chapter 3
It's Okay My LoveTitle : It’s Okay My Love
Pairing : Woogyu (Woohyun x Sunggyu of INFINITE)
Genre : Angst, Romance, Drama
Length : chapter 3 of?
Rating : PG-13
Note :
Yeay akhirnya dilanjut ini fic… di chapter ini Keo nongol juga.. hehehe mian author ini Keo shipper jadi walopun ini fic Woogyu, tapi kalo ada kesempatan buat Keo nongol, kenapa nggak?
Gomawo buat semua subscriber and special thanks buat woogyuyie, sweet_90, flowerbee, parkdaeun, aiai_kimie, bbebebebe, akitou, yang sudah meluangkan waktunya tidak hanya sekadar membaca cerita ini, tapi juga ninggalin komen yang bikin tambah semangat buat lanjut…
Happy reading dan silakan tinggalkan komennya ya…
Kesamaan cerita hanyalah ketidaksengajaan semata. Pernah baca cerita serupa anggap saja nasib.
Warning! Alur cerita membosankan alias gampang ditebak, banyak tipo, cerita nggak mutu, cerita terlalu pendek, bahasa terlalu formal, dll.
Don’t like don’t read! Comment is appreciated while no room for bashing!!
The characters here belong to God and their parents.
© Davidrd copyrights ©
Bertahan hidup di kota besar memang bukan perkara mudah, apalagi kalau kita tidak punya keterampilan. Jangankan memiliki keterampilan yang memadai, kalau kita tidak memiliki koneksi saja mencari pekerjaan akan sangat sulit. Beginilah yang kualami sekarang. Seminggu setelah diusir dari rumah keluarga Nam, aku masih saja kesulitan mencari pekerjaan. Bukannya aku tidak mencoba, aku sudah memasukkan surat lamaran ke berbagai perusahaan, tetapi tidak ada yang menerimaku.
Aku adalah lulusan terbaik jurusan desain grafis dari sebuah universitas terkenal, tapi kenapa tidak ada yang mau mempekerjakan aku? Ah, dan satu hal yang membuatku tertawa getir adalah ketika mendengar alasan mereka menolakku. Mereka selalu menjawab dengan satu alasan “Kami tidak diperbolehkan menerima Kim Sunggyu di perusahaan kami.” Alasan penolakan macam apa itu? Baru pernah aku mendengar seseorang dilarang bekerja di perusahaan. Setahuku hal-hal macam itu hanya berlaku bagi hewan. Larangan semacam “Dilarang membawa hewan ke dalam ruangan!”
Tapi beberapa saat kemudian aku menyadari kalau ternyata semuanya memang sudah direncanakan. Kaum kelas atas seperti Mrs. Nam pasti sangat mudah menekan semua perusahaan-perusahaan kecil untuk tidak menerimaku. Betapa bodohnya aku, berusaha mempercayai kalau Mrs. Nam itu akan berubah seiring waktu aku menikah dengan Woohyun. Kalau memang dari awal sudah benci, ya tidak mungkin akan berubah jadi sayang.
Aku duduk termenung di warung tenda pinggir jalan sambil menenggak habis soju yang baru disajikan beberapa menit yang lalu. Padahal biasanya aku sangat jarang minum-minum, tapi entah kenapa rasanya semua sakit hati yang membludak ini memaksaku untuk menyentuh minuman keras ini. Bukan hanya sakit hati ini saja yang menyiksaku, tapi keadaan tubuhku juga sepertinya sedang tidak bisa diajak kompromi. Beberapa hari ini aku selalu terbangun karena rasa mual yang luar biasa. Bukan hanya itu, kalau aku terlalu lelah berjalan juga rasanya aku seperti mau pingsan. Sebenarnya apa yang terjadi padaku?
