The Lost One

Before The Dawn
Please Subscribe to read the full chapter

“Ini pedang untuk bertarung, bukan pisau untuk membedah pasien.”

Areum merengut mendengarnya. Daritadi dia tidak bisa memegang pedang ini dengan cara yang benar. Maklum, Areum sudah terbiasa memegang pisau bedah karena dia mengambil spesialis bedah di kampus. Tapi tutornya kelihatan tidak maklum dengan itu.

“Ulangi lagi,” Perintah Taemin.

Masih salah.

“Oke, istirahat,” Kata Taemin lelah. “Tak kusangka menjadi tutor sesulit ini.”

“Cobalah menjadi asisten dosen dan rasakan kesulitannya,” Kata Areum.

Areum mengambil pisau dari deretan senjata yang Taemin taruh di pinggir dan menatap sekitar. Ada banyak target menempel di seluruh bagian ruang latihan. Dia dengan asal melempar pisaunya ke salah satu target, dan menancap hampir tepat sasaran.

“Wah.” mata Taemin membulat. “Bagaimana bisa?”

Areum mengangkat bahu.

Taemin mendadak bersemangat. “Kalau begitu, kita berlatih lempar pisau saja.”

Areum melaksanakannya dengan sangat baik. Satu kali pisau itu menancap di sasaran yang tepat, memukau Taemin.

“Kau hebat untuk pemula,” puji Taemin saat mereka istirahat yang sebenarnya.

“Baguslah,” Kata Areum lalu meneguk air mineral, tanpa mengucapkan terima kasih.

Taemin menatapnya. “Kau aneh sekali, ya. Kadang-kadang manis, kadang-kadang tidak sopan.”

Areum meletakkan botol air di sampingnya, lalu tanpa sadar menekuk lutut dan memeluknya. Sekarang dia terlihat gelisah. “Kau benar-benar mau tahu?”

“Kalau kau bersedia menceritakannya,” Kata Taemin pelan.

Lawan bicaranya menghela napas. “Aku terlahir dari ibu yang dijuluki ice princess dan ayah paling jahat seantero jagat raya,” ucapnya. “Dari kecil aku sudah mendapatkan perlakuan tidak baik darinya, juga mendengar orang tuaku bertengkar setiap hari. Hal-hal itu membuat sifat burukku tumbuh. Aku menjadi pribadi yang keras.

Kamu tidak tahu seberapa senangnya aku saat mereka berpisah dan eomma bertemu Donghae. Aku sebegitu senangnya bertemu Donghae, bahkan menggunakan marganya sekarang. Aku juga  tidak mau lagi kejadian dengan ayahku terulang, jadi aku akan melakukan apa saja untuk menarik perhatian ayah baruku. Dan mau tak mau, Seolhyun harus dikorbankan.”

Taemin menyerngit. “Maksudnya dikorbankan?”

“Aku harus mengalihkan perhatian Donghae dari Seolhyun,” jawab Areum. “Tapi selalu gagal. Aku jadi kesal sendiri pada Seolhyun.”

“Donghae tahu aku penyebab Seolhyun kabur dari rumah. Sebagai hukuman, dia mengirimku ke sekolah asrama dengan peraturan paling ketat yang pernah ada di negara ini,” katanya kemudian. “Aku berniat berubah, tapi tidak bisa. Sekolah itu yang membuatku seperti ini. Yang membuat kepribadian kerasku makin berkembang tanpa bisa kucegah—“

“Padahal diam-diam kau menyimpan kerapuhan di hatimu,” gumam Taemin.

“Kau tahu? Kau orang pertama di dunia aneh ini yang kupercayai.”

“Berhenti mengatakan dunia Bayangan adalah dunia aneh, Areum-a,” kata Taemin. “Ketika kamu setuju untuk dilatih menjadi Pemburu Bayangan, secara otomatis kamu sudah menjadi bagian dari kami. Dan kami tidak pernah menganggap dunia kami itu dunia yang aneh.”

Jemari lentik Areum menelusuri pergelangan tangannya, tempat sebuah rune digambarkan oleh Taemin. Rune yang katanya dapat memberikannya kemampuan untuk menerima informasi dengan cepat. Rune pertamanya.

“Tapi aku masih mau menjadi dokter, Lee Taemin.” Gadis itu menyandarkan kening di lutut.

Taemin menepuk-nepuk surai merah Areum. “Pikirkan dan putuskan. Jadi Pemburu Bayangan atau dokter, atau bahkan dua-duanya sekaligus juga bisa. Tapi, kamu harus menanggung segala risikonya.”

“Tapi aku tidak bisa tiba-tiba berhenti kuliah di tengah jalan,” kata Areum. “Tahun depan aku sudah menetapkan target untuk mendapatkan gelar. Aku bahkan sedang menyusun tesis sekarang. Dan nanti orang-orang di kampus mendadak menjadi peduli padaku dan bertanya macam-macam kenapa aku berhenti.”

“Kenapa aku jadi penasaran kamu kuliah dimana, ya?”

“Fakultas Kedokteran Goryeo Daehakgyo.”

“Korea University?” Mata Taemin membulat. “Bercanda!”

“Buat apa aku bercanda?!” kata Areum kesal.

“Itu kan urutan ketiga sekolah kedokteran terbaik di Korea Selatan!” seru Taemin. “Kau tidak bisa melepaskannya begitu saja!”

