Chapter 11

Perfection
Please Subscribe to read the full chapter

Tiffany POV.

TING TONG.

Aku mencoba memencet bel apartement-nya lagi. Bunyi itu kembali terdengar dan aku menghela nafas pelan sambil mengetukkan ujung sepatuku ke dinding. Tak beberapa lama aku mendengar seseorang menyahut dari dalam tapi aku yakin itu bukan dia.

“Ya sebentar. Ada ap- wow Fany unnie!” Yoona langsung membalikan badannya dan kuduga anak itu sedang merapihkan rambutnya karena ia terlihat sangat berantakan seperti… bangun tidur.

“Ah mianhae. Apakah kau mencari Taeyeon unnie ?” Dia bertanya dengan raut yang menggemaskan. Aku mengangguk sebagai jawaban lalu kulihat ia menghela nafasnya. Anak ini..

“Dia sedang pergi bersama Sooyoung unnie pagi-pagi sekali dan oh ya aku ingat dia menitipkan sesuatu untukku.” Ia tadinya berbicara padaku namun selanjutnya ia bergumam sendiri dan menuju ke dalam saat mengingat sesuatu. Aku mengerutkan kening dan sweat drop. Dia melupakan aku ? HEY AKU TAMU!!

“Oh ya Ampun! Maaf Tiffany unnie masuklah. Haduuuh pabbo!” Ia kembali lagi dan mempersilahkan aku masuk. Saat berjalan ia memukul kepalanya sendiri sambil berkata “Pabbo! Pabbo! Pabbo!”

Aku tersenyum kecil dan melihatnya berjalan ke dapur ia sedikit membuka kulkas lalu lemari makan. Aku mendesah pelan dan memutuskan untuk duduk di sofa. Aku terdiam dan baru tersadar disini aku tak pernah melihat photo sama sekali. Entahlah.. mungkin Taeyeon hanya ingin Apartement-nya bersih.

“Silahkan minumlah. Aku tidak tau kau suka apa.” Yoona duduk di hadapanku sambil membuka Kaleng soft drink yang ia bawa bersama soft drink yang di berikannya padaku. Aku tersenyum dan mengangguk sambil membuka kaleng itu.

“Ah Yoona. Apakah Tae berpesan padamu ?” Yoona mengerucutkan bibirnya dan nampak berpikir. Satu hal sama yang dilakukan Taeyeon saat aku menanyakan sesuatu padanya walaupun tak sering.

“Dia hanya memberiku ini dan bilang ‘Kau bisa tertidur lagi jika kau mau.’ Seperti itu.” Aku menganggukan kepalaku dan merasa ia sangat polos sekali. Aku menatap jam tanganku waktu telah menunjukan jam makan siang, bagaimana kalau aku mengajaknya makan siang ? Hitung-hitung untuk saling mengenal lebih dekat.

“Yoona kau sudah makan ?” Ia lagi-lagi memasang wajah berpikirnya dan tak lama suara perutnya bergemuruh kencang membuatku tertawa. Gadis ini…

“Hehehe belum. Aku juga sangat lapar, kenapa ?” Ia bertanya balik padaku.

“Mau kutraktir makan kimbap ?” Belum sempat aku mengambil nafas dia sudah berteriak.

“TENTU SAJA UNNIE! AKU SANGAT BERSEDIA!!”

“Oh baiklah tapi sebaiknya kau membersihkan dirimu sendiri Yoona.” Aku menatapnya dan ia tersenyum malu sambil menggaruk keningnya.

***

Author POV.

KLEK.

Sooyoung membuka pintu mobil sambil membawa kotak obat dan juga sebuah bungkusan makanan. Ia menarik tangan Taeyeon dan gadis itu mengerang pelan. Sooyoung berdecak pelan.

“Tanganmu kenapa ? Sini biar kuobati.” Taeyeon menggeleng pelan ia lebih memilih mengambil bungkusan yang berisi makanan tersebut, 2 burger yang terbungkus rapih ada disana. Ia langsung mengambilnya dan melahapnya.

“Kau sengaja membeli ini ?” Tanya Taeyeon, Sooyoung hanya mengangguk pelan sambil memakaikan plester luka di lengannya. Ia ikut memakan burger itu dengan Taeyeon.

“Kelakuanmu tadi di rumah Dongmin itu benar-benar bodoh. Apakah kau berpikir akan langsung membunuhnya? Kita tahu dia bukanlah orang biasa Taeyeon-ah. Kenapa kau tiba-tiba bertindak seperti itu ? Semua tadi di luar perkiraanku Taeyeon-ah. Juga kita hanya ingin membekuknya ke polisi kan ? Untuk mendapatkan hukuman setimpal.” Ujar Sooyoung sambil menatap Taeyeon.

