Chapter 5

Perfection
Please Subscribe to read the full chapter

Author POV

“Saat dimana insiden itu terjadi.” Jessica tersenyum lirih menatap gambar tersebut. Kembali ia mengingat betapa malangnya ia hanya bisa menunggu di tempat yang sama saat itu.

 

FlashBack

Jessica kecil masih terdiam di bawah pohon apel, tepat dimana Taeyeon menyuruhnya menunggu. Ia masih mengenakan gaun pestanya. Ia baru saja menyelesaikan pesta ulang tahunnya yang ke- 10.

“Taeyeon. Kau dimana ?” Lirihnya sambil terduduk dan bermain dengan rumput-rumput yang ada di sana, ia menatap lirih langit yang sudah berubah warna menjadi ke orange. Ia memeluk lututnya sendiri.

Jessica kecil merasa bosan maka dari itu ia berdiri dan menuju belakang pohon apel yang terdapat ukiran Taeyeon. Ia tersenyum dan mengambil pisau kecil yang kemarin Taeyeon taruh di bawah pohon apel. Jessica kecil menambahkan ukiran di sana, ia asyik menggambar.

Sebenarnya Jessica tidak pandai dalam menggambar namun setelah Taeyeon mengajarinya ia mulai tertarik menggambar, dan ia sering menggambar bunga karena gambar bungalah yang pertama Taeyeon ajarkan padanya.

“Oh Sudah mulai malam. Bagaimana ini Taengie belum datang ?” Ia menyadari langit yang semakin menjadi gelap dan ia juga nampak ketakutan. Tak berapa lama datang seorang wanita paruh baya membawa jaket dan melambaikan tangannya pada Jessica.

Awalnya ia berharap itu adalah Taeyeon tapi ternyata itu ibunya sendiri, dengan malas ia menghampiri ibunya tersebut.

“Umma Taeyeon belum datang.” Wanita itu mengangguk menanggapi pertanyaan Jessica. Jessica kecil heran kenapa ibunya itu hanya membalas dengan anggukan, biasanya ibunya akan memberikan alasan yang bisa di mengertinya.

“Umma wae ?” Ia berucap pelan. Wanita itu mengelus rambut Jessica kecil dan berjongkok menyamakan tingginya.

“Keluarga Kim, ani keluarga Taeyeon. Mereka dibunuh semalam Jessie.” Jessica kecil tersentak, ia tahu apa arti kata ‘Dibunuh’ bibirnya kecilnya bergetar ia menangis. Dalam pikirannya adalah ‘Apakah Taengie ikut dibunuh?’ ia sangat berharap tidak.

“Umma Ta-Taengie…” Wanita itu segera memeluk tubuh anaknya itu, ia mengerti karena sejak kemarin anaknya itu terus bercerita kepada siapapun kalau ia akan mendapatkan kejutan dari Taeyeon.

“Taeyeon selamat hanya saja ia menghilang.” Ucap wanita itu lirih bisa dirasakannya tubuh anaknya itu bergetar karena menangis.

Sejak kejadian itu Jessica kecil selalu menyempatkan diri datang ke pohon apel tersebut, tapi semua perjuangannya menunggu tak pernah ada balasan yang ada ia malah ikut kehilangan adiknya Jung Soojung ketika mulai beranjak dewasa.

Flashback END

 

KLEK.

Pintu ruangan terbuka Tiffany masuk dengan wajah yang sulit di artikan, ia menatap Jessica sebentar dan langsung duduk di kursinya. Jessica beranjak dan menghampiri sahabatnya itu, ia ingin meminta maaf atas kejadian yang ia perbuat beberapa jam yang lalu.

“Hei. Kau marah ?” Tiffany menatap Jessica dengan muka innocent-nya, Jessica tersenyum manis membuat Tiffany ikut tersenyum.

“Aniyo, aku hanya takut saja kalau kau mengomeliku terus seperti tadi. Kau menyeramkan.” Tiffany membuat mimic menyeramkan sambil mencengkram kedua tangannya dan mengaum. Jessica tertawa pelan melihatnya.

“Bagaimana kata inspektur ?” Tanya Jessica dengan tenang. Tiffany mengangkat bahu, ia memang tidak tahu karena ia meninggalkan ruangan inspektur dan menyerahkannya pada Yuri.

