Again

Again (Unbreakable 2)

Cintanya dengan Baekhyun––kalau ia bisa menyebut perasaan itu sebagai cinta––adalah fase yang sangat singkat yang ia alami saat mengalami masa remaja. Tidak stabil. Sangat mudah goyah, dan hancur. Kenapa sekarang ia mudah sekali menangis dan menjadi cengeng? Apa ia tidak bertambah dewasa sama sekali?

Ditambah lagi, janji yang selalu ia jaga selama bertahun-tahun harus hancur ketika kenyataan bahwa Baekhyun tidak lagi mengingatnya terkuak. Laki-laki itu tetap bersikap seperti biasanya––melakukan segala sesuatunya seperti biasa, membuatnya kesal, dan memanggilnya noona dengan nada yang sama––namun tidak ada lagi sorot hangat yang biasa diberikan Baekhyun padanya.

Bagaimana bisa perhatian seorang anak empat belas tahun membuatnya menjadi terikat seperti ini dengan masa lalu?

Seharusnya seiring dengan pertambahan umur, Taeyeon semakin bisa menata hati dan perasaannya sendiri. Ia juga harus bisa memahami kondisi Baekhyun. Laki-laki itu tidak tahu apa-apa tapi perlakuan Taeyeon padanya sama sekali tidak menyenangkan.

Ia sakit hati. Salahkah ia kalau menyakiti orang yang telah membuatnya sakit hati?

Taeyeon tidak menyadari kalau maskara dan bedaknya luntur. Belasan titik air dari matanya telah mengalir turun. Biarlah ia menjadi manja dan cengeng––toh ia tidak merepotkan siapapun. Tangannya beranjak naik dan mengusap air matanya tanpa mempedulikan make upnya hari ini.

Sepasang tangan tiba-tiba saja terulur dan membawanya dalam pelukan. Taeyeon mengerjapkan mata dengan kaget, lalu mendapati Choi Siwon kini sudah berada di depannya dengan jarak yang cukup dekat. Laki-laki itu tidak mengucapkan apapun dan mendorong kepala Taeyeon untuk menempel pada bajunya––caranya untuk menghapus air mata seseorang.

“Seorang perampok akan lebih mudah dalam menjalankan aksinya kalau sang korban tidak memperhatikan keadaan sekeliling sama sekali.” Ujar Siwon pelan dalam suaranya yang berat. “Seorang penguntit juga akan lebih mudah dalam menjalankan aksinya dan menjadi senang saat orang yang ia kuntit menjadi sangat jelek dalam foto yang diambilnya.”

Taeyeon menempelkan kepalanya dan mengeringkan pipinya dengan kemeja Siwon. Ia tersenyum, melihat ponsel pria itu yang menampilkan fotonya sedang menangis seperti orang gila di pinggir jalan.

“Aku kelihatan jelek.”

“Yah, tapi aku tetap menyukaimu, walau begitu.” Siwon menjauhkan Taeyeon, lalu memperhatikan kemejanya sendiri. “Lihat, betapa tebalnya kosmetik yang kau pakai sampai-sampai lukisan wajahmu secara alami berada di kemejaku.”

Taeyeon tertawa pelan. Kemeja Siwon yang kini telah ia kotori dengan bedaknya memang terlihat buruk.

“Aku tidak mengerti lagi apa ini selain takdir,” gumam Siwon, memegang bahu Taeyeon dengan kedua tangannya. “Kau ingat saat aku bilang ada sepupuku di dalam apartmen dan aku memintamu untuk diam? Sekarang ia ingin menemuimu, ia bilang ia ingin bertemu denganmu dan merindukanmu.”

“Apa maksudmu? Apa urusanku dengan sepupumu?”

Siwon tidak menjawab dan meminta Taeyeon untuk masuk ke dalam mobil dengan sopan. Hari ini, orang-orang yang dibencinya bersikap sangat baik dan memperlakukannya dengan sangat baik pula. Apakah ia harus selalu sedih dan menangis untuk mendapatkan perlakuan seperti ini? Siwon dan Hojung benar-benar membuatnya terhibur.

Taeyeon sudah cukup hapal rute yang harus ditempuhnya untuk sampai ke apartmen Siwon. Saat itu, ia menghapalkannya kalau-kalau ia harus mendatangi Siwon tiba-tiba untuk memukul kepala laki-laki itu dan memakinya karena tindakan gila yang ia buat. Taeyeon turun dari mobil saat mobil Siwon sudah terparkir manis di depan apartmen.

