Chanyeol dan Juniel

Hadiah Terbaik untuk Adik

fanfic, fanfiction, ff, fanfic taeyeon, fanfic taeyeon chanyeol, fanfic taeyeon juniel, taeniel, ff taeyeon juniel taeniel, fanfiction ff taeyeon fans

[http://www.rosediana.net/wp-content/uploads/2016/03/ff-taeyeon-chanyeol-juniel-768x1013.png]

~

“Juuun...” Chanyeol setengah berteriak, “niel...” sambungnya dengan nada mendadak rendah.

Ia baru saja datang bekerja. Dirinya berharap bisa disambut senyum riang Juniel. Apalagi Chanyeol menenteng plastik yang berisi kacang merah, stroberi, susu sachetan, moci, dan es krim. Paduan bahan-bahan itu biasanya akan menjadi kudapan penggoda bagi Juniel.

Ekspektasinya remuk. Baru saja di muka pintu, ia sudah mendapati Juniel tersungkur di sofa. Smartphone-nya tergeletak di atas meja, lengkap dengan kertas-kertas berisi ilustrasi penyanyi kesukaannya. Dua tangan Juniel terlihat menutup muka. Badannya terguncang.

“Hey,” Chanyeol menyimpan plastik secara sembarang di atas meja, lalu jongkok, “Kenapa, Cantik?” tangannya meraih bahu Juniel yang kali ini sudah mengambil posisi duduk tegap. Namun dua tangannya masih menutup area wajah.

Juniel menggeleng.

“Bilang sama Oppa, ya,” Chanyeol mencoba membuat Juniel menghadap padanya, “Apa sandwich buatan Oppa enggak enak, hmm?”

Juniel bersikeras menggelengkan kepala. Ia bahkan mengeratkan tangannya ketika Chanyeol berusaha melihat parasnya. Juniel tak menyangka, ternyata kakaknya pulang satu jam lebih awal. Ia tak siap untuk disaksikan dalam keadaan demikian.

“Aish... ayolah,” Chanyeol tak kalah keras kepala, “Oppa lagi pengin ngehajar orang, nih. Siapa yang nyakitin kamu, Juniel?”

Tanpa Juniel tahu, Chanyeol yang sebenarnya lelah, tengah menahan amarah. Ia sengaja cepat pulang dan ingin bersantai. Namun melihat Juniel sesenggukan, ia tak akan berpikir dua kali untuk mengerahkan sisa energinya, menghantam siapapun yang mengusik hatinya.

“Enggak apa-apa, Oppa,” Juniel buka suara, tapi ia tetap tak memperlihatkan raut wajahnya.

Bagaimanapun ia sudah bertekad untuk tidak menangis di hadapan Chanyeol. Ia tahu betul, airmata dan mata sembabnya adalah hal vital yang membuat mood laki-laki itu drop. Juniel tak mau. Walau pahit dan menyiksa, ia lebih memilih senyuman palsu.

“Park Jun hee!” Chanyeol sudah menduga kalau panggilan nama lahir itu akan membuat Juniel terkejut, “Oppa udah kebal sama jawaban enggak apa-apa kamu!”

Ya, gadis itu memang berubah tegang. Namun ia tak menunjukkan wajah seperti yang Chanyeol mau, melainkan langsung menyeruduk pemuda itu. Tangannya otomatis melingkari pinggang Chanyeol. Ia membenamkan wajahnya di area dada.

Chanyeol menghela napas panjang, berharap amarahnya bisa mereda. Tangan kanannya meraih punggung Juniel. Sementara jari-jemarinya yang kiri sudah sibuk mengelus rambut gadis tersebut.

“Mian, Juniel-ah... kalo kamu nangis dan Oppa enggak bisa berbuat apa-apa, hhh...” nada tulus Chanyeol membuat Juniel luluh, “Oppa serasa jadi kakak terburuk sepanjang sejarah.”

Pelukan Juniel semakin erat, tapi ia tak lupa memukul lembut area lengannya Chanyeol.

“Enggak ada penghargaan kayak gitu kali, Oppa~”

 “Oh iya! Adanya juga the best female artist, ya?” Chanyeol tersenyum, apalagi ketika Juniel benar-benar menghentikan tangisannya,”Err... siapa sih pemenangnya?”

