The Demon Pox

Before The Dawn
Please Subscribe to read the full chapter

Ruangan hening begitu Seolhyun mengatakannya. Hyukjae berhenti bermain piano dan berkata. “Dia ayahmu?”

Pria itu mengangguk pelan. “Maafkan aku sudah mengganggu acara kalian. Sebelumnya, namaku Lee Donghae, ayah kandung Seolhyun.” Ujar Donghae. “Aku datang karena ada sesuatu yang penting sekali.”

Seolhyun tampak menahan tangis. “Appa datang hanya saat butuh saja?”

“Bukan begitu, Seolhyun-a—“

“Dan appa datang bukan karena aku, kan?” isak Seolhyun. “Soal apa sekarang? Sooyeon? Kalian berpisah dan baru mencariku sekarang? Begitu?”

“Ini memang soal Sooyeon—“

“Ah, sudah kuduga.”

“Istriku menderita sebuah penyakit yang tidak jelas. Dokter tidak bisa memastikan penyakit apa yang dideritanya. Makanya, aku bawa dia kesini, berharap kalian bisa membantuku.”

“Bisa kau jelaskan bagaimana penyakitnya?” tanya Eric.

“Dia memburuk secara fisik. Mengalami demam, menggigil, mual-mual, luka berdarah, warna kulitnya berubah.”

“Jangan-jangan—“ kata Taemin.

“Nggak mungkin.” Naeun menggeleng-geleng.

“Apa kau membawanya kesini? Boleh kita melihat kondisinya?” tanya Sera.

“Dia masih ada didalam mobil. Perbolehkan saya untuk memimpin kalian.” Donghae memimpin Eric, Sera, Sanghyuk, dan Seolhyun keluar Institut, dimana didepan gerbangnya terdapat sebuah Baleno hitam.

Donghae membuka pintu belakangnya, memperlihatkan Sooyeon yang sedang terkulai diatas pangkuan seorang perempuan dengan warna rambut dicat merah. Di keningnya terdapat lebam yang kelihatannya tidak bisa hilang.

Perempuan itu membelalak ketika menatap Seolhyun. “Kau!”

Desis Seolhyun, “Areum eonni.” Dia menekankan kata ‘eonni’, seakan enggan mengatakannya. “Kita bertemu lagi.”

Areum menatap Donghae sengit. “Appa, kenapa tidak bilang kalau kita akan mengunjungi dia? Coba saja kalau iya, aku tidak akan sudi ikut.”

Rahang Donghae mengeras. “Kamu mau Ibumu selamanya seperti ini, Areum-a?!”

Gadis itu hanya bisa mencibir.

Eric memerintahkan Donghae untuk membawa keluarganya kedalam. Sambil berjalan, Seolhyun dan Areum tak hentinya bertatapan sinis. Sanghyuk pun menempatkan diri diantara mereka untuk menghentikannya.

Begitu Sooyeon dibaringkan di sebuah ranjang di kamar kosong, Sera berkata. “Panggil Jinyoung dan Hyungsik.”

“Biar aku.” Kata Seolhyun. Mungkin dia tidak mau berlama-lama ditempat yang sama dengan Areum.

Seolhyun kembali dengan Jinyoung, Hyungsik, dan juga Jihyun yang penasaran akan apa yang terjadi. Begitu melihat keadaan Sooyeon, Jinyoung berkata. “Cacar iblis.”

Donghae membelalak. “A—apa?”

“Cacar iblis. Dia terkena cacar iblis atau astriola.” Jelas Jinyoung.

“Kau yakin, Jung Jinyoung? Bukannya cacar iblis hanya terjadi pada Nephilim?” tanya Hyungsik.

Jinyoung mengangguk. “Apa lagi kalau bukan cacar iblis. Berarti, wanita ini Nephilim.”

“Nephilim yang meninggalkan Kunci, kah? Untuk menikahi Fana?” tanya Sanghyuk, yang parabatainya pernah mengalami kasus seperti ini.

“Aku tidak yakin. Belum pernah aku mendengar tentangnya sebelumnya.” Kata Eric.

“Apa dia Nephilim yang tidak di Tanda?” tanya Jihyun.

“Bisa jadi.”

“Kenapa kita berdiam disini saja?” ujar Seolhyun. “Tidak memanggil Saudara Hening untuk memastikan spesies macam apa wanita ini?”

Areum menggeram. “Jangan bicara seperti itu bila menyangkut Ibuku.”

“Wah, barusan ada yang berbicara, ya?” tanya Seolhyun, membuat Areum mengepalkan tangannya. Donghae segera menahan gadis itu agar tidak berbuat macam-macam.

“Cacar iblis terjadi karena penderitanya berhubungan dengan iblis, dan itu merupakan pelanggaran hukum. Penderita bisa dipenjara di Kota Hening bila ketahuan.” Kata Sera.

“Berarti Istriku—“ Donghae meratap.

Sera mengangguk. “Ya…”

Kamar hening. Tidak ada yang berani berbicara. Seolhyun sendiri merasakan perasaan yang bercampur. Dia senang karena perkirannya mengenai Sooyeon yang tidak akan setia bertahun-tahun yang lalu telah terbukti, tapi dia juga sedih melihat ayah kandungnya bersedih seperti itu.

“Kalau bukan Saudara Hening, kami bersedia untuk menyembuhkannya.” Ujar Jinyoung beberapa saat kemudian sambil menunjuk dirinya dan Hyungsik.

“Kalian yakin? Kalian pernah menangani hal seperti ini sebelumnya?” tanya Eric.

“Well, belum, sih. Tapi, kami akan mencoba sebaik mungkin. Daripada wanita yang tidak tahu apa-apa ini dipenjara, kan?” kata Hyungsik. “Tapi, apa Mr. dan Mrs. Whitescar dapat menerima Fana disini? Dan juga melanggar Hukum karena menyembunyikan seorang Nephilim yang meninggalkan kunci?”