“Saat itu ia bertanya padaku,  ‘siapa yang tadi datang, ia benar-benar mengganggu istirahatku’.” Ujar Siwon membuka pembicaraan sembari mempersilakan Taeyeon untuk masuk terlebih dahulu ke dalam lift. “’Hanya seorang wartawan cantik yang menggemaskan’, begitu aku bilang padanya. Ia tidak merespon apa-apa sampai aku menyebutkan namamu.”

Taeyeon menoleh jijik. Baginya predikat ‘wartawan cantik yang menggemaskan’ benar-benar buruk.

“Oh, aku suka kalau kau yang seperti itu sudah kembali lagi.” Ujar Siwon, tidak bisa menahan diri untuk menarik pipi Taeyeon.

Taeyeon tetap memukul perut Siwon seperti biasanya dan kali ini Siwon memilih untuk tidak lagi menggoda gadis itu. Mereka berjalan keluar dan berhenti di depan apartmen nomor 7-7. Siwon mengeluarkan kartunya, menunggu sampai lampu biru muncul dan mendorong pintu tersebut agar mereka bisa masuk.

“Hei, aku sudah membawa Taeyeon!”

Taeyeon masuk dengan langkah ragu dan memperhatikan Siwon yang menutup pintu. Apakah ini hanya jebakan yang sengaja dibuat oleh orang mesum seperti Siwon?

Sebuah tangan menutup matanya. Ia tidak tahu darimana tangan itu muncul, dan jelas saja bibirnya langsung terbuka, mengeluarkan teriakan tidak menyenangkan. Taeyeon ingin mengumpat tapi perlakuan baik Siwon menahannya.

“LEPASKAN AKU DASAR BODOH!” jerit Taeyeon kesal.

“Orang bodoh mana yang bisa menjadi ketua masa orientasi?”

Taeyeon berhenti meronta. Bibirnya terkatup rapat dan gerakan tubuhnya tidak lagi menggila seperti tadi.

Seketika itu juga seluruh emosinya memuncak dan ia berhasil melepaskan tangan orang itu.

“GWANGGIE!”

Gwangsu mendapatkan serangan dari Taeyeon dan mereka berdua terjatuh di sofa apartmen Siwon. Taeyeon benar-benar merasa beruntung dan memperhatikan wajah Gwangsu yang sama sekali tidak berubah. Potongan rambut sama, cara berpakaian yang sama, kacamata sama.

Gwangsu memang pergi untuk melanjutkan berkuliah di luar negeri, tapi Taeyeon sama sekali tidak menyangka kalau teman yang paling disayanginya ini ternyata adalah sepupu Siwon, si menyebalkan.

“Ah, aku juga ingin dipeluk Taeyeon seperti itu.”

Taeyeon menoleh kesal. Siwon benar-benar merusak suasana. Ia membetulkan duduknya dan memandang Gwangsu dengan bahagia, sementara Siwon duduk di samping Gwangsu dengan wajah mengantuknya.

Gwangsu meraih ponselnya yang bergetar, lalu memandang Taeyeon. “Miyoung baru saja pulang dari Jepang. Ia ingin langsung menemuimu, dan ia sudah tiba di bandara.” Ujar Gwangsu. “Bisakah kau menjemput temanku? Namanya Hwang Miyoung. Ia ada di bandara dan ia tidak mengetahui apartmenmu.”

“Yang benar saja. Taeyeon ada disini dan aku harus menjemput gadis lain?”

Siwon berdecak malas, namun ia teringat Taeyeon yang tadi menangis di pinggir jalan. Ia pikir Taeyeon akan bisa bercerita dengan teman lamanya dan itu akan membuat kesedihannya berkurang. Ditambah lagi, sudah pasti Taeyeon tidak akan membiarkan Siwon mendengarnya. Ia pasti menganggap Siwon akan menyebarkan ceritanya ini ke media.

“Jadi bagaimana kabarmu?” tanya Gwangsu, saat Siwon sudah menutup pintu apartmen dari luar. “Siwon menyebutmu sebagai wartawan menyebalkan.”

“Yah, aku seorang wartawan. Kau tahu majalah hooked!? aku salah satu reporternya.”

Taeyeon tersenyum ke arah Gwangsu, lalu membetulkan posisi duduknya. “Sebenarnya ada yang ingin ku ceritakan padamu, Gwangsu. Bukannya aku tidak punya teman, aku mempunyai teman bernama Yuri tapi aku tidak bisa bercerita padanya seperti aku bercerita padamu. Ini semua tentang––“

“Baekhyun.”