Setelah membayar sebotol soju yang kuhabiskan, aku berjalan meninggalkan warung tenda itu untuk kembali ke sauna dimana aku menetap selama ini. Saat baru berbelok di persimpangan, tiba-tiba kepalaku terasa sangat pusing. Tidak mungkin aku mabuk hanya karena sebotol soju kan? Pandangan mataku mengabur dan jalanku mulai sempoyongan. Beberapa saat kemudian aku mendengar seseorang berteriak “Taek hyung! Oh my God, help me pelase!” sebelum akhirnya aku tidak sadarkan diri.
© Davidrd copyrights ©
Saat aku membuka mata, aku hanya melihat warna putih dan mencium bau obat-obatan. Tidak salah lagi, ini rumah sakit. Tapi, aku tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit. Aku harus bagaimana? Ah, sebaiknya aku kabur saja. Tapi niatanku untuk kabur batal setelah seorang pria berambut hitam dengan ekspresi datar yang menggenggam dua kaleng kopi memasuki ruangan.
“Oh, kau sudah sadar,” walaupun awalnya wajah sangar pria itu membuatku takut, tapi setelah ia menunjukkan senyumnya yang lebar dan tulus aku baru menyadari bahwa aku telah berburuk sangka. Pasti pria ini yang telah membawaku kemari.
“Apakah Anda yang membawaku kemari?”
“Ah, ne. Kami yang membawamu kemari, tetapi yang menemukanmu pingsan di jalan adalah kekasihku,” ucapnya. Dia berjalan mendekati sofa dan baru saja aku sadar kalau ternyata ada pria lain yang tengah tertidur di sofa panjang itu. Wajah pria yang tertidur itu sangat tampan dengan kulit putih sempurna, rambut brunette, bibir tebal, dan bulu mata yang panjang. Betapa sempurnanya pria ini. Ani, tunggu, keduanya sangat tampan dan tinggi, apakah mereka model?
“Jaehwan-ah, bangun! Orang yang kita tolong sudah sadar,” dengan lembut pria itu mengelus kepala dan membangunkan kekasihnya.
Sambil mengucek-ngucek matanya, Jaehwan terbangun dan menatap ke arahku. Dia langsung saja tersenyum yang membuatku refleks membalas senyumnya,”Ah, syukurlah kau sudah bangun Sunggyu-ssi.”
Setelah berkenalan aku tahu bahwa tebakanku sebelumnya tidak terlalu salah. pria pertama yang berambut hitam dengan ekspresi datarnya bernama Jung Taekwoon, dia seorang CEO penerbitan besar di Jepang, sedangkan kekasihnya adalah Lee Jaehwan, seorang model terkenal yang sekarang sedang dikontrak di Jepang. Mereka berdua lebih muda dariku dan menyuruhku memanggil mereka dengan sapaan akrab dan tidak terlalu formal. Tiba-tiba aku merasa seperti menemukan keluarga baru.
“So, Sunggyu hyung, apa yang membuatmu bepergian sendirian dalam keadaan hamil seperti ini?” pertanyaan Jaehwan membuatku membulatkan mata. Hamil? Siapa yang hamil? Aku?
“Apa maksudmu Jaehwan-ah? Siapa yang hamil?”
“Ya ampun! Selama ini kamu tidak tahu kalau kamu sedang hamil, hyung?” Jaehwan membelalakkan matanya. Aku hanya menggelengkan kepala pelan.
“Sunggyu hyung, tadi sewaktu dokter selesai memeriksamu, beliau memberikan surat hasil pemeriksaan ini pada kami,” Taekwoon merogoh sebuah surat di kantong mantelnya dan menyerahkannya padaku,”Tariklah napas panjang dulu sebelum membacanya!”
Aku mengangguk dan mengikuti saran Taekwoon. Kubuka surat itu setelah menarik napas panjang. Benar saja apa yang tertulis pada surat pemeriksaan itu benar-benar mengejutkanku. Walaupun tadi Jaehwan sudah mengatakan kalau aku hamil, tapi beda rasanya setelah membaca surat itu. Aku tidak tahu harus senang, sedih, marah, atau kecewa. Rasany
Comments