Taeyeon terdiam menatap lirih pada burger yang sudah terdapat bekas gigitannya, ia akui kelakuannya tadi memang salah dan membuat dirinya hampir terjebak kalau saja Sooyoung tak datang. Taeyeon tahu Dongmin pasti punya seseorang yang dapat ia andalkan .

“Mianhae.” Sooyoung menoleh ke arah Taeyeon saat mendengar suara itu. Ia menghela nafas pelan dan mengangguk, tak ada yang harus di permasalahkan.

“Sudahlah.. Apakah kau terluka ? Aku khawatir saat kau terjatuh di tumpukan kapuk tadi.” Sooyoung melahap habis potongan burgernya itu. Taeyeon mengangguk pelan sambil tersenyum hangat. “Gwenchana. Aku baik-baik saja.”

***

“Pesanlah makanan sesukamu.” Mata Yoona langsung berbinar ketika Tiffany yang baru saja memilih menu kini menyodorkan buku menu itu pada Yoona. Dengan senyum yang mengembang Gadis tinggi itu langsung membolak-balikan buku menu tersebut.

“Apakah aku boleh memesan ini, ini ,ini dan ini ?” Tanya Yoona sambil menunjuk-nunjukan gambar makanan yang ada di buku menu tersebut. Tiffany menganggukinya sambil memanggil seorang pelayan.

“Oh iya Yoona sejak kapan kau bertemu Taeyeon ?” Yoona menatap ke Tiffany dan ia tersenyum. Tampak berpikir sebentar karena tak mungkin menceritakan semuanya pada Tiffany. Jelas-jelas ia tahu bahwa Tiffany adalah anggota kepolisian.

“Saat Sooyoung unnie dan Taeyeon unnie menolongku yang sedang terluka karena kecelakaan.” Bohong Yoona dengan wajah polosnya, Tiffany mengangguk dan kemudian tersenyum ke arah waiters yang membawakan Jus Strawberry juga Jus melon.

“Aku tahu mereka berdua itu baik. Tapi aku heran kenapa mereka harus bergabung dalam Agent pencurian seperti itu.” Ucap Tiffany sambil mengaduk Jus-nya. Yoona mencoba berakting dihadapan Tiffany.
“Tunggu sebentar apa kata unnie tadi ? Agent pencurian ? Apa maksudnya ?” Yoona memasang wajah kaget dan mencoba membuat Tiffany juga kaget. Berhasil, Tiffany memajukan badannya seolah ia benar-benar serius menatap Yoona.

“Apakah kau tidak tahu ?” Yoona menggeleng pelan, Tiffany membelalakan matanya dan menutup mulutnya. Dalam hati Yoona terkikik geli melihat Tiffany yang terpancing dengan acting-nya.

“Unnie ceritakanlah~” Rengek Yoona dengan suara super aegyo tersebut. Tiffany langsung menutup telinganya sambil berdecak kesal, menyesal karena telah membicarakan masa lalu Taeyeon.

“Ani. Lebih baik kau tanyakan saja sendiri pada Taeyeon.” Tiffany menolak permintaan Yoona yang jelas-jelas sudah memasang wajah super polos walaupun itu hanya aktingnya saja.

“Tiffany unnie~” Yoona kembali beraegyo ria dan membuat Tiffany berdecak kesal. Telinganya terasa sakit saat mendengar rengekan imut itu.

“Aniya~ Yoona-ya!” Tiffany kembali menolak permintaan Yoona. Ia memalingkan wajahnya seperti enggan melihat wajah Yoona. Sedangkan Yoona terus saja merengek-rengek dengan keras.

“Unnie lihat aku!!” Kali ini Yoona tak merengek ia memaksa Tiffany melihatnya. Dengan malas Tiffany menoleh ke arah Yoona.

“Unnie sebenarnya aku sudah tahu. Aku hanya ingin menjahilimu, unnie mianhada.” Tiffany membelalakan matanya dan menjitak kening Yoona. Gadis itu menatap gemas pada sosok Yoona yang sedang mengaduh kesakitan.

“Aish unnie.” Yoona mengelus-ngelus keningnya dan tersenyum jahil pada Tiffany.

“Setelah kulihat-lihat wajahmu mirip dengan temanku. Kau mau ikut aku untuk mengunjunginya ?” Yoona mengangguk senang. Tiffany mengelus pelan kepala Yoona.

“Tapi setelah aku mengahabiskan ini semua unnie.” Ucap Yoona sambil menunjuk makanan dengan sumpitnya. Tiffany mengangguk dan ikut makan bersama Yoona.

Jessica POV.

“Sudahlah istirahat dulu.” Aku mengusap pelan bahunya yang sedang duduk sambil mengetik. Ia menoleh ke arahku dan tersenyum.

Akhir-akhir ini ia disibukkan dengan beberapa laporan yang harus di selesaikannya dari Mr.Park. Dia memang ahli dalam bidang itu sehingga banyak kasus yang di tangani oleh pihak kami yang membuat laporannya adalah Yuri kekasihku.

“Ini tingga sedikit lagi baby. Sabarlah.” Ia meneruskan kembali perkerjaannya dan terlihat sangat serius, aku mengecup pipinya membuatnya berdecak kesal. “Aish.” Sahutnya.

“Hei lihat Tiffany mengerimiku pesan.” Aku menunjukan ponselku pada Yuri, ia menghentikan aktifitasnya dan membalikan tubuh mendekat padaku.

“Aku akan memperkenalkan kalian dengan seseorang. Tunggulah dia sangat menggemaskan ^^” Yuri membacanya dengan perlahan sambil mengerutkan kening, aku juga sama dengannya. Lalu kami saling berpandangan dengan wajah bingung secara bersamaan yang berakhir dengan tawa yang menggelegar (?)

“Kupikir itu Taeyeon..” Yuri bergumam sambil mengetik, aku menjitak kepalanya pelan. Dia meringis.

“Kau itu bodoh atau bagaimana ? Jelas-jelas Taeyeon sudah mengenal kita!” Ia mengangguk pelan dan langsung menghentikan aktifitasnya. Aku terkaget saat ia membalikan tubuh secara tiba-tiba. “Mwoya ?” Sahutku.

“Jangan-jangan itu selingkuhan Tiffany.” Ujarnya dengan wajah yang sangat dekat denganku.

“YA!! KWON PABO!” Aku berteriak sambil menendang kursinya sehingga dia terbalik ke belakang.

“Je-Ssica~”

Author POV.

Taeyeon tersenyum tipis saat melihat Jiyong telah datang. Ia berdiri dan membungkuk sedikit padanya, Jiyong tersenyum kecil dan mengambil posisi duduk di depan Taeyeon. Matanya sedikit menyipit saat melihat sebuah memar di sudut bibir Taeyeon. Tanpa sadar tangannya bergerak memegang itu dan membuat Taeyeon mengerang pelan.

“Ah mianhae.” Jiyong langsung menjauhkan tangannya dan menunduk. Taeyeon menganggukan kepalanya sambil tersenyum tipis.

“Oppa~”

“Ne? Ada apa Taeyeon-ah ? Kenapa kau tiba-tiba mengajakku bertemu disini dan apa yang terjadi padamu.” Tanya Jiyong dengan beruntun membuat Taeyeon tersenyum tipis. Pria dihadapannya yang tengah memakai kemeja putih itu menampakan wajah khawatirnya.

“Gwenchana. Oppa bolehkah aku jujur padamu, mungkin kau satu-satunya orang yang tahu rencanaku dengan Sooyoung.” Jiyong mengerutkan keningnya bingung. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan menatap wajah Taeyeon yang sedang berbicara.

“Katakanlah.” Sahutnya pelan.

“Aku ingin membalas dendam pada Dongmin, aku butuh Siwon oppa. Dia menghilang dan aku tidak tahu dia ada dimana.” Jiyong mengangguki semua perkataan Taeyeon dengan tenang. Namun seketika tubuhnya menegang saat Taeyeon mendekatkan wajahnya padanya.

“Tapi kuperingatkan kau. Jangan pernah ikut campur dalam rencanaku ini, aku hanya memberitahumu dan meminta bantuanmu untuk

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Chapter 15: Buena historia
Eriika
#2
Hsuai
Aesthetic_blue #3
Chapter 13: I love this ff :*
kpop_poppop #4
yulsic
wufanneey
#5
Chapter 1: Wah. Ada snsd fanfic, dalam bahasa pula. Harus saya list buat jadi bacaan waktu liburan nih.

Author-nim, untuk sekarang ijin subcribe dulu ya. Gomawo.
romancefanfics #6
updatee:)))
joowonlov #7
i hope you can update soon^
kpoplover38 #8
is this fic going to be long or short? anyway cant wait for the first chapter
hoseokislove #9
looking forward to the first chapter<3
kaisooshipper12 #10
ahh cant wait^^