Diam-diam Juniel menunggu.

“Oh, itu loh, liliput yang udah jadi ajumma! Ha ha ha...”

“Yah!!!” Juniel menghantamnya tanpa ampun, “Oppa nyebelin!”

“Ha ha ha... Oppa bilang apa adanya, kok,” Chanyeol terus tertawa walau adiknya terus menyerang, “Dia enggak ada apa-apanya dibanding Dara 2NE1. Ha ha ha...”

“Liat aja,” Juniel menyeringai, “Oppa pasti bakal jatuh cinta sama dia.”

Begitu pukulan sporadis dari adiknya terhenti, tawa Chaenyeol pun terhenti. Ia tak mempermasalahkan kekerasan fisik itu, selama Juniel berhenti menangis dan merespons kejahilannya. Heck, ia lebih memilih mengorbankan tubuhnya daripada musti menyaksikan duka di mata adiknya.

“Tolong ralat, Oppa!” Juniel melipat tangan, memperlihatkan wajahnya terang-terangan, “Namanya Kim Tae yeon, penyanyi paling cool sejagat!” senyumnya mekar tanpa sadar.

“Aigoo!” Chanyeol mencubit pipi, “Iya, Kim Tae yeon, penyanyi paling cool sejagat,” tirunya, tapi tak lupa sambil memutarkan bola mata.

“Hehe... Oppa bawa apa?” Juniel melirik plastik yang Chanyeol bawa.

“Makan patbingsoo sambil liat Taeyeon di Sketchbook-nya You Hee-yeol, yuk?!” Chanyel menaik-turunkan alisnya dengan cepat, “Kamu pasti kehausan habis nangis enggak guling-guling?!”

“Woah... kaja, Oppa!” Juniel sudah berdiri dan menarik tangan kakaknya. Chanyeol yang sempat tercenung pun segera sadar. Ia hanya tak habis pikir, adiknya selalu lumer manakala ia mengandalkan satu nama; Kim Tae yeon. Hadeuh...

~~~

“Yah! Cepat, Oppa!” Juniel memegang mangkuk yang sudah ia isi dengan susu cair dan es serut, “Duh! Lama banget, sih! Taeyeon Unnie lagi ngomong!”

“Ya ampun... baru juga ngomong, belum nyanyi!” protes Chanyeol, namun ia berusaha secepat mungkin menyiapkan kacang merah, moci dan stroberinya.

“Omongannya itu bisa jadi quote, Oppa!” timpal Juniel, “Jawaban Taeyeon Unnie dari semua pertanyaan MC bisa aku tulis, soalnya bisa jadi kutipan bijak, terus...”

“Ya, ya, ya,” Chanyeol memotongnya, lalu berjalan tergesa dari dapur menuju ruang tv, “Bahkan kentut Taeyeon pun bisa kamu jadikan kata-kata mutiara, Juniel. Ha ha ha...”

Tak ada respons.

Chanyeol menerka kalau adiknya marah. Mungkin Juniel tengah mempersiapkan bogem mentah, atau memang tanduknya tengah tumbuh di ubun-ubun. Ia pun menoleh dan kaget ketika Juniel sendiri tengah melihatnya. Tak ada tatapan emosi apapun. Kosong.

“Wae?” tanya Chanyeol.

“Ide Oppa bagus juga.”

“Yah!”

Teriakan Chanyeol langsung disambung dengan gelak-tawa Juniel. Lelaki itu tanpa sadar tersenyum dan geleng-geleng kepala, tak habis pikir kalau idola adiknya memiliki pengaruh kuat. Ia pun menyimpulkan kalau hadiah terbaik untuknya mesti berhubungan dengan Kim Tae yeon. Patbingsoo atau sandwich saja tak cukup.

Annyeonghaseyo, Oppa?” jitakan Juniel membuat Chanyeol membelalakan mata.

“Aish! Kok adik Oppa yang manis jadi enggak sopan begini!”

“Itu karena Oppa nakut-nakutin,” Juniel manyun.

Chanyeol tertawa, “Dae, eh, ngomong-ngomong tadi...”

“Taeyeon Unnie, Oppa! Aaak... saranghae, Unnie..!!!” perhatian Juniel direnggut oleh televisi yang menghadirkan penyanyi favoritnya, “Wah dia nyanyi Gemini!”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet