Her Beating Heart Says Hello
Silent Hello“Mau kemana lo rapi bener?”, tanya Sofia saat Hansol sedang mengikat sepatunya.
“Nonton konser”, jawab Hansol.
“Ama cewek lo? Si Seungkwan?”, tanya Sofia dengan nada sarkastik. Dia selalu mengejek kedekatan Hansol dengan Seungkwana yang baginya kurang wajar. Bahkan dengan terang-terangan menyalahkan Seungkwan sebagai alasan utama kenapa Hansol nggak punya pacar juga sampe sekarang.
“Nggak, sama Dahyun”, kata Hansol sambil bangun dan merapikan bajunya di depan kaca. Sofia terbelalak kaget. Dia nggak salah denger kan? Kakaknya beneran bilang D-A-H-Y-U-N kan? Bukan Seungkwan atau nama lain kan?
Hansol kembali bergegas. Dia mengeluarkan motornya dari garasi. Sebelum menstarter motornya Hansol mengingat sesuatu, dia turun kembali untuk membawa helm pink yang biasa dipakai Sofia. Iya, dia perlu ini. Dari dalam, Sofia buru-buru berlari ke depan menyusul Hansol. Dia harus mengorek kebenaran dari jawaban kakaknya tadi. Entah nekat atau buru-buru, Sofia sampe menghadang Hansol yang mau pergi.
“Fia, gila ih kalo ketabrak gimana?!”, omel Hansol. Bagi Sofia hal itu nggak penting.
“Kak, lo mau pergi sama siapa?”, Sofia mengulang pertanyaannya.
“Sama Dahyun, mau berapa kali sih gue ulang?”, jawab Hansol.
“Dahyun maksud lo Kim Dahyun temen gue yang sering ke rumah kan? Yang satu sekolah sama lo, yang kalo ketawa kayak suara kambing sakaratul maut itu?”, cerocos Sofia.
“Iya. Udah ah minggir gue mau jalan”, Hansol nggak mau buang banyak waktu lagi, dia lalu pergi. Sofia mengambil handphonenya dari kantong celananya dan menelpon Dahyun.
“GILA LO PERGI SAMA KAK HANSOL KE KONSER? OH MY GOD MY WEAK POOR HEART I CANNOT CONTAIN THIS HAPPINESS. PLEASE PLEASE CERITA KENAPA BISA LO PERGI SAMA KAKAK GUE!”, teriak Sofia heboh via telepon nggak peduli orang yang nerima bakalan budek permanen apa nggak.
***
“Ntar aja ya gue ceritainnya gue masih di angkot. Oke bye”, Dahyun mengakhiri pembicaraannya dengan Sofia. Dia langsung diliatin orang-orang di angkot, gimana nggak? Sofia teriak kenceng banget sampe orang-orang mikir speaker handphone Dahyun itu toa masjid. Suaranya menggelegar banget lah. Dahyun turun di lampu merah sebelum sekolahnya, di sini tempat dia nunggu Hansol.
Dahyun: dmn? Gw udh sampe.
TIN!
Pas Dahyun nengok, Hansol udah di belakangnya. Dia membuka kaca helmnya kemudian memberikan Dahyun helm pink yang dia bawa tadi.
“Ayo langsung aja”,kata Hansol. Dahyun memakai helmnya sambil menaiki motor Hansol. Setelah memastikan Dahyun nyaman duduk di belakangnya, motor itu kembali melaju.
Hansol membawa motornya ke daerah Senayan, tepatnya ke Tenis Indoornya. Di sana udah rame banget. Khas konser musik banget lah, parkirnya penuh, di depan macet, orang dimana-mana. Dahyun masih bingung ini konser musik apa. Waktu itu Hansol Cuma nunjukin tiketnya sebentar, Dahyun nggak sempet liat konser apa. Hansol mengajaknya masuk, ngantri lagi.
Dahyun melihat sekelilingnya. Yang jelas ini bukan konser musik rock,
Comments