“Lalu bagaimana dengan segala urusan dunia Bayangan ini?” Areum balas berseru.

“Itu bisa diatur.” Taemin bangkit dari duduk. “Yang penting sekarang kau harus belajar. Sekolah harus tetap nomor satu!”

“Tadi pagi aku sudah belajar.”

“Kalau begitu kerjakan tesis.”

“Kenapa kau memaksa?” Areum menggerutu.

“Untuk kebaikanmu sendiri.” Taemin menarik tangannya dan membawanya berlari, keluar dari ruang latihan.

--

“Istana ini merupakan salah satu dari lima istana besar Dinasti Joseon, rumah bagi Raja-Raja Dinasti Joseon, keluarga kerajaan, dan juga pemerintahnya. Sempat dibakar pada Perang Imjin dan ditelantarkan selama dua abad, lalu diperbaiki hingga jadi seperti ini.” 

Senyum Myungsoo tidak hilang-hilang sambil menatap gadis yang sudah seperti seorang tour guide ini. Mereka sedang berada di Istana Gyeongbok bersama ratusan wisatawan lainnya. Daritadi Naeun tidak berhenti menjelaskan segala hal mengenai istana ini.

“Kamu sebegitu sukanya pada sejarah?” tanya Myungsoo saat Naeun berhenti berbicara untuk mengambil napas.

“Tentu,” jawab Naeun. “Apa kamu keberatan datang ke tempat bersejarah? Apa sejarah membosankan bagimu? Kalau begitu, kita bisa pindah ke tempat lain.”

“Tidak, kok,” kata Myungsoo. “Aku juga suka sejarah.”

Naeun menatapnya dengan mata berbinar. “Benarkah? Kita benar-benar mirip. Aku belum pernah bertemu laki-laki yang sekaligus menyukai karya sastra dan juga sejarah. Aku bahkan tidak tahu Taemin pura-pura saja suka baca hanya untuk mendekatiku atau benar-benar suka.”

“Aku suka sekali sejarah,” kata Myungsoo, berusaha untuk tidak membicarakan Taemin lebih lanjut. “Dari sejarah kita bisa belajar banyak untuk masa depan.”

“Dan tidak akan ada masa depan tanpa sejarah,” Tambah Naeun.

Mereka bertatapan lalu tersenyum satu sama lain.

“Ada rekomendasi tempat bersejarah lain di Seoul?” Myungsoo bertanya.

Naeun mengangguk cepat. “Ada Fortress Wall of Seoul yang dibangun untuk melindungi Hanyang dari invasi.”

“Oke, gaja!” Myungsoo menggandeng tangan Naeun keluar dari pekarangan istana menuju stasiun subway.

--

Fortress Wall of Seoul masih sama seperti yang selama ini Hyukjae ingat. Benteng sepanjang 18,6 kilometer itu masih berdiri kokoh mengelilingi Seoul, yang dulunya Hanyang, walaupun sudah berabad-abad lewat semenjak pembangunannya. Hyukjae ingat di bulan pertamanya di Seoul, dia bersama Taemin kejar-kejaran dengan dua iblis di tempat ini.

Hyukjae belum sembuh total. Dia masih flu. Tapi dia memaksakan dirinya untuk keluar. Dia sudah sangat bosan hanya berbaring di kamarnya seharian dan meminum obat dari Saudara Hening. Tidak ada penghuni Institut yang tahu akan kepergiannya.

Ternyata Hyukjae sudah melantur dari jalan. Kini dia berada di jalanan yang penuh pepohonan rindang sehingga hanya ada sedikit cahaya matahari yang masuk. Hyukjae mengacak rambut. Dia sangat perlu mengurangi kebiasaan melamunnya.

“Kamu melamun lagi ya, Spencer?”

Hyukjae membeku. Dia mendengar suara itu lagi. Suara mengintimidasi itu lagi. Suara yang membuatnya mencengkeram hulu pedang dibalik sarungnya yang diikatkan ke pinggang.

Jemari-jemari lentik menelusuri punggungnya. “Dari tampang lesumu, kurasa kamu sedang tidak sehat.”

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 8: karena udah lama gk update jdinya agak2 pusing sama castnya-_- btw, seolhyun sama sanghyuk gk ada ya d chap ini..
affexions
#2
Chapter 7: update soon please:)
keyhobbs
#3
Chapter 7: Haduh taehyung..taehyung...kayaknya kehasut sma tu lukisan jdinya kek gitu,,-_-
keyhobbs
#4
Chapter 6: wah wah naeun-taemin putus semudah itu?humm~~ haduh...poor seolhyun:( berarti mereka gk akan punya anak dong?
affexions
#5
Chapter 6: daebak!!! kim's brothers sudah sampai:) can't wait for the other characters.. waaaah.. poor seolhyun:(
update soon please^^
affexions
#6
Chapter 5: great chapter!!!:) update soon please^^
keyhobbs
#7
Chapter 5: wah..love this chapter! Cause there's sanghyuk's parabatai, nam woohyun:) tpi ketemunya sama seolhyun, klo sama sanghyuk,pasti dia seneng bnget^^
koala_panda #8
Chapter 5: Wowww... Cool.. update soon please
affexions
#9
Chapter 4: daebak!!:) update soon please^^
keyhobbs
#10
Chapter 4: gila! Itu rumah vampirnya gede banget ya...nah lho, itu vampir yg nemuin taehyung siapa tuh? Pelaku pembunuhannya kah?