita seperti aku saja terpana melihatnya. Dia sempurna.” Kataku dengan nada bicara yang terdengar lemas. Tak lama Joey datang dan Dee segera menghampiri Joey. Bahkan Joey terpana melihat gadis itu, Dee dan Joey duduk dipojok ruangan bersama Lee yang sedang mengutak atik ponselnya, supaya tidak mengganggu Hiro.

Sekali lagi, aku benci dengan pemandangan yang aku lihat di depanku dan lagu – lagu klasik romantis  yang diputar di kafe. Aku merasa kalah, merasa kecil sekali, aku patah hati melihat ekspresi Hiro yang begitu bahagia berbicara dengan mantannya, hati ku tidak nyaman.

Yong keluar dari dapur sambil memberikan ku secangkir teh,

" Kau lelah ya? tidak apa - apa kalau kau ingin pulang lebih awal." Ucapnya

" Ah, aku baik - baik saja, mungkin sedikit lelah"

Yong sejenak memperhatikan Hiro dan mantannya kemudian mengambil ponsel dari kantung jaketnya.

" Apa benar dia seorang fashion blogger?" Tanya ku ke Yong.

" Benar, dia seorang fashion blogger. Aku cukup dekat dengan gadis itu, namanya Nat."

" Tapi kenapa Hiro Oppa bisa berpisah dengan gadis secantik itu?" lirih ku heran,

Yongguk tertawa kecil, " Tentu bukan hanya karena cantik saja alasan kami, para pria, berkencan dengan seorang gadis. Kepribadiannya juga salah satu yang penting."

Aku mengangguk,

" Tapi dia cantik sekali, cantiknya alami, cara dia berjalannya saja sangat anggun."

" Apa ini? kau merasa tersaingi?" Yong melirik kearah ku.

" Bukan begitu, aku hanya merasa dia sangat menawan"

" Yaa..Baby ah, " Yong menahan tawanya, " Apa kau sadar? kau tidak pernah bisa menyembunyikan perasaan mu. Wajah mu itu selalu menunjukkannya. Saat kau terkejut, saat kau sedih , marah dan bahagia.. wajah mu selalu menunjukkan perasaan mu yang sebenarnya. Dan kau tahu? itu yang membuat mu sangat cantik. Kau punya kecantikan yang berbeda dari yang lain, kau punya banyak ekspresi , jadi kalau kau berfikir kau tidak cantik kau salah, menurutku kau cantik..kau yang selalu menjadi diri mu sendiri itu selalu terlihat cantik.."

" Eh?"

Aku berdiri terpaku mendengarkan kata - kata Yong, aku tidak tahu apa dia bercanda atau tidak tapi saat mengucapkan kata - kata itu matanya berbinar - binar, senyumnya merekah dan baru aku sadari ia memiliki senyum yang tidak kalah indah dari Hiro. Suasana tiba - tiba hening, aku merasakan sesuatu yang aneh, hati ku berdebar - debar, seharusnya aku tidak merasa seperti ini kecuali dengan Hiro. Lantunan lagu Dan Fogelberg yang berjudul Longer Than menggema di kafe dan membuat suasana makin terasa berbeda.

I'll bring fire in the winters'
You'll send showers in the springs
We'll fly through the falls and summers with love on our wings

Longer than ther've been fishes in the ocean
Higher than any bird ever flew
Longer than there've been stars up in the heavens
I've been in love with you
I am in love with you

 

aku hanya berdiri seperti membeku disitu sambil menatap wajah Yong, mencoba memahami kata - kata yang dia baru saja dia ucapkan dengan ekspresi wajah ku yang terlihat kaget. Yong sepertinya menyadari ada yang salah, dia terlihat gugup, dia mengambil segelas chamomile tea dan kemudian membalikkan badan.

" Aku akan kedapur" ucapnya pelan, dan dengan tenangnya ia berjalan menuju kedapur dengan segelas cangkir teh yang ia pegang.

Jangan bilang aku sedang jatuh cinta lagi.. Yong Oppa pasti hanya menghiburku.

 

       Aku berlari dengan cepat menuju kafe Miliky Way, sebenarnya ini belum waktunya kafe dibuka tapi pesan dari Joey membuatku cemas.

“ Eonni, kalau kau sedang tidak sibuk  datanglah ke kafe, kita dalam masalah”

Aku berfikir sepanjang jalan, apa yang membuat kafe dalam masalah? Aku cemas sekali karena sejauh ini kami tidak menemukan masalah – masalah yang serius. Aku tidak bisa berjalan tenang maka kuputuskan berlari. Saat tiba didepan kafe aku hampir kehabisan nafas, aku berhenti sebentar mengatur nafas ku kemudian dengan segera membuka pintu kafe.

Semua sudah berkumpul disana, raut wajah mereka terlihat serius tidak ada satu patah katapun yang terucap dari mulut mereka, aku merasakan ketegangan.

“ Maaf aku terlambat” kata ku yang bergegas duduk.

Yong menutup wajah dengan kedua tangannya, Hiro terlihat tidak bersemangat sekali , raut wajahnya terlihat murung dia juga seperti baru bangun tidur, sesekali ia menarik tali penutup kepala hoodienya.

“ Sebelumnya aku dan Hiro minta maaf jika meminta kalian datang kesini , Hiro akan menjelaskan situasinya.” Yong meminta Hiro berbicara.

“ Aku ingin memberitahu kalian bahwa Kafe Milky Way kemungkinan besar akan di tutup dalam beberapa minggu ini, kita tidak punya pilihan lain selain menutupnya ”

Semua terkejut bukan main, wajah mereka shock.

Bagiku pun ini rasanya seperti tersambar petir disiang bolong, aku merasa selama ini kami baik – baik saja tapi kenapa tiba – tiba kami akan kehilangan tempat ini? Tidak, aku tidak siap, rasanya aku tidak akan siap.. ini terlalu kejam, bahkan kami belum tahu badai apa yang sedang menghampiri kami, bagaimana bisa Hiro memutuskan ini semua?

Badai sebesar apa yang bisa membuat seorang Hiro yang selalu optimis dengan apapun menjadi menyerah dengan mudahnya?

           

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet