"Jauhi dia, Baekhyun. Putra Adam keturunan Byun tidak pantas bersama makhluk seperti dia."

Siapa makhluk yang kau maksud, hah? Ia seniorku, dan ia seratus persen manusia normal!

"Jaga cucuku baik-baik. Jangan mengecewakanku, dan jangan membuatku harus membunuh yeoja keji itu."

Aku bukan anak kecil lagi, dan aku tidak perlu penjaga! Lagi-lagi, siapa yang kau maksud dengan yeoja keji, hah?

"Baekhyun, eomma sudah berjanji pada appa untuk tidak membiarkanmu pergi, nak. Berjanjilah untuk tinggal disini, apapun yang terjadi."

Ayolah eomma, memangnya aku akan pergi kemana? Kenapa semuanya terasa membingungkan?

"Maafkan aku. Dunia kita berbeda. Lagipula, aku lebih tua darimu. Pergilah."

Noona, aku tidak memikirkan usia! Ada apa denganmu?

___

Jika kau, seorang remaja laki-laki normal––setidaknya itulah yang kau rasa––yang baru saja memulai kehidupan di kota baru, universitas baru dan kondisi yang baru, harus terjebak dalam kenyataan yang pahit, apa yang akan kau lakukan?

Melarikan diri? Tidak, Baekhyun tidak melakukannya.

Mencoba memecahkannya? Tidak, Baekhyun juga tidak melakukannya.

Lalu apa yang ia lakukan?

Lalu apa yang Baekhyun lakukan, jika ternyata Kim Taeyeon––senior yang selalu membawakannya makan siang, menemaninya belajar, membantunya saat kesulitan, dan seribu kebaikan lain yang membuat Baekhyun benar-benar jatuh cinta padanya––adalah makhluk berdarah dingin yang bahkan tidak dapat merasakan apa itu cinta?

Lalu apa yang Baekhyun lakukan, jika ternyata Kim Taeyeon berumur ratusan tahun lebih tua darinya?

Lalu apa yang Baekhyun lakukan, jika ternyata Kim Taeyeon harus membunuhnya?