chapter 4
It's Okay My LoveTitle : It’s Okay My Love
Pairing : Woogyu (Woohyun x Sunggyu)
Genre : Angst, Romance, Drama
Length : chapter 4 of?
Rating : PG-13
Note :
Don’t like don’t read. No bashing please! No harsh comment whatsoever!
© Davidrd copyrights ©
Musim dingin di sebuah apartemen di daerah Gangnam. Seorang pria dan seorang anak kecil sibuk membongkar kardus dan mengambil barang-barang di dalamnya untuk ditata di ruangan yang masih terlihat polos. Seorang pria jangkung kemudian masuk ke ruangan itu sambil membawa dua tumpukan kardus dan meletakkannya di dekat si anak kecil.
“Sungyeol ahjussi, boleh aku membantu membawa kardus-kardus itu?” anak laki-laki yang baru berusia tiga tahun itu berlari mendekat dan mencoba menawarkan bantuan sambil menarik-narik celana jeans yang dipakai Sungyeol ahjussi untuk menarik perhatiannya.
Sambil tersenyum kecil, Lee Sungyeol berlutut untuk menyamakan tingginya dengan si anak,“Ani, Woogyuie tidak boleh membantu Yeol ahjussi.”
“Wae?” tanyanya polos.
“Kardus-kardus itu terlalu berat untukmu Woogyuie. Kau cukup bantu eomma memasak atau membantu Myung ahjussi saja ya,” pria itu mengacak-acak rambut keponakannya yang mulai cemberut. Sangat menggemaskan, anak ini memang punya aegyo yang sama seperti ibunya.
“Woogyuie, sini bantu Myung ahjussi menata komik-komik ini di rak buku saja!” seorang pria berlesung pipi di sudut ruangan tersenyum manis ke arah Woogyu yang langsung disambut dengan anggukan,”Baiklah. Aku akan membantu Myung ahjussi saja.”
“Anak pintar,” Myungsoo yang merasa gemas dengan keponakannya itu mencubit pipi gembilnya.
Ting tong
“Sungyeol-ah, bisakah tolong bukakan pintunya!” suara Sunggyu terdengar dari arah dapur.
“Ahjussi, biarkan Gyuie yang membukanya,” sebelum Sungyeol sempat berdiri, anak kecil dengan tenaga yang sepertinya tidak pernah habis itu berlari menuju pintu dan dengan segera berjinjit untuk meraih gagang pintu. Setelah pintu terbuka, terlihat sesosok pria berkulit gelap dan seorang lainnya memiliki tampang serius.
“Bukankah ini Woogyuie?” pria berwajah serius itu mengulurkan tangannya dan dengan mudahnya membopong tubuh mungil Nam Woogyu,”Woogyuie, coba tebak. Siapa nama ahjussi?”
Setelah beberapa saat berpikir, Woogyu teringat akan foto-foto yang pernah ditunjukkan oleh eomma. Pria di depannya itu adalah,”Howon ahjussi!” ucapnya lantang seraya menunjukkan telunjuknya pada hidung pria bernama Howon.
“Benar sekali,” Howon mencium pipi menggemaskan Woogyu. Kemudian dia mengarahkan Woogyu ke lelaki di sampingnya,”Kalau ahjussi yang ini, siapa namanya ya?” Dongwoo sudah bersiap tersenyum mendengar jawaban Woogyu, tetapi,“Dino ahjussi,” Woogyu asal saja menjawab.
“Mwo? Dino?” kedua alis tebal Jang Dongwoo menyatu tanda sedikit kesal mendengar jawaban Woogyu yang nyeleneh, sedangkan Sungyeol, Myungsoo, dan Howon tertawa mendengarnya. Sungyeol dan Myungsoo bahkan sampai berguling-guling di lantai saking terhiburnya mendengar jawaban spontan anak Kim Sunggyu itu.