Taeyeon tidak terkejut Gwangsu sudah bisa menebaknya. Baekhyun memang cukup populer di internet akhir-akhir ini.

“Ya.”

“Dia mengalami kecelakaan, Taeng.”

“Darimana kau tahu?”

“Jangankan kau, aku saja sangat penasaran tentang keberadaan anak itu.” Ujar Gwangsu sambil menghela nafasnya. “Kau––kau menyadarinya atau tidak––juga cukup terkenal. Aku tidak tahu apakah kau melihatnya, tapi anak itu mengunggah fotomu di instagram.”

Taeyeon menaikkan alis. “Benarkah?”

“Pinjam ponselmu.”

Taeyeon mengulurkan ponselnya ke arah Gwangsu dan membiarkan laki-laki itu berkutat dengan ponselnya selama beberapa saat. Tangannya kemudian terulur ke arah Taeyeon, membiarkan gadis itu melihat sebuah gambar yang sekarang ada disana.

 

Bagaimana bisa aku mendapatkan manajer sekecil ini?

 

Baekhyun mengambil foto Taeyeon saat gadis itu sedang memilihkan beberapa potong baju di sebuah butik. Saat itu, Taeyeon kira Baekhyun sedang tertidur. Ternyata laki-laki itu menyempatkan diri untuk mengambil gambarnya.

Tanpa sadar sebuah senyuman terlukis di bibirnya. Ia tidak menyadari kalau sudah sedari tadi Gwangsu menekan layar ponselnya dua kali, menyebabkan tanda hati yang berada di kiri bawah berubah nama menjadi merah.

 

Ting!

 

Taeyeon yang sedang melamun entah kemana menjadi tersadar tiba-tiba. Matanya memicing dan keningnya berkerut ketika nama Baekhyun muncul dalam pop up ponselnya. Ia menoleh perlahan-lahan sambil menggeram ke arah Gwangsu.

“Gwangsu...” ujar Taeyeon berbahaya.

Laki-laki itu tertawa-tawa sambil berlari dan lenyap dari halaman Taeyeon. Ia mengunci diri dalam salah satu kamar yang ada di ruangan tersebut dan membiarkan Taeyeon yang bertanggungjawab atas tindakannya yang menyebalkan itu. Sambil menggigit bibir, Taeyeon memberanikan diri untuk membuka pemberitahuan tadi.

 

Instagram

hyunbaekbyun commented : noona cantik sekali disini

.

.

halo semuanya. apa kabar? long time no see.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Novykurnia #1
Ceritanya menguras air mata. Ditunggu kelanjutannya kakak author.. Bagus banget.
ziualhaq #2
Chapter 4: Kalo baekhyun inget skrg juga ga bakal seru sih ya. tapi ga tega liat taeng menderita gitu. huhu
lagi sedih2 nya malah jadi ngakak gegara pendeskripsian tentang mr hojung hahaaaha
update soon thor.. jangan berenti nulis jebaaaaaaaallll
ziualhaq #3
Chapter 3: Yah ilang ingatan :(
penasaran juga sih kemana aja baekhyun selama 9th ini???
aduh itu sih batin baek, hati nya taeng itu udah ada setengah di kamu mau segimana pun kamu ilang ingatan. syodih juga. ku jadi baper
ziualhaq #4
Chapter 2: Long time no seee.. aku baru cek lagi aff dan baru sadar kalo ketinggalan 3 chapter. Dan apa ini? apa2an tuh si baekhyun? dia pura2? ilang ingatan? atau gmn?????
ahhhhh taeng nya kasian, nunggu harap2 cemas, pas ketemu orang yg ditunggu nya malah sama sekali ga ngenalin dia :( ige mwoyaaaa
Aasyah #5
Chapter 4: Baper dah guee....
EkaRahma #6
Chapter 4: ASLI BAPER..........
dhesyanie #7
Chapter 4: Akhirnya chapt 4 nya di update lebih cepet,. Aduh ko Baper
EkaRahma #8
Chapter 3: Author kalau minta di ingetin buat next chapt nggak masalah kok wkwkwkwk dengan senang hati saya ingatkan :V
dhesyanie #9
Chapter 3: Next chapternya di percepat lagi dong,. Jgn sampe kelupaan lagi ya,ditunggu bgt loh chapter selanjutnya
Aasyah #10
Chapter 3: Finally... makasih thor udah update