“Yuri yang tahu sebentar lagi ia akan kembali.” Jawab Tiffany sambil membuka buku laporannya dan menunjukan sebuah gambar pada Jessica. Gadis yang ada di sampingnya hanya mengerutkan kening.

“Itu symbol di jaket tersangka bukan ?” Tiffany mengangguki perkataan Jessica, ia mendesah pelan sambil kembali memasukan gambar tersebut pada buku laporannya.

“Kau pernah melihatnya ?” Jessica menggeleng.

***

Sooyoung,Siwon dan Taeyeon duduk bersama di kursi kerja. Mereka terdiam, tak ada pembicaraan. Semula berawal dari Taeyeon yang baru saja datang melihat Sooyoung menangis. Ia berpikiran Sooyoung menangis gara-gara Siwon dan ia menarik gadis itu menjauh dari Siwon.

“Taeyeon. Mianhae.” Ucap Siwon dengan tenang. Taeyeon mendongakan kepalanya, menatap mata Siwon danmencoba mencari kebenaran di matanya. Ia mendapatkannya pancaran mata yang bersinar.

“Hmm..” Hanya gumaman kecil yang di berikan Taeyeon pada Siwon. Ia lebih memilih untuk memainkan ponselnya, Sooyoung berada di sampingnya dan merasakan afmosfir yang berbeda.

“Taeng kau tidak boleh seperti itu.” Taeyeon menoleh dan mengerutkan keningnya saat Sooyoung mengatakan kata-kata itu. Ia membuat seringaian tipis pada bibirnya.

“Ne oppa.” Ia membuat wajah yang mengatakan ‘Puas?’ pada Sooyoung dan beranjak pergi dari tempat itu.

“Kupikir ada apa ? Ternyata hanya meminta maaf ? Seharusnya ia tahu aku sudah memaafkannya.” Ia bergumam sendiri dan masuk ke dalam mobilnya.

 

Tiffany POV

“Hei kau tidak lupa kan dengan hari ini ?” Aku bertanya pada Yuri yang sedang serius di depan laptopnya. Yuri menghentikan aktifitasnya ia mengangguk pelan sambil tertawa kecil.
“Kau pikir aku kekasih yang jahat ? Huh ?” Aku mengangguk pasti.

“Kau memang kekasih yang jahat Yul. Kau membuat sahabatku jatuh cinta padamu.” Yuri tertawa dan ia mengambil sesuatu di dalam loker kerjanya. Sebuah kotak berwarna putih yang telah di hiasi pita di atasnya. Aku mengambilnya dan melihatnya. Yuri memang sangat romantis.

“Bagaimana apakah ia akan senang ?” Aku memukul pelan bahunya, melirik ke sekitar ruangan. Jessica masih belum kembali.

“Tentu saja. Kau harus membuatnya terus tersenyum Yul. Dia telah kehilangan dua orang tersayangnya.” Yuri menunjukan raut yang penasaran. Ia tahu tentang kematian adik Jessica hanya saja ia tidak mengetahui tentang sahabt kecil Jessica.

“Nugu ?”

“Adiknya dan Sahabat kecilnya.” Yuri mengangguk. Jessica seharusnya kau bercerita tentang ini padanya. Bukan aku.

“Dia tidak pernah menceritakan tentang sahabat kecilnya. Dia masih tertutup padaku Fany-ah.” Kalian tahu rasanya ? Aku seperti merasa bersalah sendiri mendengarnya. Aku menepuk pelan bahunya kembali dan memberikan pancaran mata yang menenangkan.

“Dia hanya belum siap Yul. Ia bilang ia sempat menunggunya selama 8 tahun karena sahabatnya itu pernah membuatnya jatuh cinta.” Ah.. aku baru sadar sahabat kecil Jessica adalah Taeyeon. Hmm apakah kalau mereka bertemu kembali Jessica tetap suka ? Kuharap tidak.

“Kalau ia bercerita itu akan lebih baik. Terimakasih Fany-ah, aku akan mempersiapkan kejutan dulu untuk Sica.” Dia beranjak pergi dan meninggalkan ruangan kami. Aku mendesah lirih. Mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Taeyeon.

To : Taeyeon-ah~
Aku ingin bertemu. Di Kedai kopi jam 7PM.