Woogyu yang tertawa kecil, kini mulai sedikit ketakutan ketika menyadari bahwa ahjussi yang satu ini sepertinya punya aura menakutkan. Sunggyu yang baru keluar dari dapur segera mendekati kedua tamunya dan pura-pura mencubit lengan Woogyu,”Aish, Woogyuie nakal ya. Bagaimana bisa kau memanggil pamanmu dengan Dino?”
“Hehehe, mianhaeyo Dongwoo ahjussi,” Woogyu mengulurkan lengan mungilnya ke arah Dongwoo sebagai isyarat ingin digendong. Pengacara itu kemudian dengan senang hati menggendong malaikat kecil itu di lengannya,”Lain kali jangan panggil ahjussi seperti itu lagi ya. Ahjussi ini kan ganteng, masa disamakan dengan dinosaurus.”
“OK ahjussi!” Woogyu mengangkat tangan kanannya dan meletakkannya di pelipis, persis seperti orang sedang hormat.
© Davidrd copyrights ©
Hari itu hari pertama kalinya aku kembali ke Korea setelah tiga tahun menetap di Jepang. Aku kembali ke tanah kelahiranku karena Taekwoon memutuskan untuk membuka cabang perusahaan di Korea. Dia mengatakan bahwa prospek bisnis majalah online, terutama webtoon sangat bagus. Hal itu didasarkan pada survei yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir. Selain itu, karena kontrak Jaehwan dengan agensi di Jepang sudah berakhir, dia memutuskan untuk pindah ke Seoul. Cabang di Jepang akan diurus oleh Mr. Sato, orang kepercayaannya dibantu tim ahli dari Jepang.
Begitulah akhirnya aku kembali ke Korea. Awalnya aku merasa takut untuk menginjakkan kaki di tanah kelahiranku, tetapi karena sahabatku selalu memberikan dukungan dan semangat, aku sudah tidak takut lagi. Seoul ini tempat yang luas, lagipula tempatku bekerja dan tinggal lumayan jauh dari kediaman Nam. Jadi, aku tidak perlu khawatir akan bertemu dengan salah satu Nam itu.
Suatu pagi setelah setengah tahun aku dan Woogyu tinggal di Korea, aku mendapati kondisi anakku tidak seperti biasanya. Woogyu yang biasanya sangat aktif berlarian ke sana kemari, kini lebih sering terlihat duduk diam. Ketika kutanya mengapa, dia selalu mengatakan kalau dia lelah, padahal sebelumnya dia barusaja makan siang. Awalnya aku hanya mengira dia sedang demam, tetapi beberapa hari kemudian aku mulai menemukan kejanggalan.
Anakku yang sedang berlari tiba-tiba terjatuh dan setelah kulihat tubuhnya, lengannya penuh dengan memar yang aku yakin tidak ada disitu kemarin. Apa yang sebenarnya terjadi. Selain memar itu, bagian putih bola mata Woogyu juga kelihatan berbeda. Warna putihnya sedikit kekuningan.
Hari itu juga Myungsoo mengantarkan kami ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Woogyu. Aku tidak tahu apakah aku harus kecewa atau sedih setelah mendengar pernyataan dokter.
“Maaf sebelumnya Sunggyu-ssi, tetapi saya tetap harus menjelaskan hasil diagnosis penyakit yang diderita oleh anak Anda,” seakan jantungku berhenti berdetak saat Dokter Kim mengatakan kata ‘penyakit’.
“Woogyuie menderita penyakit atresia bilier atau gagal hati pada anak. Walaupun kasus seperti ini biasanya terjadi pada anak yang baru lahir, tapi sepertinya Woogyu baru menunjukkan gejalanya sekarang.”
“Atre…si..a.. bili..er Dok?” jenis penyakit apa itu, aku tidak tahu istilah medis seperti itu, tapi gagal hati. Aku tahu itu. itu berarti hati anakku sudah berkurang fungsinya. Itu artinya kemampuan hati Woogyu untuk menetralisir racun dalam tubuhnya semakin berkurang. Dan itu artinya.
“S
Comments