Eric menghela nafas. “Descensus Averno facilis est,”

Itu adalah motto para Pemburu Bayangan, yang dalam bahasa Latin berarti the descent into Hell is easy. Tentu saja, dalam melakukan hal berisiko seperti ini, mereka dapat diterjunkan kedalam neraka kapan saja dengan mudah.

--

Pesta itu harus dihentikan begitu saja karena kedatangan Donghae yang tiba-tiba. Semua orang yang tidak tahu apa-apa hutang penjelasan, sehingga Sanghyuk dengan sabar menjelaskan satu persatu kepada mereka. Seolhyun sendiri langsung kembali ke kamar.

Hyejeong dan Daehyun pulang duluan, lalu disusul Jiwon dan Dani yang berpesan kepada Sanghyuk untuk berhati-hati, sementara itu Jinyoung dan Hyungsik sedang mencoba mengobati Sooyeon. Sanghyuk pun segera kembali ke kamar saat dia sudah selesai membantu yang lain untuk merapikan ruang belakang.

Di kamar lama Sanghyuk, Seolhyun sedang berbaring diatas kasur dengan selimut yang menutupi keseluruhan tubuhnya. Sanghyuk membuka selimut itu, mendapati mata abu-abu Seolhyun sedang menatapnya lurus.

“Belum tidur?” Sanghyuk bergabung dengan Seolhyun disampingnya.

“Bagaimana aku bisa tidur kalau selalu teringat perilaku kurang ajar Areum di masa lalu,” kata Seolhyun geram.

“Apa yang dilakukannya?”

“Cari perhatian pada Ayahku dengan cara menjatuhkanku. Dia memohon-mohon pada appa agar dia bisa menggunakan kamarku, tetapi appa menolak, dan dia marah besar. Appa jadi tidak punya pilihan lain karena jika Areum sudah tidak menyukainya, Sooyeon akan menceraikannya.”

“Sebegitunya kah?” kata Sanghyuk bingung.

“Benar sekali. Aku jadi terpaksa menggunakan kamar kecil yang tersisa. Setelah hari itu, dia terus-terusan menggangguku. Saat appa dan Sooyeon pergi berkerja, dia akan menyiksaku dengan tidak memberikan jatah makanan kepadaku atau mengurungku di kamar seharian. Di sekolah, dia dan teman-temannya dengan seenaknya mendorongku sampai jatuh di koridor atau melemparkan sampah kepadaku sambil tertawa-tawa seakan yang dilakukannya tidak merupakan hal yang perlu dibesarkan.”

Sanghyuk terdiam. Dia dengan mudah dapat ikut merasakan hal berat yang pernah dilalui Seolhyun saat umurnya bahkan masih sepuluh tahun.

“Dialah alasan utamaku untuk kabur dari rumah, lebih dari Sooyeon.” Kata Seolhyun. “Kamu lihat lebam di keningnya? Itu semua perbuatanku. Aku sempat melawannya sebelum aku pergi dengan memukul keningnya dengan batu bata.”

Sanghyuk melotot. “Kamu gila!”

Seolhyun tersenyum sedih. “Itu sudah cukup untuk membalas perbuatannya, Sanghyuk-a.”

“Tapi kamu—“

“Sudahlah, lupakan.” Potong Seolhyun, dia kemudian menyandarkan kepalanya di dada Sanghyuk. “Kita tidur saja.”

Satu tangan Sanghyuk membelai kepala Seolhyun selagi dia ikut memejamkan mata. Mimpi buruk menghantuinya malam itu. Dia melihat Areum menyiksa Seolhyun sambil tertawa-tawa, Sooyeon menatap mereka dengan ruam di kulitnya, lalu seseorang menikam punggungnya dan dia terbangun dengan kaget.

Ada Yong Junhyung didepan kasurnya, menatap Sanghyuk dengan seringaiannya yang khas. Sanghyuk mengerjapkan mata, dan dia sudah hilang dari pandangan.

--

Hayoung dan Sulli sedang menghidangkan sarapan di meja. Eric membaca koran dengan serius di kepala meja, Sera disampingnya menyeruput teh. Kepala Taemin terkulai di bahu Naeun, mendengkur halus, kelihatannya dia masih lelah akan acara tadi mala

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 8: karena udah lama gk update jdinya agak2 pusing sama castnya-_- btw, seolhyun sama sanghyuk gk ada ya d chap ini..
affexions
#2
Chapter 7: update soon please:)
keyhobbs
#3
Chapter 7: Haduh taehyung..taehyung...kayaknya kehasut sma tu lukisan jdinya kek gitu,,-_-
keyhobbs
#4
Chapter 6: wah wah naeun-taemin putus semudah itu?humm~~ haduh...poor seolhyun:( berarti mereka gk akan punya anak dong?
affexions
#5
Chapter 6: daebak!!! kim's brothers sudah sampai:) can't wait for the other characters.. waaaah.. poor seolhyun:(
update soon please^^
affexions
#6
Chapter 5: great chapter!!!:) update soon please^^
keyhobbs
#7
Chapter 5: wah..love this chapter! Cause there's sanghyuk's parabatai, nam woohyun:) tpi ketemunya sama seolhyun, klo sama sanghyuk,pasti dia seneng bnget^^
koala_panda #8
Chapter 5: Wowww... Cool.. update soon please
affexions
#9
Chapter 4: daebak!!:) update soon please^^
keyhobbs
#10
Chapter 4: gila! Itu rumah vampirnya gede banget ya...nah lho, itu vampir yg nemuin taehyung siapa tuh? Pelaku pembunuhannya kah?