***

Aku memakai blazer serta masker, berjalan pelan menuju pintu kedai. Baru saja kubuka pintu itu Taeyeon sudah duduk manis sambil melambaikan tangannya. Hmm dia begitu terlihat keren saat ini. Bagaimana tidak, dia memakai kemeja biru yang kancingnya di buka menampilkan kaus putihnya dan juga skinny jeans yang ia pakai.

“Hei kau flu ?” Ia langsung mengucapkan pertanyaan itu saat aku menggunakan masker. Aku menggeleng pelan, aku kesini bermaksud menanyakan tentang Jessica. Apa ia benar sahabat yang di cari Jessica ?

“Ani, aku hanya ingin menutupi wajahku.” Jawabku singkat. Ia berdiri dan mendakatiku. Hei!

“Kau terluka ? Kau ingin menutupinya dariku ? Bukalah maskermu.” Cih cerewet. Sejak kapan ia jadi cerewet seperti ini. Aku buka maskerku dan aku tersenyum manis padanya. Ia tersenyum lebar seakan puas.

“Aku ingin berbicara sesuatu padamu ?” Taeyeon yang tadi sibuk memesan makanan serta minuman langsung menoleh kepadaku. Wajahnya seperti mengatakan ‘Apa?’

“Tentang sahabat kecilmu. Apa kau masih ingat ?” Wajahnya seketika menegang. Ia tersentak dan mencoba tersenyum.

“Sekarang tanggal berapa Fany-ah ?”

“18 April.” Ia makin tersentak dan langsung menarik tanganku. Wajahnya tampak kecewa sekaligus serius. Aku kebingungan dengannya dan ia malah menyeretku masuk ke mobilnya. Hei aku juga bawa mobil.

“Antarkan aku bertemu Jessica sekarang. Aku ingin meminta maaf.” Aku mengerutkan kening padanya dan ia terdiam. Sedetik kemudian aku mengangguk.

“Putar arah dan belok ke kiri.”


Author POV

“Happy birthday Jessica Jung my lovely.” Ucap Yuri sambil menyodorkan kue tart yang telah ia pesan. Ia berhasil membuat Jessica menangis tadi karena ke jailannya. Ia bisa melihat senyum Jessica yang merekah masih dengan matanya yang berkaca-kaca.

“Gomawo Kwon seobang~” Jessica memeluk tubuh Yuri. Untung saja Yuri segera menaruh kue itu di meja. Ia menepuk lembut kepala Jessica yang bersandar di bahunya. Mencium harum tubuh Jessica yang begitu memabukkan.

“Tiffany tidak kesini ?” Pertanyaan itu keluar dari Jessica saat mereka selesai berpelukan. Yuri yang menuangkan soda ke dalam gelasnya menolehkan kepala.

“Mungkin ia akan kesini. Sebentar lagi.” Ucap Yuri.

Di lain tempat Tiffany dan Taeyeon sudah sampai di tempat tujuan, namun mereka masih menetap di mobil. Tiffany melihat wajah Taeyeon, wajahnya penuh dengan rasa bersalah. Ia tak tahu persis apa yang terjadi antara Taeyeon dan Jessica. Hanya saja ia mendengar ceritanya dari Jessica.

“Aku sangat kecewa tidak mengucapkan selamat tinggal padanya.” Taeyeon bergumam pelan. Namun itu bisa di dengar jelas oleh Tiffany. Taeyeon mengangkat wajahnya yang sedari tertunduk dan menatap wajahku. Ia menangis.

“Apa yang terjadi waktu itu ? Jelaskanlah Tae, dia pasti mengerti.” Uca

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Chapter 15: Buena historia
Eriika
#2
Hsuai
Aesthetic_blue #3
Chapter 13: I love this ff :*
kpop_poppop #4
yulsic
wufanneey
#5
Chapter 1: Wah. Ada snsd fanfic, dalam bahasa pula. Harus saya list buat jadi bacaan waktu liburan nih.

Author-nim, untuk sekarang ijin subcribe dulu ya. Gomawo.
romancefanfics #6
updatee:)))
joowonlov #7
i hope you can update soon^
kpoplover38 #8
is this fic going to be long or short? anyway cant wait for the first chapter
hoseokislove #9
looking forward to the first chapter<3
kaisooshipper12 #10
ahh cant wait^^